Anda di halaman 1dari 60

RANGKAIAN

LISTRIK
PROGRAM STUDI REKAYASA INFRASTRUKTUR
DAN LINGKUNGAN ITL- TRISAKTI

Adrian Tamara, ST, MT

BUKU REFERENSI
• Alexander and Sadiku, ​Fundamentals of ​Electric
Circuits,​ 4th Edition, 2009
• John Bird, ​Electrical Circuit Theory And
Technology,​ 6th Ed, Routledge, 2017
• William Hart Hayt, Jack E Kemmerly, Steven ​M
Durbin, Engineering Circuit Analysis, ​McGraw-Hill,
2012
• J. David Irwin, Robert M. Nelms, ​Basic ​Engineering
Circuit Analysis​, Wiley, 2015
DAFTAR ISI

• ​Konsep dasar
• ​Elemen aktif dan pasif
• ​Hukum-hukum Kirchhoff, dan Hukum Ohm
• ​Rangkaian seri-paralel
• ​Transformasi Wye-Delta
• ​Analisis rangkaian
• ​Teorema jaringan
• ​Operational amplifier
• ​Baterai dan sumber energi alternatif
• ​Kapasitor dan kapasitansi
• ​Induktor dan induktansi
• ​Dasar-dasar rangkaian RL dan RC
• ​Rangkaian AC

MUATAN, ARUS,
TEGANGAN, ENERGI
DAN DAYA
• ​Satuan
• ​Simbol
• ​Muatan dan arus
• ​Tegangan
• ​Energi dan Daya
SATUAN
Simbol dan Satuan
Simbol Satuan

Waktu t detik

Percepatan a m/detik​2

Gaya F N (newton)

Muatan listrik Q C (coulomb)

Arus listrik I A (ampere)

Resistansi R W (ohm)

Konduktansi G S (siemen)

Tegangan v V (volt)

Energi E atau W J (joule)

Daya P W (watt)

PENEMU

• ​Who was Coulomb? ​Charles-Augustin de Coulomb


(14 Juni 1736–23 Agustus 1806) ​terkenal karena

mengembangkan hukum Coulomb, definisi gaya

elektrostatik untuk tarikan dan tolakan


• ​Who was Ampére? André-Marie Ampére
(1775–1836) dianggap sebagai salah satu pendiri

elektromagnetisme klasik.
• ​Who was Newton? ​Sir Isaac Newton (25 Desember

1642–20 Maret 1727) adalah ilmuwan ​Inggris yang

meletakkan dasar bagi banyak mekanika klasik yang

digunakan saat ini.


• ​Who was Joule? James Prescott Joule (24

Desember 1818–11 Oktober 1889) adalah ​seorang

fisikawan dan pembuat bir Inggris. Dia mempelajari

sifat panas, dan menemukan hubungannya dengan

kerja mekanis.
PENEMU

• ​Who was Watt? ​James Watt (19 Januari 1736–25

Agustus 1819) adalah seorang ​penemu dan insinyur

mekanik Skotlandia yang secara radikal

meningkatkan daya dan efisiensi mesin uap


• ​Who was Volta? Alessandro Giuseppe Antonio

Anastasio Volta (18 Februari 1745–5 ​Maret 1827)

adalah fisikawan Italia yang menemukan baterai


• ​Who was Ohm? ​Georg Simon Ohm (16 Maret

1789–6 Juli 1854) adalah seorang ahli ​fisika dan

matematikawan Bavaria yang menulis teori

kelistrikan ​lengkap, di mana ia menyatakan

hukumnya untuk gaya gerak listrik


• ​Who was Siemens? Ernst Werner Siemens (13
Desember 1816–6 Desember 1892) adalah ​penemu

dan industrialis Jerman, yang dikenal di seluruh

dunia karena kemajuannya dalam berbagai

teknologi.

SIMBOL UNTUK
KOMPONEN LISTRIK

Simbol tegangan

Simbol tahanan
SIMBOL UNTUK
KOMPONEN LISTRIK
ARUS LISTRIK DAN
MUATAN LISTRIK

• ​Semua atom terdiri dari proton, neutron dan

elektron. Proton memiliki ​muatan listrik positif, dan

neutron tidak memiliki muatan listrik. Elektron adalah

partikel bermuatan negatif


• ​Atom-atom dari bahan yang berbeda, tidak sama

satu sama lain dengan ​memiliki jumlah proton,

neutron dan elektron yang berbeda


• ​Jumlah proton dan elektron yang sama ada di

dalam atom, dikatakan ​seimbang secara elektrik,


karena muatan positif dan negatif saling meniadakan

satu sama lain.


• ​Semua atom terikat bersama oleh gaya tarik yang

kuat yang ada di ​antara nukleus dan elektronnya.

Elektron di kulit terluar atom, tertarik ke inti tidak

sekurang daripada elektron yang lebih dekat ke inti.


• ​Ada kemungkinan atom kehilangan elektron;

disebut ion, tidak ​seimbang secara elektrik, tetapi

bermuatan positif dan dengan ​demikian mampu

menarik elektron ke dirinya sendiri dari atom lain.

Elektron yang bergerak dari satu atom ke atom

lainnya disebut elektron bebas dan gerakan acak

seperti itu dapat berlanjut tanpa ​batas. Gerakan

elektron bebas, dikenal sebagai drift, merupakan


aliran ​arus listrik.

ARUS LISTRIK DAN


MUATAN LISTRIK

Proton dan Neutron berada ​dalam inti atom yang disebut


nukleus.

ARUS LISTRIK DAN


MUATAN LISTRIK

• ​Satuan yang digunakan untuk mengukur


kuantitas muatan ​listrik Q disebut coulomb
• ​di mana 1 coulomb = 6.24 × 10​18 ​elektron
• ​Jika gerakan elektron dalam konduktor terjadi
pada tingkat satu coulomb per detik arus yang
dihasilkan dikatakan arus satu ampere
• ​Sehingga, 1 ampere = 1 coulomb per detik
atau 1 A = 1 C/s.
• ​atau 1 coulomb = 1 ampere detik atau 1 C = 1
A s.
• ​jumlah muatan listrik yang ditransfer
Q = I .t
Contoh soal
ARUS LISTRIK DAN
MUATAN LISTRIK
1. ​Berapakah arus yang mengalir bila 0.24
coulomb ditrasnfer
dalam 15 ms?
• ​Q = I . t, maka
Q​ = 0.24
I=​ t​
= 0.24 .1000
(15/1000) ​
= 240
15 ​
= 16 A
15 ​
2. ​Jika arus 10 A mengalir selama 4 menit,
berapakah jumlah
muatan listrik yang ditransfer?
• ​Q = I . t, maka
• ​I =10 A, t = 4×60 = 240 detik
• ​Q = 10×240 = 2400 C (coulomb)

ARUS (​CURRENT)​

• ​Arus (I) adalah banyaknya muatan listrik yang


mengalir melalui ​suatu titik dalam sirkuit listrik
tiap satuan waktu. Satuan arus ​listrik tersebut
disebut Ampere.
Q​
I=​ t
• ​Dimana:
• ​I = arus listrik (ampere)
• ​Q = muatan listrik (coulomb)
• ​t = waktu (detik)
• ​1 ampere adalah 1 coulomb per detik
Contoh soal

ARUS (​CURRENT)​

Jika arus 5A mengalir selama 2 menit,


berapakah Q (Quantity of ​electricity)?

Q = I . t (coulomb) I = 5 A, t= 2×60=120 detik Q


= 5 × 120 = 600 C (atau coulomb)

ARUS (​CURRENT)​

Diketahui
• ​Q = 1000 Coulomb
• ​t = 200 detik
• ​Berapakah I?
Jawab
• ​I = Q/t
• ​I = 1000/200
• ​I = 5 ampere
Contoh soal
GAYA (​FORCE​)
• ​Newton didefinisikan sebagai gaya yang
ketika diterapkan pada ​massa satu kilogram,
memberinya percepatan satu meter per ​detik
kuadrat (m/detik​2​).
• ​Satuan gaya adalah newton (N) di mana satu
newton adalah satu ​kilogram meter per detik
kuadrat (​1 N = 1 kg.m

2​
)
detik​

• ​Gaya = massa × percepatan


• ​F = m . a ​dimana:
• ​m adalah massa dalam kg
m
• ​a adalah percepatan dalam ​
detik​2
• ​F adalah gaya dalam newton (N)

GAYA (​FORCE​)
• ​masa 5000 g dipercepat pada 2 m

oleh sebuah gaya. ​
detik​2 ​ Berapakah gaya yang
dibutuhkan?
• ​Force = mass × acceleration
• ​F = 5 kg × 2 m/detik​2 ​= 10 kg.m

= 10 N
detik​2 ​

Contoh soal
KERJA (​WORK)​ ATAU
ENERGI
• ​Satuan kerja atau energi adalah joule (J),
dimana 1 joule = 1 Nm
• ​Joule didefinisikan sebagai ​kerja ​yang
dilakukan atau ​energi ​yang ditransfer ketika
gaya satu newton diberikan sepanjang ​jarak
satu meter dalam arah gaya.
Energi W = gaya F . jarak(s)
• ​dimana ​W ​adalah energi, ​F ​adalah gaya dan ​s
adalah jarak
• ​W ​dalam joule, ​F ​dalam N dan ​s ​dalam m
KERJA (​WORK)​ ATAU
ENERGI
Energi juga didefinisikan sebagai:
Energi W = daya P . waktu t ​= V . I .t ​Daya P =
energi
= W (joule) ​
waktu ​ t (detik)
Contoh soal
KERJA (​WORK)​ ATAU
ENERGI
• ​sebuah mesin portable membutuhkan gaya
200 N untuk ​berpindah. Berapa kerja yang
dilakukan jika mesin tersebut ​dipindah sejauh
20 m? dan berapa daya rata-rata yang
digunakan jika perpindahan tersebut
membutuhkan waktu 25 ​detik?
W = gaya . jarak = F . s = 200 N . 20 m ​= 4000
Nm atau 4 kJ
W​ = 4000 J
Daya = ​ t ​
= 160 J
25 detik ​
= 160 watt
detik ​

DAYA (​POWER​)
Daya didefinisikan sebagai tingkat melakukan
pekerjaan (​work)​ ​atau mentransfer energi
Satuan daya (​power​) adalah watt
W​ = joule ​
P=​ t​ detik ​Dimana W adalah ​kerja
yang dilakukan atau ​energi ​yang ​ditransfer,
dalam joule dan t adalah waktu, dalam detik

Sehingga energi dapat ditulis: ​W = P .t

DAYA (​POWER​)

• ​Jika 1 joule energi dikeluarkan untuk


mentransfer satu coulomb ​muatan melalui
perangkat dalam satu detik, maka laju transfer
energi adalah satu watt. Daya yang diserap
harus sebanding ​dengan jumlah coulomb yang
ditransfer per detik (arus) dan ke ​energi yang
diperlukan untuk mentransfer satu coulomb
melalui ​elemen (tegangan). ​Daya juga
didefinisikan sebagai
P = V .i ​Dimana:
• ​P = daya (watt)
• ​V = tegangan listrik (volt)
• ​i = arus listrik (ampere)

DAYA (​POWER​)

Diketahui
• ​V = 12v
• ​R = 3Ω
• ​Berapakah P?

Jawab
• ​P = V. I,
• ​V = I . R, I = V/R
• ​P = V2 /R
• ​P = 122 /3
• ​P = 144 /3
• ​P = 48 watt
Contoh soal
Contoh soal

DAYA (​POWER​)

• ​Sebuah TV memerlukan tegangan 220V dan arus

listrik sebesar 2A ​untuk mengaktifkannya.

Berapakah daya listrik yang dikonsumsi?

Diketahui
• ​V = 220 V
• ​I = 2A
• ​Berapakah P?

Jawab
• ​P = V . I
• ​P = 220 x 2
• ​P = 440 watt

ENERGI LISTRIK

• ​Energi listrik = daya × waktu


• ​Jika daya diukur dalam watt dan waktu dalam
detik maka satuan ​energi adalah watt-detik
atau joule. Jika daya diukur dalam ​kilowatt dan
waktu dalam jam maka satuan energi adalah
kilowatt-jam
Contoh soal Contoh soal

ENERGI LISTRIK

• ​Baterai 12 V dihubungkan ke beban yang


memiliki resistansi 40 ​Ω. Tentukan arus yang
mengalir dalam beban, daya yang ​dikonsumsi
dan energi yang dihabiskan dalam 2 menit

V​ = 12​ = 0,3 A
arus I = ​ R ​ 40 ​

daya yang dikonsumsi,P = V .I = 12 .0,3 = 3,6


W

energi yang hilang,E = P .t = 3,6 W. 2 .60 detik


= 432 J

DAYA LISTRIK DAN


ENERGI

Ketika arus I (ampere) mengalir dalam


rangkaian listrik dan ​tegangan di sirkuit adalah
V (volt), sehingga ​daya dalam watt,
P = V .I ​Energi listrik = Daya X waktu = V .I .t
(joule)
DAYA LISTRIK DAN
ENERGI
• ​sebuah sumber energi dengan tegangan 5 V
menyuplai arus 3 A ​selama 10 menit, berapa
energi yang disediakan pada saat itu?
Energi = daya .waktu = P .t ​Daya = tegangan
.arus = V .I ​Energi = V.I.t E
​ nergi = 5.3 .(10.60)
Contoh soal
= 9000 Ws = 9000 J = 9 kJ ​
Contoh soal
DAYA LISTRIK DAN
ENERGI
• ​Pemanas listrik mengkonsumsi 1,8 MJ ketika

dihubungkan ke tegangan ​250 V selama 30 menit.

Berapa rating daya pemanas dan arus yang

dikonsumsi? Jawab

energi ​
Energi = daya .waktu = P .t ​Daya = ​ waktu
1,8 x 106 J
Daya P = ​
= 1000 J
30 x 60 detik ​
= 1000 watt
detik ​
P​ = 1000 watt
I=​ V​
=4A
250 volt ​

DAYA LISTRIK DAN


ENERGI

• ​Daya P dalam rangkaian listrik diberikan oleh


perkalian beda ​potensial V dan arus I. Satuan
daya adalah watt, W
P = V .I
​ ​I . R
• ​dari hukum Ohm, ​V =
​ alam persamaan, sehingga
• ​substitusi ​V ke d
P = I.R .I = I​2​.R

• ​dari hukum Ohm, I = V​​ R


• ​substitusi ​I ke ​dalam persamaan, diperoleh
V​ = V​ 2
P = V .​ R ​ R​
Contoh soal
DAYA LISTRIK DAN
ENERGI
• ​Bola lampu listrik 100 W terhubung ke
tegangan 250 V. Tentukan ​(a) arus yang
mengalir di bola lampu, dan (b) resistansi bola
lampu.
P​
P = V .I ​I = ​ V
100
arus I = ​
= 2​ = 0,4 A
250 ​ 5​
V​ = 250
resistensi R = ​ I ​
= 625 Ω
0,4 ​
Contoh soal

DAYA LISTRIK DAN


ENERGI

• ​Arus 5 A mengalir dalam belitan motor listrik,


resistansi belitan ​menjadi 100 Ω. Tentukan (a)
beda potensial yang melalui belitan, ​dan (b)
daya yang hilang oleh kumparan

(a) ​beda potensial yang melalui belitan


V = I .R = 5 .100 = 500 V

(b) ​daya yang hilang oleh kumparan


P = I​2 ​.R = 5​2​.100 = 2500 W = 2,5 kW atau
P = V .I = 500 .5 = 2500 W = 2,5 kW
TEGANGAN (​VOLTAGE)​
• ​Satuan tegangan adalah volt, diamana 1 volt
adalah 1 joule per ​coulomb.
• ​Satu volt didefinisikan sebagai beda potensial
antara dua titik ​dalam konduktor yang, ketika
membawa arus satu ampere, ​menghamburkan
daya satu watt
V = I .R ​Dimana:
• ​V = tegangan listrik (volt)
• ​I = arus listrik (ampere)
• ​R = tahanan (ohm)
watt
volt = ampere ​
=

=​ joule
joule detik ampere ​ ampere ​
=​
.detik ​ coulomb
joule
Beda potensial dan
resistansi
• ​Untuk arus yang kontinu mengalir di antara
dua titik dalam ​rangkaian, beda potensial
(​potential difference)​ atau tegangan, V,
diperlukan di antara keduanya, jalur konduksi
diperlukan ke dan ​dari sumber energi listrik.
• ​Satuan beda potensial adalah volt, V (dinamai
untuk ​menghormati fisikawan Italia Alessandro
Volta).

Beda potensial dan


resistansi
• ​Aliran arus dianggap mengalir dari terminal
positif ke terminal ​negatif. Aliran arus listrik
menimbulkan gesekan. Gesekan ini, ​disebut
resistensi, R, dan adalah milik dari konduktor
yang ​membatasi arus. Satuan resistensi adalah
beda potensial
ohm. ​resistansi R = ​
= V (volt)
arus ​
I (ampere)

Alat Ukur
• ​Ammeter ​adalah instrumen yang digunakan
untuk mengukur arus dan harus dihubungkan
secara seri dengan rangkaian.
• ​Voltmeter ​adalah instrumen yang digunakan
untuk mengukur beda potensial dan harus
terhubung secara paralel dengan bagian sirkuit
• ​Ohmmeter ​adalah alat untuk mengukur
resistansi.
• ​Multimeter​, atau instrumen universal, dapat
digunakan untuk mengukur tegangan, arus dan
resistansi
• ​Wattmeter ​adalah instrumen untuk
pengukuran daya dalam rangkaian listrik.

Alat Ukur

AC DC Analog Power Meter, Wattmeter


Digital Multimeter Ammeter Voltmeter ​Ohmmeter

HUBUNGAN P, V, I DAN R
Sumber: www.electronics-tutorials.ws
Sumber: www.electronics-tutorials.ws
Hubungan antara tegangan (v) dan arus (i) dalam
rangkaian tahanan ​yang konstan (R) akan menghasilkan
hubungan garis lurus i-v dengan ​kemiringan yang sama
dengan nilai ​tahanan
Unit of
Quantity Symbol ​
Abbreviation
Measure ​
Voltage V ​or ​E Volt V
Current I Ampere A
Resistance R Ohms Ω
Hubungan antara tegangan dan
arus dalam ​rangkaian dengan
tahanan yang konstan
PENGARUH UTAMA ARUS
LISTRIK

Tiga pengaruh utama dari arus listrik adalah: ​a.


Pengaruh magnetik ​b. Pengaruh
chemical/kimia ​c. Pengaruh heating/panas
Beberapa aplikasi praktis dari pengaruh arus
listrik meliputi:
• ​Magnetic effect: ​bell, relay, motor, generator,
transformer, ​telephone, car-ignition dan lifting
magnet
• ​Chemical effect: ​sel primer dan sekunder
(rechargeable ​battery) dan elektroplating
• ​Heating effect: ​kompor, pemanas air,
perapian listrik/ pemanas ​listrik, seterika,
tungku, ketel dan solder

FUSES/SEKERING

• ​Jika ada kesalahan dalam peralatan maka


arus yang berlebihan ​dapat mengalir
• ​Menyebabkan panas berlebih dan mungkin
kebakaran, sekering ​melindungi terhadap hal
ini
• ​Arus dari suplai ke peralatan mengalir melalui
sekering. ​Sekering adalah sepotong kawat
yang dapat membawa arus yang ​ditetapkan.
Jika arus naik di atas nilainya, akan meleleh,
maka ​ada sirkuit terbuka dan tidak ada arus
yang dapat mengalir, ​sehingga melindungi
peralatan

Contoh
Jika tersedia sekring 5 A, 10 A, dan 13 A,
nyatakan yang paling ​sesuai untuk perangkat
berikut, yang keduanya terhubung ke ​suplai
240 V ​(a) pemanggang listrik yang memiliki
rating daya 1 kW ​(b) kompor listrik memiliki
rating daya 3 kW.
• ​Power ​P ​=​VI,​ sehingga ​I =
​ ​P/V
• ​pemanggang listrik, I = P/V = 1000/240 = 4,17
A
→ digunakan fuse 5A
• ​Kompor listrik, I = P/V = 3000/240 = 12,5 A
→ digunakan fuse 13 A
INSULATION DAN BAHAYA
ALIRAN ARUS TINGGI ​YANG
KONSTAN

• ​Penggunaan bahan insulasi pada peralatan


listrik, memiliki efek mencegah kehilangan
panas, yaitu panas tidak dapat menghilang,
sehingga menciptakan kemungkinan bahaya
kebakaran
• ​Selain itu, bahan insulasi memiliki rating ​suhu
maksimum, ini adalah panas yang ​dapat
ditahan tanpa rusak
• ​Rating arus untuk peralatan dan komponen
elektrik dibatasi untuk menjaga panas yang
dihasilkan dalam batas aman
• ​Tegangan maksimum juga dipertimbangkan
dalam memilih insulation/isolasi

ELEMEN PASIF DAN


AKTIF

• ​Elemen aktif
• ​Elemen pasif
• ​Sumber tak bebas
ELEMEN PASIF DAN
AKTIF

Elemen rangkaian terbagi dua yaitu elemen pasif


dan aktif ​I. Elemen aktif ​adalah elemen yang
menghasilkan energi (generator,
baterai) ​A. Sumber tegangan (sumber yang
menghasilkan tegangan yang
tetap) ​1. Sumber Tegangan Bebas/ Independent
Voltage Source ​2. Sumber Tegangan Tidak Bebas/
Dependent Voltage Source ​B. Sumber arus (sumber
yang menghasilkan arus yang tetap)
1. Sumber Arus Bebas/ Independent Current Source
2. Sumber Arus Tidak Bebas/ Dependent Current
Source ​II. Elemen Pasif ​adalah elemen yang tidak
dapat menghasilkan energi
A. Resistor (R) ​B. Kapasitor (C) ​C. Induktor/
Induktansi/ Lilitan/ Kumparan (L)

ELEMEN AKTIF

1. Sumber Tegangan Bebas/ Independent


Voltage Source ​☞ Nilai tegangannya tidak
bergantung pada nilai ​tegangan atau arus

lainnya 2.
​ Sumber Tegangan Tidak Bebas/
Dependent Voltage Source ​☞ Nilai
tegangan bergantung pada nilai tegangan
atau ​arus lainnya. 3.
​ Sumber Arus Bebas/
Independent Current Source
☞ Nilai arus tidak bergantung pada nilai
tegangan atau ​arus lainnya. 4.
​ Sumber
Arus Tidak Bebas/ Dependent Current
Source
☞ Nilai arus bergantung pada nilai
tegangan atau arus ​lainnya

SIMBOL

Simbol untuk independent voltage sources: ​(a) Digunakan


untuk tegangan constant atau
berubah terhadap waktu ​(b) Digunakan untuk tegangan
constant (dc)

Simbol untuk independent current source

Symbols untuk: (a) dependent voltage source, (b)


dependent current source

DEPENDENT SOURCES
(SUMBER TAK BEBAS)
Keluaran sumber tak-bebas dikendalikan oleh
(tergantung dari) ​tegangan atau arus di bagian
lain dari rangkaian. Sumber tak-bebas ​yang akan
kita pelajari adalah sumber tak-bebas linier, baik
itu ​sumber tegangan maupun sumber arus.
Karena ada dua macam ​besaran yang
dikendalikan, yaitu tegangan ataupun arus, dan
ada dua ​macam besaran pengendali yang juga
berupa arus ataupun tegangan, ​maka kita
mengenal empat macam sumber tak-bebas. ​1.
voltage-controlled voltage source (VCVS) /
Tegangan – sumber
Pengontrol Tegangan ​2. current-controlled
voltage source (CCVS) / Arus –Sumber
Pengontrol Tegangan ​3. voltage-controlled
current source (VCCS) / Tegangan – Sumber
Pengontrol Arus ​4. current-controlled current
source (CCCS) / Arus – Sumber
Pengontrol Arus
Contoh rangkaian
ELEMEN PASIF

• ​Resistor (R)
• ​Disebut juga tahanan, hambatan, penghantar, atau
resistansi dimana resistor mempunyai fungsi sebagai
penghambat arus, pembagi arus , dan pembagi tegangan
• ​Jika suatu resistor dilewati oleh sebuah arus maka pada
kedua ujung dari ​resistor tersebut akan menimbulkan beda
potensial atau tegangan
• ​Kapasitor (C)
• ​Disebut juga dengan kondensator atau kapasitansi.
Mempunyai fungsi untuk membatasi arus DC yang mengalir
pada kapasitor tersebut, dan dapat menyimpan energi dalam
bentuk medan listrik.
• ​Satuan dari kapasitor : Farad (F)
• ​Jika sebuah kapasitor dilewati oleh sebuah arus maka pada
kedua ujung ​kapaistor tersebut akan muncul beda potensial
atau tegangan
• ​Induktor (L)
• ​disebut sebagai induktansi, lilitan, kumparan, atau belitan
• ​induktor mempunyai sifat dapat menyimpan energi dalam
bentuk medan magnet
• ​Satuan dari induktor : Henry (H)

HUKUM-HUKUM KIRCHHOFF,
HUKUM ​OHM, RANGKAIAN
SERI - PARALEL

• ​Hukum-hukum Kirchhoff
• ​Hukum Ohm
• ​Rangkaian seri
• ​Pembagi Tegangan
• ​Rangkaian paralel
• ​Pembagi Arus
HUKUM KIRCHHOFF
• ​Kirchhoff 's Current Law (KCL)
Jumlah aljabar arus listrik pada setiap node
dari rangkaian ​listrik sama dengan nol

• ​Kirchhoff 's Voltage Law (KVL)


KVL diterapkan untuk tegangan dalam loop dan
menyatakan ​bahwa ​jumlah aljabar dari
tegangan cabang di sekitar loop ​dari
rangkaian listrik sama dengan nol
KIRCHHOFF 'S CURRENT
LAW (KCL)

• ​tanda positif ke arus yang memasuki


simpul/node dan tanda ​negatif ke arus yang
meninggalkan simpul/node.
node A, ​i1​ ​+ i2​ ​- i4​ = ​ -​ i3​ =
​ 0 node B, -​i1 ​ 0 node C, ​i​3 +
​ i​5
– i​2 ​= 0 ​node D, ​i6​ ​+ i8​ – ​ ​= 0
​ i5

KIRCHHOFF 'S VOLTAGE


LAW (KVL)

​ ​v​3 ​+ v​2 =
• ​KVL pada loop I adalah -v​1 + ​ 0

• ​Pada loop III adalah - v​5 -​ v​6 +


​ v​9 =
​ 0

HUKUM OHM

• ​Hukum Ohm menyatakan bahwa arus yang


mengalir dalam ​suatu rangkaian berbanding
lurus dengan tegangan V yang ​diterapkan dan
berbanding terbalik dengan resistansi R,
asalkan ​suhu tetap konstan

V​ atau V = I .R atau R = V​
I=​ R​ I
Contoh soal

HUKUM OHM

• ​Arus yang mengalir melalui resistor adalah


0,8 A ketika ​diterapkan beda potensial 20 V.
Tentukan nilai resistansi ​dari hukum Ohm.
Resistansi:
V​ = 20​ = 200​ = 25 Ω
R=​ I​ 0,8 ​ 8​
Contoh soal
HUKUM OHM
• ​Tentukan beda potensial yang harus
diterapkan ke resistor 2 kΩ ​agar arus 10 mA
dapat mengalir.
resistansi R = 2k = 2 .10​3 ​= 2000 Ω ​arus I = 10
10
mA = 10 .10​−3 ​= ​
= 0,01 A
10000 ​
• ​dari hulum Ohm, beda potensial adalah
V = I .R 0,001 . 2000 = 20 volt
Contoh soal
HUKUM OHM
• ​Sebuah kumparan memiliki arus 50 mA yang
mengalir ​melaluinya ketika tegangan yang
digunakan adalah 12 V. Berapa ​resistansi
kumparan?
V​ = 12
resistansi,R = ​ I ​
= 12 .10​3
50 .10​−3 ​
= 12000
50 ​
= 240 Ω
50 ​
Contoh soal
HUKUM OHM
• ​Baterai 100 V terhubung ke resistor dan
menyebabkan arus 5 ​mA mengalir. Tentukan
resistansi resistor.
• ​Jika tegangan dikurangi menjadi 25 V, berapa
nilai arus yang ​mengalir?
V​ = 100
resistansi,R = ​ I ​
= 100 .10​3
5 .10​−3 ​
= 20 .10​3 ​
5​ = 20 kΩ
V​ = 25
I=​ R​
= 25​ .10​−3 ​
20.10​3 ​ 20​ = 1,25 mA

RESISTANSI DAN
KONDUKTANSI
• ​Satuan resistansi listrik adalah ohm (W), di mana
satu ohm adalah satu ​volt per ampere.
• ​didefinisikan sebagai resistansi antara dua titik
dalam konduktor ​ketika potensial listrik konstan satu
volt diterapkan pada dua titik ​menghasilkan aliran
arus satu ampere di konduktor.
V​
resistansi dalam ohm, R = ​ I ​dimana V adalah beda
potensial diatara 2 titik, dalam volt ​I adalah arus
yang mengalir diatara 2 titik, dalam ampere
• ​Kebalikan dari resistansi disebut konduktansi dan
diukur dalam siemens (S), dinamai sesuai penemu
dan industrialis Jerman, Ernst Siemens
1​
konduktansi dalam siemens, G = ​ R

RANGKAIAN SERI -
PARALEL
• ​Rangkaian seri
• ​Pembagi tegangan
• ​Rangkaian paralel
• ​Pembagi arus
RANGKAIAN SERI

• ​Tiga resistor, R​1​, R​2 dan


​ R​3​, terhubung dari ujung
ke ujung, secara seri, ​dengan sumber baterai V volt.
Dalam rangkaian tertutup arus I akan ​mengalir dan
beda potensial di setiap resistor dapat ditentukan
dari ​pembacaan voltmeter V​1​, V​2 dan
​ V​3 ​Dalam
rangkaian seri: ​a. ​Arus I sama di semua bagian
sirkuit ​dan karenanya pembacaan yang
sama ditemukan pada masing-masing dua ammeter
yang ​ditunjukkan pada gambar. ​b. ​Jumlah tegangan
V​1​, V​2​, dan V​3 sama
​ dengan tegangan total​, V
V = V​1 +V​
​ 2 +V​
​ 3

RANGKAIAN SERI

dari hukum Ohm ​➢ ​V1​ = ​ , V​2 =


​ ​I . R1​ ​ ​I . R​2​, V​3 =
​ ​I
. R3​ dan
​ ​ imana ​R ​adalah total
​V ​= ​I . R d
resistansi rangkaian ​Sehingga ​V ​= ​V1​ +
​ ​V​2 +
​ ​V​3
​ ​I.R​1 +
dan ​I.R = ​ I​ .R​2 +
​ ​I.R​3 bila
​ dibagi dengan ​I,
maka ​➢ ​R = R​1 +R​
​ 2 +R​
​ 3

Jadi untuk rangkaian seri, resistansi total


diperoleh dengan ​menambahkan bersama
nilai-nilai resistensi yang terpisah

RANGKAIAN SERI

• ​Untuk rangkaian pada Gambar, tentukan (a)

tegangan baterai V, (b) ​resistansi total rangkaian,

dan (c) nilai resistansi resistor R​1,​ R​2 dan


​ R​3​. ​Beda
potensial di R​1,​ R​2 dan
​ R​3 masing-masing
​ adalah 5
V, 2 V dan 6 V.

a. Tegangan baterai V =V​1 +V​


​ 2 +V​
​ 3 ​V = 5 + 2 + 6 =

13 V b.
​ Total resistensi
V​ = 13​ = 3,25 Ω ​
R=​ I​ 4​ c. Resistensi R1
V​ 5​ = 1,25 Ω ​ V​ 2​ = 0,5 Ω ​ V​
​ ​
R​1 = 1​I =
​ ​ 4 ​ R​ 2​ = ​ 2​ I​ = ​ 4 ​ R​ 3 ​ ​ 3​I
=
6​ = 1,5 Ω
=​ 4​
Contoh soal
Contoh soal

RANGKAIAN SERI

• ​Baterai 12 V terhubung dalam rangkaian yang


memiliki tiga ​resistor terhubung seri yang
memiliki tahanan 4 Ω, 9 Ω dan 11 Ω. ​Tentukan
arus yang mengalir, dan beda potensial
melintasi ​resistor 9Ω . Temukan juga daya yang
hilang dalam resistor 11Ω .

V​
​ 4+9+11=24 Ω ​arus I = ​ R
• ​Total resistensi ​R=
= 12​ = 0,5 A
24 ​
• ​Beda potensial pada resistor 9 Ω ​V​1 =
​ I . 9 =
0,5 . 9 = 4,5 V
• ​Daya pada resistor 11 Ω P = I​2 ​. R = 0.5​2 ​. 11
= 0,25 . 11 = 2,75 W
PEMBAGI TEGANGAN
(​POTENTIAL DIVIDER)​
R​
​ ​
V​1 = 1

R​1 +
​ R​2 V

R​
​ ​
V​2 = 2

R​1 +
​ R​2 V

R​
​ ​
V​out = 2

R​1 +
​ R​2 V​
​ in
Contoh soal
PEMBAGI TEGANGAN
(​POTENTIAL DIVIDER)​
• ​Tentukan nilai tegangan V
6
V=​
50 = 30 V
6+4​

PEMBAGI TEGANGAN
(​POTENTIAL DIVIDER)​
• ​Dua resistor dihubungkan secara seri melalui

suplai 24 V dan ​arus 3 A mengalir di rangkaian.

Jika salah satu resistor memiliki ​resistansi 2 Ω,

tentukan (a) nilai resistor lainnya, dan (b) beda


potensial melintasi resistor 2 Ω. Jika rangkaian

terhubung ​selama 50 jam, berapa banyak

energi yang digunakan?


V​ = 24​ = 8 Ω
Total resistensi,R = ​ I ​ 3​

​ 8 − 2 = 6 Ω ​(b) Beda tegangan melintasi


a R​x =
resistor 2 Ω
R​
V​1 = ​ 3 .2 = 6 V​, atau ​V​1 =
​ I .R​1 = ​ ​ 1

2
R​1 + ​ =​
​ R​x V
.24 = 6 V ​
2+6​ Energi,E = V .I .t = 24 .3 . 50 jam =
Contoh soal
3600 Wjam = 3,6 kWh ​

RANGKAIAN PARALEL
• ​tiga resistor, R1, R2 dan R3, saling terhubung
satu sama lain, yaitu secara paralel. ​Dalam
rangkaian paralel: ​a. ​Jumlah dari arus I​1​, I​2 dan

I​3 sama
​ dengan
arus sirkuit total, ​I = I​1 +
​ I​2 +
​ I​3 b.
​ ​Sumber
tegangan, V volt, adalah sama ​dengan
di setiap resistor.
1​ 1​ 1​
1​R =
​ ​ R​ 1​ + ​ R​ 2 ​ ​ R​3 Persamaan
+ ​ ini digunakan
ketika mencari total resistansi R dari rangkaian
paralel.

RANGKAIAN PARALEL
Dalam kasus 2 resistor dalam rangkaian paralel
1​ 1​ R​ + R​
​ ​ R​1 +
1​R = ​ ​ R​2 =
​ ​ 1​ 2

R​1​R​2
Sehingga
R​ R​
R = ​ 1​ 2
R​1 +
​ R​2

RANGKAIAN PARALEL

• ​Untuk rangkaian yang ditunjukkan pada


Gambar, tentukan (a) pembacaan pada
ammeter, dan (b) nilai resistor R​2

Jawab:
• ​Beda potensial melalui ​R1​ sama
​ dengan
tegangan suplai ​V ​.
​ 8 × 5 = 40 V
• ​Tegangan suplai, ​V =
V​ 40​ = 2A
pembacaan pada ammeter,I = ​ R​3 = ​ ​ 20 ​

​ 11 – 8 – 2 = 1 A ​R​2
Arus mengalir melalui R​2 =
V​ 40​ = 40 Ω
= ​ I​2 =
​ ​ 1​
Contoh soal
PEMBAGI ARUS (​CURRENT
DIVISION)​
• ​Untuk rangkaian yang ditunjukkan pada
Gambar, resistansi total, ​R​T​, adalah:
R​ R​
R​T =
​ R​ 1​ 1​ + ​ R​2

2
R​ R​
dan V = I.R​T =
​ I ​ 1​ 2

R​1​+R​2

V​ 1​
arus I​1 =
​ R​ 1=
​ R​ 1

R​
R​1​R​2 R​
​ 1+ ​ ​
​ R​2 = 2

R​1 +
​ R​2 I​

PEMBAGI ARUS (​CURRENT


DIVISION)​
dengan cara yang sama diperoleh I​2​:
V​ 1​
I​2 =
​ R​ 2​ = R​ 2

R​
R​1​R​2 R​
​ 1+ ​ ​
​ R​2 = 1

R​1 +
​ R​2 I​
R​
​ ​
I​1 = 2

R​
​ R​2 I​ ​dan ​I​2 =
R​1 + ​ ​ 1

R​1 +
​ R​2 I​
Penting untuk dicatat bahwa pembagi arus hanya
dapat diterapkan pada dua resistor paralel. Jika ada
lebih dari dua resistor paralel, maka pembagi arus
tidak dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
di atas.
Contoh soal

PEMBAGI ARUS (​CURRENT


DIVISION)​

• ​Untuk rangkaian seri-paralel yang ditunjukkan


pada Gambar, ​tentukan (a) arus suplai, (b) arus
yang mengalir melalui setiap ​resistor dan (c)
beda potensial di setiap resistor.
PEMBAGI ARUS (​CURRENT
DIVISION)​
a. resistansi equivalent ​R​x ​dari ​R​2 dan
​ ​R3​

terhubung parallel adalah


6×2
​ ​
R​x =
= 12​ = 1,5 Ω ​
6+2​ 8​ resistansi equivalent ​R​T

ddari ​R​1​, ​R​x dan


​ ​R4​ t​ erhubung seri adalah R​
​ T=

2.5 + 1.5 + 4 = 8 Ω
V​ 200​ = 25 A
suplai arus,I = ​ R​T =
​ ​ 8​
b. arus yang mengalir melalui ​R​1 dan
​ ​R4​ adalah

25 ​A, arus yang mengalir melalui ​R​2 adalah


R​
​ ​
R​2 = 3

2
​ R​3 I​ = ​
R​2 +
25 = 6,25 A
6+2​
Contoh soal
PEMBAGI ARUS (​CURRENT
DIVISION)​
R​
arus yang mengalir melalui ​R3​ R​ ​ ​
​ 3= 2

6
​ R​3 I​ = ​
R​2 +
25 = 18,75 A ​
6+2​ (Perhatikan bahwa arus yang
mengalir melalui ​R2 dan R3 harus dijumlahkan,
hingga arus total ​yang mengalir ke susunan paralel,
yaitu 25 A)
c. rangkaian equivalent seperti pada gambar.
beda potensial pada:
R​1 →
​ V​1​=IR​1​=(25)(2.5)=62,5 V ​R​x →
​ V​x =IR​
​ x
=(25)(1.5)=37,5 V ​R​4 →
​ V​4​=IR​4​=(25)(4)=100 V ​beda
potensial pada R​2 =
​ R​3 =
​ 37,5 V

Contoh soal

WYE-DELTA
TRANSFORMATIONS

• ​Delta to Wye Conversion


• ​Wye to Delta Conversion
Wye-Delta
Transformations

• ​Situasi sering muncul dalam analisis jaringan ketika


resistor tidak paralel ​atau seri seperti pada gambar
• ​Rangkaian ini dapat disederhanakan dengan
menggunakan jaringan tiga ​terminal yang setara,
yaitu jaringan wye (Y) atau tee (T) dan jaringan delta
∆ atau pi P

Anda mungkin juga menyukai