PROGRAM STUDI
REKAYASA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN
ITL- TRISAKTI
Simbol tegangan
Simbol tahanan
AN INTRODUCTION TO ELECTRIC CIRCUITS
ARUS (CURRENT)
• Arus (I) adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui
suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Satuan arus
listrik tersebut disebut Ampere.
𝑄
𝐼=
𝑡
• Dimana:
• I = arus listrik (ampere)
• Q = muatan listrik (coulomb)
• t = waktu (detik)
• 1 ampere adalah 1 coulomb per detik
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA Contoh soal
ARUS (CURRENT)
Jika arus 5A mengalir selama 2 menit, berapakah Q (Quantity of
electricity)?
Q = I . t (coulomb)
I = 5 A, t= 2×60=120 detik
Q = 5 × 120 = 600 C (atau coulomb)
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA Contoh soal
ARUS (CURRENT)
Diketahui
• Q = 1000 Coulomb
• t = 200 detik
• Berapakah I?
Jawab
• I = Q/t
• I = 1000/200
• I = 5 ampere
GAYA (FORCE)
• Newton didefinisikan sebagai gaya yang ketika diterapkan pada
massa satu kilogram, memberinya percepatan satu meter per
detik kuadrat (m/detik2).
• Satuan gaya adalah newton (N) di mana satu newton adalah satu
𝑘𝑔.𝑚
kilogram meter per detik kuadrat (1 N = 1 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 2 )
• Gaya = massa × percepatan
• F=m.a
dimana:
• m adalah massa dalam kg
𝑚
• a adalah percepatan dalam
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 2
• F adalah gaya dalam newton (N)
Contoh soal
GAYA (FORCE)
𝑚
• masa 5000 g dipercepat pada 2 oleh sebuah gaya.
𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 2
Berapakah gaya yang dibutuhkan?
𝑊 4000 𝐽 𝐽
Daya = = = 160 = 160 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑡 25 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA
DAYA (POWER)
Daya didefinisikan sebagai tingkat melakukan pekerjaan (work)
atau mentransfer energi
Satuan daya (power) adalah watt
𝑊 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑃= =
𝑡 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
Dimana W adalah kerja yang dilakukan atau energi yang
ditransfer, dalam joule dan t adalah waktu, dalam detik
Sehingga energi dapat ditulis:
𝑊 = 𝑃 .𝑡
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA
DAYA (POWER)
• Jika 1 joule energi dikeluarkan untuk mentransfer satu coulomb
muatan melalui perangkat dalam satu detik, maka laju transfer
energi adalah satu watt. Daya yang diserap harus sebanding
dengan jumlah coulomb yang ditransfer per detik (arus) dan ke
energi yang diperlukan untuk mentransfer satu coulomb melalui
elemen (tegangan).
Daya juga didefinisikan sebagai
𝑃 = 𝑉 .𝑖
Dimana:
• P = daya (watt)
• V = tegangan listrik (volt)
• i = arus listrik (ampere)
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA Contoh soal
DAYA (POWER)
Diketahui
• V = 12v
• R = 3Ω
• Berapakah P?
Jawab
• P = V. I,
• V = I . R, I = V/R
• P = V² /R
• P = 12² /3
• P = 144 /3
• P = 48 watt
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA Contoh soal
DAYA (POWER)
• Sebuah TV memerlukan tegangan 220V dan arus listrik sebesar 2A
untuk mengaktifkannya. Berapakah daya listrik yang dikonsumsi?
Diketahui
• V = 220 V
• I = 2A
• Berapakah P?
Jawab
• P=V.I
• P = 220 x 2
• P = 440 watt
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA
ENERGI LISTRIK
• Energi listrik = daya × waktu
• Jika daya diukur dalam watt dan waktu dalam detik maka satuan
energi adalah watt-detik atau joule ∗. Jika daya diukur dalam
kilowatt dan waktu dalam jam maka satuan energi adalah
kilowatt-jam
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA Contoh soal
ENERGI LISTRIK
• Baterai 12 V dihubungkan ke beban yang memiliki resistansi 40
Ω. Tentukan arus yang mengalir dalam beban, daya yang
dikonsumsi dan energi yang dihabiskan dalam 2 menit
𝑉 12
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝐼 = = = 0,3 𝐴
𝑅 40
1,8 x 106 J 𝐽
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑃 = = 1000 = 1000 𝑤𝑎𝑡𝑡
30 x 60 detik 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑃 1000 watt
𝐼 = = = 4𝐴
𝑉 250 volt
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA
100 2
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝐼 = = = 0,4 𝐴
250 5
𝑉 250
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑅 = = = 625 Ω
𝐼 0,4
MUATAN DAN ARUS, TEGANGAN , ENERGI DAN DAYA Contoh soal
DAYA LISTRIK DAN ENERGI
• Arus 5 A mengalir dalam belitan motor listrik, resistansi belitan
menjadi 100 Ω. Tentukan (a) beda potensial yang melalui belitan,
dan (b) daya yang hilang oleh kumparan
TEGANGAN (VOLTAGE)
• Satuan tegangan adalah volt, diamana 1 volt adalah 1 joule per
coulomb.
• Satu volt didefinisikan sebagai beda potensial antara dua titik
dalam konduktor yang, ketika membawa arus satu ampere,
menghamburkan daya satu watt
𝑉 = 𝐼 .𝑅
Dimana:
• V = tegangan listrik (volt)
• I = arus listrik (ampere)
• R = tahanan (ohm)
𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑤𝑎𝑡𝑡 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒 𝑗𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑣𝑜𝑙𝑡 = = = =
𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒 . 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑐𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏
AN INTRODUCTION TO ELECTRIC CIRCUITS
Sumber: www.electronics-tutorials.ws
Hubungan antara tegangan dan arus dalam
rangkaian dengan tahanan yang konstan
Hubungan antara tegangan (v) dan
arus (i) dalam rangkaian tahanan
yang konstan (R) akan menghasilkan
hubungan garis lurus i-v dengan
kemiringan yang sama dengan nilai
tahanan
Unit of
Quantity Symbol Abbreviation
Measure
Voltage V or E Volt V
Current I Ampere A
Resistance R Ohms Ω
PENGARUH UTAMA ARUS LISTRIK
Tiga pengaruh utama dari arus listrik adalah:
a. Pengaruh magnetik
b. Pengaruh chemical/kimia
c. Pengaruh heating/panas
Beberapa aplikasi praktis dari pengaruh arus listrik meliputi:
• Magnetic effect: bell, relay, motor, generator, transformer,
telephone, car-ignition dan lifting magnet
• Chemical effect: sel primer dan sekunder (rechargeable
battery) dan elektroplating
• Heating effect: kompor, pemanas air, perapian listrik/ pemanas
listrik, seterika, tungku, ketel dan solder
FUSES/SEKERING
• Jika ada kesalahan dalam peralatan maka arus yang berlebihan
dapat mengalir
• Menyebabkan panas berlebih dan mungkin kebakaran, sekering
melindungi terhadap hal ini
• Arus dari suplai ke peralatan mengalir melalui sekering.
Sekering adalah sepotong kawat yang dapat membawa arus yang
ditetapkan. Jika arus naik di atas nilainya, akan meleleh, maka
ada sirkuit terbuka dan tidak ada arus yang dapat mengalir,
sehingga melindungi peralatan
Contoh
Jika tersedia sekring 5 A, 10 A, dan 13 A, nyatakan yang paling
sesuai untuk perangkat berikut, yang keduanya terhubung ke
suplai 240 V
(a) pemanggang listrik yang memiliki rating daya 1 kW
(b) kompor listrik memiliki rating daya 3 kW.
• Power P =VI, sehingga I = P/V
• pemanggang listrik, I = P/V = 1000/240 = 4,17 A
digunakan fuse 5A
• Kompor listrik, I = P/V = 3000/240 = 12,5 A
digunakan fuse 13 A
INSULATION DAN BAHAYA ALIRAN ARUS TINGGI
YANG KONSTAN
Symbols untuk:
(a) dependent voltage source,
(b) dependent current source
DEPENDENT SOURCES (SUMBER TAK BEBAS)
node A, i1 + i2 - i4 = 0
node B, -i1 - i3 = 0
node C, i3 + i5 – i2 = 0
node D, i6 + i8 – i5 = 0
KIRCHHOFF 'S VOLTAGE LAW (KVL)
𝑉 𝑉
𝐼 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑉 = 𝐼 . 𝑅 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅 =
𝑅 𝐼
Contoh soal
HUKUM OHM
• Arus yang mengalir melalui resistor adalah 0,8 A ketika diterapkan
beda potensial 20 V. Tentukan nilai resistansi
dari hukum Ohm
resistansi
𝑉 20 200
𝑅= = = = 25 Ω
𝐼 0,8 8
Contoh soal
HUKUM OHM
• Tentukan beda potensial yang harus diterapkan ke resistor 2 kΩ
agar arus 10 mA dapat mengalir.
𝑉 25 25 −3
𝐼= = = . 10 = 1,25 𝑚𝐴
𝑅 20. 103 20
RESISTANSI DAN KONDUKTANSI
• Satuan resistansi listrik adalah ohm (W), di mana satu ohm adalah satu
volt per ampere.
• didefinisikan sebagai resistansi antara dua titik dalam konduktor
ketika potensial listrik konstan satu volt diterapkan pada dua titik
menghasilkan aliran arus satu ampere di konduktor.
𝑉
𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑜ℎ𝑚, 𝑅=
𝐼
dimana V adalah beda potensial diatara 2 titik, dalam volt
I adalah arus yang mengalir diatara 2 titik, dalam ampere
• Kebalikan dari resistansi disebut konduktansi dan diukur dalam
siemens (S), dinamai sesuai penemu dan industrialis Jerman, Ernst
Siemens
1
𝑘𝑜𝑛𝑑𝑢𝑘𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑖𝑒𝑚𝑒𝑛𝑠, 𝐺=
𝑅
SERIES AND PARALLEL NETWORKS
RANGKAIAN SERI
• Tiga resistor, R1, R2 dan R3, terhubung dari ujung ke ujung, secara seri,
dengan sumber baterai V volt. Dalam rangkaian tertutup arus I akan
mengalir dan beda potensial di setiap resistor dapat ditentukan dari
pembacaan voltmeter V1, V2 dan V3
Dalam rangkaian seri:
a. Arus I sama di semua bagian sirkuit dan karenanya pembacaan yang
sama ditemukan pada masing-masing dua ammeter yang
ditunjukkan.
b. Jumlah tegangan V1, V2, dan V3 sama dengan tegangan total yang
diberikan, V
V = V1 +V2 +V3
SERIES AND PARALLEL NETWORKS
RANGKAIAN SERI
dari hukum Ohm
V1 = I . R1, V2 = I . R2, V3 = I . R3 dan V = I . R
dimana R adalah total resistansi rangkaian
Sehingga V = V1 + V2 + V3
dan I.R = I.R1 + I.R2 + I.R3
bila dibagi dengan I, maka
R = R1 +R2 +R3
𝑅1
𝑉1 = 𝑉
𝑅1 + 𝑅2
𝑅2
𝑉2 = 𝑉
𝑅1 + 𝑅2
𝑅2
𝑉𝑜𝑢𝑡 = 𝑉
𝑅1 + 𝑅2 𝑖𝑛
SERIES AND PARALLEL NETWORKS Contoh soal
PEMBAGI TEGANGAN (POTENTIAL DIVIDER)
6
𝑉= 50 = 30 𝑉
6+4
SERIES AND PARALLEL NETWORKS Contoh soal
PEMBAGI TEGANGAN (POTENTIAL DIVIDER)
𝑉 24
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑒𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖, 𝑅 = = =8Ω
𝐼 3
a 𝑅𝑥 = 8 − 2 = 6 Ω
(b) Beda tegangan melintasi resistor 2 Ω
𝑉1 = 𝐼 . 𝑅1 = 3 . 2 = 6 𝑉, atau
𝑅1 2
𝑉1 = 𝑉= . 24 = 6 𝑉
𝑅1 + 𝑅𝑥 2+6
𝐸𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖, 𝐸 = 𝑉 . 𝐼 . 𝑡 = 24 . 3 . 50 𝑗𝑎𝑚 = 3600 𝑊𝑗𝑎𝑚 = 3,6 𝑘𝑊ℎ
SERIES AND PARALLEL NETWORKS
RANGKAIAN PARALEL
• tiga resistor, R1, R2 dan R3, saling terhubung
satu sama lain, yaitu secara paralel.
Dalam rangkaian paralel:
a. Jumlah dari arus I1, I2 dan I3 sama dengan
arus sirkuit total, I = I1 + I2 + I3
b. Sumber tegangan, V volt, adalah sama dengan
di setiap resistor.
1 1 1 1
= + +
𝑅 𝑅1 𝑅2 𝑅3
Persamaan ini digunakan ketika mencari total
resistansi R dari rangkaian paralel.
SERIES AND PARALLEL NETWORKS
RANGKAIAN PARALEL
Dalam kasus 2 resistor dalam rangkaian paralel
1 1 1 𝑅1 + 𝑅2
= + =
𝑅 𝑅1 𝑅2 𝑅1 𝑅2
Sehingga
𝑅1 𝑅2
𝑅=
𝑅1 + 𝑅2
SERIES AND PARALLEL NETWORKS Contoh soal
RANGKAIAN PARALEL
• Untuk rangkaian yang ditunjukkan pada
Gambar, tentukan (a) pembacaan pada
ammeter, dan (b) nilai resistor R2
Jawab:
• Beda potensial melalui R1 sama dengan
tegangan suplai V .
• Tegangan suplai, V = 8 × 5 = 40 V
𝑉 40
𝑝𝑒𝑚𝑏𝑎𝑐𝑎𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑎𝑚𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟, 𝐼 = = = 2𝐴
𝑅3 20
Arus mengalir melalui R2 = 11 – 8 – 2 = 1 A
𝑉 40
𝑅2 = = = 40 Ω
𝐼2 1
SERIES AND PARALLEL NETWORKS
𝑅1 𝑅2
𝑅𝑇 =
𝑅1 + 𝑅2
𝑅1 𝑅2
dan 𝑉 = 𝐼. 𝑅𝑇 = 𝐼 𝑅1 +𝑅2
𝑉 1 𝑅1 𝑅2 𝑅2
𝑎𝑟𝑢𝑠 𝐼1 = = = 𝐼
𝑅1 𝑅1 𝑅1 + 𝑅2 𝑅1 + 𝑅2
SERIES AND PARALLEL NETWORKS
𝑉 1 𝑅1 𝑅2 𝑅1
𝐼2 = = = 𝐼
𝑅2 𝑅2 𝑅1 + 𝑅2 𝑅1 + 𝑅2
𝑹𝟐 𝑹𝟏
𝑰𝟏 = 𝑰 𝑑𝑎𝑛 𝑰𝟐 = 𝑰
𝑹𝟏 + 𝑹𝟐 𝑹𝟏 + 𝑹𝟐
Penting untuk dicatat bahwa pembagi arus hanya dapat diterapkan pada dua
resistor paralel. Jika ada lebih dari dua resistor paralel, maka pembagi arus
tidak dapat ditentukan dengan menggunakan rumus di atas.
SERIES AND PARALLEL NETWORKS Contoh soal
PEMBAGI ARUS (CURRENT DIVISION)
………………….. 1
………………….. 2
………………….. 3
………………….. 4
Delta to Wye Conversion
………………….. 5
………………….. 9
………………….. 10
………………….. 11
………………….. 12
Wye to Delta Conversion
Dari eq. (10) hingga (12) dan Gambar, aturan konversi untuk Y ke adalah
sebagai berikut:
Setiap resistor dalam jaringan adalah jumlah dari semua produk
yang mungkin dari resistor Y diambil dua pada suatu waktu, dibagi
dengan resistor Y yang berlawanan
atau
Contoh
Ubah jaringan ke jaringan Y equivalent
• Superposisi
• Analisis Mesh (Mata Jala )
• Analisis nodal (Titik Simpul)
• Theorema Thévenin’s dan Norton’s
METODE ANALISIS RANGKAIAN
SUPERPOSISI
SUPERPOSISI
SUPERPOSISI
ANALISIS MESH
Sirkuit nonplanar
ANALISIS MESH
• Jalur abefa dan bcdeb adalah mesh, tetapi jalur abcdefa bukanlah
mesh. Arus yang melalui mesh dikenal sebagai arus mesh. Dalam
analisis mesh, diterapkan KVL untuk menemukan arus mesh di
sirkuit tertentu.
ANALISIS MESH
Jawab:
• pertama mencari arus mesh menggunakan KVL, untuk mesh 1:
−15 + 5i1 + 10(i1 − i2) + 10 = 0, atau 15i1 – 10i2 = 5
3i1 − 2i2 = 1 ………………………………………………. (1)
• Untuk mesh 2:
6i2 + 4i2 + 10(i2 − i1) − 10 = 0, atau 20i2 – 10i1 = 10
i1 = 2i2 − 1 …………………………………..……………. (2)
Metoda 1
• Substitusi persamaan (2) ke (1)
6i2 − 3 − 2i2 = 1 i2 = 1 A
Dari persamaaan (2), i1 = 2i2 − 1 = 2 − 1 = 1 A, sehingga
I1 = i1 = 1 A, I2 = i2 = 1 A, I3 = i1 − i2 = 0
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Didapat determinan
Maka
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Kasus 1
• Ketika sumber arus hanya ada pada satu
mesh, i2 = −5 A
• Buat persamaan mesh untuk mesh
lainnya
−10 + 4i1 + 6(i1 − i2) = 0 i1 = −2 A
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Kasus 2
• Bila sumber arus ada di antara dua mesh, gambar (a)
• Buat supermesh dengan mengecualikan sumber arus dan setiap
elemen yang terhubung secara seri dengannya, gambar (b)
METODE ANALISIS RANGKAIAN
ANALISIS NODAL
ANALISIS NODAL
Langkah-langkah menentukan
tegangan node
1. Pilih node sebagai simpul/node
referensi. Tetapkan tegangan v1, v2,. . . , vn
− 1 ke n - 1 node yang tersisa
• Langkah pertama adalah memilih
node sebagai referensi atau datum
node. Node referensi umumnya
disebut ground karena diasumsikan
memiliki potensial nol
Node 0 adalah node referensi (v =
0), sedangkan node 1 dan 2 masing-
masing diberi tegangan v1 dan v2
METODE ANALISIS RANGKAIAN
ANALISIS NODAL
ANALISIS NODAL
Karena resistansi adalah elemen pasif, arus mengalir dari potensial yang
lebih tinggi ke potensial yang lebih rendah dalam sebuah resistor
𝑣1 − 0
𝑖1 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑖1 = 𝐺1 𝑣1
𝑅1
𝑣1 − 𝑣2
𝑖2 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑖2 = 𝐺2 (𝑣1 − 𝑣2 )
𝑅2
𝑣2 − 0
𝑖3 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑖3 = 𝐺3 𝑣2 … (3)
𝑅3
Substitusi Eq. (3) ke Eq. (1) dan (2) , diperoleh:
𝑣1 𝑣1 − 𝑣2
𝐼1 = 𝐼2 + + … … … … … . (4)
𝑅1 𝑅2
𝑣1 − 𝑣2 𝑣2
𝐼2 + = … … … . . (5)
𝑅2 𝑅3
METODE ANALISIS RANGKAIAN
ANALISIS NODAL
• Sekarang kita memiliki dua Persamaan simultan (1) dan (2). Kita
bisa menyelesaikan persamaan menggunakan metode apa saja
dan mendapatkan nilai-nilai v1 dan v2
Diperoleh v1 dan v2
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Det(A1)=20*800*500+(-500*(-100)*0)+(100*0*(-100))
-(20*(-100)*(-100))-((-500)*0*500)-(100*800*0)
=8000000+0+0-200000-0-0
=7800000
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Det(A2)=600*0*500+(20*(-100)*(-100))+(100*(-500)*0)
-(600*(-100)*0)-(20*(-500)*500)-(100*0*(-100))
=0+200000+0-0+5000000-0
=5200000
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Det(A3)=600*800*0+((-500)*0*(-100))+(20*(-500)*(-100))
-(600*0*(-100))-((-500)*(-500)*0)-(20*800*(-100))
=0+0+1000000-0-0+1600000
=2600000
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Maka,
IR1 = I1 – I3 = 85,7mA – 28,57mA = 57,13mA
IR2 = I1 – I2 = 85,7mA – 57,14mA = 28,56mA
IR3 = I2 – I3 = 57,14mA – 28,57mA = 28,57mA
IR4 = I3 = 28.57mA
IR5 = I2 = 57.14mA
VR1=IR1*R1=60,13mA*100ohm=6,03V
VR2=IR2*R2=28,56mA*500ohm=14,28V
VR3=IR3*R3=28,57mA*100ohm=2,85V
VR4=IR4*R4=28.57mA*300ohm=8,57V
VR5=IR5*R5=57.14mA*200ohm=11,42V
TEOREMA JARINGAN
• Linearity Property
• Superposition
• Source Transformation
• Thevenin’s Theorem
• Norton’s Theorem
TEOREMA JARINGAN
• Keuntungan utama analisis rangkaian menggunakan hukum
Kirchhoff adalah kita dapat menganalisis rangkaian tanpa
merusak konfigurasi aslinya
• Kerugian utama dari pendekatan ini adalah bahwa, untuk
rangkaian yang besar dan rumit, melibatkan perhitungan yang
melelahkan
• Untuk menangani kompleksitas, dikembangkan beberapa
teorema untuk menyederhanakan analisis rangkaian. Teorema
tersebut termasuk teorema Thevenin dan Norton
Sifat Linearitas (Linearity Property)
• Linearitas adalah properti dari elemen yang menggambarkan
hubungan linear antara sebab dan akibat
• Properti adalah kombinasi dari properti homogenitas (skala)
dan properti aditif
• Properti homogenitas mensyaratkan bahwa jika input (juga
disebut eksitasi) dikalikan dengan konstanta, maka output (juga
disebut respon) dikalikan dengan konstanta yang sama
• Hukum Ohm berkaitan dengan input i ke output v
v = iR
• Jika arus dinaikkan dengan konstanta k, maka tegangan
meningkat sesuai dengan k
kiR = kv
Sifat Linearitas (Linearity Property)
• Properti aditif mensyaratkan bahwa respon terhadap jumlah
input adalah jumlah dari respon terhadap setiap input yang
diterapkan secara terpisah. Menggunakan hubungan tegangan
arus dari resistor, jika
v1 = i1R dan v2 + i2R
• Dengan menerapkan (i1+ i2), maka:
v = (i1 + i2)R = i1R + i2R = v1 + v2
• resistor adalah elemen linear karena hubungan arus - tegangan
memenuhi baik sifat homogenitas dan aditif
• Secara umum, sebuah rangkaian linear jika keduanya aditif dan
homogen
• Rangkaian linier hanya terdiri dari elemen linier, linear
dependent sources, dan sumber independen
Contoh
Terapkan KVL pada kedua loop,diperoleh:
12i1 - 4i2 + vs = 0 …………..…… (1)
-4i1 + 16i2 - 3vx - vs = 0 ......... (2)
vx = 2i1, eq (2) menjadi:
-10i1 + 16i2 - vs = 0 ............... (3)
Penjumlahan eq (1) dan (3):
2i1 + 12i2 = 0 i1 = - 6i2
Substitusi ke eq (1):
-76i2 + vs = 0 i2 = vs / 76
Jika vs = 12 V Io = i2 = 12/76 A
Jika vs = 24 V Io = i2 = 24/76 A
menunjukkan bahwa ketika nilai sumber double, maka Io double
Transformasi sumber (Source Transformation)
8×2
𝑣0 = 8 ∥ 2 2𝐴 = 2 = 3.2 𝑉
10
Contoh 2
• Cari nilai v0 pada rangkaian
• Jika mulai di ujung kiri jaringan pada gambar (a), kombinasi seri dari
sumber 12-V dan resistor 3-k Ω diubah menjadi sumber arus 4-mA
secara paralel dengan resistor 3-kΩ
• Dengan menggabungkan resistor 3-kΩ dengan resistor 6-kΩ,
diperoleh rangkaian pada Gambar (b).
• Selanjutnya, mengubah sumber 4-mA dan resistor 2-k Ω menjadi
sumber 8-V secara seri dengan resistor 2-kΩ yang sama
• Dua resistor 2-kΩ yang ada dalam seri sekarang digabungkan untuk
menghasilkan jaringan pada gambar (c)
• Jika sekarang mengubah kombinasi sumber 8-V dan resistor 4-k Ω
menjadi sumber 2-mA secara paralel dengan resistor 4-kΩ dan
menggabungkan sumber arus yang dihasilkan dengan sumber 2-mA
lainnya, menghasilkan jaringan pada gambar (d)
Thévenin’s theorems
• Teorema Thevenin menyatakan bahwa
rangkaian dua terminal linear dapat
diganti dengan rangkaian ekuivalen yang
terdiri dari sumber tegangan VTh secara
seri dengan resistor RTh, di mana VTh
adalah tegangan rangkaian terbuka pada
terminal dan RTh adalah input atau
resistansi setara pada terminal ketika
sumber independen dimatikan.
• Beban/load pada gambar, dapat berupa
resistor tunggal atau rangkaian lain
Thévenin’s theorems
• Jika variabel yang akan dicari adalah arus pada resistansi beban
RL, maka perhitungan akan lebih mudah dengan mengganti sisa
rangkaian disebelah kiri terminal ab dengan sebuah sumber
tegangan (VTh) dan sebuah resistansi pengganti Thevenin (RTh).
Bila nilai resistansi beban RL berubah-ubah, maka besar arus
dicari hanya dengan membagi sumber tegangan dengan
resistansi seri antara resistansi pengganti Thevenin (RTh) dan
resistansi beban RL.
• Teorema Thevenin sangat berguna untuk mencari arus,
tegangan, atau daya pada suatu elemen yang bersifat variabel
(berubah-ubah nilainya).
METODE ANALISIS RANGKAIAN
Norton’s theorems
• Teorema Norton menyatakan bahwa
rangkaian dua terminal linear dapat diganti
dengan rangkaian ekuivalen yang terdiri dari
sumber arus IN secara paralel dengan resistor
RN, di mana IN adalah arus hubung singkat
melalui terminal dan RN adalah input atau
resistansi setara pada terminal ketika sumber
independen dimatikan.
• Kapasitor
• Kapasitansi
• Kapasitor terhubung parallel dan seri
• Energi disimpan oleh kapasitor
KAPASITOR DAN KAPASITANSI
• Kapasitor adalah perangkat listrik yang digunakan untuk
menyimpan energi listrik
• Misalnya, kapasitor digunakan untuk menghaluskan output a.c.
yang disearahkan, digunakan dalam peralatan telekomunikasi -
seperti penerima radio - untuk tuning ke frekuensi yang
dikehendaki, digunakan dalam sirkuit waktu tunda (time delay
circuits), filter listrik, sirkuit oscillator dan dalam pencitraan
resonansi magnetik (magnetic resonance imaging - MRI)
KAPASITOR DAN KAPASITANSI
Kapasitansi
• Kapasitansi adalah ukuran banyak muatan yang sesuai dengan
beda potensial tertentu antara 2 lempeng
• Bentuk paling umum dari peranti penyimpanan muatan adalah
sebuah kapasitor dua lempeng/pelat/keping. Jika muatan di
lempeng/pelat/keping adalah +Q dan –Q, dan V adalah tegangan
listrik antar lempeng/pelat/keping, maka rumus Kapasitansi
adalah:
𝑄
𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑛𝑠𝑖, 𝐶 =
𝑉
C adalah kapasitansi yang diukur dalam Farad
Q adalah muatan yang diukur dalam coulomb
V adalah voltase yang diukur dalam volt
KAPASITOR DAN KAPASITANSI
Kapasitor
• Perangkat khusus yang dibuat untuk memiliki kapasitansi
disebut kapasitor
• Kapasitor terdiri dari dua lempeng yang dipisahkan oleh bahan
penyekat yang dikenal sebagai dielektrik. Sebuah kapasitor
memiliki kemampuan untuk menyimpan sejumlah listrik statis.
Kapasitor tetap adalah salah satu dimana
permukaan konduksi tidak dapat disesuaikan
Variable capacitor
KAPASITOR TERHUBUNG PARALLEL DAN SERI
C=C1+C2=6μF+4μF=10μF
𝐶1 𝐶2 6 × 4 24
𝐶= = = = 2,4 μF
𝐶1 + 𝐶2 6 + 4 10
ENERGI DISIMPAN OLEH KAPASITOR
1 3
𝑊 = × 3 × 10 × 400 = × 16 × 10−2 = 0,24 𝐽
−6 2
2 2
𝑒𝑛𝑒𝑟𝑔𝑖 0,24
𝐷𝑎𝑦𝑎 = = 𝑊 = 24 𝑘𝑊
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 10 × 10−6
BATERAI DAN SUMBER ENERGI
ALTERNATIVE
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
POLARISASI
• Jika sel sederhana dibiarkan tersambung untuk beberapa waktu,
arus I berkurang cukup cepat. Hal ini karena pembentukan film
gelembung hidrogen pada anoda tembaga. Efek ini dikenal
sebagai polarisasi sel.
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
KOROSI
• Korosi adalah penghancuran logam secara bertahap di atmosfer
lembab karena aksi sel sederhana.
• Selain kelembaban dan udara, elektrolit, anoda dan katoda
diperlukan untuk terjadi korosi
• Jika logam ditempatkan dalam rangkaian elektrokimia digunakan
dalam kontak satu sama lain dengan adanya elektrolit, korosi akan
terjadi.
• Efek dari korosi termasuk melemahnya struktur, pengurangan
umur komponen dan material, pemborosan bahan dan biaya
penggantian
• Korosi dapat dicegah dengan melapisi dengan cat, grease, pelapis
plastik dan enamel atau pelapisan dengan timah atau kromium.
Besi dapat digalvanis, yaitu dilapisi dengan seng, lapisan seng
membantu mencegah besi dari korosi.
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
PRIMARY CELLS
• Sel primer tidak dapat diisi ulang, yaitu konversi energi kimia
menjadi energi listrik tidak dapat diubah dan sel tidak dapat
digunakan setelah bahan kimia habis. Contoh sel primer
termasuk sel Leclanché dan sel merkuri
• Leclanché cell
• Sel kering Leclanche memiliki 1,5 V saat baru, tetapi turun
dengan cepat jika terus digunakan karena polarisasi.
• Sel Leclanche hanya cocok untuk penggunaan intermiten;
aplikasi termasuk flashlight, radio transistor, bell, rangkaian
indikator, pemantik gas, pengendali switch-gear, dll
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
• Mercury cell
• sel memiliki sekitar 1,3 V yang tetap konstan untuk waktu
yang relatif lama.
• Keuntungan utamanya atas sel Leclanche adalah ukurannya
yang lebih kecil dan umur simpan yang panjang.
• Aplikasi praktis yang umum termasuk alat bantu dengar,
elektronik medis, kamera dan peluru kendali.
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
SECONDARY CELLS
• Sel sekunder dapat diisi ulang setelah digunakan, yaitu, konversi
energi kimia menjadi energi listrik dapat dibalik dan sel dapat
digunakan berkali-kali.
• Contoh sel sekunder antara lain sel timbal-asam (lead–acid) dan
nikel kadmium (nickel cadmium) dan sel nikel-logam (nickel–
metal).
• Aplikasi praktis dari sel-sel tersebut antara lain baterai mobil,
sirkuit telepon dan untuk tujuan traksi seperti van (kendaraan
angkutan barang atau orang) dan truk fork-lift.
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
LEAD–ACID CELL
Lead–acid cell terbuat dari:
1. Wadah yang terbuat dari kaca, ebonit atau
plastik
2. Lead plates/ Pelat timbal
• pelat negatif (katoda) terdiri dari timah yang
seperti spon
• pelat positif (anoda) dibentuk dengan
menekan timbal peroksida ke dalam kotak
timah
• Pemisah/ separator terbuat dari kaca,
seluloid (plastik transparan yang mudah
terbakar, dalam bentuk lembaran) atau kayu
• Elektrolit yang merupakan campuran asam
sulfat dan air destilasi (distilled water)
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE
LITHIUM-ION BATTERIES
• Baterai lithium-ion (kadang-kadang baterai Li-ion atau LIB)
adalah anggota dari keluarga jenis baterai yang dapat diisi ulang
di mana ion lithium bergerak dari elektroda negatif ke elektroda
positif selama discharge dan sebaliknya saat pengisian/charging
• Baterai Li-ion menggunakan senyawa litium penambah
(intercalated lithium) sebagai salah satu bahan elektroda
BATERAI DAN SUMBER ENERGI ALTERNATIVE