Bidirectional Inverter Len PDF
Bidirectional Inverter Len PDF
Tema : Inverter
Penulis : Ahmad Husnan Arofat, ST.
Produk Kontrol & Elektronika Daya
Divisi Pusat Teknologi & Inovasi
PT Len Industri (Persero)
Abstraksi
Pada era modern seperti sekarang, perkembangan kebutuhan listrik dimasyarakat meluas ke hampir semua
sektor. Mulai dari rumah tangga, infrastuktur umum, perindustrian, perkantoran, transpotasi, bahkan sampai
pertokoan. Peningkatan kebutuhan listrik harus diimbangi oleh peningkatan sumber daya listrik, selain itu
peningkatan efisiensi pada beban juga dapat membantu efektifitas penggunaan listrik itu sendiri. Dalam hal ini
inverter sebagai salah satu perangkat elektronika daya memiliki peran penting dalam dua hal tersebut.
Pertama sebagai penyedia sumber daya listrik, inverter mampu berperan dalam mengkonversi tenaga listrik
yang berasal dari sumber dayaenergi terbarukan menjadi listrik yang dapat digunakan oleh pengguna akhir.
Yang kedua, inverter juga banyak dimanfaatkan dalam perangkat-perangkat kelistrikan untuk mengoptimalkan
efisiensi kerja perangkat tersebut, sehigga pemanfaatan sumber daya listrik bisa lebih dioptimalkan. Dalam
tulisan ini penulis akan mengetengahkan pengetahuan dasar mengenai inverter dan juga pogres
pengembangan inverter, khususnya Bidirectional Inverter yang telah dicapai oleh Team Elektronika Daya Divisi
Pustekin PT Len Industri.
Kata kunci : Inverter, Elektronika daya, sumber daya energi terbarukan, Bi-directional Inverter
Pendahuluan
Beberapa waktu yang lalu kata inverter mungkin masih awam ditelinga masyarakat. Akan tetapi, dengan
seiringnya waktu, kata inverter mulai lazim dan sering terdengar. Ditandai dengan sering munculnya kata
Inverter dalam iklan beberapa produk peralatan listrik rumah tangga dilayar kaca, seperti AC Inverter, kulkas
inverter dan lain sebagainya. Dalam iklan-iklan tersebut disebutkan bahwa dengan menggunakan inverter
maka akan didapati penghematan daya listrik yang signifikan dibandingkan dengan produk sebelumnya yang
masih menggunakan sistem konvensional.
Sedangkan dalam dunia industri, Inverter telah lama digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti penggerak
motor conveyor, penggerak motor kompressor, sebagai UPS dan masih banyak lagi. Untuk bidang Transportasi
masal, Inverter dimanfaatkan sebagai sistem propulsi atau penggerak utama kereta listrik menggantikan
teknologi Rheostatic yang sudah kuno dan boros energi, selain itu Static inverter juga digunakan untuk
mencatu perangkat-perangkat listrik menggantikan motor-generator set sehingga mempermudah perawatan
karena tidak adanya komponen bergerak didalam inverter. Dalam dunia sumber daya energi terbarukan,
inverter menduduki posisi penting dalam menjembatani keberadaan energi listrik dari sumber daya terbarukan
dengan pengguna akhir. Karena pada umumnya energi listrik dari sumber daya terbarukan tidak dapat
dimanfaatkan secara langsung oleh pengguna akhir. Sebagai contoh, Energi listrik yang dihasilkan oleh sel
surya yang merupakan tegangan searah (DC) tidak dapat langsung didistribusikan dan digunakan oleh beban
pengguna akhir yang umumnya memiliki spesifikasi tegangan masukan bolak-balik (AC). Contoh lainnya adalah
sumber listrik tenaga angin, keberadaan angin yang tidak kontinyu dapat mengganggu keberadaan listrik di
jaringan, oleh karena itu dibutuhkan penanganan khusus agar sumber energi ini dapat dimanfaatkan, misal
disimpan dulu ke sistem penyimpanan energi seperti batere, baru kemudian dari batere dikonversi oleh
inverter dialirkan kejaringan.
Melihat begitu besarnya potensi inverter dalam pembangunan di berbagai bidang, sedangkan pemenuhan
kebutuhan inverter lebih dari 95% merupakan impor dari luar negeri. Maka dalam hal ini PT Len Industri
merasa perlu untuk melakukan rancang bangun dalam bidang inverter ini. Dengan memiliki produk inverter
sendiri akan memiliki beberapa manfaat bagi PT Len Industri, yaitu untuk menurunkan nilai HPP per proyek,
selain itu yang lebih penting adalah untuk dapat meningkatkan daya saing PT Len Industri dan anak
perusahaan dalam kompetisi bisnis yang semakin ketat.
Sekilas Mengenai Inverter
Definisi
Secara garis besar inverter adalah perangkat untuk mengubah tegangan DC menjadi tegangan AC.
Sedangkanlebih secara detail inverter befungi untuk mengubah tegangan masukan DC menjadi tegangan
keluaran AC pada tegangan dan frekuensi yang diinginkan. Pengubahan Tegangan keluaran ac dapat diperoleh
dengan cara mengubah-ubah tegangan masukan DC dan menjaga nilai penguatan inverter secara konstan.
Dengan kata lain, jika tegangan masukan DC dibuat tetap dan tidak bisa dikendalikan, maka tegangan keluaran
yang berubah-ubah dapat diperoleh dengan cara mengubah nilai penguatan inverter, yang umumnya
dilakukan dengan cara pengaturan PWM (Pulse Width modulation) didalam inverter. Nilai penguatan dari
inverer dapat ditentukan sebagai perbandingan antara tegangan keluaran AC dengan tegangan masukan DC
atau yang biasa disebut dengan Modulation Index (MI).
Bentuk sinyal ideal keluaran inverter adalah sinusoidal. Akan tetapi, pada kenyataannya keluaran inverter tidak
selalu murni sinusoidal dan mengandung nilai harmonik tertentu. Untuk aplikasi daya rendah dan menengah,
bentuk sinyal kotak (square wave) atau sinyal quasi-square mungkin masih diperbolehkan. Sedangkan untuk
aplikasi daya besar dibutuhkan sinyal yang sedikit terdistorsi. Dengan tersedianya komponen semikonduktor
penyaklaran berkecepatan tinggi, teknik-teknik penyaklaran baru dimungkinakan untuk mengurangi
kandungan harmonisa didalam tegangan keluaran inverter.
Cara kerja
Berikut ini disajikan rangkain dasar penyusun inverter satu fasa.
va0
Q1 Q3 Vs/2
Vs/2 D1 D3 t
Vs/2
vb0
Vs/2
0 t
a b io T0/2 T0
Vs/2
Q2 Q4 vab Fundamental
D2 D4 Vs Current, io1
Vs/2
t
Vs
T0/2 T0
1. Rangkaian Full Bridge Inverter
2. Bentuk gelombang
Gambar 1. Single-phase full-bridge inverter
Inverter dengan topologi full bridge ditunjukkan oleh gambar 1a. Inverter tersebut terdiri dari empat buah
divais pencacah/penyaklaran (dapat berupa transistor, MOSFET atau IGBT) yang dirangkai dengan dioda
antiparallel. Ketika transistor Q1 dan Q4 dinyalakan secara bersamaan, tegangan beban menjadi V s. Dan
sebaliknya, ketika transistor Q2 dan Q3 dinyalakan secara bersamaan, maka tegangan yang dirasakan oleh
beban menjadi –Vs. Bentuk tegangan untuk keluaran ditunjukkan oleh gambar 1-b. Dengan begitu kita dapat
mengkonversi tegangan searah menjadi tegangan bolak balik.
Metode pengendalian
Pada banyak aplikasi industri, sistem kendali diperlukan untuk mengendalikan tegangan keluaran inverter. Hal
ini dikarenakan beberapa hal berikut :
1. Untuk mengatasi perubahan tegangan DC pada sisi masukan
2. Untuk mengatur tegangan keluaran inverter
3. Atau untuk mengendalikan tegangan/frekuensi konstan bila diperlukan.
Ada banyak teknik untuk mengubah-ubah nilai penguatan keluaran inverter. Metode yang paling efisien untuk
mengendalikan nilai penguatan (dan tegangan output) adalah dengan mengendalikan PWM (Pulse Width
Modulation) didalam inverter. Teknik yang biasa digunakan antara lain :
1. Single-pulse-width modulation
2. Multiple-pulse-width modulation
3. Sinusoidal-pulse-width modulation
4. Modified sinusoidal-pulse-width modulation
5. Phase displacement control
Untuk mempersingkat pembahasan, maka penulis hanya akan membahas teknik Sinusoidal-pulse-width
modulation.
e Carrier signal
Ac Reference
Ar signal
ωt
π 2π
1/fc
g1
0 ωt
π 2π
g4
0 ωt
π 2π
Vs
0 ωt
π 2π
-Vs
(a)
e M=Af/Ac
Ac
Ar
0 ωt
π 2π
(b)
Gambar 2. Sinusoidal pulse-width modulation.
Akan tetapi permasalahan utama baik untuk bisnis bidang traksi KRL dan renewable energy adalah
komponen/ekuipmen utama yaitu inverter masih diadakan dari penyedia teknologi dari luar negeri. Untuk KRL
penyedia inverter umumnya dari Jepang dan Eropa, baelakangan ini muncul juga alternatif dari Korea.
Sedangkan untuk bidang renewable energy penyedia inverter sebagian besar dari Eropa dan Cina, tetapi ada
juga yang berasal dari Thailand. Sangat disayangkan, belum ada penyedia inverter lokal dari dalam negeri.
Dalam konten total proyek, inverter mungkin tidak menempati pada porsi yang paling besar, akan tetapi
inverter memiliki peran penting sebagai jembatan antara sumber dengan pengguna akhir. Tanpa adanya
inverter maka keberadaan sumber tidak akan bisa termanfaatkan oleh pengguna akhir. Sebagai contoh sistem
pembangkit listrik hybrid seperti pada gambar 3, bahwa sumber tegangan dc yang berasal dari sel surya tidak
akan sampai ke beban di pengguna akhir bila tidak ada inverter.
Oleh karena itu PT Len Industri, dengan visinya untuk “Menguasai kemandirian teknologi yang berdaya saing”
merasa perlu untuk melakukan program pengembangan produk inverter melalui Divisi Pusat Inovasi dan
Teknologi didalam internal Len sendiri. Program ini memiliki beberapa nilai strategis antara lain :
1. Menigkatkan margin dari nilai biaya total proyek. Dengan adanya inverter yang dibuat didalam
internal Len, maka hal tersebut dapat mengurangi biaya produksi, biaya transportasi dan juga
bea-bea masuk, jika dibandingkan dengan membeli produk inverter dari luar.
2. Meningkatkan kompetensi Len dan anak perusahaan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat,
dengan terpenuhinya Inverter Len dengan nilai TKDN yang tinggi maka Len akan memiliki
keuntungan dalam tender-tender terkait.
3. Meningkatkan pelayanan dan efisiensi aftersales. Dengan membeli produk dari luar, berarti
segala hal terkait dengan aftersales akan selalu bergantung dengan penyedia teknologi dari luar.
Bila terjadi kerusakan atau gangguan maka dibutuhkan komunikasi dengan pihak luar yang
pastinya akan memakan waktu dan biaya yang lumayan. Akan berbeda ketika inverter tersebut
mampu kita produksi didalam internal kita, maka penyelesian kerusakan dan gangguan
dilapangan akan dapat diatasi dengan relatif cepat dan memakan biaya yang minimal.
4. Dengan adanya kemandirian teknologi, berarti kita dapat mengurangi ketergantungan terhadap
penyedia teknologi dari luar. Hal ini akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung
terhadap penghematan APBN negara. Dan ini akan menjadi peran serta Len terhadap efisiensi
pembelanjaan APBN tahunan negara.
Berikut ini roadmap Divisi Pustekin PT Len Industri terkait program pengembangan inverter pada bidang
sumber energi terbarukan.
Grid Tied Inverter
GTI 5kW,
GTI 50kW GTI 200kW
Current Compensator
DC DC Converter
200A
Power Electronics
Sistem embedded
Divais penyaklaran untuk sistem Algoritma kendali Heat Transfer
kendali utama
Manajemen
Filter Sensor Kosntruksi
operasi
AC Bypass
Voltage Circuit
IGBT Sensor Breaker
PV Module Gate
DC Driver
Voltage
Sensor
Genset
Circuit Genset
Circuit Genset
Breaker Contactor
Solar Breaker
Charge
Controller
Power Analog
Digital I/O PWM Power Power Supply
Supply Input
Display LCD Interface Interface Supply
Interface
Fault Logger
Hardware Protection Section
LED
Serial COM
Keypad Indicator
µC Serial COM
Audible
Alarm DSP1 DSP2
RTC
RS232 port USB port Power Supply Module
Gambar 6. Skema rangkaian Inverter yang dikembangkan oleh Div. Pustekin PT Len Industri
Secara garis besar inverter disusun atas beberapa modul yang memiliki fungsi dan tugas tertentu.
Modul-modul yang menjadi penyusun inverter digambarkan terlingkupi oleh garis biru. Modul-modul
tersebut antara lain :
1. Modul proteksi
Modul proteksi terdiri atas komponen-komponen proteksi seperti Molded Case Circuit
Breaker (MCCB) untuk melindungi sistem dari gangguan arus hubung singkat (short circuit),
Surge Protection Device (SPD) untuk melindungi sistem dari sambaran petir tidak langsung,
kontaktor AC untuk mengisolasi sistem inverter dengan beban ketika terjadi gangguan
2. Modul Sensor-sensor, didalam inverter terdapat beberapa macam sensor yang berfungsi
untuk mencuplik tegangan, arus dan suhu pada titik-titik tertentu di Inverter untuk dikirim ke
kontroller utama dalam bentuk data analog secara kontinyu.
o Sensor tegangan, mencuplik tegangan tinggi untuk diubah menjadi tegangan rendah
yang bisa diolah oleh kontroler utama. Dalam inverter ini sensor tegangan dibedakan
menjadi sensor tegangan DC dan AC
o Sensor arus, berfungsi untuk mencuplik arus yang mengalir pada jalur tertentu dan
mengkonversinya ke level tegangan sebelum dikirim ke kontroler utama.
o Sensor suhu, berfungsi untuk memonitor suhu lingkungan dan mengendalikan operasi
fan/kipas, sehingga suhu didalam rak inverter terjaga dalam kondisi aman. Bila ternyata
terdeteksi suhu diatas amabang aman maka kontroler akan mematikan sistem.
4. Modul Inverter
Merupakan modul utama dalam sistem, terdiri atas Kapasitor DC, IGBT (Insulated Gate
Bipolar Transistor) dan Gate Driver. Modul ini yang berfungsi melakukan pencacahan
tegangan DC oleh IGBT untuk dikonversi menjadi tegangan kotak-kotak. Proses penyaklaran
dikendalikan oleh sinyal PWM yang berasal dari kontroller utama. Tetapi, sebelum menuju
IGBT sinyal PWM diolah dan dikondisikan terlebih dahulu oleh IGBT Gate Driver. Selain
berfungsi untuk mengkondisikan sinyal PWM, Gate Driver juga memiliki beberapa fungsi
penting, seperti mengisolasi tegangan rendah dari kontroller dengan tegangan tinggi di IGBT,
kemudian melakukan fungsi proteksi jika terjadi arus hubung singkat di IGBT dan melaporkan
ke kontroller utama.
Kapasitor DC digunakan sebagai filter agar riak penyaklaran yang dilakukan oleh IGBT tidak
keluar kesisi masukan DC. Selain itu ketika Inverter beroperasi pada mode Battery Charger
kapasitor ini berfungsi sebgai filter keluaran.
Selama proses penyaklaran IGBT menghasilkan rugi-rugi dalam bentuk panas. Panas ini harus
dibuang agar bisa menjaga IGBT tidak melebihi suhu tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan
sistem pendinginan yang mumpuni. Konsep pendinginan yang digunakan dalam inverter ini
adalah pendinginan paksa. Dalam artian IGBT ditempelkan ke heatsink yang dilengkapi
dengan fan/kipas sebagai media pembuangan panas. Fan ditambahakan untuk meningkatkan
kapasitas perpindahan panas dari heatsink ke lingkungan sekitar.
6. Modul Transformer
Modul transformer memiliki fungsi utama untuk isolasi. Sehingga adanya gangguan pada sisi
keluaran tidak akan mengganggu sisi masukan dan sebaliknya. Selain itu transformer juga
bisa dimanfaatkan untuk menaikkan tegangan (step-up) maupun menurunkan tegangan
(step-down) keluaran inverter.Dalam kasus inverter ini, transformer yang digunakan adalah
step-up.
Gambar 7. menunjukkan urutan kerja implementasi pcb dari software CAD sampai menjadi
modul berfungsi.
Gambar 8 menunjukkan contoh perakitan modul yang lebih rumit. Banyak faktor yang harus
dipertimbangkan dalam desain yang melibatkan bercampurnya level tegangan tinggi dan level
tegangan rendah didalam satu enclosure seperti ini, seperti faktor isolasi, crepage dan clearance
serta EMI (Electromagnetic Interference). Kesalahan desain dapat mengganggu operasi inverter,
bahkan yang lebih parah dapat menimbulkan kerusakan permanen.
Main Controller
Module
IGBT
Power Supply
Module
Gate Driver
Kapasitor DC
Konsep modular ini akan memudahkan dalam proses assembling, perawatan dan juga
troubleshooting ketika terjadi masalah dengan inverter. Begitu juga dengan desain lebih
lanjut, ketika dibutuhkan peningkatan kapasitas (expandability), maka penyusunan
ulang modul-modul akan membutuhkan usaha yang lebih ringan, dan tidak perlu
memulai desain dari nol lagi.
Produk berbasiskan elektronika daya seperti inverter ini tidak akan lepas dengan
masalah panas. Desain aliran panas dan pembuangannya menjadi isu penting didalam
penyusunan modul-modul, terutama modul inverter, induktor dan transformer yang
menjadi modul penyumbang panas terbesar didalam rak. Sehingga aliran panas dari
modul-modul terebut tidak mengarah dan mempengaruhi kinerja modul-modul lain
yang lebih sensitif terhadap panas.
Ruang untuk Battery
Solar Charge Controller
Modul Inverter
PCB Sensor-sensor
Seperti yang telah disebutkan diawal bahwa Bidirectional Inverter 15kW telah mendapatkan
sertifikasi dari B2TE BPPT. Sertifikat yang dikeluarkan pada tanggal 10 Oktober 2012 dengan
Nomor Sertifikat 2012109 menunjukkan bahwa Inverter yang hasil pengembangan Team Power
Elektronik Divisi Pustekin PT Len Industri telah memenuhi syarat-syarat sebagai produk inverter
secara umum antara lain :
o Endurance test, inverter dibebani 50% beban selama minimal 5 jam tanpa ada kerusakan
dan penyimpangan performa.
o Overload test, saat itu inverter berhasil lolos uji beban berlebih sampai 140% selama 1
menit.
o THD ouput kurang dari 4%
Hasil sertifikasi ini memberikan keberanian bagi kita untuk memulai produksi dan memasarkan
inverter hasil pengembangan ke projek riil. Dari situ nanti kita akan memonitor kinerja inverter
dilapangan untuk masukan pengembangan lebih lanjut.
Penutup
Melalui tulisan ini penulis telah memaparkan perihal mengenai inverter, mulai dari pengetahuan dasar, urgensi
peran inverter didalam pembangunan, kemudian dilanjut dengan progres pengembangan inverter di internal
PT Len Industri. Pencapaian yang telah diraih menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan dengan
diperolehnya sertifikasi atas produk inverter yang dikembangkan. Tetapi bukan berarti pekerjaan telah selesai,
ini merupakan awal dari perjalanan panjang PT Len Industri untuk memulai kegiatan manufaktur didunia
produk elektronika daya. Masih banyak hal yang harus disiapkan sampai kita bisa menjadi pelaku didunia
manufaktur produk berbasiskan elektronika daya berkelas dunia.
Pencapaian ini juga memberikan semangat bagi kita untuk menyelesaikan program-program pengembangan
terkait elektronika daya yang lain, seperti Down Chopper, SIV dan VVVF inverter untuk aplikasi kereta dan
monorel, kemudian juga inverter untuk mobil listrik. Semoga kedepan kita mampu menyelesaikan program-
program tersebut sampai tersertifikasi dan layak untuk dikomersilkan.