FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
1
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dalam domain frekuensi dengan melakukan transformasi fungsi dari domain waktu
kedalam domain frekuensi menggunakan metode discrete fourier transform terlebih
dahulu. Menurut Ida (2008), metode discrete fourier transform merupakan salah
satu metode yang digunakan untuk melakukan transformasi fungsi dari domain
waktu ke dalam domain frekuensi menggunakan prinsip transformasi dari suatu
fungsi kontinyu menjadi sejumlah fungsi sinusoida.
Untuk mengetahui adanya periodisitas tersembunyi dari data pasang surut,
kajian mengenai dinamika ketinggian air laut menggunakan data pasang surut
periode panjang. Karena pada data pasang surut periode pendek variasi pasang surut
dalam periode bulanan, musiman dan tahunan sulit diidentifikasi. Data periode
panjang yang dimaksud merupakan data pengamatan dalam interval minimal 1 tahun.
Penelitian ini dikonsentrasikan pada perairan di sekitar wilayah Jakarta yang
secara umum terletak di daerah delta dengan tingkat kerawanan banjir yang tinggi,
baik banjir dari luapan sungai maupun banjir limpasan air pasang. Sehingga
informasi mengenai periodisitas pasang surut menjadi bahan masukan yang penting
untuk melakukan perencanaan penanggulangan dampak negatif bencana banjir akibat
pasang surut.
2
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Batasan penelitian perlu ditentukan agar penelitian terfokus dan tidak terlalu
luas. Batasan-batasan dalam penelitian yang akan dilakukan antara lain:
a. Interval data pasang surut yang digunakan adalah setiap 1 jam, rerata harian, dan
rerata mingguan.
b. Analisis dinamika ketinggian air laut dilakukan dalam rentang waktu Januari
2014 sampai Desember 2016.
c. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui adanya periode tersembunyi
adalah analisis spektral.
d. Periode konstituen harmonik t_tide pasang surut menjadi komponen periode
sinyal definitive yang sudah diketahui.
e. Batas perbedaan nilai periode definitive periode tersembunyi untuk threshold
adalah 0,005 jam
f. Hubungan antara data pasang surut dengan data suhu permukaan laut diuji
menggunakan metode uji korelasi.
3
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Penelitian mengenai data pasang surut air laut telah dilakukan oleh Khasanah
(2015). Penelitian tersebut bertujuan untuk mengkaji kenaikan muka air laut dan
variasi permukaan laut diperairan pulau Jawa berdasarkan data satelit altimetri dan 8
stasiun pasang surut. Metode yang digunakan untuk mengkaji variasi permukaan air
laut adalah moving average, sedangkan metode untuk mengidentifikasi tingkat
kenaikan muka air laut adalah metode regresi linier. Pemilihan metode regresi linier
dikarenakan pola kenaikan muka air laut mengikuti pola yang linier terhadap waktu.
Dalam kajian variasi dan kenaikan muka air laut, dicari pengaruh faktor global
berupa fenomena El-Nino dan La-Nina (ENSO) menggunakan data suhu permukaan
laut hasil indeks Enzo. Variasi permukaan air laut yang dapat teridentifikasi dalam
penelitian tersebut adalah variasi bulanan, musiman, tahunan dan variasi permukaan
laut 5 tahunan.
4
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Penelitian lain mengenai kajian data pasang surut dilakukan oleh (Ranjani
dan Sukojo, 2016) untuk mengetahui variasi konstanta harmonik pasang surut selama
terjadi fenomena El Nino. Pada penelitiannya, data yang digunakan adalah data
pengamatan pasang surut in situ, suhu permukaan air laut, dan Southern Oscillation
Index (SOI). Hasil dari penelitian tersebut menunjukan adanya hubungan trend
variasi harmonik ketinggian air laut dengan data suhu permukaan laut di Surabaya
selama El Nino yang mengikuti persamaan liner.
Penelitian yang sudah dilakukan terkait dinamika ketinggian air laut dengan
menganalisis data pasang surut menunjukkan adanya penggunaan metode
transformasi fourier. Hasil kajian ketinggian air laut menunjukkan adanya variasi
permukaan air laut, yakni variasi bulanan, variasi musiman, variasa 1 tahunan
(Annual), variasi 5 tahunan (Intra-Annual).
5
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
permukaan laut adalah curah hujan, penguapan, suhu udara, kecepatan angin,
kelembapan udara, dan keadaan awan. Perubahan dari variasi tersebut terjadi secara
harian, musiman tahunan maupun jangka panjang (King, 1963).
Pengukuran suhu permukaan laut dapat dilakukan dengan teknologi
penginderaan jauh, dimana suhu permukaan laut diperoleh dari hasil estimasi sensor
satelit NOAA-AVHRR yang diolah menggunakan algoritma Pathfinder Sea Surface
Temperatur (SST) (Gaol dkk, 2014). Algoritma estimasi SST dijelaskan dengan
persamaan I.1 berikut:
Keterangan
SSTsat = suhu permukaan laut estimasi
SSTguess = Suhu permukaan laut prediksi
T4 - T5 = temperature kecerahan kanal 4 dan kanal 5
T4 = temperature kecerahan kanal 4
a, b,c dan d = koefisien regresi
ρ = sudut zenit sensor
6
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Pada teori kesetimbangan, naik turunnya permukaan air laut memiliki nilai yang
sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut (Lowe, 2017).
Namun, pada kenyataannya bumi tidak pada keadaan yang setimbang karena
tidak seluruh permukaan bumi diselimuti air melainkan juga memiliki daratan di
dalamnya, serta terdapat dasar laut yang memiliki topografi dengan kedalaman yang
tidak homogen. Gesekan antar massa air laut atau antara massa air laut dengan dasar
laut pada kedalaman yang tidak homogen mempengaruhi kondisi pasang surut
setimbang (Zahran dkk, dalam Faridatunnisa, 2015).
7
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Karena pengaruh gravitasi bulan lebih dominan maka pasang surut menjadi
resultan dari gaya gravitasi bulan dan gaya sentrifugal rotasi bumi. Gaya sentrifugal
adalah dorongan ke arah luar rotasi akibat adanya efek revolusi bumi-bulan. Gaya
pembangkit pasang surut digambarkan dalam gambar I.1 berikut.
EARTH Undistorted
Water
surface
Common Equilibrium
Axis of
Rotation Water Moon
surface
Center of
The Earth
Centrifugal Gravitational
force > attraction
Centrifugal Gravitational
force = attraction
Centrifugal Gravitational
force > attraction
Gambar I.1. Gaya pembangkit pasang surut akibat gaya gravitasi bulan dan gaya
sentrifugal (sumber: Lowe, 2017)
Gaya sentrifugal memiliki besar yang sama disetiap titik dipermukaan bumi
yang besarnya dapat ditentukan dengan persamaan I.3 berikut.
= [ ] ……………………………………………………...… (I.3)
Dari persamaan I.2 dan I.3 dapat ditentukan gaya pembangkit pasang surut
sebagai resultan dari gaya gravitasi bulan dan sentrifugal dengan persamaan 1.4 dan
persamaan I.5.
= ……………………………………………………………. (I.5)
Keterangan:
8
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Mm : massa bulan
Me : massa bumi
a : jari-jari bumi
Gaya pembangkit pasang surut akan menimbulkan kedudukan air tinggi pada
dua lokasi dan air rendah pada dua lokasi lainnya. Kedudukan matahari, bumi, dan
bulan yang berada dalam garis lurus menimbukan terjadinya pasut maksimum pada
permukaan bumi yang berada disumbu sejajar kedudukan relatif bumi, bulan, dan
matahari (Gambar I.2). Kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi
satu dan menarik titik dipermukaan bumi tersebut secara maksimal. Kedudukan
pasang surut maksimum terjadi ketika bulan baru dan bulan purnama, Fenomena
pasang surut pada kedudukan demikian disebut dengan spring tide atau pasut
perbani.
Gaya
Pembangkit
Pasut
BUMI BULAN MATAHARI
Gambar I.2. Posisi bumi, bulan, matahari pada saat pasut perbani (sumber :
Poerbandono dan Eka Djunarsjah, 2005)
Sementara itu, kedudukan matahari, bumi dan bulan yang tegak lurus (90o)
mengakibatkan terjadinya pasut minimum atau neap tide pada titik dipermukaan
yang tegak lurus sumbu bumi bulan. Gaya tarik bukan dan matahari terhadap bumi
saling berlawanan arah sehingga hasilnya menjadi saling melemahkan.
9
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
10
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
( ) ( )
…………………………..…………………………………… (I.6)
( ) ( )
Keterangan:
F : bilangan Formzahl
A(K1) : nilai amplitudo konstanta harmonik K1
A(O1) : nilai amplitudo konstanta harmonik O1
A(M2) : nilai amplitudo konstanta harmonik M2
A(S2) : nilai amplitudo konstanta harmonik S2
Pengklasifikasian tipe pasang surut didasarkan pada bilangan formzahl yang
dapat dilihat pada Tabel I.2
Menurut Ongkosongo (1989) dilihat dari pergerakan muka air lautnya, pasang
di Indonesia terbagi menjadi 4 tipe yaitu:
1. Pasang surut harian tunggal
Pada pasang jenis ini hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut yang
besarnya kurang lebih sama. Contoh perairan yang mengalami pasang jenis ini
adalah jenis perairan disekitar Selat Karimata.
2. Pasang surut harian ganda
Pasang harian ganda, terjadi dua kali pasang dan dua kali surut setiap hari yang
tingginya masing masing hampir sama.
11
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dengan
12
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Pada prinsipnya, sebagian besar sinyal analog memiliki periode tak terbatas,
sehingga dari persamaan I.8 dibuat perkiraan pertama dengan membatasi data fisik
kedalam 0≤ ≤𝑇. Isi frekuensi sinyal untuk n tertentu terdapat dalam kosinus dan
sinus saat A𝑝, 𝑝 ≠ 0. Sehingga seringkali persamaan disusun dengan
menggabungkan kondisi tersebut. Hal ini mudah dilakukan dengan menggunakan
identitas trigonometri dengan persamaan 1.9.
( ) …………………………….….. (I.9)
( )= ( ) ( ) …………….…... (I.10)
= ………..… (I.11)
Dengan melakukan subtitusi koefisien dari sinus dan kosinus dari persamaan
I.10, maka didapatkan persamaan I.12 dan I.13 sebagai nilai koefisien fourier.
Untuk mencari nilai amplitudo (Cq) dan beda fase dapat menggunakan
persamaan I.14 dan I.15
⁄
( ) ………...…………………………..………………………… (I.14)
( ) ……………………………………..………………………... (I.15)
13
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
= ∑ …………………………………………………… (I.19)
Keterangan :
X(n) : ketinggian muka air fungsi dari frekuensi
A0 : amplitudo konstanta ke-i
Ap : Konstanta Fourier A
Bp : Konstanta Fourier B
Cp : amplitudo gelombang
: beda fase gelombang
n : kecepatan sudut konstanta
y : ketinggian muka air rerata
n : panjang data
14
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
…………………………………………………………………… (I.20)
Keterangan :
15
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
analisis domain waktu. Salah satu metode analisis domain waktu adalah metode
analisis model ARIMA. Analisis ini lebih rumit dibanding analisis domain frekuensi
karena sangat memperhatikan asumsi-asumsi data dan residu dari white noise.
Sedangkan dalam domain frekuensi, data yang diperoleh dapat langsung diolah tanpa
adanya asumsi-asumsi yang harus dipenuhi terlebih dahulu.
Analisis domain frekuensi membutuhkan proses transformasi dari data runtut
waktu domain waktu kedalam domain frekuensi. Dalam penelitian ini proses
transformasi fungsi antar domain dilakukan menggunakan algoritma discrete fourier
transform.
Hasil transformasi sinyal dari domain waktu kedalam domain frekuensi dapat
dilihat pola periodiknya untuk kemudian ditentukan jenis pola yang terlihat. Secara
prinsip merode analisis spektral merupakan analisis statistik inferensial yang dapat
disimpulkan berdasarkan konsep frekuensi. Secara visual hasil analisis skpektral
digambarkan dengan power spectrum yang menunjukan hasil perhitungan
periodogram.
I.7.8. Periodogram
Konsep dasar dari analisis spektral adalah dengan menghitung dan
menggabarkan periodogram data (Sobri, 2015). Dari hasil perhitungan dan
penggamabaran data, didapatkan informasi mengenai jumlah ujung garis
periodogram (peak). Grafik periodogram data diskrit dicontohkan dalam Gambar.
I.3 berikut.
Periodogram
25
20
15
Power
10
0
0 2 4 6 8 10 12
Period
16
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
( ) (̂ ̂ ) ……………………...…………………………………... (I.21)
Dimana persamaan nilai Ap dan Bp didapatkan dari persamaan I.18 dan I.19.
Sedangkan pada ukuran sampel genap dengan n=2k, dengan p=1, 2,…k-1 nilai Ap
dan Bp persamaannya mengikuti persamaan I.22 dan I.23 sebagai berikut.
= ∑ ………………...………………………….……………….. (I.22)
= 0 ……………………………..…………………………………………… (I.23)
Keterangan :
I : nilai periodogram
f : frekuensi
n : jumlah data
17
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pada alat perekam data pasang surut yang kehilangan power sehingga tidak merekam
data.
Pada penelitian ini, kontrol kualitas data dilakukan dengan dua metode yakni
a. Kontrol kualitas data secara grafis
Kontrol kualitas secara grafis dilakukan untuk menangani kesalahan akibat
adanya kesalahan time series yang diidentifikasi dari data kosong. Kontrol
kualitas secara grafis dilakukan dengan memanfaatkan ploting data pasang
surut, kemudia secara visual dilakukan penambahan data time series.
b. Kontrol kualitas secara numeris
Kontrol kualitas secara numeris dilakukan dengan tes statistik berdasarkan
pada nilai simpangan bakunya. Tes statistik untuk kontrol kualitas data
menggunakan uji global dengan rentang kepercayaan tertentu (Suprapto, 2001).
Proses kontrol kualitas data secara numeris pada penelitian ini menggunakan
rentang kepercayaan 2σ atau 95%, uji global dilakukan dengan persamaan I.24
∑( ̅)
√ ……………………………………………………...…..… (I.24)
( )
18
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
(S2) Nilai-nilai fungsi harus sama pada titik-titik dalam yang dijabarkan
dalam persamaan I.30 berikut.
Si(xi+1) = Si+1(xi+1), i=0, 1, 2,…., n-2 ….………………..……………………….(I.30)
(S3) Turunan-turunan pertama pada titik dalam harus sama yang dijabarkan
dalam persamaan I.31.
S‟i (xi+1) = S‟i+1(xi+1), i=0, 1, 2,…., n-2 …………….…………………….……….(I.31)
(S4) Turunan-turunan kedua pada titik dalam harus sama yang dijabarkan
dalam persamaan I.32.
S‟‟i(xi+1) = S‟‟i+1(xi+1), i=0, 1, 2,…., n-2 ………….….…………….…….……….(I.32)
(S5) Salah satu syarat batas di antara dua syarat batas x0 dan xn berikut ini
harus dipenuhi.
19
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
( ) ( )( )
𝑟 …………………………………………..(I.33)
√ ( ) ( )√ ( ) ( )
Keterangan :
𝑟 = korelasi variabel x dengan variabel y
I.8. Hipotesis
20
KAJIAN DINAMIKA KETINGGIAN AIR LAUT DI PERAIRAN JAKARTA MENGGUNAKAN DISCRETE
FOURIER TRANSFORM
GINANJAR KUKUH PRAMANA
Universitas Gadjah Mada, 2017 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
21