Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS NUMERIK

“DIFERENSIAL NUMERIK”

(Rumus Beda Pusat, Beda Maju & Beda Mundur)

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Numerik

Dosen Pembimbing : Dora Detrina Hutagalung, S.Pd, M.Sc.

Disusun Oleh :

Kelompok 9

1. Akhir Mayang (16.05.0.033)


2. Rika Aryani (16.05.0.022)
3. Noorlayla (16.05.0.035)
4. Romika Dian (16.05.0.003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN BATAM

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Diferensial
Numerik ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterimakasih kepada Ibu Dora Detrina Hutagalung, S.Pd, M.Sc. selaku Dosen mata kuliah
Analisis Numerik yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Diferensial Numerik (rumus beda pusat dan rumus beda
maju). Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Batam, Desember 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Diferensiasi numerik adalah proses perhitungan turunan fungsi dari data suatu
fungsi. Dengan menggunakan rumusan deret taylor dan turunnanya serta interpolasi dan
turunannya , turunan suatu fungsi dapat ditentukan secara numerik.
Masalah diferensiasi numerik adalah penentuan nilai pendekatan atau
hampiran untuk turunan suatu fungsi f yang umumnya diberikan dalam bentuk
tabel. Diferensiasi numerik harus dihindari bilamana mungkin karena umumnya nilai
pendekatan diferensial akan kurang teliti dibandingkan nilai fungsi yang
merupakan asal nilai-nilai tersebut diturunkan.
Deret taylor adalah contoh pemanfaatan persamaan polinominal memperoleh
turunan fungsi. Suatu fungsi sembarang f(x) dapat dinyatakan dalam bentuk polinominal
dengan sisa suku ke-n sebagai pelengkapnya. Dengan menggunakan rumusan interpolasi
dan turunannya, turunan suatu fungsi dapat ditentukan secara numerik. Apabila turunan
fungsi yang dicari berada dekat awal data, digunakan rumusan interpolasi kedepan (maju)
dan jika dekat akhir data, dipakai rumusan interpolasi ke belakang (mundur). Untuk
mencari turunan fungsi yang berada dekat tengah data dapat digunakan rumusan
interpolasi ke pusat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu diferensial numerik?
2. Bagaimana menghitung diferensial numerik dengan deret taylor (rumus beda maju
dan beda pusat) ?
3. Bagaimana menghitung diferensial numerik dengan polinom interpolasi (rumus beda
maju dan beda pusat) ?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui difernsial numerik
2. Untuk mengetahui menghitung diferensial numerik dengan deret taylor (rumus beda
maju dan beda pusat)
3. Untuk mengetahui menghitung diferensial numerik dengan polinom interpolasi
(rumus beda maju dan beda pusat)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tiga Pendekatan dalam Menghitung Diferensial Numerik

Misal diberikan nilai-nilai x, di x0 – h, x0 , dan x0 + h, serta nilai fungsi untuk nilai-


nilai x tersebut. Titik-titik yang diperoleh adalah (x-1 , f-1), (x0 , f0), dan (x1 , f1), yang
dalam hal ini x-1 = x0 – h dan x1 = x0 + h. Terdapat tiga pendekatan dalam menghitung
nilai f '(x0) yaitu :

1. Hampiran selisih-maju (forward difference approximation)


𝑓( 𝑥0 + ℎ ) – 𝑓( 𝑥0 ) 𝑓1 − 𝑓0
f '(x0) = = (P.7.2)
ℎ ℎ

2. Hampiran selisih-mundur (backward difference approximation)


𝑓( 𝑥0 ) – 𝑓( 𝑥0 − ℎ) 𝑓0 − 𝑓1
f '(x0) = = (P.7.3)
ℎ ℎ

3. Hampiran selisih-pusat (central difference approximation)


𝑓( 𝑥0 + ℎ ) – 𝑓( 𝑥0 − ℎ ) 𝑓1 − 𝑓−1
f '(x0) = = (P.7.4)
2ℎ 2ℎ

Tafsiran geometri dari ketiga pendekatan di atas diperlihatkan pada Gambar 7.1
Rumus-rumus turunan numerik untuk ketiga pendekatan tersebut dapat diturunkan
dengan dua cara, yaitu :
1. Dengan bantuan deret Taylor
2. Dengan hampiran polinom interpolasi
Kedua cara tersebut menghasilkan rumus yang sama.

2.2 Turunan Fungsi dengan Deret Taylor


Jika suatu fungsi f(x) diketahui titik x1 dan semua turunan dari f terhadap x diketahui
pada titik tersebut, maka dengan deret taylor dapat dinyatakan nilai f pada titik xi+1 yang
terletak pada jarak ∆x dari titik xi.
Misalkan diberikan titik-titik (xi, fi) , i = 0, 1, 2, ..., n, yang dalam hal ini

xi = x0 + ih

dan

fi = f(xi)

Kita ingin menghitung f'(x), yang dalam hal ini x = x0+ sh, s ∈ R dengan ketiga
pendekatan yang disebutkan di atas (maju, mundu, pusat).

a) Hampiran selisih-maju
Uraikan f(xi+1) disekitar xi :

(P.7.4)

yang dalam hal ini O(h) = h/2 f ''(t), xi < t < xi+1
Untuk nilai-nilai f di x0 dan x1 persamaan rumusnya menjadi :
𝑓1 − 𝑓0
f0' = + 𝑂(ℎ) (P.7.5)

yang dalam hal ini O(h) = h/2 f ''(t), xi < t < xi+1
b) Hampiran selisih-mundur
Uraikan f(xi-1) disekitar xi :

(P.7.6)

yang dalam hal ini, O(h) = - h/2 f ''(t), xi-1 < t < xi
Untuk nilai-nilai f di x0 dan x-1 persamaan rumusnya menjadi :
𝑓0 − 𝑓−1
f0' = + 𝑂(ℎ) (P.7.7)

yang dalam hal ini O(h) = - h/2 f ''(t), xi+1 < t < xi+1

c) Hampiran selisih-pusat
Kurangkan persamaan (P.7.4) dengan persamaan (P.7.6) :
fi+1 – fi-1 = 2hfi' + h3/3 fi''' + ...
2hfi' = fi+1 – fi-1 - h3/3 fi''' + ...
𝑓𝑖+1 – 𝑓𝑖−1
f i' = - h2/6 fi''' + ...
2ℎ
𝑓𝑖+1 – 𝑓𝑖−1
f i' = + O(h2)
2ℎ
yang dalam hal ini, O(h2) = - h2/6 fi'''(t), xi-1 < t < xi+1
Untuk nilai-nilai f di x-1 dan x1 persamaan rumusnya menjadi :
𝑓1 − 𝑓−1
f0' = + 𝑂(ℎ2 ) (P.7.8)
2ℎ

yang dalam hal ini, O(h2) = - h2/6 fi'''(t), xi-1 < t < xi+1

Perhatikan, bahwa hampiran selisih-pusat lebih baik daripada dua hampiran


sebelumnya, sebab orde galatnya adalah O(h2).
Rumus untuk Turunan Kedua, f''(x), dengan Bantuan Deret Taylor
a) Hampiran selisih-pusat
Tambahkan persamaan (P.7.4) dengan persamaan (P.7.6) di atas :

Untuk nilai-nilai f di x-1 , x0 , dan x1 persamaan rumusnya menjadi :


𝑓1 − 2𝑓0 + 𝑓1
f0'' = + 𝑂(ℎ2 ) (P.7.9)
ℎ2
yang dalam hal ini O(h2) = - h2/12 fi(4)(t), xi-1 < t < xi+1

b) Hampiran selisih-mundur
Dengan cara yang sama seperti (a) diatas, diperoleh :
𝑓𝑖−2 − 2𝑓𝑖−1 + 𝑓𝑖
f1'' = + 𝑂(ℎ)
ℎ2

yang dalam hal ini O(h) = h f''(t), xi-2 < t < xi

Untuk nilai-nilai f di x-2 , x-1 , dan x0 persamaan rumusnya :

𝑓−2 − 2𝑓−1 + 𝑓0
f0'' = + 𝑂(ℎ) (P.7.10)
ℎ2

yang dalam hal ini O(h) = h f''(t), xi-2 < t < xi

c) Hampiran selisih-maju
Dengan cara yang sama seperti di atas, diperoleh :
𝑓𝑖+2 − 2𝑓𝑖+1 + 𝑓𝑖
f1'' = + 𝑂(ℎ)
ℎ2

yang dalam hal ini O(h) = - h f''(t), xi < t < xi+2

Untuk nilai-nilai f di x0 , x1 , dan x2 persamaan rumusnya :


𝑓2 − 2𝑓1 + 𝑓0
f0'' = ℎ2
+ 𝑂(ℎ) (P.7.11)

yang dalam hal ini O(h) = - h f''(t), x1 < t < xi+2

2.3 Turunan Numerik dengan Polinom Interpolasi


Misalkan diberikan titik-titik data berjarak sama,
xi = x0 + ih, i = 0, 1, 2, ..., n,
dan
x = x0 + sh, s ∈ R
adalah titik yang akan dicari niai interpolasinya, Polinom Newton-Gregory yang akan
menginterpolasi seluruh titik data tersebut adalah :

yang dalam hal ini, s = (x-x0)/h.

Turunan pertama dari f(x) adalah :

Berdasarkan (P.7.12), diperoleh rumus turunan numerik dengan ketiga pendekatan


(maju, mundur, pusat) sebagai berikut :

a) Hampiran selisih-maju
- Bila digunakan titik-titik x0 dan x1 :
𝑓1 − 𝑓0
f '(x0) = 1/h(∆f0) = ℎ
(P.7.13)
- Bila digunakan titik-titik x0 , x1 dan x2 :
f '(0) = 1/h(∆f0 + (s – 1/2) ∆2 f0 )
untuk titik x0 s = (x0 – x0)/h = 0, sehingga :

(P.7.13)

b) Hampiran selisih-mundur
- Polinom interpolasi : Newton-Gregory mundur
- Bila digunakan titik-titik x0 dan x-1 :
𝑓0 − 𝑓−1
f '(x0) = 1/h(∇ f0) = ℎ
(P.7.14)

c) Hampiran selisih-pusat
- Digunakan tiga titik x0 , x1 , dan x2 :
f '(x0) = 1/h(∆f0 + (s – 1/2) ∆2 f0 )

untuk titik x1 s = (x1 – x0)/h = h/h = 1, sehingga


Rumus untuk Turunan Kedua, f''(x), dengan Polinom Interpolasi

Turunan kedua f adalah

Misalkan untukk hampiran selisih-pusat, titik-titik yang digunakan x0 , x1 , dan x2 :


- Pada titik x1 s = (x1 – x0)/h = h/h = 1, sehingga
Contoh soal :
1. Diketahui suatu fungsi f(x) = 0,25x3 + 0,5x2 + 0,25x + 0,5. Perkirakan turunan
pertama dan turunan kedua dari persamaaan tersebut di titik x = 0,5 dengan
menggunakan langkah ruang ∆x = 0,5.
Penyelesaian :
f '(xi = 0,5) = 0,75x2 + x + 0,25 = 0,75(0,5)2 + 0,5 + 0,25 = 0,9375
f ''(x) = 1.5x + 1 = 1,5(0,5) + 1 = 1,75
Dengan ∆x = 0,5, dapat dihitung nilai fungsi pada titik xi-1 , xi , dan xi+1 :
xi-1 = 0 f(xi-1) = 0,5
xi = 0,5 f(xi) = 0,78125
xi+1 = 1,0 f(xi+1) = 1,5
Perkiraan turunan pertama dengan diferensial maju :
𝑓(𝑥𝑖+1 )− 𝑓(𝑥𝑖 ) 1,5 – 0,78125
f(0,5) = = = 1,4375
∆𝑥 0,5

Perkiraan turunan pertama dengan diferensial terpusat :


𝑓(𝑥𝑖+1 )− 𝑓(𝑥𝑖−1 ) 1,5−0,5
f(0,5) = = 2 X 0,5 = 1,0
2∆𝑥

Perkiraan turunan kedua :


𝑓(𝑥𝑖+1 )−2𝑓(𝑥𝑖 )+ 𝑓(𝑥𝑖−1 ) 1,5−2x0,78125+0,5
f ''(x)= = =1,75
∆𝑥 2 (0,5)2

2. Diketahui nilai dari beberapa titik-titik sebagai berikut :

xi 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5

f(xi) 0.43 0.92 1.47 2.08 2.75

Tentukanlah nilai turunan pertama dan kedua dari xi di 0.1, 0.4, dan 0.5.
Menggunakan semua cara yang bisa dilakukan (Metode Numerik)

Penyelesaian :
Turunan Pertama
Untuk xi = 0.1 cara yang mungkin bisa dilakukan hanya menggunakan cara beda maju.
Beda Maju :
f’(0.1) = (f(0.2) - f(0.1)) / (0.2-0.1)
= (0.92-0.43)/0.1
= 4.9
Untuk xi = 0.4 cara yang mungkin bisa dilakukan adalah semua cara.
Beda Maju :
f’(0.4) = (f(0.5)-f(0.4))/(0.5-0.4)
= (2.75-2.08)/0.1
= 6.7
Beda Mundur :
f’(0.4) = (f(0.4)-f(0.3))/(0.4-0.3)
= (2.08-1.47)/0.1
= 6.1
Beda Pusat :
f’(0.4) = (f(0.5)-f(0.3))/(0.5-0.3)
= (2.75-1.47)/0.2
= 6.4
Nah, dalam kasus ini tiap metode mempunyai nilai masing-masing. Maka
dengan rasionalisasi jumlah titik yang terlibat dalam perhitungan yang semakin
banyak semakin bagus. Maka hasil dari metode beda pusat merupakan nilai yang
paling mendekati analitik.
Untuk xi = 0.5 cara yang mungkin bisa dilakukan hanya menggunakan cara beda
mundur.
Beda mundur
f’(0.5) = (f(0.5)-f(0.4))/(0.5-0.4)
= (2.75-2.08)/0.1
= 6.7
Turunan ke-2 :
Untuk xi = 0.1 yang bisa digunakan hanya metode beda maju.
Beda Maju :
f”(0.1) = (f(0.3)-2*f(0.2)+f(0.1))/(0.1^2)
=6
Untuk xi = 0.4 yang bisa digunakan hanya beda mundur dan beda pusat.
Beda Mundur :
f”(0.4) = (f(0.2)-2*f(0.3)+f(0.4))/(0.1^2)
=6
Beda Pusat :
f”(0.4) = (f(0.5)-2*f(0.4)+f(0.3)/(0.1^2)
=6
Untuk xi = 0.5 yang bisa digunakan hanya beda mundur.
Beda mundur :
f”(0.5) = (f(0.3)-2*f(0.4)+f(0.5))/(0.1^2)
=6
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diferensiasi numerik adalah proses perhitungan turunan fungsi dari data suatu
fungsi. Dengan menggunakan rumusan deret taylor dan turunnanya serta interpolasi dan
turunannya , turunan suatu fungsi dapat ditentukan secara numerik.
1. Deret Taylor
a. Hampiran selisih-maju

b. Hampiran selisih-mundur

c. Hampiran selisih-pusat
𝑓𝑖+1 – 𝑓𝑖−1
f i' = + O(h2)
2ℎ
2. Polinom Iterpolasi
d) Hampiran selisih-maju
- Bila digunakan titik-titik x0 dan x1 :
𝑓1 − 𝑓0
f '(x0) = 1/h(∆f0) = ℎ

- Bila digunakan titik-titik x0 , x1 dan x2 :


f '(0) = 1/h(∆f0 + (s – 1/2) ∆2 f0 )
e) Hampiran selisih-mundur
- Polinom interpolasi : Newton-Gregory mundur
- Bila digunakan titik-titik x0 dan x-1 :
𝑓0 − 𝑓−1
f '(x0) = 1/h(∇ f0) = ℎ

f) Hampiran selisih-pusat
- Digunakan tiga titik x0 , x1 , dan x2 :
f '(x0) = 1/h(∆f0 + (s – 1/2) ∆2 f0 )

untuk titik x1 s = (x1 – x0)/h = h/h = 1, sehingga


3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat mengerti dan memahami mengenai Diferensial
Numerik (rumus beda maju dan rumus beda pusat ) dengan rumusan deret taylor dan
polinom interpolasi sehingga makalah ini dapat dijadikan sebagi pedoman dalam
proses belajar dan mengajar.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Amriyah, Hasballah Zakaria. 2001. Metode Numerik dalam Ilmu


Rekayasa Sipil. Bandung : ITB Bandung.

Anda mungkin juga menyukai