Anda di halaman 1dari 31

1.

KOREKSI RADIOMETRIK, MENAMPILKAN OBYEK CITRA DAN


PEMBACAAN NILAI PIKSEL

1.1. KOREKSI RADIOMETRIK


Koreksi citra merupakan suatu operasi pengkondisian supaya citra yang
digunakan benar-benar memberikan infomrasi yang akurat secara geometris dan
radiometris. Oleh karenaitu, operasi koreksi disebut juga dengan operasi prapengolahan
(preprocessing) (Danoedoro, 1996). Koreksi terbagi menjadi dua, yaitu koreksi
radiometrik dan geometrik. Koreksi radiometrik diperlukan atas dua dasar, yaitu untuk
memperbaiki kualitas visual citra dan sekaligus memperbaiki nilai-nilai piksel yang tidak
sesuai dengan nilai pantulan atau pancaran spectral obyek yang sebenarnya. Koreksi
radiometrik yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas visual citra berupa pengisian
kembali baris yang kosong karena drop out baris maupun masalah kesalahan awal
penarikan (scanning start). Baris yang tidak sesuai dengan yang seharusnya dikoreksi
dengan mengambil nilai piksel satu baris di atas dan di bawahnya, kemudian dirata-ratakan
(Guindon, 1984, dalam Danoedoro, 1996). Adapun langkah-langkah kerja koreksi
radiometrik adalah :
1. Buka aplikasi Envi 5.1

2. Setelah aplikasi Envi 5.1 terbuka, maka akan muncul tampilan seperti dibawah.

3. Setelah itu, klik File pada menu bar dan pilih Open Image File untuk membuka
citra yang akan dikoreksi radiometrik.

1
4. Kemudian pilih citra yang akan dikoreksi radiometrik yang terdiri dari band 1-band
7 terkecuali band 6 karena merupakan saluran thermal. Setelah itu maka akan
muncul tampilan Available Bands List yang berisi band yang telah dipilih.

5. Setelah itu, sebelum memulai proses koreksi, lakukan pengecekan citra dengan
mengklik basic tools>statistics>compute statistics. Hal ini dilakukan untuk
mengecek nilai bias citra sebelum akhirnya dilakukan proses koreksi radiometrik.
Setelah itu akan muncul tampilan Compute Statistics Input File, pada bagian ini
pilih band yang akan dicek citranya. Kemudian akan muncul tampilan Compute
Statistics Parameters, centang pada bagian Histograms.

Maka akan muncul tampilan grafik seperti dibawah ini. Lakukan pengecekan pada semua
band citra sehingga diketahui nilai bias dari semua citra.

2
6. Setelah proses pengecekan nilai bias selesai, maka lakukan koreksi radiometrik
dengan mengklik pada menu bar, basic tools>band math.

Setelah itu akan muncul seperti dibawah ini.

Kemudian pada kolom Enter An Expression, masukkan rumus b1-0 untuk band 1
lalu klik Add to List, b2-0 untuk band 2 dan seterusnya hingga b7-0 untuk band 7.
Setelah itu semua rumus akan masuk secara otomatis pada kolom Previous Band
Math Expressions.

7. Untuk mengkoreksi band 1, klik b1-0 lalu klik ok. Kemudian akan muncul tampilan
Variables to Bands Pairings. Pilih citra asli band 1 lalu pada Output Result to pilih
File dan klik choose untuk memilih dimana akan menyimpan citra yang telah
dikoreksi. Lalu beri nama file dengan nama “b1” dan klik open. Setelah itu klik ok
untuk memulai proses koreksi. Lakukan langkah ini pada semua band citradari band
1 hingga band 7.

3
Setelah semua band dikoreksi, maka pada Available Band List akan muncul file
band yang telah dikoreksi sesuai dengan nama yang diberikan (contoh b1, b2,
b3,.B4, b5 dan b7.)

8. Setelah dilakukan proses koreksi radiometrik, kemudian lakukan proses Layer


Stacking untuk menggabungkan band 1- band 7. Klik basic tools>layer stacking
hingga kemudian muncul tampilan layer stacking parameters. Kemudian klik
import file dan akan muncul tampilan layer stacking
input file.

Pada layer stacking input file pilih band


yang telah dikoreksi (b1-b7) lalu
klik ok.

4
9. Lakukan pengecekan urutan band pada Selected Files for Layer Stacking. Jika band
belum berurutan, maka urutan band pada opsi Reorder File. Namun jika file telah

berurutan maka pilih Output Map Projection,


Datum, Units, Zone, X Pixel Size, Y Pixel
Size, Resampling (Nearest Neighbor).
Pada Output Result pilihFile dan klik
Choose untuk menentukan tempat
untuk menyimpan band yang telah di layer
stacking dan berikan nama file untuk proses
layer stacking. Setelah itu klik Ok.

Setelah itu, maka proses layer stacking band yang telah dikoreksi radimetrik telah
selesai dan file layer stacking yang telah disimpan akan muncul di Available bands
List.

5
1.2. MENAMPILKAN OBYEK CITRA DAN
PEMBACAAN NILAI PIKSEL
Setelah proses koreksi radiometrik, langkah
selanjutnya adalah menampilkan citra di layar untuk mengetahui kondisi liputan citra, baik
dari segi sebaran pola obyek secara geografis maupun
kualitas citra itu sendiri. Menampilkan obyek citra
dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan mode Grayscale
atau mode RGB (Red Green Blue). Langkah kerja untuk
menampilkan obyek citra dan membaca nilai piksel adalah :
1. Buka terlebih dahulu citra yang akan ditampilkan
pada layar. Kemudian pada jendela Available Band
List, akan muncul citra yang telah dipilih.
Kemudian klik RGB color pada opsi
Grayscale atau RGB color dan masukkan
komposit band 321.

2. Setelah komposit band 321 dimasukkan, maka


pada layar akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

6
3. Kemudian untuk melihat citra
dengan komposit lain dapat
dimasukkan komposit 432.
Komposit ini untuk melihat
vegetasi yang ada pada citra. Pada
jendela Available Band List
klik New Display lalu
masukkan komposit 432 pada RGB color.

4. Pada layar akan muncul 2 display yang terdiri dari komposit yang berbeda Kedua
display ini dapatdihubungkan dengan menggunakan fungsi Link Display yang
terdapat pada menu Tools. Cara pertama dapat dilakukan dengan mengklik menu
Tools pada salah satu jendela imagelalu klik link>link display Cara kedua dapat
dilakukan dengan cara klik kanan pada salah satu jendela image lalu pilih link
display. Gambar dibawah ini menggunakan cara kedua untuk menghubungkan kedua
display.

7
Setelah mengklik link display, maka tampilan yang akan muncul di layar akan
seperti gambar dibawah ini.

5. Pembacaan piksel dapat dilakukan dengan membuka display yang bermode


Grayscale. Langkah yang digunakan untuk membuka display bermode grayscale
adalah dengan membuka display baru (display #3). Kemudian klik mode grayscale
dan pilih band 1 untuk membaca piksel pada beberapa obyek di band 1. Obyek yang
diamati adalah obyek air, obyek lahan terbuka, obyek vegetasi kerapatan tinggi dan
obyek bangunan industri. Pengamatan obyek dilakukan pada setiap band, dari band 1
hingga band 7.

8
6. Pembacaan nilai piksel dapat dilakukan dengan
menghubungkan ketiga display dengan fungsi Link
Display. Kemudian untuk menampilkan piksel citra
dapat dilakukan dengan klik kanan pada image>cursor
location/value.

9
Setelah mengklik Cursor Location Value, maka akan muncul tampilan seperti di
bawah ini. Agar piksel pada obyek pengamatan dapat terlihat dengan jelas, maka
tampilan pada jendela zoom dapat diperbesar dengan mengklik tanda + .

10
2. PENENTUAN GROUND CONTROL POINTS, CROPPING DAN WARP FILE
Koreksi geometrik atau biasa disebut transformasi gemoetrik citra, yang paling
mendasar adalah penempatan kembali nilai-nilai piksel sedemikian rupa, sehingga hasilnya
dapat dilihat gambaran obyek di permukaan bumi yang terekam sensor. Perubahan bentuk
kerangka liputan dari bujur sangkar menjadi jajaran genjang merupakan hasil transformasi
ini. Ada beberapa cara untuk melakukan koreksi geometrik, yaitu rektifikasi dan registrasi
geometrik, Jensen (1986). Rektifikasi adalah proses dimana citra dibuat planimetrik
berdasarkan rujukan pada peta yang mempunyai proyeksi standar, cara ini dikenal dengan
rektifikasi citra ke peta (image to map rectification). Cara yang kedua adalah regristrasi
geometrik citra, yaitu registrasi citra ke citra (image to image registration) dengan
menggunakan citra lain pada daerah yang sama yang udah dikoreksi terlebih dahulu.
Dalam melakukan proses koreksi geomterik, data citra satelit harus melalui
beberapa proses terlebih dahulu. Proses yang pertama adalah membuat beberapa titik
kontrol medan (Ground Control Point/GCP) dan proses cropping. Pada pross GCP, apabila
persamaan transformasi koordinat diterapkan pada titik-titik kontrol maka diperoleh
residual x dan residual y. Residual adalah penyimpangan posisi titik yang bersangkutan
terhadap posisi yang diperoleh melalui transformasi koordinat yang kemudian dinyatakan
sebagai nilai Residual Means Square Error atau RMS (error). Tingkat keberhasilan dalam
tahap ini biasanya ditentukan dengan besarnya nilai ambang RMS (error) total, atau yang
dikenal dengan istilah ’sigma’. Menurut ketelitian baku peta nasional Amerika Serikat (US
National Map Standard), nilai sigma citra harus lebih kecil daripada setengah resolusi
spasial citra yang bersangkutan (Eastman, 1997, dalam Like Indrawati, 2001), sehingga
rata-rata pergeseran posisi yang dapat diterima dari hasil koreksi ini nantinya adalah 0,5 x
ukuran piksel. Langkah selanjutnya setelah menentukan GCP adalah memotong citra agar
dimensi citra yang diperoleh untuk koreksi geomterik sama sehingga koreksi geometrik
dapat diproses.
2.1. PENENTUAN GROUND CONTROL POINTS
Langkah kerja untuk menentukan ground control points adalah :
1. Klik File>Open Image File, lalu buka citra satelit landsat 2000 yang telah dikoreksi
radiometrik dan di layer stacking serta citra satelit sentinel yang telah di layer
stacking.

11
2. Kemudian, buka citra satelit landsat di display #1 dan citra satelit sentinel di display
#2.

3. Hubungkan kedua display dengan menggunakan fungsi Geographic Link dengan


cara klik kanan pada salah satu display dan klik Geographic Link lalu klik On pada
pilihan display #1 dan display #2.

4. Setelah menghubungkan kedua display, langkah selanjutnya adalah membuat titik


Ground Control Points dengan mengklik Map>Registration>Select GCPs : Image
to Image. Kemudian akan muncul tampilan “Image to Image Registration”. Pada
jendela ini Base Image diisi dengan display yang menampilkan sentinel, sedangkan
Warp Image diisi dengan display yang menampilkan landsat. Dalam laporan ini
Base Image diisi dengan Display #2 dan Warp Image diisi dengan Display #1.

12
5. Setelah itu akan muncul jendela Ground Control Points Selection. Langkah
selanjutnya adalah mencari titik perpotongan pada citra satelit, baik berupa
perempatan maupun pertigaan. Setelah itu, jika perempatan maupun pertigaan telah
ditemukan, klik add point untuk menyimpan perpotongan tadi. Lakukan pencarian
titik perpotongan hingga minimal 9 kali atau hingga nilai RMS Errornya muncul.
Pada laporan ini titik perpotongan yang dicari adalah 12 titik dan mendapatkan hasil
RMS Error = 0,002313.

13
6. Kemudian, agar memudahkan memasukkan titik GCP pada citra satelit 2017, titk
yang telah dibuat dapat disimpan dengan mengklik File>Save GCPs to ASCII. Lalu
klik choose untuk menentukan dimana file GCP akan disimpan.

2.2. CROPPING
Langkah kerja memotong citra satelit/cropping adalah :
1. Setelah proses penentuan titik GCP, maka untuk memotong citra satelit klik
Vector>Open Vector File. Setelah itu akan muncul jendela Select Vector
Filenames. Pada jendela ini format file yang tampil adalah EVF, sehingga harus
diubah terlebih dahulu menjadi SHP agar yang terpilih adalah vector yang berfomat
shp. Jika sudah menemukan vector yang tepat, lalu klik Open.

2. Selanjutnya akan muncul jendela Import Vector File Parameters. Pada jendela ini
klik choose untuk memilih dimana akan meletakkan vector yang akan disimpan
dengan format EVF. Pastikan Native File Protection, Datum, Units dan Zone
telah terisi dengan benar.

14
3. Selanjutnya pilih display #1 pada Load Vector untuk membuat potongan pada
display 1.

4. Kemudian klik Basic Tools>Masking>Build Mask.

5. Setelah Build Mask, maka akan muncul jendela Mask Definiton. PAda jendela ini
kllik display 1 karena display 1 yang akan dipotong.

6. Setelah itu, pada jendela Mask Definition, klik option>Import


EVFs>Layer:Crop_Pes.shp>Ok. Kemudian klik Memory>Apply>Ok agar
penyimpanan mask dilakukan di memori.

15
7. Setelah proses build mask selesai, maka pada jendela available band lists akan
muncul mask yang telah dibuat tadi.

8. Kemudian klik Basic Tools>Masking>Apply Mask. Lalu klik Tanahlaut2000


(citra landsat tahun 2000), klik Spatial Subset>ROI/EVF untuk memasukkan
Crop_Pes.shp, klik juga Select Mask Band>Mask Band (Memory 1). Setelah itu
simpan hasil masking di memori terlebih dahulu sebelum nanti di simpan dalam
bentuk file.

16
9
9. Setelah selesai maka pada jendela Available Band Lists akan muncul hasil masking
citra Tanahlaut2000.

10. Setelah selesai memotong citra landsat tahun 2000, lakukan pemotongan juga pada
citra sentinel. Hal ini dilakukan agar dimeinsi yang dihasilkan sama, sehingga tidak
terjadi error pada saat melakukan proses Warp File. Langkah yang digunakan
untuk memotong sentinel sama seperti langkah pada saat pemotongan citra landsat
tahun 2000. Setelah pemotongan citra sentinel selesai, maka lakukanlah
penyimpanan pada Memory 2 dan Memory 4 yang berisi hasil potongan Landsat
2000 dan Sentinel. Sehingga pada jendela Available Band Lists akan muncul
Tanahlaut2000_crop dan Sentinel_crop. Proses pemotongan citra telah selesai.

17
2.3. WARP FILE
Langkah kerja warp file adalah :
1. Buka citra landsat dan sentinel yang telah dipotong. Kemudian buka kembali titik
GCP yang telah disimpan.

2. Kemudian buka kembali titik GCP yang telah disimpan dengan klik
Map>Registration>Select GCPs : Image to Image. Lalu pada jendela Ground
Control Points Selection, klik File>Restore GCPs from ASCII. Selanjutnya titik
yang telah dibuat akan muncul pada citra landsat dan sentinel.

3. L
a lu
pada jendela Ground
Control Points Selection,
klik Options>Warp File.

4. Kemudian klik Tanahlaut2000_crop pada


Select Input File. Pada Spatial Subset, klik
ROI/EVF dan masukkan Crop_Pes.shp.

18
Setelah Select Input File dan Spatial
Subset telah dipilih, kemudian klik
Ok.

5. Setelah klik Ok, maka akan muncul jendela Registration Parameters. Pada
Method pilih Polynomial, pada Resampling pilih Nearest Neighbor. Lalu pada
Output Result pilih memory.

19
6. Setelah proses selesai, maka pada jendela Available Bands List akan muncul
memory baru yang berisi hasil warp tanahlaut2000_crop.

7. Kemudian, lakukan proses penyimpanan hasil warp di memori ke file dengan nama
Tanahlaut2000_rgx dan buka pada display baru. Proses koreksi geomterik telah
selesai.

20
3. PENAMBALAN CITRA YANG RUSAK DAN KOREKSI GEOMETRIK
LANDSAT TAHUN 2017
Pada tahun 2003 ke atas, satelit landsat 7 mengalami kerusakan pada salah satu
sensornya, sehingga pada hasilnya terdapat garis-garis yang membuat nilai piksel citra
pada garis tersebut bernilai 0. Untuk memperaiki citra yang rusak tersebut dapat dilakukan
penambalan citra dengan beberapa metode yaitu SLC-OFF, band math to band math dan
Landsat gapfill. Pada praktikum ini metode yang digunakan untuk melakukan penambalan
adalah metode Landsat gapfill. Adapun langkah kerja penambalan citra yang rusak dan
koreksi geometric adalah :
1. Buka citra satelit yang akan ditambal dengan mengklik File>Open Image File

2. Kemudian lakukan koreksi radiometrik seperti citra landsat 2000 dengan mengklik
Basic Tools>Band math

21
3. Setelah proses koreksi radiometrik selesai, lakukan penambalan dengan mengklik
Basic Tools>Preprocessing>Data Spesific Utilities>Landsat TM>Landsat
Gapfill.

4. Setelah itu, klik Choose untuk memilih tempat untuk menyimpan citra yang telah
ditambal.

22
5. Lalu klik band 1 yang telah dikoreksi radiometrik.

6. Setelah proses penambalan selesai, lakukan proses layer stacking untuk


menggabungkan citra yang telah ditambal.

7. Setelah proses layer stacking selesai, maka pada jendela Available Bands List akan
muncul Tanahlaut2017 sebagai hasil akhir dari proses koreksi radiometrik dan
penambalan.

23
8. Setelah proses penambalan dan layer stacking selesai, buka citra landsat 2017 dan
sentinel.

9. Kemudian lakukan proses cropping seperti tahun 2000. Setelah proses cropping
selesai, maka pada jendela Available bands List akan muncul Tanahlaut2017_crop
sebagai hasil cropping.

10. Kemudian buka citra sentinel yang telah dicrop dan tampilkan pada display 1 untuk
citra landsat 2017 dan display 2 untuk citra sentinel serta buka titik GCP yang telah
disimpan.

24
11. Selanjutnya lakukan proses koreksi geometri
dengan mengklik Options>Warp File>
Tanahlaut2017_crop pada Select Input File.
Pada Spatial Subset, klik ROI/EVF dan
masukkan Crop_Pes.shp. Setelah
klik Ok, maka akan muncul jendela
Registration Parameters. Pada
Method pilih Polynomial, pada
Resampling pilih Nearest Neighbor. Lalu
pada Output Result pilih memory.

25
12. Kemudian setelah proses selesai, maka pada jendela Available bands List akan
muncul citra landsat 2017 yang telah dikoreksi geometrik.

4.
REGION
OF

INTEREST (ROI)

26
Langkah untuk melakukan proses Region of Interest adalah :
1. Buka citra landsat tahun 2000 yang telah dikoreksi geometric.

2. Kemudian klik basic tools>Region of


Interest>ROI Tools

3. Lalu pada jendela ROI Tools pilih Zoom dan berikan nama dan warna pada
bentang lahan yang dipilih. Kemudian pada pixels berdasarkan hasil polygon yang
dibuat pada jendela Zoom. Isi ROI Tools sesuai dengan jumlah bentang lahan yang
terdapat pada citra.

27
4. Kemudian klik Classification>Supervised>Maximum Likelihood

5. Klik tanahlaut2000_rgx, masukkan spatial subset>ROI/EVF>Select all items dan


klik OK

6. Kemudian akan muncul jendela maximum Likelihood Parameters. Selanjutnya


pilih select all items. Pada Set Probability Treshold pilih Single Value dan pada
output result pilih memory.

28
7. Kemudian pada jendela Available bands List akan muncul hasil dari maximum
likelihood. Tampilkan hasil tersebut pada display

8. Selanjutnya lakukan proses post classification dengan mengklik


Classification>Post classification>Majority/Minority Analysis.

9. Kemudian pilih hasil maximum likelihood tadi dan klik ok

29
10. Selanjutnya, klik select all items. Pada Analysis method pilih majority dan pada
output result pilih memory.

11. Setelah proses selesai, simpan hasil majority/minority analysis yang ada di memori
ke dalam bentuk file dan beri nama Majority2000.

30
12. Setelah proses ROI pada tahun 2000 selesai, maka lakukan juga proses ROI pada
tahun 2017. Setiap langkah yang dilakukan pada ROI tahun 2017 sama dengan ROI
tahun 2000.
13. Setelah semua proses selesai maka dapat dilihat hasil majoriry/minority analysis
tahun 2017 dengan membukanya pada display dengan mengklik grayscale.

31

Anda mungkin juga menyukai