Anda di halaman 1dari 4

DEMAM TIFOID

Penyakit demam tifoid yang biasa dikenal dengan istilah awam sebagai demam tifus
atau gejala tipes merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada masyarakat baik di daerah
perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini memiliki hubungan yang erat dengan kualitas
kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Indonesia masih merupakan
daerah endemik demam tifoid. Kasus tersangka demam tifoid di rumah sakit akhir-akhir ini
menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-rata angka
kesakitan berkisar 500 orang/100.000 penduduk, dan tanpa pengobatan yang cepat dan tepat,
penyakit ini berisiko untuk menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.

Pengertian Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran
pencernaan manusia (terutama usus halus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Meskipun pada kenyataaannya nanti ada fase di mana bakteri penyebab bisa menyebar ke
aliran darah bahkan sampai ke tulang. Gejala Demam Tifoid Gejala demam tifoid berangsur-
angsur akan muncul setelah seseorang terinfeksi kuman selama satu sampai dua minggu.
Gejala demam tifoid dapat berupa gejala sistemik (umum) dan gejala pada saluran
pencernaan. Gejala umum pada demam tifoid yang sering muncul antara lain: Demam
dengan suhu badan yang naik dan turun terutama pada sore dan malam hari Sakit kepala yang
dirasakan terutama di kepala bagian depan Nyeri otot dan pegal-pegal penurunan nafsu
makan Gejala pada saluran pencernaan, yaitu : mual dan muntah sakit perut konstipasi (susah
buang air besar) dengan perut kembung, lebih cendrung pada dewasa. mencret (diare) lebih
cendrung pada anak-anak. buang air besar berdarah. Gejala demam tifoid pada anak biasanya
berupa demam yang tinggi terus menerus selama lebih dari tujuh hari, disertai gejala saluran
pencernaan seperti mual muntah, sakit perut, mencret dan buang air besar berdarah. Etiologi /
Penyebab Demam Tifoid Penyakit demam tifoid umumnya disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi, Salmonella paratyphi A, dan Salmonella paratyphi B, kadang-kadang dapat
juga disebabkan oleh jenis salmonella yang lain, namun demam tifoid yang disebabkan oleh
Salmonella typhi lah yang cenderung untuk berkembang menjadi penyakit yang lebih berat.

Bakteri Salmonella dapat hidup pada suhu ruangan dan suhu yang rendah selama
beberapa hari dan dapat bertahan hidup pada bahan makanan kering, sampah dan tinja selama
beberapa minggu. Lebih lanjut, baca: Penyebab Tifus (Tipes) dan Cara Mencegahnya
Bagaimana prosesnya hingga menimbulkan penyakit? Salmonella typhi dan Salmonella
paratyphi dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang telah
tercemar oleh kuman. Sebagian besar kuman yang masuk ke dalam saluran cerna
dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian kecil sisanya masuk ke dalam usus halus dan
kemudian berkembang biak. Bila sistem kekebalan pada usus halus kurang baik, maka kuman
dapat menembus usus halus lalu masuk ke dalam aliran darah dan akhirnya menimbulkan
gejala. Pengobatan Pengobatan penyakit demam tifoid dapat dilakukan dengan beberapa cara,
yaitu: pemberian obat penurun panas seperti paracetamol pemberian antibiotik golongan
kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin selama 7 – 14 hari istirahat baring sampai 3 hari
bebas demam mobilisasi bertahap sesuai kekuatan pasien konsumsi makanan lunak yang
tinggi kalori dan tinggi protein dan menghindari makanan yang mengandung banyak serat

Sumber : https://mediskus.com/penyakit/demam-tifoid
A . JUDUL ARTIKEL

“ GEJALA, PENYEBAB, PENGOBATAN DEMAM TIFOID“

B . PENULIS

1. Siapa penulis artikel tersebut ?


2. Apa itu staf editorial ?
3. Apa alasan memilih artikel tersebut ?

 Penulis artikel ini adalah staf editor, kemudian direview oleh dr. Ahmad Muhlisin
 Jkhcds
 Alasan saya memilih artikel ini untuk ditelaah kritis karena penyakit ini sangat
umum terjadi

C . WAKTU PUBLIKASI

Artikel ini dipublikasi pada tahun 2017

D . PENERBIT

Penerbit artikel ini adalah mediskus.com

E . PENDAHULUAN

Penyakit demam tifoid yang biasa dikenal dengan istilah awam sebagai demam tifus
atau gejala tipes merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada masyarakat baik di
daerah perkotaan maupun di pedesaan. Penyakit ini memiliki hubungan yang erat dengan
kualitas kebersihan pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. Indonesia masih
merupakan daerah endemik demam tifoid. Kasus tersangka demam tifoid di rumah sakit
akhir-akhir ini menunjukkan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun dengan rata-
rata angka kesakitan berkisar 500 orang/100.000 penduduk, dan tanpa pengobatan yang
cepat dan tepat, penyakit ini berisiko untuk menimbulkan komplikasi yang dapat
menyebabkan kematian.

F. TUJUAN PENULISAN ARTIKEL

Tujuan penulisan artikel ini agar dapat menambah pengetahuan lebih jauh untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

G . MANFAAT PENULISAN ARTIKEL

1. Agar dapat mengetahui gejala lebih dini

2. Untuk dapat mengetahui penyebab dari penyakit ini

3. Agar kita juga bisa mengetahui bagaimana cara pengobatan untuk penyakit demam
tifoid ini
H . METODE PENELITIAN

Artikel ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena artikel ini pada
hakikatnya adalah mencari teori, bukan membuktikan teori.

I . KESIMPULAN HASIL PENELITIAN

Demam tifoid yang biasa dikenal dengan istilah awam sebagai demam tifus atau
gejala tipes. Demam tifoid adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada saluran
pencernaan manusia (terutama usus halus) yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.
Demam tifoid di rumah sakit akhir-akhir ini menunjukkan kecenderungan peningkatan
dari tahun ke tahun dengan rata-rata angka kesakitan berkisar 500 orang/100.000
penduduk, dan tanpa pengobatan yang cepat dan tepat, penyakit ini berisiko untuk
menimbulkan komplikasi yang dapat menyebabkan kematian.

Gejala umum pada demam tifoid yang sering muncul antara lain: Demam dengan
suhu badan yang naik dan turun terutama pada sore dan malam hari, sakit kepala yang
dirasakan terutama di kepala bagian depan, nyeri otot dan pegal-pegal penurunan nafsu
makan. Gejala pada saluran pencernaan, yaitu : mual dan muntah sakit perut konstipasi
(susah buang air besar) dengan perut kembung, lebih cendrung pada dewasa. mencret
(diare) lebih cendrung pada anak-anak.

Pengobatan Pengobatan penyakit demam tifoid dapat dilakukan dengan beberapa


cara, yaitu: pemberian obat penurun panas seperti paracetamol pemberian antibiotik
golongan kloramfenikol, ampisilin atau amoksisilin selama 7 – 14 hari istirahat baring
sampai 3 hari bebas demam mobilisasi bertahap sesuai kekuatan pasien konsumsi
makanan lunak yang tinggi kalori dan tinggi protein dan menghindari makanan yang
mengandung banyak serat.

J . HASIL TELAAH KRITIS

 Penulis

Penulis artikel ini adalah staf editorial yang kemudian diriview oleh dr. Ahmad
Muhlisin

 Waktu publikasi

Artikel ini dipublikasi pada tahun 2017

 Penerbit

Artikel ini diterbitkan oleh mediskus.com

 Sumber ilmiah vs populer

Artikel ini adalah artikel ilmiah karena artikel ini memenuhi kaidah ilmu
pengetahuan.
 Audiens yang dituju

Informasi yang ada didalam artikel ini ditujukan untuk masyarakat umum.

 Analisa konten

Artikel ini layak untuk dibaca karena didalam artikel ini terdapat informasi tentang
demam tifoid walaupun singkat tapi ringan untuk dibaca dan dimengerti. Artikel ini
memuat tentang gejala, penyebab, dan pengobatan dari penyakit tifoid ini. Maka dari
itu artikel ini layak untuk dibaca.

Anda mungkin juga menyukai