Anda di halaman 1dari 30

REFLEKSI KASUS

“DEMAM DENGUE”
Presented by :
Nazwa Alhadar
11 777 015

Pembimbing Klinik :
dr. Winarny Abdullah, Sp. A
PENDAHULUAN
 Infeksi virus dengue, merupakan masalah kesehatan
global.

 Diperkirakan setiap tahun sekitar 50 juta manusia


terinfeksi virus dengue.

 500.000 di antaranya memerlukan rawat inap,

 90% dari pasien rawat inap adalah anak-anak


PENDAHULUAN

 Terdapat 4 serotipe virus :

DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4.

 Serotipe DEN-3 merupakan serotipe yang

dominan penyebab DBD.


LAPORAN KASUS
 Nama : An. A
 Jenis kelamin : laki laki
 Lahir pada tanggal/umur : 05 Maret 2012 / 5 tahun
 Berat waktu lahir : 3200 gram
 Agama : Islam
 Kebangsaan : Indonesia
 Suku bangsa : Bugis
 Nama ibu : Anisa Umur : 27 tahun
 Nama ayah : Muhammad Umur : 35 tahun
 Pekerjaan ayah : Wiraswasta
 Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
 Alamat : Jln. Ketimun No. 11 B
 No. Telp : -

 Masuk dengan diagnosa : DBD


 Tanggal masuk rumah sakit : 16 maret 2017


 Masuk ke ruangan : Nuri Bawah
ANAMNESIS

 Keluhan Utama : Panas

 Riwayat Penyakit Sekarang :

 Pasien anak laki laki masuk Rumah Sakit dengan keluhan panas yang di
alami kurang lebih 6 hari sebelum masuk Rumah Sakit. Panas dialami terus-
menerus sepanjang hari. Awalnya pasien berobat ke dokter dan diberi obat
penurun panas, namun demam tidak reda oleh pemberian obat panas,
kemudian pasien berobat kembali ke dokter spesialis anak, pasien langsung
dirujuk ke RS. Selain demam pasien juga mengeluh sakit kepala, kejang (-
),Menggigil (-), batuk beringus (-), sakit menelan (-),berkeringat pada malam
hari (-), mimisan (-) , tidak ada gusi berdarah, sesak nafas (-), muntah (-), nyeri
perut (-), nyeri persendian (-). Nafsu makan pasien menurun, BAB biasa dan
BAK lancar.
Tidak ada keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan pasien.

 Riwayat Antenatal : ANC rutin. Bayi lahir cukup bulan, lahir spontan. Bayi lahir

ditolong oleh bidan dengan berat badan lahir 2700 gram. Anak pertama dari 2

bersaudara.

 Penyakit yang sudah pernah di alami:

Morbili : -

Varicella : -

Pertussis : -

Diare : -

Cacing : -

Batuk / pilek : jarang

Lain – lain :-
 Riwayat Kemampuan dan Kepandaian:

Membalik : 3 bulan

Tengkurap : 3 bulan

Duduk : 6 bulan

Merangkak : 7 bulan

Berdiri : 10 bulan

Berjalan : 1 tahun

Tertawa : 2 bulan

Berceloteh : 7 bulan

Memanggil “papa” “mama” : 9 bulan


 Anamnesis makanan sejak bayi sampai sekarang :

Anak meminum ASI (air susu ibu) sejak lahir sampai berumur 1
minggu. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian susu formula
hingga usia 2 tahun. Saat anak memasuki usia 8 bulan diberikan
juga makanan tambahan seperti bubur saring. Usia 1 tahun 5
bulan sampai sekarang pasien sudah makan makanan keluarga.

 Anamnesis lingkungan & sosial :

Lingkungan rumah merupakan lingkungan padat penduduk. Status


sosial ekonomi anak masuk dalam kategori ekonomi menengah.
Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa saat tidur anak tidak
memakai kelambu maupun anti nyamuk disekitarnya.
 Riwayat Imunisasi Dasar :

BCG : 1 kali pemberian

POLIO : 3 kali pemberian

DTP : 3 kali pemberian

CAMPAK : 1 kali pemberian

HEPATITIS : 2 kali pemberian

 Ikhtisar Penyakit menurut status UGD

Demam sejak 6 hari yang lalu

Batuk (-)

Pilek (-)

Muntah (+) 2 kali.

BAB/BAK biasa
PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Sakit Sedang
 Kesadaran : Compos Mentis
 Keadaan mental : Baik
 Sianosis :-
 Anemia :-
 Ikterus :-
 Kejang :-
 Berat Badan : 19 kg
 Panjang Badan : 110 cm
 Status Gizi : Gizi Baik
 Tanda Vital
Tekanan darah : 95/65 mmHg
Denyut nadi : Kali/menit
Suhu : 36,5o C
Respirasi : 24 kali/menit
Kulit
Warna : Sawo matang
Efloresensi :+
Pigmentasi :-
Jaringan parut :-
Lapisan lemak :-
Turgor kulit : Kembali cepat

Kepala :
Bentuk : Normocephal
Rambut : Hitam lurus, sulit dicabut
Mata : Exophthalmus / Enophthalmus : -
Tekanan bola mata : Normal
Conjungtiva : anemis -/-
Sclera : Ikterus -/-
Corneal reflex :+
Pupil : Isokor
Ubun-ubun besar : Menutup

Lensa : Tidak dilakukan pemeriksaan

Fundus : Tidak dilakukan pemeriksaan

Visus : Tidak dilakukan pemeriksaan

Gerakan : Kesegala arah

Hidung : Rhinorrhea (-), PCH (-)

Mulut : Bibir : Pucat (-), kering (-)

Lidah : Kotor (-), tremor (-)

Gigi : Karies (-)

Selaput mulut : Peradangan (-)

Gusi : Perdarahan (-)


 Tenggorokan
Tonsil : T1/T1
Pharynx : Hiperemis (-)
 Leher
Trachea : berada ditengah, tidak ada deviasi
Kelenjar : Limfadenopati (-), Struma (-), Tiroid (-)
Kaku kuduk : (-)
 Thorax
Bentuk
Rachitic Rosary : (-)
Ruang Intercostal : (-)
Precordial Bulging : (-)
Xiphostenum : (-)
Hamtson groove : (-)
Pernapasan pardoxal: (-)
Retraksi : (-)
 Paru-paru
Inspeksi : Simetris bilateral, retraksi (-), massa (-),
sikatriks (-)
Palpasi : Vokal fremitus (+) ka=ki, massa (-), nyeri
tekan (-)
Perkusi : Sonor (+) diseluruh lapang paru
Auskultasi : Bunyi vesikular (+), Ronkhi (-), Wheezing (-)

 Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada SIC V linea
midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
Auskultasi : Bunyi jantung I/II murni regular, murmur (-),
gallop(-)
 Abdomen
Inspeksi : Kesan datar, massa (-),
distensi (-), sikatriks (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) kesan normal
Perkusi : Timpani (+), asites (-)
Palpasi : Nyeri Tekan Epigastrium (-),
organomegali (-)
 Genital : Tidak ditemukan kelainan
 Kelenjar : Tidak ditemukan kelainan/pembesaran kelenjar
 Anggota gerak : Ekstremitas atas dan bawah akral hangat,
edema (-), Capillary Refill Time (CRT) < 2
detik, deformitas (-)
 Tulang belulang : Skoliosis (-), Lordosis (-), Kyphosis (-)
 Otot-otot : Atrofi (-)
 Refleks : Refleks fisiologis normal, patologis (-)
 Pemeriksan Lain : Rumple Leede (+).
PEMERIKSAAN PENUNJANG

PARAMETER HASIL NILAI RUJUKAN

WBC 3,38 4,8-10,8 103/ µl

RBC 5,38 4,7-6,1 106/µl


Laboratorium

HGB 12,7 11,5-17 g/dl

HCT 39,9 37,0-54,0 %

PLT 124 150-450 103/µl


RESUME

 Pasien anak laki laki masuk Rumah Sakit dengan keluhan febris yang
dialami sejak 6 hari yang lalu. Febris dialami terus-menerus sepanjang hari.
Awalnya pasien berobat ke dokter umum dan diberi obat penurun panas,
namun demam tidak reda oleh pemberian obat panas, kemudian pasien
berobat kembali ke dokter spesialis anak dan pasien langsung dirujuk ke
RS. Selain febris, pasien juga mengeluh cephalgia (+). Anoreksia (+),
defekasi biasa dan mikturisi lancar. Pada pemeriksaan fisik ditemukan
tanda tanda vital tekanan darah 95 / 65 mmHg, Denyut nadi 110 Kali/menit,
Suhu 36,5o C, Respirasi 24 kali/menit, status gizi : gizi baik, pemeriksaan
jantung normal, pemeriksaan abdomen dalam batas normal, pada
pemeriksaan darah rutin hematokrit 39,3 %, Trombosit 124 103/uL, leukosit
3,38 103/uL. Rample leed test (+)
 Diagnosis kerja : Demam Dengue

 Diagnosis banding : Demam Tifoid

Malaria

 Terapi

 IVFD Asering Guyur 100cc, 24 tpm

 Sanmol syrup 3 x 1 1/2 cth (k/p)

 Elkana Cl syrup 1x1 cth

 Anjuran : Pemeriksaan Widal

DDR (Drike Drupple)


FOLLOW UP
Perawatan hari 2 ( 17 Maret 2017)
S : Panas (-) hari ke 7 , sakit kepala (-), batuk (-), beringus (-),
muntah (-), lemas (+)BAB : biasa.BAK : lancar

O Denyut Nadi : 100 kali/menit


Respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 36,50C
Kesadaran : Compos mentis (GCS E4 M6 V5 = 15)
Kulit : Pucat (+), ikterik (-), ruam kemerahan (+)
Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sclera Ikterik (-/-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan normal, timpani
(+), NTE(-)

WBC = 6,2 103/uL


RBC =5,4 103/uL
HGB =13,6 g/dl
HCT =40,6 %
PLT =65 103/uL
A Demam Dengue

P IVFD Asering 24 tpm


Sanmol syrup 3 x 1 1/2 cth (k/p)
El kana Cl syrup 1x1 cth
Perawatan hari 3 ( 18 Maret 2017)
S Panas (-) hari ke 8 , sakit kepala (-), batuk (-), beringus (-),
muntah (-) BAB : biasa, BAK : lancar

O Denyut Nadi : 120 kali/menit


Respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 36,70C
Kesadaran : Compos mentis (GCS E4 M6 V5 = 15)
Kulit : Pucat (+), ikterik (-), ruam kemerahan (+)
Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sclera Ikterik (-/-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan normal, timpani
(+), NTE(-)

RBC = 5,69 103/uL


HCT = 42,8 %
PLT = 89 103/uL
WBC = 7,7 103/uL
HGB = 14,4 g/dl
A Demam Dengue

P IVFD Asering 24 tpm


PCT syrup 3 x 1 ½ cth (k/p)
Elkana Cl syrup 1x1 cth
Perawatan hari 4 ( 19 Maret 2017)
S Panas (-) hari ke 9 , sakit kepala (-), batuk (-), beringus (-),
muntah (-) BAB : biasa, BAK : lancar

O Denyut Nadi : 110 kali/menit


Respirasi : 28 kali/menit
Suhu : 36,60C
Kesadaran : Compos mentis (GCS E4 M6 V5 = 15)
Kulit : Pucat (-), ikterik (-), ruam kemerahan (+)
Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sclera Ikterik (-/-)
Abdomen : Bentuk datar, peristaltik (+) kesan normal, timpani
(+), NTE(-)

WBC =7,54 103/uL


RBC = 5,12 103/uL
HGB =13,4 g/dl
HCT =38 %
PLT =136 103/uL
A Demam Dengue

P PCT syrup 3 x 1 1/2 cth (k/p)


Elkana Cl syrup 1x1 cth
DISKUSI

 Infeksi virus dengue ditularkan melalui gigitan


vektor nyamuk Stegomiya aegipty (dahulu
disebut Aedes Aegipty)

 Virus dengue termasuk dalam genus flavivirus,


famili Flaviviridae yang mempunyai 4 serotipe
yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3 dan DENV-4
DIAGNOSIS DEMAM DENGUE

Demam + 2 atau lebih gejala lain

 Demam 2-7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik.

 Manifestasi perdarahan baik spontan seperti peteki, purpura, ekimosis,

epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun

berupa uji torniquet positif.

 Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital

 Dijumpai kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau disekitar

rumah

 Trombositopenia <100.000/mm3

 Leukopenia <4000/mm3
MANIFESTASI KLINIS INFEKSI VIRUS DENGUE
MENURUT KRITERIA DIAGNOSIS WHO 2011
PERJALANAN PENYAKIT INFEKSI
DENGUE
PENATALAKSANAAN

 Tatalaksana dengue sesuai dengan perjalanan


penyakit yang terbagi atas 3 fase yakni fase
demam, fase kritis dan fase penyembuhan
 Pengobatan yang diberikan adalah parasetamol dengan
dosis 10 – 15 mg/kgBB/dosis yang dapat diulang setiap 6-8
jam jam bila demam. Pada pasien ini diberikan cairan
intravena berupa asering dengan kebutuhan cairan
diberikan secara bertahap sesuai alur penanganan
demam dengue.
 Selain itu diberikan terapi suportif berupa kompres hangat
dan anak dianjurkan untuk cukup minum (minimal 8 gelas
per hari atau setara dengan 1,5 L per hari), boleh air putih
atau teh, namun lebih baik jika diberikan cairan yang
mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit atau air tajin.
Tanda kecukupan cairan adalah diuresis sebesar 0,5 – 1
cc/kgBB/jam.1
CONTINUE ...

 Setelah fase kritis terlampaui yaitu sekitar


hari ke-6 sakit, pasien akan masuk dalam
fase penyembuhan. Cairan intravena
dikurangi dan diberikan sesuai kebutuhan
rumatan (maintenance) agar sirkulasi
intravaskular tetap memadai

Anda mungkin juga menyukai