Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Penyakit membran hialin (PMH) merupakan salah satu penyebab


gangguan pernapasan yang sering dijumpai pada bayi prematur. PMH
ditemukan pada ±50% bayi yang lahir dengan berat lahir 501-1500 gram
(<34 minggu usia gestasi). Insiden PMH berbanding terbalik dengan
masa gestasi.
Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada
tahun 2007, angka kematian neonatus di Indonesia adalah 19/1000
kelahiran hidup, dengan penyebab utama kematian adalah asfiksia,
BBLR, dan infeksi neonatal.
Menurut penelitian Anggraini et al. proporsi kematian neonatus
dengan penyakit membran hialin di RSUP dr.Sardjito selama tahun 2007-
Oktober 2011 adalah 52%. Diagnosis penyakit membran hialin dapat
ditegakkan berdasarkan gejala dan tanda klinis, pemeriksaan radiologis,
dan analisis gas darah.
 Penyakit membran hialin (PMH) merupakan
salah satu penyebab gangguan
pernapasan yang sering dijumpai pada
bayi prematur.
Menurut Survei
Demografi dan Di RSUP dr.Sardjito
Kesehatan Indonesia selama tahun 2007-
Di Amerika Serikat
(SDKI) pada tahun Oktober 2011
2007
Angka kematian Adalah 52%, dengan PMH didapatkan
neonatus di Indonesia asfiksia merupakan pada sekitar 10% dari
adalah 19/1000 faktor resiko seluruh bayi prematur.
kelahiran hidup independen kematian Angka kematian PMH
neonatus dengan di Amerika Serikat
penyakit membran adalah 21,3 per
hialin 100.000
Bayi premature Tekanan
Defisiensi
(Usia gestasi <37 permukaan
surfaktan
mgg) alveolar

Memberuknya
oksigenasi, Kolaps alveolar
hiperkapnia,
asidosis
 Takipnea (Frekuensi napas >60x/menit)
 Grunting atau napas merintih
 Retraksi dinding dada
 Pernapasan cuping hidung saat ekspirasi
 Kadang dijumpai sianosis pada suhu
kamar
 Kadang dijumpai hipotensi dan
hipotermia
 Penyakit ini dapat menetap atau
memberat progresif dalam 48-96 jam
pertama
DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan
Fisik Penunjang
Berdasarkan gejala Takipnea (Frekuensi •Dapat dilakukan
klinis napas >60x/menit) pemeriksaan darah
Riwayat kelahiran Grunting atau merintih lengkap atau kultur
kurang bulan Retraksi dinding dada darah
Riwayat persalinan Pernapasan cuping •pemeriksaan analisis
yang mengalami asfiksia hidung saat ekspirasi gas darah
perinatal (gawat janin) Kadang dijumpai •Rasio lesitin/sfingomielin
Riwayat kelahiran sianosis pada suhu pada cairan paru (L/S
saudara kandung kamar ratio) < 2:1
dengan penyakit •Shake test (tes kocok),
membrane hialin dilakukan dengan cara
pengocokan aspirat
lambung, jika tak ada
gelembung, risiko tinggi
untuk terjadinya PMH
(60 %).
•Radiologi
Terapi umum
 Jaga jalan napas tetap bersih dan terbuka.
 Terapi oksigen sesuai dengan kondisi
 Antibiotik
 Analisis gas darah dilakukan berulang untuk
manajemen respirasi
Terapi khusus
 Pemberian surfaktan
 Bedah
 Terapi
 Tumbuh kembang

Anda mungkin juga menyukai