Anda di halaman 1dari 4

NOTULEN RAPAT KLASTER KOTA LAYAK ANAK (KLA)

Hari/tanggal: rabu, 13 Februari 2019

Pukul : 10.30-16.30 wita

Tempat: ruang rapat sekretariat kota Ambon

A. Peserta Rapat
Anggota gugus tugas kota layak anak periode 2017-2022 klaster I dan klaster II dan pegawai
DP3MD kota ambon ( bidang PA)
B. Susunan rapat
1. Acara dibuka oleh Sekretaris Kota Ambon
2. Paparan kepala Dinas DP3MD Kota ambon tentang klaster dalam indikator penilaian
Kota Layak Anak (KLA) khususnya klaster I dan klaster II
3. Paparan dari 2 (dua) orang narasumber (ibu non dan ibu nancy) tentang poin-poin
penilaian dalam klaster I dan klaster II dalam penilaian KLA
4. Diskusi dan tanya jawab
C. Hasil rapat
1. Kepala dinas DP3MD kota ambon dalam paparannya menyampaikan tentang
a) KlA merupakan sistem pembangunan yang berbasis hak anak yang
terdapat pada kab/kota melalui pengintegrasian komitmen dan sumber
daya pemerintah,masyarakat,dunia usaha dan media yang terencana
secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan,program dan
kegiatan untuk menjamin pemenuhan hak anak,dan perlindungan khusus
anak
b) Yang erperan dalam mewujudkan KLA adalah media,lembaga
legislatif,forum anak,lembaga masyarakat,pemerintah,lembaga
yudikatif,PT/PSW,dunia usaha
c) Dalam penilaian KLA terdapat 5 klaster,khususnya untuk klaster I terkait
tentang hak sipil dan kebebasan dan klaster II tentang lingkungan keluarga
dan pengasuhan alternatif
d) Klaster I dinas terkait yaitu dinas kependudukan dan pencatatan sipil,
dinas komunikasi informatika dan persandian, dinas perpustakaan dan
kearsipan, DP3AMD, BPS sedangkan klaster II dinas terkait yaitu
kementrian agama, DP3AMD, dinas pengendalian penduduk dan keluarga
berencana, dinas perhubungan, dinas pendidikan, dinas sosial, dinas
pekerjaan umum dan penataan ruang, dinas penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu
e) Target 2019 ambon mendapatkan poin 500-600 untuk bisa mencapai
tingkat pratama atau poin 601-700 untuk mencapai tingkat madya
2. Saran dan pandangan dari peserta rapat
a) Ibu sekretaris bappekot:
- Perlu adanua komitmen dari pemerintah kota ambon serta sektor
lain dalam mendukung mewujudkan kota ambon layak anak
- Perlu adanya sinergi antara data kependudukan yang ada di dinas
dukcapil dan BPS sehingga menjadi satu data yang dapat dijadikan
panduan,hal ini akibat adanya konsolidasi pada tahun 2018 saat
pendataan jumllah penduduk oleh capil berdasarkan kepemilikan
NIK sehingga jumlah penduduk di ambon berkurang 25.000 jiwa
- Perlu adanya rekapan dari masing-masing klaster yang dikirim ke
masing-masing dinas dan sektor terkait sebelum pelaksanaan rapat
sehingga peserta rapat mendapatkan gambaran dan dapat
membawa data terkait penilaian KLA
- Perlu adanya pertemuan triwulan/rutin untuk mengetahui progress
dari masing-masing dinas terkait,karena terkait pengisian indikator
bukan hanya kuantitas yang kita kejar tapi kualitas dari hal-hal yang
telah kita lakukan karena hal tersebut menjadi tolak ukur kinerja
dari masing-masing dinas atau sektor terkait
- Berdasarkan RPJMD Kota ambon ,diharapkan kota ambon dapat
menjadi Kota Layak anak ditahun 2020

TANGGAPAN KADIS:
- Saat pengisian data jumlah penduduk untuk anak usia 18 tahun
menggunakan data yang bersumber dari BPS
- Tindak lanjut dari rapat ini, nantinya akan ada pertemuan dalam
rangka pelaksanaan workshop yang menghasilkan rencana aksi
daerah terkait indikator KLA yang rencana dilaksanakan awal bulan
maret sebelum penginputan indikator KLA secara online

b) Ibu non:
- Berdasarkan hasil survei didaerah galunggung sebanyak 78% anak
yang tidak memiliki akta kelahiran diakibatkan oleh kesibukan orang
tua sebagai pedagang serta orang tua yang telah bercerai
- Diharapkan BPS dalam penyajian data bisa disinkronkan dengan
data anak dimana interval umurnya mencakup umur anak 18 tahun
- Kejadian pernikahan dini dikalangan anak sebagian besar terjadi
akibat budaya, dimana terdapat pandangan anak umur 14 tahun
sudah pantas untuk menikah
- Perlu adanya komitmen dari kecamatan atau kelurahan terkait
pemakaian gadget ssbagai contoh adanya atiran bagi orang tua dan
anak pada jam makan malam atau waktu belajar anak sekitar 2-3
jam tidka mengunakan hp
- Perlu adanya kerjasam dengan orang tua dalam pembentukan
karakter anak,karena akibat negatif dari pemaparan hak-hak anak
yang tercantum dalam peraturan sehingga etika anak yang
terbentuk kurang baik

c) Ibu nancy:
- Terdapat 24 indikator dalam penilaian Kota Layak Anak
- Lahirnya KLA didasarkan pada UU perlindungan anak, dimana
didalamnya mencakup perlindungan khusus anak, anak berkonflik
dengan hukum dan anak berhadapan dengan hukum
- Dari hasil konvensi hak anak melahirkan UU perlindungan anak
kemudian terdapat profil anak, yang kemudian diadopsi ke dalam
RPJMN yang kemudian turun menjadi klaster-klaster dalam
penilaian KLA
- Tingkatan penilaian KLA yaitu pratama (501-600), madya (601-700),
nindya (701-800), utama (801-900), KLA (901-1000)
- Dalam mewujudkan KLA diperlukan peran serta masyarakat dalam
melaporkan hal-hal terkait hak anak pada dinas terkait sehingga
dapat segera ditanggulangi
- Perlu adanya perencanaan anggaran yang tepat pada kasus anak
trafficking dalam proses rehabilitasi sosisal,pemulangan hingga
reintegrasi sosial,sehingga alokasi dana untuk hal tersebut tersedia
- Perlu adanya data stigmatisasi pada anak sehingga dapat segera
ditanggulangi dampak-dampak yang akan terjadi
- Bentuk dari peran serta dunia usaha dalam pemenuhan hak anak
yaitu dalam bentuk kebijakan (tidak mempekerjakan anak, adanya
ruang ASI dan ruang bermain anak ditempat kerja) dan dalam
bentuk CSR( pemberian beasiswa dan dukungan pendanaan
pendampingan)
- Masing- masing instansi dan sektor terkait perlu mengisi matriks
yang didalamnya memuat indikator penilaian KLA pada setiap
klasternya dengan menjabarkan situasi dinas saat ini, masalah daan
tantangan yang terjadi, aksi lembaga masyarakat, aksi media, aksi
dunia usaha dan aksi dinas, nantinya akan memudahkan dalam
pengisian indikator nantinya

d) Dinas Kominfo:
- Perlu ada gambaran konten terkait anak yang nantinya akan
dimasukan dalam informasi layak anak (ILA)
- Terkait TESA(telepon sahabat anak) model teleponnya seperti
apa,karena dulu ada program dari pusat dimana pada daerah
tertentu memakai telepon satelit sebagai alat komunikasi ataupun
menyalurkan informasi
- Saat ini dinas telah menyediakan wifi gratis druang bermain anak
hanya saja ada kendala yang dihadapi karen dinas belum memfilter
konten yang dapat diakses atau tidak oleh anak saat menggunakan
wifi tersebut
TANGGAPAN KADIS:
- Terkait poin kegiatan yang dilakukan oleh dinas kominfo, tergantung
dari dinas kominfo sendiri bagaimana memformulasikan kegiatan
yang natinya dapat memenuhi hak anak
- Diawali dengan pembuatan perda payung yang dapat mencakup
semua aspek atau perwali atau surat edaran terkait hal tersebut

e) BPS
- Pengelompokan umur yang ada disesuaikan dengan permintaan
data, untuk saat ini permintaan data anak belum ada sehingga
pengelompokannga belum disesuaikan dengan data anak, akan
tetatpi jika dibutuhkan BPS siap memberikan data yang diinginkan
jika ada persuratan resmi
- Terdapat data BPS tentang kepemilikan akta kelahiran berdasarkan
hasil susenas untuk laki-laki sebesar 83,44% dan perempuan sebesar
83,32%

f) Dinas pengendalian Penduduk dan KB


- Terdapat kegiatan sejenis terkait KLA
- Terdapat perda pembinaan keluarga hanya saja belum di
sosialisasikan
g) Dinsos
- Keterbatasan data yang ada diakibatkan ada beberapa data yang
tidak diberikan misalnya data ODA

TANGGAPAN NARASUMBER:

- Perlu adanya kerjasama dengan lembaga masyarakat (NGO) ,karena


NGO memiliki data yang lebih lengkap

Anda mungkin juga menyukai