Anda di halaman 1dari 5

BAB XII

KONSTANTA IMAJINER

1.1 Pengertian
Konstanta imajiner (juga biasa disebut operator imajiner) adalah konstanta yang
memiliki nilai √−1 . Konstanta imajiner dinotasikan dengan 𝑖 atau . Konstanta imajiner
didefinisikan dengan persamaan sebagai berikut :
𝑗 = √−1 .
Didalam sistem bilangan kompleks, konstanta imajiner berfungsi sebagai konstanta
pengali bagi komponen imajiner dari bilangan kompleks. Komponen imajiner adalah bilangan riil
yang dikalikan dengan konstanta imajiner tersebut, sedangkan hasil kali tersebut merupakan
bilangan imajiner.
Sejarah penemuan konstanta imajiner adalah dalam rangka penyelesaian persamaan
kuadratik yang memiliki definisi persamaan umum sebagai berikut :
𝑥 2 + 1 = 0 → 𝑥 2 = −1 1.1
1.2 Sifat konstanta imajiner
Bilangan riil bersama-sama dengan bilangan imajiner adalah dua komponen besar
pembentuk himpunan bilangan kompleks (bilangan kompleks adalah himpunan semesta bagi
seluruh bilangan yang ada pada teori matematika).
Dalam praktiknya, bilangan riil adalah bilangan yang bisa direpresentasikan di dalam dunia
nyata sehingga mudah dipahami baik keberadaannya maupun sifat-sifatnya di dalam operasi
hitung aljabar, sedangkan bilangan imajiner adalah bilangan yang belum bisa direpresentasikan
di dunia nyata sehingga perlu pembahasan yang lebih mendalam baik keberadaannya maupun
sifat-sifatnya di dalam operasi hitung aljabar, tentunya dengan menggunakan sifat –sifat bilangan
riil sebagai referensi.
Sebelum pembahasan sifat bilangan imajiner perlu dibahas terlebih dahulu penerapan
operasi hitung aljabar pada konstanta imajiner beserta sifat-sifatnya pada operasi hitung tersebut.
1.2.1 Operasi perkalian
Dalam operasi perkalian, konstanta imajiner memiliki sifat sebagai berikut :
a) Perkalian konstanta imajiner dengan negatifnya akan menghasilkan nilai satu.
Operasi perkalian konstanta imajiner dengan negatifnya menghasilkan nilai 1
(satu), dapat dilihat dari persamaan berikut:
𝑗 × (−𝑗) = −𝑗 2 ↔ √−1 × (−√−1) = −√(−1)2 = −(−1) = 1

1
𝑗 × (−𝑗) = 1 1.2
b) Perkalian suatu bilangan riil dengan konstanta imajiner akan membentuk
komponen imajiner dari bilangan kompleks.
c) Sifat
Perkalian suatu bilangan riil dengan konstanta imajiner akan membentuk suatu
komponen imajiner (juga biasa disebut bagian imajiner) dari bilangan kompleks.
Contoh perkalian suatu bilangan real dengan konstanta imajiner:
 Misal : bilangan riil : 3 ; konstanta imajiner : 𝑗, maka 3 × 𝑗 = 3𝑗 = 3√−1

1.2.2 Operasi pembagian


Dalam operasi pembagian, konstanta imajiner memiliki sifat sebagai berikut :
d) Pembagian bilangan riil bernilai satu (1) dengan negative konstanta imajiner akan
menghasilkan bilangan imajiner itu sendiri.
Berdasarkan persamaan 1.2 dapat didefinisikan persamaan sebagai berikut:
𝑗 × (−𝑗) = 1
1
𝑗 = −𝑗 1.3

e) Pembagian bilangan riil bernilai satu (1) dengan konstanta imajiner akan
menghasilkan negatif bilangan imajiner itu sendiri.
Berdasarkan persamaan 1.2 dapat didefinisikan persamaan sebagai berikut:
𝑗 × (−𝑗) = 1
1
−𝑗 = 𝑗 1.4

Berdasarkan persamaan 1.3 dan 1.4 dapat dibuktikan bahwa persaamaan berikut
adalah benar:
1 1
=− 1.5
−𝑗 𝑗

Pembuktian:
1 1 1
−𝑗
= −(−𝑗) = − (𝑗 ) = − 𝑗

f) Pembagian konstanta imajiner dengan konstanta itu sendiri akan menghasilkan


nilai satu.
Operasi pembagian dua buah konstanta imajiner menghasilkan nilai 1 (satu),
dapat dilihat dari persamaan berikut:
𝑗 √−1
𝑗
= =1
√−1

2
g) Pembagian suatu bilangan riil dengan konstanta imajiner akan membentuk
komponen imajiner dari bilangan kompleks.
Pembagian suatu bilangan riil dengan konstanta imajiner merupakan komponen
imajiner dari bilangan kompleks.
Contoh pembagian suatu bilangan riil dengan konstanta imajiner:
3 3 −𝑗 −3𝑗 −3𝑗
 Misal : bilangan riil : 3 ; konstanta imajiner : 𝑗, maka 𝑗
= 𝑗 . −𝑗 = −𝑗2 = 1
= −3𝑗
𝑗 1
 Misal : bilangan riil : 3 ; konstanta imajiner : 𝑗, maka 3
= 3𝑗 .

1.2.3 Operasi penjumlahan


Dalam operasi penjumlahan, konstanta imajiner hanya bisa dijumlahkan dengan
konstanta imajiner dan tidak bisa dijumlahkan dengan bilangan real.
Contoh operasi penjumlahan konstanta imajiner :
 𝑗 + 𝑗 + 𝑗 = 3𝑗
 𝑗 + 𝑗 = 2𝑗
1.2.4 Operasi pengurangan
Dalam operasi pengurangan, konstanta imajiner hanya bisa dikurangkan dengan
konstanta imajiner dan tidak bisa dikurangkan dengan bilangan real. Pengurangan dua buah
konstanta imajiner akan menghasilkan nilai 0 (nol).
Contoh operasi pengurangan konstanta imajiner :
 𝑗−𝑗 = 0
 𝑗 − 𝑗 − 𝑗 = −𝑗
1.2.5 Operasi perpangkatan
Operasi perpangkatan konstanta imajiner akan dijelaskan pada tabel berikut:
Tabel 1.1

Operasi
Operasi eqivalen Hasil
perpangkatan
𝑗0 1
𝑗1 𝑗 𝑗
𝑗2 𝑗×𝑗 −1
𝑗3 𝑗×𝑗×𝑗 −𝑗
𝑗4 𝑗×𝑗×𝑗×𝑗 1
𝑗5 𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗 𝑗
𝑗6 𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗 −1

3
𝑗7 𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗 −𝑗
𝑗8 𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗 1

Dari tabel 1.1 dapat disimpulkan beberapa ketentuan sebagai berikut:


Jika konstanta imajiner 𝑗 dipangkatkan sebanyak 𝑛 maka :
𝑛 = 0 → 𝑗𝑛 = 0
𝑚 = {1,3,5,7, ⋯ }, 𝑛 = 2𝑚 → 𝑗 𝑛 = −1 (m ganjil dan n genap-positif)
𝑚 = {2,4,6,8, ⋯ }, 𝑛 = 2𝑚 → 𝑗 𝑛 = 1 (m genap dan n genap-positif)
𝑚 = {1,3,5,7, ⋯ }, 𝑛 = 2𝑚 + 1 → 𝑗 𝑛 = −𝑗 (m ganjil dan n ganjil-positif)
𝑚 = {2,4,6,8, ⋯ }, 𝑛 = 2𝑚 + 1 → 𝑗 𝑛 = 𝑗 (m genap dan n ganjil-positif)
Tabel 1.2

Operasi
Operasi eqivalen Hasil
perpangkatan
𝑗0 1
1
𝑗 −1 = −𝑗 −𝑗
𝑗
1
𝑗 −2 −1
𝑗×𝑗
1 1
𝑗 −3 = =𝑗 𝑗
𝑗×𝑗×𝑗 −𝑗

𝑗 −4 1
1
𝑗×𝑗×𝑗×𝑗
1
𝑗 −5 −𝑗
𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗
1
𝑗 −6 −1
𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗

𝑗 −7 1 𝑗
𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗
1
𝑗 −8 1
𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗×𝑗

Dari tabel 1.2 dapat disimpulkan beberapa ketentuan sebagai berikut:


Jika konstanta imajiner 𝑗 dipangkatkan sebanyak 𝑛 maka :
𝑛 = 0 → 𝑗𝑛 = 0
𝑚 = {1,3,5,7, ⋯ }, 𝑛 = −2𝑚 → 𝑗 𝑛 = −1 (m ganjil dan n genap-negatif)
𝑚 = {2,4,6,8, ⋯ }, 𝑛 = −2𝑚 → 𝑗 𝑛 = 1 (m genap dan n genap-negatif)
1
𝑚 = {1,3,5,7, ⋯ }, 𝑛 = −(2𝑚 + 1) → 𝑗 𝑛 = −𝑗 = 𝑗 (m ganjil dan n ganjil-negatif)

4
1
𝑚 = {2,4,6,8, ⋯ }, 𝑛 = −(2𝑚 + 1) → 𝑗 𝑛 = 𝑗 = −𝑗 (m genap dan n ganji-negatifl)

Anda mungkin juga menyukai