Anda di halaman 1dari 3

B.

Reaksi Samping Ginjal

Definisi:

Post contrast acute kidney injury (PC-AKI) didefinisikan sebagai peningkatan serum kreatinin ≥ 0,3
mg/dl (atau ≥ 26,5 µmol/l), atau ≥ 1,5 baseline, dalam 48-72 jam melalui jalur intravaskuler dengan
sebuah agen kontras.

Injeksi intra arteri dengan melewati paparan ginjal pertama mengindikasikan bahwa agen kontras
yang mencapai arteri renal pada sebuah yang relatif murni misalkan: injeksi kedalam jantung kiri,
thoracic, dan aorta abdominal suprarenal atau arteri renal.

Injeksi intra arteri dengan melewati paparan ginjal kedua mengindikasikan bahwa agen kontras yang
mencapai arteri renal setelah pengenceran baik pada paru atau sirkulasi perifer misalkan: injeksi
kedalam kanan jantung, arteri pulmo, karotis, subclavia, coroner, mesentrika, atau arteri infrarenal.

B.1. Penilaian Fungsi Ginjal

 Estimatasi laju filtrasi Glomerulus (eGFR), perhitungan berasal dari serum kreatinin, ini
merekomendasikan metode perkiraan fungsi ginjal sebelum memberikan agen kontras.
 Pada dewasa ≥ 18 tahun formula perhitungan CKD-EPI direkomendasikan pehitungan eGFR.

eGFR (ml/min/1,73m2)=

sCr perempuan ≤ 62 µmol/l: 144 x (sCr/62) -0.329 x 0.993 usia


sCr perempuan ≤ 62 µmol/l: 144 x (sCr/62) -1.209 x 0.993 usia
sCr laki-laki ≤ 80 µmol/l : 141 x (sCr/62) -0.329 x 0.993 usia
sCr laki-laki≤ 802 µmol/ l : 141 x (sCr/62) -1.209 x 0.993 usia
semua persamaan x 1.159 jika ras Afrika-Amerika

 Pada anak, ditinjau kembali denan formula Schwartz direkomendasikan perfhitungan eGFR
eGFR (ml/ min/1.73 m2) = 36.5 x panjang /sCR
(sCR pada µmol/I ; panjang dalam cm)

Catatan: tidak ada serum nor plasma creatinin adalah indikator ideal fungsi jantung dan dapat
menurunkan fungsi ginjal.
B.2 Reaksi merugikan ginjal terhadap pemberian media kontras
Faktor Risiko untuk PC-AKI

Berhubungan Pasien  eGFR kurang dari 45 ml/min/1.72 m2


sebelum dimasukkan media kontras
intra-arteri dengan first pass renal
exposure atau pada pasien ICU
 eGFR kurang dari 30 ml/ min/ 1.73 m2
sebelum dimasukkan media kontras
intra arteri dengan second pass renal
exposure
 Diketahui atau dicurigai gagal ginjal
akut.
Berhubungan Prosedur  Media kontras intra-arteri dengan
dengan first pass renal exposure
 Dosisi besar pada kontras medium
diberikan intra arteri
 Osmolaritas tinggi media kontras
 Media kontras multipel dalam waktu
48-72 jam.

B.2.1. Waktu dalam Perujukan


Pemeriksaan Eletfktif

Penilian fungsi ginjal


 Penilaian eGFR sebelum dimasukkan kedalam media kontras berbasis yodium
a. Semua pasien
b. Pasien yang memiliki riwayat
Salah  Penyakit ginjal (eGFR < 670 ml/ min/1.73 m2)
satu atau  Operasi ginjal
 Proteinuria
 Hipertensi
 Hiperuremia
 Diabetes mellitus
 Waktu penilaian eGFR
 Dalam waktu 7 hari sebelum pemberian medium kontras pada pasien
dengan penyakit akut, perburukan akut pada sebuah penyakit kronik
atau hospital inpatients.
 Dalam waktu 3 bulan sebelum pemberian kontras medium dalam 48-72
jam pada semua paspien lainnya.
Pemeriksaan Emergensi

Pemeriksaan Elektif

Pasien Berisiko  Pertimbangan metode pencitraan alternated


yang tidak menggunakan media kontras
berbasi yodium protokol saline dan
 Bikarbonat intravena memiliki kemanjuran
yang sama untuk hidrasi preventif.
 Untuk media kontras intravena dan
pemberian media kontras intra arteri dengan
second pass renal exposure pasien baik:
a. Dengan Natrium bikarbonat intravena
1,4% (atau 154 mmol/l dalam dextrose
5%): 3 ml/kg/jam selama 1 jam sebelum
media kontras.
b. Saline intravena 0,9% 1ml/kg/ jam selama
3-4 jam sebelum dan 4-6 jam setelah
media kontras setelah pemberian media
kontras.
 Untuk media kontras intra arteri dengan first
pass renal exposure baik dengan:
a. Dengan Natrium bikarbonat intravena
1,4% (atau 154 mmol/l dalam dextrose
5%): 3 ml/kg/jam selama 1 jam sebelum
media kontras.
b. Saline intravena 0,9% 1ml/kg/ jam selama
3-4 jam sebelum dan 4-6 jam setelah
media kontras setelah pemberian media
kontras.
 Dokter yang bertanggung jawab untuk
perawatan pasien harus melakukan hidrasi
individual sebagai pencegaham pasien gagal
jantung kongestif berat (NYHA grade 3-4) atau
pasien dengan gagal ginjal stadium akhir
(eGFR < 15 ml/menit/ 1.73 m2).
 Hidrasi oral tidak dianjurkan sebagi satu-
satunya metode pencegahan hidrasi.

Pemeriksaan Emergensi
Pasien Berisiko  Pertimbangan metode pencitraan alternative
yang tidak menggunakan media kontras
berbasi yodium.
 Gunakan hidrasi preventif sebelum
pemberian media kontras (lihat pemeriksaan
pilihan sebagai protokol).

Anda mungkin juga menyukai