Anda di halaman 1dari 10

PENULISAN UNSUR SERAPAN

Bahasa Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama yang pernah
berhubungan langsung dengan Nusantara, baik melalui perdagangan (Sanskerta, Tionghoa,
Arab), melalui penjajahan (Portugis, Belanda, Jepang), maupun karena perkembangan ilmu
pengetahuan (Inggris). Contoh kata pungut dalam bahasa Indonesia adalah:

1. tetapi (dari bahasa Sanskerta tathâpi: namun itulah)


2. mungkin (dari bahasa Arab mumkinun: ?)
3. kongko (dari bahasa Hokkien kongko: bercakap)
4. meski (dari bahasa Portugis mas que: walau)
5. bengkel (dari bahasa Belanda winkel: pojok atau toko)

Berdasarkan tarif integrasinya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dapat dibaginatas
dua golongan, yaitu :

1. Adopsi : Apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya, baik tulisan maupun ucapannya.
Misalnya, “Civitas Academica”
2. Adaptasi : Apabila unsur asing itu sudah disesuaikan dalam kaidah bahasa Indonesia
baik pengucapannya maupun penulisannya misalnya, “Manajemen”

Kaidah Penyerapan Awalan dan Akhiran dari Bahasa Asing ke Bahasa Indonesia

Berikut ini beberapa kaidah penyerapan awalan dan akhiran dari bahasa asing ke bahasa
Indonesia:

1. C di muka a,u,o,dan konsonan menjadi k

Calomel kalomel

2. C (sanskerta) menjadi s

Cabda sabda

3. Ee (Belanda) menjadi e

Stratosffer stratosfer

4. I, pada awal suku kata di muka vocal,tetap i


Imbus imbus

5. Ie (Belanda) menjadi I jika lafalnya i

Variety varietas

6. Oe (oi yunani) menjadi e

Oestrogen estrogen

7. Oo (inggris) menjadi u

Cartoon kartun

8. Oo (Belanda) menjadi o

Kompoor kompor

Konsonan ganda menjadi konsonan tunggal kecuali kalau dapat membingungkan.

Misalnya:

Gabro gabro

Accu aki

Effect efek

Commission komisi

Ferrum ferum

Solfeggio solfegio

Tetapi:

Mass massa

CATATAN :

1. Unsur pungutan yang sudah lazim dieja secara Indonesia tidak perlu lagi diubah

Misalnya:
Kabar Sirsak

Iklan Perlu

Bengkel Hadir

Sekalipun dalam ejaan yang disempurnakan huruf q dan x diterima sebagai bagian abjad
bahasa Indonesia, unsur yang mengandung kedua huruf itu di Indonesiakan menurut
kaidah yang terurai di atas. Kedua huruf itu dipertahankan dalam penggunaan tertentu
saja seperti dalam pembedaan nama dan istilah khusus.

Di samping pegangan untuk penulisan unsur serapan tersebut di atas, berikut ini
didaftarkan juga akhiran-akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia.
Akhiran itu diserap bagian kata yang utuh. Kata seperti standarditasi, efektif, dan
implementasi diserap secara utuh di samping kata standar,efek,dan implement.

-aat (Belanda) menjadi –at

advokaat advokat

-age menjadi –ase

percentage persentase

-al, -eel (Belanda), -aal (Belanda) menjadi –al

structural, structureel structural

-ant menjadi –an

accountant akuntan

-archy, -archie (Belanda) menjadi arki

anarchy, anarchie anarki

-ary, air (Belanda) menjadi –er

complementary, complementair komplementer

-(a)tion, -(a)tie (Belanda) menjadi -asi, -si

action, actie aksi


-eel (Belanda) yang tidak ada padanannya dalam bahasa Inggris menjadi –il

matereel materiil

-ein tetap ein

protein protein

-ic, -ics, -ique, -iek, -ica (nomina) menjadi -ik, ika

logic, logica logika

ic (nomina) menjadi ik

electronic elektronik

-ic, -ical, -isch (adjectiva) menjadi –is

economical, economisch ekonomis

-ile, -iel menjadi –il

mobile, mobiel mobil

-is, -isme (Belanda) menjadi –isme

modernis, modernisme modernisme

-ist menjadi –is

egoist egois

-ive, -ief (Belanda) menjadi –if

descriptive, descriptief deskriptif

-logue menjadi –log

dialogue dialog

-logy, -logie (Belanda) menjadi –logi

technology, technologie teknologi

-loog (Belanda) menjadi –log


analoog analog

-oid, -oide (Belanda) menjadi –oid

homonoid, homonoide hominoid

-oir(e) menjadi –oar

trotoir trotoar

-or, -er, (Belanda) menjadi -ur, -ir

director, directer direktur

-or tetap –or

dictator dictator

-ty, -teit (Belanda) menjadi –tas

university, universiteit universitas

-ure, -uur (Belanda) menjadi –ur

structure, struktuur struktur

Macam Dan Sumber Bentuk Serapan

Istilah yang diambil dari bahasa asing dapat berupa bentuk dasar atau bentuk turunan.
Pada prisipnya dipilih bentuk tunggal, kecuali kalau konteksnya condong pada bentuk
jamak pemilihan bentuk tersebut dilakukan dengan pertimbangan

1. Konteks situasi dan ikatan kalimat

2. Kemudahan belajar bahasa

3. Kepraktisan.

Demi keseragaman, sumber rujukan yang diutamakan ialah istilah inggris yang
pemakaiannya sudah internasional, yakni yang dilazimkan oleh para ahli dalam
bidangnya. Penulisan istilah itu sedapat-dapatnya dilakukan dengan mengutamakan
ejaannya dalam bahasa sumber tanpa mengabaikan segala lafal.
Misalnya:

Bound morpheme morfem terikat

Clay colloid koloid lempung

Dampak dari Penggunaan Kata-kata Serapan.

1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan

Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih


modern. Para remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar
dikatakan lebih gaul, dan sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan
kata-kata serapan terkenal lebih singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa
Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam Bahasa Indonesianya berarti “potongan
harga”.

2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan

Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata


masyarakat. Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia
berkurang

PENULISAN TANDA BACA

Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara)
atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.

1. Tanda titik (.)

Fungsi dan pemakaian tanda titik:

1. Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,


2. Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
3. Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
1. Dr. Adit senang mengobati orang sakit.
2. Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.

2. Tanda Koma (,)

Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:


1. Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
2. Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimat,
3. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :

1. Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.


2. Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
3. “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.

3. Tanda Seru (!)

Fungsi dan pemakaian tanda seru :

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
Jangan letakan benda itu di depan saya !

4. Tanda Titik Koma (;)

Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:

1. Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara


2. Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti
kata penghubung.
Contoh :

1. Hari makin sore; kami belum selesai juga.


2. Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola.

5. Tanda Titik Dua (:)

Tanda Titik Dua digunakan sebagai berikut

1. Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
2. Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
3. Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Contoh :

1. Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan
Ilmu Ekonomi.
2. Project By: Alland Project
3. Budi: “Siap, Pak.”

6. Tanda Hubung (-)

Tanda hubung dipakai dalam hal seperti berikut:

1. Menyambung unsur-unsur kata ulang


2. Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-
Contoh :
Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
di- packing

7. Tanda Elipsis (…)

Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut

1. Mengambarkan kalimat yang terputus-putus


2. Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
Contoh :

“PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai
orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.

8. Tanda Tanya (?)

Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.


Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat
yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :

Siapa Presiden Indonesia saat ini?

9. Tanda Kurung ( )

Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut

1. Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan


2. Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
3. Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
Contoh :

Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).

10. Tanda Kurung Siku ( [..] )

Tanda kurung siku digunakan untuk:

1. Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir
kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh :

Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari
disini.

11. Tanda Petik (“…”)


Fungsi tanda petik adalah:

1. Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis
lain
2. Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
3. Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :

Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”

12. Tanda Petik Tunggal (‘..’)

Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :

1. Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain


2. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh :

“Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya
kembali.” Ujar Andi.

13. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat


2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :

Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.

14. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)

Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.


Contoh :

Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.

15. Tanda Ulang (...2)


Dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan pengulangan kata dasar.
Contoh :
Kata2

16. Tanda Pisah (—)


dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar
bangun kalimat.
contoh:

Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
PENULISAN UNSUR SERAPAN
DAN
PENULISAN TANDA BACA

Oleh : kelompok 4

AGNES ANGELIA
EVI LASTIUR
FARAH EVRILA RAHMADI
MONICA
SILVI OKTA HARYATRI
VEBBY WIRANDA AZIZ

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS RIAU

Anda mungkin juga menyukai