Anda di halaman 1dari 2

1.

Amperemeter
Amperemeter adalah alat untuk
mengukur kuat arus listrik
dalamrangkaian tertutup. Amperemeter
biasanya dipasang secara seri (berderet)
denganelemen listrik. Dalam praktikum
sumber listrik arus searah, amperemeter
biasanyadigunakan untuk mengukur
besarnya arus yang mengalir pada kawat
penghantar.
Alat ini sering digunakan oleh
teknisi elektronik yang biasanya menjadi
satudalam multitester atau Avometer.
Avometer adalah singkatan dari
Amperemeter,Voltmeter dan Ohmmeter
terdapat dua macam amperemeter yaitu:
amperemeterdigital dan amperemeter
analog.

a. Jenis-jenis Amperemeter
1. Amperemeter Analog
Amperemeter analog ini adalah model amperemeter yang lama, dan jarumsebagai
alat penunjuk skalanya.

Pembacaan skala pada amperemeter analog


Cara pembacaannya adalah dengan menetukan batas ukur yang digunakan, misalnya batas
ukur yang di tentukan adalah 10mA dimana jarak pada amperemeter analog
menunjukkan pada skala 28. Maka penyetelan saklar pemilih batas ukur
menunjukkan nilai skala penuh dari pembacaan meter. Karena skalameter di
kalibrasi dari 0-10, maka penting untuk membagi bacaan dengan 10 untuk
memperoleh kuat arus.
2. Amperemeter Digital
Amperemeter digital adalah model amperemeter baru dan lebih akurat.Dalam
percobaan dengan pengukuran amperemeter digital, di gunakan multimeterdengan
memfungsikan saklar sebagai amperemeter dimana rata-rata jangka ukur untuk
multimeter digital :
Tegangan DC : 200 mV, 2000 mV, 20 V, 200 V, 600 V
Tegangan AC : 200V, 600 V
Arus DC 200µA, 2000 µA, 20mA, 200 mA, 10 A
Arus AC
Resistansi : 200 Ω, 2 kΩ, 20 kΩ, 200 kΩ, 2000 kΩ

b. Cara Pengukuran Arus Dengan Amperemeter


Cara pengukuran arus dengan menggunakan ampermeter pada umumnya ialah dengan
menghubungkan secara seri antara rangkaian yang akan diukur arusnya dengan
ampermeter. Karena didalam sebuah ampermeter terdapat kumparan sebagai
pelaku untuk menghasilkan putaran, maka dengan cara pengukuran arus seperti di atas
akan menghasilkan pengukuran yang sempurna.

c. Prinsip Kerja Amperemeter


Amperemeter bekerja berdasarkan prinsip gaya magnetik (Gaya Lorentz).
Ketika arus mengalir melalui kumparan yang dilingkupi oleh medan magnet timbul
gaya lorentz yang menggerakan jarum penunjuk menyimpang. Apabila arus yang
melewati kumparan besar, maka gaya yang timbul juga akan membesarsedemikian
sehingga penyimpangan jarum penunjuk juga akan lebih besar. Demikian
sebaliknya, ketika kuat arus tidak ada maka jarum penunjuk akandikembalikan ke
posisi semula oleh pegas. Besar gaya yang dimaksud sesuaidengan Prinsip Gaya Lorentz.

F= B. I. L
Amperemeter juga memiliki kemampuan pengukuran yang terbatas sesuai
dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat ukur itu. Ada yang nilai
maksimumnya 5 A, 10 A dan 20A. Amperemeter bisa juga dapat tersusun atas
mikro amperemeter dan shunt. Mikro amperemeter berguna untuk mendeteksi ada
tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang kecilpun dapat
terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu dengan hambatan.
Shunt yang dipasang secara pararel terhadap amperemeternya sehinggakemampuan
mengukurnya disesuaikan dengan perkiraan arus yang ada. Besar hambatan shunt tergantung
pada beberapa kali kemampuannya untuk ditingkatkan. Jika kita memperkirakan
dalam rentang miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

d. Diagram Pengawatan

Anda mungkin juga menyukai