Anda di halaman 1dari 13

KEHIDUPAN WARGA NEGARA

DALAM BINGKAI DEMOKRASI PANCASILA

TUGAS MAKALAH PANCASILA A.H. SYAEFUL ANWAR

OLEH :

HENDRA TANUGRAHA A1D019107

MOHAMMAD FAHRI A1D019102

NINDIK PUTRI JUNJUNAN A1D019113

HABIB MUSLIM MAULANA A1D019121

INDRIYANI A1D019133

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas karunia dan
rahmatnya kami dapat menyalesaikan makalah yang berjudul “Kehidupan
Warga Negara Dalam Bingkai Demokrasi Pancasila.” Makalah ini berisi
mengenai apa itu demokrasi pancasila dan bagaimana
permasalahan-permasalahannya.

Meski telah disusun secara maksimal, kami menyadari sepenuhnya


bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
susunan tata bahasanya. Oleh karena itu dengan terbuka kami menerima
segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Demikian yang dapat kami sampaikan semoga makalah yang kami buat
ini dapat dinilai dengan baik dan dihargai oleh pembaca.

Purwokerto, Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................4

1.1 Latar Belakang ..........................................................................................4

1.2. Maksud dan Tujuan .................................................................................5

1.3. Sasaran....................................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................6

BAB III PEMBAHASAN .................................................................................9

3.1 Kondisi Terkini ..........................................................................................9

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 11

4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 11

4.2 Saran ...................................................................................................... 11

Daftar pustaka ............................................................................................. 13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara Indonesia menganut sistem demokrasi dimana demokrasi


merupakan suatu sistem pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk
rakyat. Paham demokrasi yang diterapkan di Indonesia mengacu kepada
nilai-nilai pancasila. Asas musyawarah mufakat dan
kekeluargaan/gotong-royong, merupakan prinsip dan nilai-nilai luhur yang
telah lama berkembang dalam kehidupan warga negara Indonesia.
Rumusan singkat demokrasi pancasila tercantum dalam sila ke-empat
Pancasila yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Rumusan tersebut pada dasarnya memilliki
hubungan erat antara satu sila dengan sila lainnya secara bulat dan utuh
yang dimana mencerminkan kehidupan masayarakat Indonesia yang
mengutamakan musyawarah dan asas kekeluargaan yang sangat tinggi
dalam bermasyarakat.

Salah satu tonggak utama untuk mendukung sistem demokrasi adalah


melalui pemilu. Dimana pemilu diselenggarakan untuk memilih wakil rakyat
baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah dengan tujuan membentuk
pemerintah yang demokratis, kuat, dan memperoleh dukungan rakyat.

Pemilu memungkinkan rakyat dapat memilih pemimpin sesuai dengan


kehendaknya, karena dalam demokrasi dikenal adanya hak pilih yang tidak
bisa diwakilkan atau diberikan kepada siapapun. Namun sayangnya banyak
masyarakat Indonesia yang belum paham betul mengenai demokrasi
pancasila sehingga dalam pelaksanaannya terdapat
penyimpangan-penyimpangan yang tidak sesuai dengan demokrasi
pancasila.
1.2.Maksud dan Tujuan

1. Mengetahui pengertian warga Negara.


2. Mengetahui pengertian demokrasi.
3. Mengetahui ciri-ciri demokrasi.
4. Mengetahui prinsip-prinsip demokrasi
5. Mengetahui alasan Indonesia menganut demokrasi pancasila.
6. Mengetahui permasalahan terkait dengan pelaksanaan demokrasi
pancasila di kehidupan masyarakat.

1.3.Sasaran

Makalah ini ditujukan untuk seluruh rakyat Indonesia


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Warga Negara

Warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan


orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara (UUD NRI, Pasal 26 : 1)

Menurut As Hikam dalam Ghazalli (2004), warga negara sebagai


terjemahan dari citizen artinya adalah anggota dari suatu komunitas yang
membentuk negara itu sendiri.

2.2. Pengertian Demokrasi

Secara harfiah, demokrasi adalah pemerintah oleh rakyat. Kekuasaan


tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka
atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan yang
bebas. Di dalam ucapan Abraham Lincoln presiden Amerika Serikat,
demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.

Esensi dari demokrasi adalah seperangkat gagasan dan prinsip


tentang kebebasan. Namun, di dalamnya juga tercakup seperangkat
kinerja yang terbentuk melalui sejarah panjang dan berliku tentang
substansi kebebasan itu (Samsul Wahidin, 2015).

2.3. Ciri-Ciri Demokrasi

Menurut Robert A. Dahl (1989) demokrasi memiliki tujuh ciri hakiki :

1. pejabat yang dipilih,


2. pemilihan yang bebas dan fair,
3. hak pilih yang mencakup semua,
4. hak untuk menjadi calon suatu jabatan,
5. kebebasan pengungkapan diri secara lisan dan tertulis,
6. informasi alternatif,
7. kebebasan membentuk asosiasi.

2.4. Prinsip-prinsip Demokrasi

Alamudi mengatakan bahwa prinsip-prinsip demokrasi adalah sebagai


berikut :

1. kedaulatan rakyat,
2. pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah,
3. kekuasaan mayoritas ,
4. hak-hak minoritas,
5. jaminan hak asasi manusia,
6. pemilihan yang bebas dan jujur,
7. persamaan di depan hukum,
8. proses hukum yang wajar,
9. pembatasan pemerintah secara konstiusional,
10. pluralisme social, ekonomi, dan politik,
11. nilai-niali toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat.

2.5 Alasan Indonesia Menganut Demokrasi Pancasila

Para fouding fathers berkeyakinan bahwa Republik Indonesia harus


berdasarkan kedaulatan rakyat. Mohammad Hatta berkeyakinan bahwa
demokrasi cocok dengan Indonesia karena dia erat mengaitkannya
dengan kerakyatan. Hal yang sama diyakini soekarno : “Tak pernah kita
melepaskan asas demokrasi itu, yang memang telah hidup di
tengah-tengah masyarakat kita sebagai asas yang diwariskan oleh
nenek moyang kita dari abad ke abad turun temurun.” Akan tetapi
demokrasi yang berjalan di Indonesia berbeda dengan demokrasi barat,
dimana demokrasi barat lebih bersifat liberal individualistis, sedangkan
founding fathers menginginkan demokrasi yang berasal dari nilai-nilai
yang berkembang dalam masyarakat sehingga terbentuklah demokrasi
pancasila, yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.

2.6 Permasalahan terkait dengan pelaksanaan demokrasi


pancasila di kehidupan masyarakat.

1. Kurangnya toleransi terhadap perbedaan pilihan.

2. Rendahnya keadaban politik warga.

3. Perbedaan pilihan yang berdampak pada sikap anarkisme yang jauh


dari nilai-nilai pancasila.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kondisi Terkini

Pemilu yang dilaksanakan awal tahun kemarin tepatnya 17 april 2019


menimbulkan banyak konflik. Konflik-konflik tersebut diakibatkan perbedaan
pilihan antara dua kubu. Mulai dari perdebatan antara kedua pendukung di
media sosial, saling mengumpat calon presiden hingga perang hoax . Puncak
dari konflik perbedaan pilihan tersebut terjadi pada tanggal 21 - 22 Mei 2019
dimana terjadi demonstrasi yang berujung kericuhan di Jakarta.

Demonstrasi tersebut berkaitan dengan penolakan hasil penghitungan


suara pemilihan presiden Indonesia tahun 2019. Polisi mencatat lebih dari
1300 orang datang dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti aksi
demonstrasi. Demonstrasi tersebut memakan banyak korban. Sebanyak 9
korban tewas dan 730 orang luka-luka. Hal ini tentunya sangat jauh dari
nilai-nilai demokrasi pancasila. Pemilihan umum yang seharusnya menjadi
pesta demokrasi bagi rakyat Indonesia justru mencoreng nama baik
demokrasi pancasila khususnya sila ke-tiga pancasila yaitu persatuan
Indonesia.

Pemilu yang seharusnya menjadi salah satu ajang yang menyatukan


bangsa namun berbalik menjadi petaka bagi persatuan bangsa dikarenakan
belum tertanamnya nilai-nilai demokrasi pancasila dalam kehidupan
masyarakat Indonesia. Apabila dirasa dalam pemilu terdapat kecurangan
maka tindakan yang lebih bijaksana yaitu melalui musyawarah seperti yang
terkandung dalam sila ke-4, bukannya dengan membuat kericuhan.

Mohammad hatta berulang-ulang menegaskan bahwa rakyat perlu dididik


agar mampu berdemokrasi, para partisipan belajar bertanggung jawab dan
bertoleransi terhadap pendapat yang berbeda-beda dan belajar menjadi
mampu untuk beroposisi.
Dapat dikatakan bahwa demokrasi hanya dapat berjalan apabila
dibangun sebuah budaya komunikasi demokratis. Budaya itu termasuk
kemampuan untuk menerima kekalahan dalam pertandingan demokratis dan
tetap mendukung usaha bersama (Franz Magniz-Suseno SJ).

3.2 Solusi

1. Masalah penolakan hasil pemilu diatas harusnya diselesaikan melalui jalur


hukum yaitu dengan mengajukan gugatan kepada MK. Bukannya dengan
demo yang berujung sikap anarkis dan memakan banyak korban.

2. Harus adanya upaya penyadaran pada masyarakat bahwa perbedaan


pendapat atau pilihan adalah hal yang wajar dalam berdemokrasi. Salah
satunya dengan cara penerapan sistem diskusi di lingkungan pendidikan,
sedangkan untuk lingkungan masyarakat dengan diadakannya rapat rutin
setiap bulan untuk membahas masalah-masalah yang ada di desa sehingga
dengan adanya kegiatan-kegiatan tersebut masyarakat lebih kritis dan
terbuka pikirannya untuk menerima perbedaan pendapat.

3. Pemerintah harus memperketat pengawasan terhadap berita-berita yang


tersebar terutama di media sosial, karena kebanyakan hoax bersumber dari
media sosial. Pemerintah harus segera bertindak ketika muncul berita hoax
agar tidak meluas dan menimbulkan permasalahan.
BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan dimana rakyat memegang


kekuasaan tertinggi atau yang kita kenal dengan pemerintahan dari rakyat
untuk rakyat dan oleh rakyat. Demokrasi yang dianut oleh negara indonesia
yaitu demokrasi pancasila yaitu demokrasi yang berlandaskan nilai nilai
pancasila.

Dalam pelaksaannya kebanyakan rakyat indonesia belum benar benar


memahami apa itu demokrasi pancasila khususnya mengenai toleransi dalam
perbedaan pendapat atau pilihan. Sehingga diperlukan langkah nyata yang
harus dilakukan pemerintah untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya
demokrasi.

4.2 Saran

1. Bagi pemerintah :

a) sebaiknya melakukan sosialisasi terpadu yang berkesinambungan


mengenai pentingnya demokrasi pancasila bagi keberlangsungan negara
Indonesia. Sosialisasi tersebut dilakukan secara bertahap baik di
lingkungan desa maupun sekolah.

Khususnya di lingkungan masyarakat, sosialisasi sebaiknya disampaikan


dengan bahasa yang mudah dimengerti dan disajikan dengan cara yang
menarik, misalnya melalui film pendek yang berkaitan dengan pentingnya
menghargai perbedaan pendapat dan pilihan selain itu, film tersebut
harus memunculkan karakter luhur bangsa Indonesia.
b) Membuat iklan layanan masyarakat yang berisi pentingnya memilah
berita sebelum menyebarkannya karena bisa jadi berita tersebut
merupakan hoax. Selain itu iklan tersebut harus menginformasikan
betapa bahayanya dampak dari berita hoax dan sanksi yang bisa
menjerat penyebar dan pembuat berita hoax.

Selain itu sekiranya pemerintah dapat membuat sistem keamanan agar


berita hoax biasa langsung terblokir sebelum dibaca masyarakat luas.

2. Bagi masyarakat :

a) Mengimplementasikan apa saja yang sudah didapat dari sosialisasi yang


telah diberikan oleh pemerintah menyadari betapa pentingnya persatuan
sehingga perbedaan pendapat dalam hal apapun baik pemilu atau yang
lainnya tidak menjadikan kita terpecah belah.

b) Mencari informasi tidak hanya dari satu sumber agar terhindar dari
berita-berita hoax yang menjerumuskan.
Daftar pustaka

1. Wahidin, Samsul. 2015. Dasar-Dasar Pendidikan Pancasila dan


Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

2. Suseno SJ, Franz Magnis. 1995. Mencari Sosok Demokrasi. Jakarta :


Gramedia Pustaka Utama.

3. Hadiwijoyo, Suryo Sakti. 2012. Negara, Demokrasi dan Civil Society.


Yogyakarta : Graha Ilmu.

4. Dahl, Robert A. 1989. Democracy and Its Critis. New Heaven/London :


Yale University Press.

5. Amin, Maswardi Muhammad. 2015. Moral Pancasila Jati Diri Bangsa :


Aktualisasi Ucapan dan Perilaku Bermoral Pancasila. Yogyakarta : Calpulis.

Anda mungkin juga menyukai