Oleh :
Hendra Tanugraha
A1D019107
Rombongan 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
PRAKATA
Segala puji syukur penulis panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha ESA
yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum pada Mata Kuliah Teknik Dasar Laboratorium.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Mata
Kuliah Teknik Dasar Laboratorium pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan
Agroteknologi Universitas Jenderal Soedirman.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Ibu Ni Wayan Anik Leana, SP., MP. selaku dosen di laboratorium agronomi
dan hortikultura.
2. Deni Yulianto dan Sonaria Oryza Sativa Fitrianthi selaku asisten praktikum.
3. Teman-teman agroteknologi angkatan 2019 yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Hendra Tanugraha
III
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIKUM.......................................................................................I
TEKNIK DASAR LABORATORIUM....................................................................I
PRAKATA..............................................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................IV
DAFTAR TABEL...................................................................................................V
ACARA 5.................................................................................................................1
PENGUKURAN PANJANG DAN LEBAR CABAI, BENIH KEDELAI, DAN
SPIDOL DRAWING DENGAN ALAT UKUR......................................................1
I. PENDAHULUAN................................................................................................2
A. Pendahuluan.....................................................................................................2
B. Tujuan..............................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
III. METODE PRAKTIKUM..................................................................................7
A. Bahan dan Alat.................................................................................................7
B. Prosedur Kerja..................................................................................................8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10
A. Hasil...............................................................................................................10
B. Pembahasan....................................................................................................11
V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................14
IV
DAFTAR LAMPIRAN
V
DAFTAR TABEL
VI
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK DASAR LABORATORIUM
ACARA 5
PENGUKURAN PANJANG DAN LEBAR CABAI, BENIH
KEDELAI, DAN SPIDOL DRAWING DENGAN ALAT UKUR
Oleh :
Hendra Tanugraha
A1D019107
Rombongan 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
3
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
B. Tujuan
4
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
6
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
7
III. METODE PRAKTIKUM
8
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
B. Prosedur Kerja
9
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
11
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
B. Pembahasan
12
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
13
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
14
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
B. Saran
15
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.
16