Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK DASAR LABORATORIUM

LABORATORIUM AGRONOMI DAN HORTIKULTURA

Oleh :
Hendra Tanugraha
A1D019107
Rombongan 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
PRAKATA

Segala puji syukur penulis panjatkan ke kehadirat Tuhan Yang Maha ESA
yang telah memberikan karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan praktikum pada Mata Kuliah Teknik Dasar Laboratorium.
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan Mata
Kuliah Teknik Dasar Laboratorium pendidikan Strata Satu (S1) pada jurusan
Agroteknologi Universitas Jenderal Soedirman.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada.

1. Ibu Ni Wayan Anik Leana, SP., MP. selaku dosen di laboratorium agronomi
dan hortikultura.
2. Deni Yulianto dan Sonaria Oryza Sativa Fitrianthi selaku asisten praktikum.
3. Teman-teman agroteknologi angkatan 2019 yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.

Meski telah disusun secara maksimal, penulis menyadari sepenuhnya bahwa


laporan praktikum yang penulis buat ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, penulis menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan
agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
laporan praktikum ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Purwokerto, 20 April 2020

Hendra Tanugraha

III
DAFTAR ISI

LAPORAN PRAKTIKUM.......................................................................................I
TEKNIK DASAR LABORATORIUM....................................................................I
PRAKATA..............................................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................IV
DAFTAR TABEL...................................................................................................V
ACARA 5.................................................................................................................1
PENGUKURAN PANJANG DAN LEBAR CABAI, BENIH KEDELAI, DAN
SPIDOL DRAWING DENGAN ALAT UKUR......................................................1
I. PENDAHULUAN................................................................................................2
A. Pendahuluan.....................................................................................................2
B. Tujuan..............................................................................................................3
II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................5
III. METODE PRAKTIKUM..................................................................................7
A. Bahan dan Alat.................................................................................................7
B. Prosedur Kerja..................................................................................................8
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................10
A. Hasil...............................................................................................................10
B. Pembahasan....................................................................................................11
V. KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................13
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran...............................................................................................................14

IV
DAFTAR LAMPIRAN

V
DAFTAR TABEL

VI
LAPORAN PRAKTIKUM
TEKNIK DASAR LABORATORIUM

ACARA 5
PENGUKURAN PANJANG DAN LEBAR CABAI, BENIH
KEDELAI, DAN SPIDOL DRAWING DENGAN ALAT UKUR

Oleh :
Hendra Tanugraha
A1D019107
Rombongan 4
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2020
I. PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga

3
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

B. Tujuan

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah

4
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

5
II. TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari

6
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

7
III. METODE PRAKTIKUM

A. Bahan dan Alat

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.

8
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

B. Prosedur Kerja

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan

9
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

10
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.

11
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

B. Pembahasan

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan

12
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

13
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.

14
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

B. Saran

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur


dengan alat ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang penting, segala sesuatu
yang berbentuk pasti ada ukurannya, baik itu panjang, lebar, berat, diameter,
ataupun volume dari suatu objek. Penentuan besaran dimensi atau kapasitas,
biasanya terhadapat suatu standar satuan ukur tertentu. Pengukuran tidak hanya
terbatas pada kuantitas fisik. Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan
dengan angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu pengukuran
disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan

15
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang tidak sama untuk
orang yang berlainan disebut satuan tidak baku
Pengukuran hampir digunakan dalam segala bidang, contohnya di bidang
pertanian. Pengukuran di bidang pertanian sangat penting dilakukan, karena
dengan melakukan pengukuran kita dapat memperoleh suatu data yang nyata dan
dapat digunakan sebagai pertanda apakah suatu kegiatan dalam pertanian dapat
dikatakan berhasil atau tidak.
Pada praktikum kali ini, kita akan melakukan suatu pengukuran untuk
mengetahui panjang, lebar, dan diameter pada buah cabai dan biji kedelai. Salah
satu alat yang dapat digunakan untuk mengukur yaitu penggaris. Penggaris
merupakan salah satu alat ukur besaran panjang yang satuannya baku dan telah
disepakati. Selain penggaris, alat yang digunakan untuk mengukur pada kegiatan
praktikum kali ini adalah jangka sorong.
Misalnya untuk mengukur panjang sebuah cabai digunakan penggaris.
Dalam hal ini, kita akan memperoleh suatu angka yang menyatakan panjang dari
cabai tersebut. Setelah kita memperoleh angka dari panjang cabai tersebut, kita
dapat membandingkan dengan standar panjang cabai pada umumnya. Sehingga
dapat disimpulkan apakah cabai tersebut sesuai dengan standar cabai pada
umumnya atau tidak.
Oleh karena itu, pengukuran adalah suatu aspek matematika yang tidak akan
pernah bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya dalam bidang pertanian.
Karena dengan pengukuran ini, pekerjaan manusia dapat menjadi lebih mudah,
tepat guna, efisien karena pengukuran dapat meminimalisir kerugian atau
kehilangan, dan efektif karena dengan pengukuran yang tepat dapat mencapai
hasil yang diharapkan dengan maksimal.

16

Anda mungkin juga menyukai