Anda di halaman 1dari 39

KESUBURAN TANAH DAN

PEMUPUKAN

Dr. Ir. Ismangil, M.S.


Ir. Kharisun, Ph. D.

Lab. Tanah/Manajemen SDL

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNSOED . 2014
I. PENDAHULUAN
Penduduk dunia pada 7 milyar jiwa (2011); 7,4 milyar, (2016); 7,7 milyar
(2020); 2030 8,5 milyar (2030); 9,7 milyar (2050).

Penduduk Indonesia 2018 267,7 juta jiwa (Bank Dunia, 2019)

Diperlukan penambahan lahan tempat tinggal dan lahan produksi bahan


pangan.

 Dibutuhkan pembangunan permukiman dan produksi pangan

Efek pembangunan permukiman dan produksi pangan  lahan bernilai


jual ekonomi

Peningkatan produksi bahan makanan dunia selalu tidak


dapat mengejar kecepatan pertumbuhan penduduk
Luas Tanah Indonesia
No. Tanah Luas persentase
(ha)
1 Histosol 13.230.000 7,0
2 Entisol 18.006.000 9,6
3 Inceptisol 70.520.000 37,5
4 Vertisol 2.119.000 1,1
5 Andisol 5.395.000 2,9
6 Molisol 9.913.000 5,3
7 Alfisol 5.153.000 2,7
8 Ultisol 45.794.000 24,3
9 Oxisol 14.110.000 7,5
10 Spodosol 2.155.000 1,1
11 Aneka 1.700.000 0,9
Total 188.210.000 100
Sumber: Puslttanak (2000)
1.1. Latar Belakang
Pertambahan
Penduduk

Kebutuhan Kebutuhan
Pangan Tempat
tinggal

Penyempitan
Degradasi sdl. Lahan produktif

Pasok Pangan
Berkurang

Kedaulatan Pangan? Ketahanan Pangan?


Rehabilitasi

Degradasi sdl. Lahan


Produktif

Intensifikasi

Penyempitan Lahan
Lahan produktif produktif.

Ekstensifikasi
Untuk memenuhi tuntutan pembangunan permukiman dan
produksi pangan yang mendesak, maka satu-satunya tumpuan
harapan terletak pada tanah.
Selain udara (iklim) dan air, tanah adalah sumberdaya alam yang
paling utama yang dimiliki manusia.
Oleh sebab itu seharusnya manusia menjaga dan meningkatan
produktivitas tanah secara lestari (sustain) agar dapat meme-
nuhi tuntutan tersebut.
Permasalahan Pertanahan di Indonesia

No. Tanah Luas persentase


(ha)
1 Histosol 13.230.000 7,0
2 Entisol 18.006.000 9,6
3 Inceptisol 70.520.000 37,5 37,5 %
4 Vertisol 2.119.000 1,1
5 Andisol 5.395.000 2,9
6 Molisol 9.913.000 5,3
7 Alfisol 5.153.000 2,7
8 Ultisol 45.794.000 24,3 34,5 %
9 Oxisol 14.110.000 7,5
10 Spodosol 2.155.000 1,1
11 Aneka 1.700.000 0,9
Total 188.210.000 100
Sumber: Puslttanak (2000)

Luas Alfisol + Ultisol + Oxisol = 65,05 juta ha atau 34,5 %)


Produktivitas alami tanah masam atasan (up land acid soil)

Produktivitas alami sangat rendah – rendah


produktivitas (aktual) <<< produktivitas (potensinya)
Misal: (2 ton/ha) (6 ton/ha)

 Marginal
(hasil x harga) ≤ biaya

Potensi besar (65,05 juta ha atau 34,6 %)


Permasalahan pertanahan lain di Indonesia

DIKONVERSI Rata-rata pemilikan tanah


(sekitar 50.000 ha/tahun) 0,22 ha  0,18 ha/petani
(Gatot Irianto, 2015)

LAHAN PERTANIAN 1. Lahan Subur sempit


SUBUR (DI JAWA) 2. Lahan Marginal

Lahan dengan produkti-


vitas sangat rendah s/d
Degradasi
rendah
(marginalisasi)
(sub-optimasi)
Intensifikasi
Ekstensifikasi
Reklamasi
Rehabilitasi

Tanah SUBUR SEMPIT


Tanah Lestari
(Sustainable soil)
Tanah MARGINAL
1. Intensifikasi  pertanian terpadu, input organik.
2. Ekstensifikasi  pembukaan lahan baru (di luar Jawa, Bali,
lombok), didominasi Lahan marginal atau
terdegradasi atau sub-optimal (pH rendah)
 perluasan panen (di Jawa)  contoh salibu
3. Reklamasi dan Rehabilitasi lahan (untuk menjaga dan
meningkatkan produktivitas tanah
Penyuburan
Pemupukan

Intensifikasi
Ekstensifikasi Tanah Lestari
Reklamasi (Sustainable soil)
Rehabilitasi

Penyuburan: perbaikan kapasitas kimia, fisika, dan hayati tanah


Pemupukan: perbaikan kapasitas kimia , khusus “unsur hara “
Permasalahan pada tanah masam
(34,6 % total Indonesia)

1. pH tanah < 5,0


2. Kelarutan Aluminium Tinggi
- Keracunan Al
- P terikat oleh Al  P tidak tersedia bagi tanaman
3. Kekurangan Unsur Hara
- Terutama P, N, Ca, Mg dan Mo
4. Keracunan Unsur Hara Mikro
- Terutama Fe dan Mn
5. Kegiatan bakteri funsional terhambat
- Dekomposisi
- Pengikatan N2
Produktivitas alami tanah masam atasan

Produktivitas alami sangat rendah – rendah


produktivitas (aktual) <<< produktivitas (potensinya)
Misal: (2 ton/ha) (6 ton/ha)

 termasuk tanah Marginal


(hasil x harga) ≤ biaya

Potensi besar (65,05 juta ha atau 34,6 %)


1.2. PENGERTIAN KESUBURAN TANAH DAN PRODUKTIVITAS

A. Kesuburan Tanah

 Kesesuaian tanah bagi tanaman, atau

 Kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara,


air dan udara tanah dalam keadaan cukup dan
seimbang sesuai dengan kebutuhan tanaman

 Kesuburan tanah mengandung arti sebagai kesuburan


fisik, kesuburan kimia dan kesuburan biologi tanah
Ke-subur-an tanah dan produktivitas (ke-produktiv-an) tanah

Pengertian Kes. Tanah


1. Kes. tanah adalah kemampuan tanah memasok unsur hara (N, P, K, Ca,
Mg, S, Fe, Mn, Cu, Zn, Co, Mo, B), udara (O2), dan air (H,O) untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara normal.
2. Kes. Tanah adalah keadaan tanah yang mampu menyediakan unsur hara
([N, P, K, Ca, Mg, S], [Fe, Mn, Cu, Zn, Co, Mo, B]), udara (O2), dan air
(H,O) pada tanaman dalam keadaan cukup dan seimbang bagi tanaman.,
sehingga pertumbuhan dan perkembangan nya normal

Keadaan hara, udara, dan air tanah sebagai fokus kajiaannya


Tanaman sebagai pengunjuknya (indikator) kesuburan
Kesuburan tanah

Udara tanah
Unsur hara
kandungan air
tanah
Penekanan Kes Tanah

Kajian utama Kes Tanah adalah unsur hara tanaman. Aspek yang dikaji meliuti
jumlahnya, ketersediaanya, reaksi kimia ketika masuk ke tanah, mekanisme
kehilangannya, proses yang menyebabkan tersedia bagi tanaman, dan cara perbaikannya

(R. Prasad dan J. F Power 1997)

Kesuburan tanah dapat diperikan sebagai kapasitas kimia tanah untuk


mendukung pertumbuhan vegetasi
Fokus Kajian Kes Tanah adalah unsur hara tanaman.

Aspek yang dikaji meliuti:


1. jumlahnya,
2. ketersediaanya,
3. reaksi kimia ketika masuk ke tanah,
4. mekanisme kehilangannya,
5. proses yang menyebabkan tersedia bagi tanaman, dan
6. cara perbaikannya

Apa itu unsur hara?


unsur hara = nutrien = nutrient
keharaan = nutrisi = nutrition
Dari mana (sumber) unsur hara?
B. Produktivitas Tanah

Produktivitas tanah adalah kesanggupan tanah untuk


mendapatkan hasil tanaman secara optimal/ha..
Satuan produktivitas = ton X/ha

Produksi ? satuan produksi ?

Hasil ? Satuan hasil?

Produktivitas = f (tanah, tanaman, iklim, opt,


manajemen)
Pengertian produktivitas tanah ...
Produktivitas tanah adalah kesanggupan tanah untuk mendapatkan hasil
tanaman secara optimal/ha..

Soil productivity is the total capacity of soil to support the growth crop
(vegetation).

Tanah produktif harus (1). kecukupan hara,


(2). beraerasi baik,
(3). mempunyai tekstur dan struktur yang baik,
(4). mempunyai kemampuan memegang air tinggi,
(5). kecukupan air.

Tanah subur bisa berada pada kondisi iklim yang tidak menguntungkan
pertanain, misalnya sangat panas, kekeringan atau dingin,
PRODUKTIVITAS

IKLIM/CUACA HAMA dan


TANAH dan PENYAKIT
BIBIT
Var unggul
PUPUK
Tanah subur yang produktif
Tanah subur yang tidak produktif

Tanah kurus yang produktif


Tanah kurus yang tidak produktif

Tanah
Subur Kurus
Produktif dipertahankan Pemupukan

Tdk produktif Pemupukan pemupukan


Kesuburan dan produktivitas tanah tidak tetap, bahkan mudah menurun.

Penurun kesuburan dan produktivitas ini disebabkan oleh:


1. pengangkutan hara melalui panen setiap musim tanam selama
tanah diusahakan,
2. kehilangan hara melalui erosi oleh air
3. bencana alam (banjir air, banjir lahar, banjir bandang).
4. pencemaran lingkungan (minyak bumi, logam berat, garaman)
5. pengaruh iklim
6. perladangan
HARA  KESUB. KIMIA
UDARA + AIR  KESUB. FISIKA
C-org + Mikroba.  KESUB. Hayati

CIRI (harkat):
KESUBURAN KIMIA = KAYA – MISKIN
KESUBURAN FISIKA = BAIK – JELEK
KESUBURAN HAYATI = SEHAT - SAKIT

1. KAYA - BAIK - SEHAT Saat ini dan ke depan perlu dilakukan


2. KAYA - JELEK - SAKIT evaluasi dan penetapan kesuburan
3. MISKIN – BAIK tanah terus-menerus karena efek
4. MISKIN – JELEK kerusakan lahan dan pemanasan
global (perubahan kesuburan tanah)
TANAH SUBUR ...?

Atas dasar air dan udara tanah

Kapasitas lapangan Titik layu tetap


Kering
al
l ner v )
al ra ) i /
e r / v) e M (v
i n ik in /v .
n % n ik
. M (v an v) . M (v Bhn. Mineral ik Bh 0-38 ga /v)
n % rg / n % an r
B h - 50 . o (v Bh -50 rg v/v)
Bhn. Mineral
o 5 n.
o (v
n % 38 n. ( h
B 12%
38 Bh -0 Bh -0 %
2 ah 0-
1 Ud 12 tan
La 15 ara ta an
35 rut % nah rut Ud
% an La % 35 ara ta
Udara tanah
tan 15 % n ah
ah
50 %

*** ***** *
Atas dasar harkat (kategori) analisis tanah

Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi


C-org. (%) <1 1-2 2-3 3-5 >5
N-tot (%) < 0,1 0,1-0,2 0,21-0,50 0,51-0,75 > 0,75
C/N <5 5-10 11-15 16-25 > 25
P2O5,-tot. < 10 10-20 21-40 41-60 > 60
(mg/100g)
P-Bray I < 10 10-15 16-25 26-35 > 35
(ppm P2O5)
P-Olsen < 10 10-25 26-45 46-60 > 60
(ppm P2O5)
(ppm P) <5 5-10 10-18 18-25 > 25
KTK <5 5-16 17-24 24-40 > 40
(cmol/kg)

Sumber: Sulaeman dkk. (2005)


Harkat (kategori) analisis tanah ...

Sifat tanah s. rendah rendah sedang tinggi s. tinggi


Kation basa
(cmol(+)/kg)
K <0,1 0,1-0,2 0,3-0,5 0,6-1,0 >1,0
Na <0,1 0,1-0,3 0,4-0,7 0,8- 1,0 > 1,0
Ca <2,0 2 - 5 6- 10 11 - 20 > 20
Mg <0,4 0,4-1,0 1,1-2,0 2,1-8,0 >8
Jum. <2,6 2,6-7,7 7,8- 14,4 14,5-30,0 > 30
Kation basa
Kej. Basa <20 20-35 36-50 51-70 >70
(%)
Al-dd … … … … …
(cmol(+)/kg)
Kej. Al (%) <10 10-20 21-30 31-60 >60
1. Akibat panen hasil pertanian yang setiap musim atau setiap
tahun dilakukan, sejumlah besar unsur hara terangkut tanaman.

Tan. Bagian Hasil kg/ha


(ton/ha)
N P K Ca Mg

Padi Gabah 8 106 32 20 4 1


Jerami 8 35 5 70 24 13
Total 16 141 37 90 28 14
Pengangkutan Hara (A)
Tan. Bagian Hasil kg/ha
(ton/ha)
N P K Ca Mg

Padi Gabah 1,5 35 7 10 1,4 0,3


Jerami 1,5 7 1 18 2,6 2,2
Total 3,0 42 8 28 4,0 2,5
Padi Gabah 8 106 32 20 4 1
Jerami 8 35 5 70 24 13
Total 16 141 37 90 28 14
Tebu batang 100 75 20 125 28 10
200 149 29 316 55 58
300 254 35 499 96 80
Jagung Biji 7 128 20 37 14 11
Stover 7 72 14 93 17 13
total 14 200 34 130 31 24
Ketela Ubi 8 30 10 50 20 10
pohon Ubi 16 64 21 100 41 21
Ubi 30 120 40 187 77 40
Ubi + Bt 59 64 19 176 102 26
Ubi 59 42 28 291 43 19
Pengangkutan Hara ….
Tan. Bagian Hasil kg/ha
(ton/ha)
N P K Ca Mg

Kedele polong 1,0 49 7,2 21 - -


Ketela ubi 16,5 7,2 8 88 - -
Rambat
Rumput 10 144 24 180 35 30
gajah (pp) 25 302 64 504 96 63
46 800 92 900 129 87
K. Sawit buah 15 90 8,8 112 28 -
Teh Daun 0,6 31 2,3 15 2 -
kering
Kakao Biji 0,5 10 2,2 5 1 1
kering
Karet Latek 3,0 7 1,2 4 4 -
kering
2. Adanya peristiwa erosi

Erosi yang berjalan secara terus menerus dapat mengikis lapisan tanah atas
(top-soil) yang lebih subur

Hilang 1 mm/ha  berapa ton tanah yang hilang?

Bila kadar N dalam tanah yang hilang = 0,1 % berapa N yang hilang?
P? K?

Hilang 1 cm, 5 cm, 10 cm ??? Ton tanah yang hilang

Lapisan tanah bawah (sub-soil) yang tertinggal mempunyai sifat fisik,


kimia dan biologi lebih jelek atau produktivitasnya lebih rendah.
3. Bencana alam, seperti tanah longsor
• Akibat terjadinya pencemaran lingkungan hidup, terutama
pencemaran industri
• Akibat masih adanya sistem perladangan yang berpindah
tempat (shifting cultivation), terutama di luar Pulau Jawa,
yaitu dengan dilakukannya pembakaran hutan untuk
peladangan. Hal ini dapat menimbulkan padang alang-
alang yang merupakan ciri lahan kritis.
• Akibat pengaruh iklim, terutama kekurangan air yang
dapat menimbulkan tanah kering
• Kerusakan tanah gambut akibat konversi dari hutan ke
lahan tanaman pangan atau perkebunan: kerusakan
permanen atau sementara
Kegiatan perbaikan keharaan tanah biasanya menggunakan Pupuk.

Kegiatan perbaikan sifat kimia tanah, fisika tanah, hayati tanah


menggunakan amelioran dan pembenah tanah.

Amelioran untuk memperbaiki sifat kimia tanah, sedangkan pembe-


nah tanah untuk memperbaiki sifat fisika dan hayati tanah.

Jadi Pemupukan = menambahkan bahan (anorganik atau organik)


untuk perbaikan keharaan tanah.
DALAM MENJAGA DAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
TANAH KITA INGAT PESAN BERIKUT:

1. Tanah kita bukanlah pemberian dari Nenek Moyang, tetapi kita


meminjam dari anak cucu kita

2. Kalau sektor pertanian dan SDA pendukung tidak kita lestarikan


mau makan apa?

3. Kita tidak naik motor, mobil, atau kapal terbang bertahun tahun
tidak mati, tetapi kita tidak makan 7 Hari ......................??
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai