Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANDYRA PRIANDHANA

NIM : 04011281621127
KELAS : BETA 2016
KELOMPOK : B5

SKENARIO B BLOK 27 TAHUN 2019

I. ANALISIS MASALAH
a. Apa saja jenis-jenis kekerasan pada anak?
Jawab: Menurut Kantor Pusat P2TP2A:
a. Kekerasan fisik: pukul, tampar, tendang, cubit, dsb.
b. Kekerasan emosional: kata-kata yang menakuti, mengancam,
menghina, mencaci dan memaki dengan keras dan kasar.
c. Kekerasan seksual: pornografi, perkataan-perkataan porno, tindakan
tidak senonoh/pelecehan organ seksual anak.
d. Penelantaran anak: segala bentuk kelalaian yang melanggar hak anak
dalam pemenuhan gizi dan pendidikan.
e. Kekerasan ekonomi (eksploitasi): mempekerjakan anak di bawah umur
dengan motif ekonomi, prostitusi anak.

b. Apa itu tunasusila?


Jawab: Wanita tunasusila atau wanita pelacur adalah wanita yang menjual
tubuhnya untuk memuaskan seksual laki-laki siapapun yang
menginginkannya, dimana wanita tersebut menerima sejumlah uang atau
barang dari laki-laki pemakainya (Soedjono, 1977). Wanita tunasusila
biasa ditemukan sebagai pekerja di tempat prostitusi.

c. Apa edukasi yang harus diberikan ke masyarakat terkait kekerasan pada anak?
Jawab: Edukasi yang diberikan kepada masyarakat terkait kekerasan pada anak
meliputi definisi, bentuk-bentuk kekerasan pada anak, faktor risiko
terjadinya kekerasan pada anak, cara mencegah terjadinya kekerasan pada
anak (melalui konseling serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat),
dasar hukum perlindungan anak, dasar hukum yang dapat menjerat pelaku
tindak kekerasan pada anak dalam bentuk apapun, penanganan, alur
rujukan, dan tatalaksana terhadap korban kekerasan, serta proses
rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi biologis tubuh, mencegah
terjadinya gangguan fisik dan mental lebih lanjut, penanganan masalah
kejiwaan korban dan pelaku, serta rehabilitasi psikososial.

d. Apa interpretasi pemeriksaan fisik di atas?


Jawab:
No. Pemeriksaan Hasil Normal Keterangan
Pemeriksaan
1. Keadaan Anak terlihat Anak tampak sehat Abnormal
umum lemah, ketakutan, dan aktif dengan status
menggigil, tampak gizi baik
sangat kurus
(terlihat sangat
pendek dan sangat
kurus dari anak
seusianya), tidak
mampu duduk
lama, inginnya
berbaring saja
2. Denyut nadi 110 kali/menit, isi 80-90 kali/menit Abnormal,
dan tegangan Takikardi dan tanda
kurang kurang cairan
3. Respiratory 30 kali/menit 20-30 kali/menit Normal, batas atas
rate
4. Suhu tubuh 38,8oC 36,6oC – 37,2oC Abnormal, demam
5. Rambut Kuning dan jarang Hitam dan lebat Abnormal, tanda
gizi buruk
6. Konjungtiva Pucat Merah muda Abnormal, gejala
anemia
7. Bibir Kering dan pecah- Lembab dan tidak Abnormal, tanda
pecah pecah-pecah kurang cairan
8. Thorax Tampak retraksi Tidak terdapat Abnormal, tanda-
supraklavikula, retraksi, tidak ada tanda
intercostal, dan wheezing, suara nafas bronkopneumonia
epigastrium, tidak normal, tidak ada pada anak
ada wheezing, suara nafas tambahan
terdengar ronkhi di kedua lapangan paru
basah halus,
nyaring, pada kedua
lapangan paru
9. Abdomen Hematom (+) Hematom (-) Abnormal, terdapat
riwayat trama
benda tumpul
10. Ekstremitas Hematom (+), Hematom (-), tidak Abnormal, terdapat
superior laserasi telapak ada laserasi riwayat trauma
tangan kanan benda tumpul dan
tajam
11. Ekstremitas Hematom (+) Hematom (-) Abnormal, terdapat
inferior riwayat trauma
benda tumpul
12. Punggung Jejas bentuk setrika Tidak terdapat jejas Abnormal, terdapat
yang menghitam riwayat trauma
panas
13. Genital Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Normal, tidak ada
kekerasan seksual
14. KPSP Sesuai usia 5 tahun Sesuai dengan usia Abnormal, terdapat
anak saat pemeriksaan keterlambatan
perkembangan
II. SINTESIS
KEKERASAN PADA ANAK
a. Pengertian
Semua bentuk perlakuan menyakitkan terkait fisik, emosional, dan penyalahgunaan
seksual yang dilakukan dalam konteks hubungan tanggungjawab, kepercayaan, atau
kekuasaan.

b. Jenis-Jenis
 Kekerasan fisik
– Setiap tindakan yang menyebabkan trauma atau kerusakan fisik, yang
bukan disebabkan kecelakaan.
– Pukulan, tendangan, lemparan, tamparan, membakar/ menyulut, mencekik,
melempar, mencambuk
 Kekerasan emosional
– Setiap tindakan yang mempengaruhi perkembangan/ kesehatan psikis dan
konsep diri
– Membentak, berteriak, mempermalukan, membandingkan, jarang memuji,
mengabaikan
 Kekerasan seksual
– Pemaksaan perilaku seksual pada anak dari orang yang lebih tua usianya,
baik dari lawan jenis atau sejenisnya.
 Penelantaran anak
– Kegagalan dalam menberikan kebutuhan dasar anak (asuh, asih, asah)
 Eksploitasi anak
 Perdagangan anak

c. Dampak
• Jangka pendek: Infeksi, hamil, perubahan perilaku, prestasi belajar menurun
• Jangka panjang:
– Bekas trauma yang sulit dihilangkan (PTSD: post traumatic stress disorder)
– Bayangan trauma tiap waktu, menghindari sesuatu yang dapat mengingatkan
kembali terhadap kejadian yang membuatnya trauma, cemas, problem
perilaku
– Drug abuse, gangguan pola makan, melarikan diri
– Perilaku seksual yang menyimpang, prostitusi
– Cenderung menjadi pemerkosa

d. Penanganan
1. Alur penanganan dan rujukan kasus kekerasan terhadap anak di puskesmas

2. Alur penanganan dan rujukan kekerasan pada anak di rumah sakit


e. Aspek Hukum
1. UUD 1945
– Pasal 28B ayat 2: Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh &
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan & diskriminasi.
– Pasal 28 H ayat 1: Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir & batin,
bertempat tinggal & mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2. UU Perlindungan Anak No.23 tahun 2002: Pasal 44 Ayat 1,2,3
3. UU Kesehatan No.36 tahun 2009: Pasal 79, 131, 133, 136, 137, 139
4. UU No 21 Tahun 2007 tentang TPPO
5. SK Menkes tentang Jamkesmas bagi kelompok marginal
6. SPM Bidang Layanan Terpadu Perempuan & Anak Korban Kekerasan Thn
2010

f. Tatalaksana Kekerasan
1. Tatalaksana medis, meliputi:
– pertolongan darurat medik
– pertolongan medik dasar
– pemeriksaan penunjang medik sesuai keperluan
– rujukan tindak medik lanjutan
– pencatatan dan pelaporan
2. Tatalaksana masalah psikososial
– penilaian dan evaluasi kehidupan keluarga korban
– pendampingan psikologik dan pemulihan trauma
– pengamanan korban dari tindak kekerasan selanjutnya
3. Rujukan perlindungan dan bantuan hukum

Anda mungkin juga menyukai