Anda di halaman 1dari 21

DEMENSIA

VASKUL AR
DIAGNOSIS BANDING
Tanda dan Gejala pada Kasus AD VD FTD DLB CJD Delirium Depresi
Defisit memori : ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ Jarang
lupa meletakkan benda
tidak mengenali orang terdekat

Defisit fungsi eksekutif: ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅


Kemampuan memasak
berkurang
Disorientasi waktu dan tempat: ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ ˅ -
tersesat bila mau pulang

Riwayat Stroke (hemiparesis) - ˅ - - - - -


Riwayat hipertensi ˅ ˅ Tidak Tidak Tidak Tidak selalu -
DM selalu selalu selalu
Dislipidemia
Status Neurologi : Spastik - ˅ - - - - -
CT-scan: Infark Lakunar Lobus - v - - - - -
temporalis kiri
ALUR PENEGAKAN DIAGNOSIS

• Anamnesis : tanyakan tentang keluhan utama dan keluhan lainnya sehubungan dengan tanda dan
gejala demensia, kemudian gali lebih lanjut mengenai riwayat kesehatan, riwayat obat-obatan dan
alkohol, serta riwayat keluarga
• Pemeriksaan fisik: Pada demensia, daerah motorik, piramidal dan ekstrapiramidal ikut terlibat
secara difus maka hemiparesis atau monoparesis dan diplegia dapat melengkapkan sindrom
demensia.
• Pemeriksaan MMSE : Pemeriksaan ini berguna untuk mengetahui kemampuan orientasi,
registrasi, perhatian, daya ingat, kemampuan bahasa dan berhitung. Defisit lokal ditemukan pada
demensia vaskular sedangkan defisit global pada penyakit Alzheimer.
DIAGNOSIS KERJA

• Diagnosis Kerja Multiaksial


• Aksis I : F.01.2 Demensia vaskular subkortikal
• F.01.3 Demensia vaskular campuran kortikal dan subkortikal
• Aksis II : Z.03.2 (tidak ada diagnosis)
• Aksis III : E10-G90 Penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolik
• I00-I99 Penyakit sistem sirkulasi
• Aksis IV : Tidak ada
• Aksis V : GAF 60-51
DEFINISI

• Demensia vaskuler adalah penyakit heterogen dengan patologi vaskuler yang luas termasuk
infark tunggal strategi, demensia multi-infark, lesi kortikal iskemik, stroke perdarahan, gangguan
hipoperfusi, gangguan hipoksik, dan demensia tipe campuran (PA dan stroke/lesi vaskuler)
EPIDEMIOLOGI

• Di seluruh dunia, 35.600.000 orang memiliki demensia, dengan lebih dari setengah (58%) tinggal
di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Setiap tahun, ada 7,7 juta kasus baru.
Proporsi estimasi dari populasi umum usia 60 dan lebih dari demensia pada saat tertentu adalah
antara 2 sampai 8 per 100 orang.
ETIOLOGI

• Penyebab demensia yang paling sering pada individu yang berusia diatas 65 tahun adalah
penyakit Alzheimer, demensia vaskuler, dan campuran antara keduanya. Penyebab lain yang
mencapai kira-kira 10 persen diantaranya adalah demensia Lewy body (Lewy body dementia),
penyakit Pick, demensia frontotemporal, hidrosefalus tekanan normal, demensia alkoholik,
demensia infeksiosa (misalnya human immunodeficiency virus (HIV) atau sifilis) dan penyakit
Parkinson. Banyak jenis demensia yang melalui evaluasi dan penatalaksanaan klinis berhubungan
dengan penyebab yang reversibel seperti kelaianan metabolik (misalnya hipotiroidisme),
defisiensi nutrisi (misalnya defisiensi vitamin B12 atau defisiensi asam folat), atau sindrom
demensia akibat depresi.
FAKTOR RISIKO
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
a. Demensia vaskular (Dva) terdiri dari tiga subtipe yaitu:
– DVa pasca stroke yang mencakup demensia infark strategis, demensia multi-infark, dan stroke
perdarahan. Biasanya mempunyai korelasi waktu yang jelas antara stroke dengan terjadinya demensia
– DVa subkortikal, yang meliputi infark lakuner dan penyakit Binswanger dengan kejadian TIA atau
stroke yang sering tidak terdeteksi namun memiliki faktor resiko vaskuler.
– Demensia tipe campuran, yaitu demensia dengan patologi vaskuler dalam kombinasi dengan demensia
Alzheimer (AD)
b. Sedangkan pembagian DVa secara klinis adalah sebagai berikut:
– DVa pasca stroke
Demensia infark strategis yaitu lesi di girus angularis, thalamus, basal forebrain, teritori arteri serebri
posterior, dan arteri serebri anterior. Multiple Infark Dementia (MID) Perdarahan intraserebral
– DVa subkortikal Lesi iskemik
substansia alba Infark lakuner subkortikal Infark non-lakuner subkortikal
MANIFESTASI KLINIS

• Gangguan kognitif
• Gangguan memori
• Gangguan orientasi
• Gangguan bahasa
• Gangguan praksis
• Agnosia
• Perubahan kepribadian dan mood
TATALAKSANA

• Nonfarmakologi-Psikososial (Rujuk ke Psikiater)


Tujuan terapi nonfarmakologi atau intervensi psikososial adalah meningkatkan kualitas hidup
Orang dengan Demensia (ODD). Tidak ada pendekatan psikososial tunggal yang optimal, sehingga
pendekatan multidimensial sangat penting untuk intervensi yang efektif. Pendekatan sebaiknya
terfokus pada individu dan disesuaikan dengan kebutuhan, kepribadian, kekuatan dan preferensi.
TATALAKSANA
Farmakologi
• Atasi Penyakit Dasar (DM, Hipertensi, Stroke)
Untuk pasien dengan DV, hingga saat ini belum terbukti bahwa obat-obat untuk mengontrol faktor risiko vaskular
seperti antihipertensi, aspirin, statin dan antidiabetik memiliki efek terhadap gejala kognisi.
• Penguat Kognisi
Kolinesterase Inhibitor direkomendasikan untuk demensia ringan hingga sedang. Hanya donepezil yang disetujui
untuk demensia berat. Memantin, sebuah antagonis reseptor NMDA disetujui untuk demensia sedang hingga berat.
– Rivastigmine (12 mg per hari)
– Galantamine (8-24 mg)
– Donepezil (5-10 mg per hari)
– Memantine (20 mg)
• Perujukan
Pasien dengan demensia perlu dirujuk ke dokter spesialis (klinik memori) setelah penatalaksanaan di pelayanan
kesehatan primer. PPK PERDOSSI Demensia 2015 merekomendasikan semua pasien yang dicurigai demensia untuk
dirujuk ke spesialis (neurolog, psikiatrik, geriatrik) atau klinik memori untuk memperoleh penanganan yang
komprehensif.
KOMPLIKASI

• Depresi
• Halusinasi, ilusi, dan kebingungan
• Mudah jatuh dan keabnormalan dalam berjalan
• Beban dan stress bagi yang merawat
• Pneumonia aspirasi
• Gejala psikotik
• Infeksi traktus urinarius
• Infeksi kulit
• Inkontinensia urin
PROGNOSIS
Ad vitam: dubia ad malam
Ad functionam: dubia ad malam
Ad sanationam: malam
• Onset demensia dimulai pada usia 50 atau 60an dengan perburukan bertahap dalam 5 atau 10
tahun.
• Usia harapan hidup pada pasien dengan demensia tipe Alzheimer adalah sekitar 8 tahun, dengan
rentang 1 hingga 20 tahun.
• Demensia dengan awitan yang dini atau dengan riwayat keluarga menderita demensia memiliki
perjalanan penyakit yang lebih cepat.
EDUKASI
• Edukasi keluarga mengenai gejala klinis yang memang terjadi pada pasien sebagai akibat manifestasi
dari demensia vaskular.
• Keluarga juga diminta untuk memberikan perhatian lebih ke pasien.
• Membawa nota untuk mencatat nama, tanggal, dan tugas yang perlu dilakukan.
• Melatih otak dengan mengingat kembali acara sepanjang hari sebelum tidur
• Menjauhi distraksi seperti televisi atau radio ketika coba memahami pesan atau instruksi panjang.
• Tidak tergesa-gesa mengerjakan sesuatu hal baru. Coba merencana sebelum melakukannya.
• Banyak bersabar.
• Mengatur diet.
• Diberikan dorongan semangat.
• Menyediakan lingkungan yang tenang. Lingkungan tenang dan terjaga dapat membantu mengurangi
kecemasan dan agitasi.
PENCEGAHAN
• Menghindari Faktor Risiko yang Dapat Dimodifikasi
Penyakit kardiovaskuler (hipertensi, DM, hiperkolesterolemia, dan stroke,
• Perubahan Gaya Hidup
– Menikamati makanan yang bervariasi
– Berusaha tetap aktif untuk mempertahankan kekuatan otot dan berat badan
– Menyediakan makanan yang sehat serta menyimpan dengan benar
– Banyak makan sayuran dan buah2an
– Diet rendah lemak yang bersaturasi
– Minum air secukupnya
– Minum alcohol dala jumlah terbatas
– Kurangi asupan garam
– Batasi asupan gula
– Stop merokok
SKDI

3A. Bukan gawat


ANATOMI OTAK
FISIOLOGI OTAK
FUNGSI LUHUR

Anda mungkin juga menyukai