S
DENGAN GASTROENTERITIS DI RUANG BOUGENVILLE 2
Di RSUD dr. LOEKMONO HADI KUDUS
Disusun oleh:
A. PENGKAJIAN
Nama mahasiswa : Nurul Isnaini Sa’adah
Tempat praktek : Bougenville 2
Tanggal praktek : Rabu, 16 Oktober 2019 jam 10.00
I. IDENTITAS DATA
Nama : An. S
Alamat : Bae Krajan Rt. 05/01 Kudus
Tempat/tgl lahir : Kudus, 4 Juni 2018
Agama : Islam
Usia : 1 tahun
Suku bangsa : Indonesia
Nama ayah/ibu : Tn. I/Ny.Y
Pendidikan ayah : S1
Pekerjaan ayah : Pegawai Bank
Pendidikan ibu : D3
Pekerjaan ibu : Ibu rumah tangga
II. KELUHAN UTAMA : ibu pasien mengatakan anaknya diare sehari 8 kali
A. Riwayat penyakit sekarang : Ibu pasien mengatakan anaknya demam sejak
hari minggu tgl 14 Oktober, disertai dengan diare 8x sehari. Kemudian orang
tuanya langsung membawa pasien ke RS dr.Loekmono Hadi Kudus pada
tanggal 15 Oktober 2019 jam 07.00 WIB, di IGD pasien diperiksa oleh
dokter jaga dan didapatkan N : 110 x/menit, RR : 22 x/menit S : 38,6o C,
SPO2 : 98%, dan dilakukan pemeriksaan penunjang seperti pengambilan
darah untuk laborat dengan hasil leukosit 12.3, Hb 8.1, trombosit 429,
hematokrit 27.2, dengan keluahan demam sejak kemarin, lemah dan disertai
diare. Didapatkan diagnose medis gastroenteritis+obs.febris. Pasien
mendapatkan terapi infus RL 10 tpm, injeksi norages, L.Bio 1x1, zink 1x1,
paracetamol sirup 3x1 sehari, kemudian dari dokter jaga pasien dianjurkan
opname untuk tindakan lebih lanjut, pasien dipindahkan ke ruang Bogenvil
2, pasien didapatkan N : 110 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 38o C, SPO2 : 98%.
III. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
1. Penyakit pada waktu kecil :
Ibu pasien mengatakan pasien baru pertama kali menderita penyakit seperti
sekarang
2. Pernah dirawat di RS :
Ibu pasien mengatakan baru pertama kali ini dirawat di RS, sebelumnya
tidak pernah
3. Obat-obatan yang digunakan :
Jika anak sakit ibu hanya membawa dokter keluarga
4. Tindakan (operasi) :
Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah dilakukan tindakan operasi
5. Riwayat Imunisasi
No Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi setelah
pemberian
1. BCG Pada usia 6 bulan Membentuk abses 1-2
bulan
2. DPT (I,II,III,IV) Usia 3,4,5 bulan Demam 1 hari
3. Polio (I,II,III,IV) Usia 3,4,5 bulan Tidak ada rekasi
4. Campak - -
5. Hepatitis Usia 0 bulan Tidak ada reaksi
6. Alergi :
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak memiliki riwayat alergi
7. Kecelakaan :
Ibu mengatakan pasien tidak pernah mengalami jatuh atau kecelakaan.
Keterangan :
: Laki-laki : Garis perkawinan
: Perempuaan : Pasien
X : Meninggal
VI. POLA KESEHATAN FUNGSIONAL MENURUT GORDON
1. Pola persepsi kesehatan - manajemen (Pemeliharaan Kesehatan):
Ibu pasien mengatakan sudah mengerti bagaimana pencegahan atau tindakan
dalam menjaga kesehatan si anak.
2. Pola metabolisme nutrisi:
Ibu pasien mengatakan pasien minum ASI, makan sehari 3 kali dengan porsi
yang sedang dan habis.
Selama sakit : Pasien minum ASI, bubur dari rumah sakit dengan porsi sesuai
dengan kolaborasi ahli gizi tetapi tidak dihabiskan karena muntah ketika
disuapi, dan nafsu makan menurun.
3. Pola eliminasi:
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan anak BAB 1 kali dalam sehari dan
BAK 5 kali dalam sehari
Selama sakit : Pasien BAB 3-5 kali/hari, konsentrasi cair tanpa ampas,
BAK 5 kali/hari.
4. Pola aktifitas latihan:
Pasien sering menangis, keadaan lemah, geraknya terbatas karena terpasang
infus.
5. Pola istirahat tidur:
Sebelum sakit : Ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien tidur malam
hari dari jam 20.00-05.00 WIB.
Selama sakit : Pasien tidur malam hari 4 jam, siang 2 jam, sering
terbangun dan rewel.
6. Pola persepsi kognitif:
Ibu pasien mengatakan mengerti dengan penyakit yang dialmi anaknya.
7. Pola persepsi diri:
Pasien menggambarkan dirinya ketika lagi marah pasien terkadang rewel
atau nangis.
8. Pola hubungan social:
Pasien belum paham tentang peran dalam keluarga atau lingkungan.
9. Pola seksual:
Pasien dalam keadaan dimana masih belum memenuhi kebutuhan
seksualitas.
10. Pola pemecahan masalah mengatasi stress:
Keluarga pasien menerima penyakit yang dialaminya.
11. Sistem kepercayaan nilai-nilai:
Keluarga pasien selalu beribadah rutin dan berdoa untuk kesehatan anaknya.
B. ANALISA DATA
No Hari/ tanggal Data fokus Problem Etiologi
(DS & DO)
1. Rabu Ds : Pasien tidak Kekurangan kehilangan
16 Okt 2019 dapat dikaji volume cairan cairan aktif
10.00 WIB Do : Pasien tampak dan elektrolit
lemah, rewel dan
panas
S : 39o C
N : 110 x/menit
RR : 24 x/menit
SPO2 : 98 %
C. DIGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan dan elektrolit b.d kehilangan cairan aktif
2. Risiko kerusakan integritas kulit b.d eksresi/BAB sering
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Hari/tanggal Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
Jam Kep Kriteria Hasil
1. Rabu 1 Setelah 1. Monitor suhu 1. Untuk mengetahui
16 Okt 2019 dilakukan badan suhu mengalami atau
10.00 WIB tindakan 3 x 24 2. Kompres air penurunan
jam diharapkan hangat 2. Untuk menurunkan
kebutuhn cairan 3. Anjurkan suhu tubuh
dan elektrolit kaluarga utuk 3. Mempercepat proses
pasien terpenuhi memberikan penguapan melalui
dengan kriteria minum yang urine dan keringat,
hasil : banyak pada selain itu
1. Suhu dalam pasien dimaksudkan untuk
batas normal 4. Beri antipiretik : mengganti cairan
2. Tidak terjadi paracetamol tubuh yang hilang.
dehidrasi sirup 3x1 sehari. 4. Untuk menurunkan
panas
2. Rabu 2. Setelah 1. Jaga kebersihan 1. Tidak ada luka/lesi
16 Okt 2019 dilakukan kulit agar tetap pada kulit
10.00 WIB tindakan 3 x 24 bersih dan 2. Mampu melindungi
jam diharapkan kering kulit dan
risiko kerusakan 2. Mobilisasi mempertahankan
integritas kulit pasien (ubah kelembaban kulit
pasien terjaga posisi pasien
dengan kriteria setiap 2 jam
hasil : sekali)
1. Tidak ada luka 3. Monitor status
atau lesi nutrisi pasien
2. Kulit tetap
lembab
E. IMPLEMENTASI
No. Hari/tanggal Dx. Implementasi Respon TTD
Jam Kep Keperawatan
1. Rabu 1 1. Memonitor suhu 1. DS: pasien tidak dapat dikaji
16 Okt 2019 badan DO: pasien tampak lemah,
10.00 WIB panas, rewel
S: 38° C ; N: 110x/menit
- Melatih
mobilisasi
- DS: pasien tidak dapat dikaji
pasien (ubah
posisi pasien DO: pasien tampak rewel
setiap 2 jam
sekali)
- Memonitor
status nutrisi
pasien - DS: pasien tidak dapat dikaji
DO: pasien mau minum susu
ibunya
2. a. Menjaga
a. DS: pasien tidak dapat dikaji
kebersihan kulit
DO: pasien tampak rewel dan
agar tetap
kurang nyaman
bersih dan
sering
b. Melatih
b. DS: pasien tidak dapat dikaji
mobilisasi
DO: pasien tampak rewel
pasien
dan digendong ibunya
16 Jumat 1 1. Menganjurkan 1. DS: pasien tidak dapat dikajji
18 Okt 2019 kaluarga utuk DO: pasien tambak meningkat nafsu
minum yang
banyak pada
pasien
2
Melatih mobilisasi 2. DS: pasien tidak dapat dikaji
pasien DO: pasien tampak sudah tidak
rewel
F. EVALUASI
No. Hari/tanggal Dx. Evaluasi TTD
Jam Kep
1 Rabu 1 S: pasien tidak dapat dikaji
16 Okt 2019 O: pasien tampak lemah dan panas, S : 38oC N : 110
15.00 WIB x/menit RR : 24 x/menit SPO2 : 98 %
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi.
- Monitor suhu badan
- Kompres air hangat
- Anjurkan kaluarga utuk memberikan minum yang
banyak pada pasien
Beri antipiretik : paracetamol sirup 3x1 sehari.
Kolaborasi dengan tim medis