Anda di halaman 1dari 7

Perbedaan Cash Toward Accrual (CTA) Basis dengan Full

Accrual Basis
Beberapa perbedaan Cash Toward Accrual dan Full Accrual Basis sesuai dengan PP 71
Tahun 2010 antara lain dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut :

 Penyusutan Aset Tetap

Pada CTA Basis tidak diuraikan dalam kerangka konseptual, sedangkan pada Full
Accrual Basis konsep penyusutan aset disebutkan bahwa aset yang digunakan pemerintah,
kecuali beberapa aset tertentu seperti tanah, mempunyai masa manfaat dan kapasitas yang
terbatas. Seiring dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset.

 Entitas Akuntansi

Pada CTA Basis belum ada uraian mengenai Entitas Akuntansi, sedangkan pada Full
Accrual Basis terdapat uraian mengenai Entitas Akuntansi disamping Entitas Pelaporan.

 Entitas Pelaporan

Pada CTA Basis dijelaskan bahwa Entitas Pelaporan terdiri dari :

a. Pemerintah Pusat;
b. Pemerintah Daerah; dan
c. Satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Pusat/Daerah atau organisasi lainnya yang
diwajibkan menyajikan LK menurut peraturan Per-UU-an.

Sedangkan Full Accrual Basis selain Entitas Pelaporan sebagaimana yang disebutkan
pada CTA, ditegaskan pula bahwa entitas pelaporan termasuk kementerian negara atau lembaga
di lingkungan pemerintah pusat.

 Peranan Laporan Keuangan

Sesuai dengan PP 71 Tahun 2010, pada CTA Basis pelaporan diperlukan untuk
kepentingan:

a. Akuntabilitas;
b. Manajemen;
c. Transparansi; dan
d. Keseimbangan antar generasi
Sedangkan pada FullAccrual Basis disamping peranan seperti yang disebutkan pada
CTA, pelaporan juga diperlukan untuk Evaluasi Kinerja Entitas Akuntansi/Pelaporan.

 Komponen Laporan Keuangan

Pada CTA Basis, dibagi menjadi 2 komponen yakni Laporan Keuangan Pokok dan Laporan
Bersifat Optional. Laporan Keuangan Pokok terdiri dari :

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA).


b. Neraca.
c. Laporan Arus Kas (LAK).
d. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

Sedangkan Laporan yang Bersifat Optional terdiri dari :

a. Laporan Kinerja Keuangan (LKK).


b. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).

Sedangkan pada Full Accrual Basis, tidak ada pembagian komponen Laporan Keuangan.
Laporan Keuangan sesuai Accrual Basis terdiri dari :

a. Laporan Realisasi Anggaran (LRA).


b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
c. Neraca.
d. Laporan Operasional (LO).
e. Laporan Arus Kas (LAK).
f. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).
g. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK).

 Basis Akuntansi

Berdasarkan PP 71 Tahun 2010, penerapan Basis Akuntansi dalam CTA Basis dijelaskan
sebagai berikut :

a. Basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi
Anggaran.
b. Basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dalam Neraca.
Sedangkan penerapan Basis Akuntansi pada Accrual Basis dijelaskan sebagai berikut :

a. Basis akrual untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas.
b. Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas. Bilamana anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis
akrual, maka LRA disusun berdasarkan basis akrual.

 Unsur Laporan Keuangan

Penjelasan singkat unsur-unsur Laporan Keuangan menggunakan CTA Basis :

a. LRA. : terdiri atas pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.


b. Neraca : terdiri atas asset, kewajiban, ekuitas dana (ekuitas dana lancar, investasi dan
dana cadangan).
c. Laporan Kinerja Keuangan (LKK) : terdiri atas laporan realisasi pendapatan (basis
akrual) & belanja (basis akrual) – bersifat OPTIONAL.
d. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) : terdiri atas kenaikan dan penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya – bersifat OPTIONAL.
e. Laporan Arus Kas (LAK) : terdiri atas penerimaan kas, pengeluaran kas.
f. CaLK : terdiri atas pengungkapan hal hal penting yang tidak dapat dijelaskan dalam face
laporan keuangan.

Sedangkan unsur-unsur Laporan Keuangan menggunakan Full Accrual Basis, terdiri dari
:

1. Laporan Pelaksanaan Anggaran.

a. LRA : terdiri atas pendapatan-LRA, belanja. Transfer dan pembiayaan.


b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.

2. Laporan Finansial.

a. Neraca : terdiri atas asset, kewajiban dan ekuitas.


b. Laporan Operasional (LO) : terdiri atas endapatan-LO, beban, transfer dan pos luar biasa.
c. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) : terdiri atas kenaikan dan penurunan ekuitas tahun
pelaporan dibandingkan tahun sebelumnya.
d. Laporan Arus Kas : terdiri atas penerimaan kas dan pengeluaran kas.
e. CaLK : terdiri atas pengungkapan hal hal penting yang tidak dapat dijelaskan dalam face
LK.

 Pengakuan Unsur Laporan Keuangan


Berdasarkan PP 71 2010, pengakuan unsur Laporan Keuangan menggunakan CTA Basis
dijabarkan sebagai berikut :

a. Pengakuan Pendapatan, basis akuntansi yang diterapkan dijelaskan :

 Pendapatan menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
tersebut atau ada aliran masuk sumber daya ekonomi.
 Pendapatan menurut basis kas diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.

b. Pengakuan Belanja, basis akuntansi yang diterapkan dijelaskan :

 Belanja menurut basis akrual diakui pada saat timbulnya kewajiban atau pada saat
diperoleh manfaat.
 Belanja menurut basis kas diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah atau entitas pelaporan.

c. Penerapan nilai perolehan historis.

 Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara kas atau sebesar nilai wajar dari
imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
 Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal.

Sedangkan dengan menggunakan Full Accrual Basis dijabarkan sebagai berikut :

a. Pengakuan Pendapatan.

 Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan tersebut atau ada
aliran masuk sumber daya ekonomi.
 Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.

b. Pengakuan Belanja dan Beban.

 Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya konsumsi aset, atau
terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.
 Belanja diakui berdasarkan terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau entitas pelaporan

c. Penerapan nilai perolehan historis.


 Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau sebesar nilai
wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
 Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang bersangkutan.

Format Laporan Keuangan Pemerintah

PEMERINTAH PUSAT
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X0 dan
20X0
(DalamRupiah)
Anggaran Realisasi
No Uraian Realisasi 20X0 (%)
20X0 20X0

PENDAPATAN
PENDAPATAN PERPAJAKAN
Pendapatan Pajak Penghasilan xxxx xxxx xxxx xxxx
Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan
xxxx xxxx xxxx xxxx
Barang Mewah

Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Cukai xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Bea Masuk xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Pajak Ekspor xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Pajak Lainnya xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Pendapatan Perpajakan xxxx xxxx xxxx xxxx

PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK


Pendapatan Sumber Daya Alam xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba xxxx xxxx xxxx xxxx

Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Pendapatan Negara Bukan Pajak xxxx xxxx xxxx xxxx

PENDAPATAN HIBAH
Pendapatan Hibah xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Pendapatan Hibah xxxx xxxx xxxx xxxx

JUMLAH PENDAPATAN xxxx xxxx xxxx xxxx

BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai xxxx xxxx xxxx xxxx

Belanja Barang xxxx xxxx xxxx xxxx

Bunga xxxx xxxx xxxx xxxx

Subsidi xxxx xxxx xxxx xxxx

Hibah xxxx xxxx xxxx xxxx

Bantuan Sosial xxxx xxxx xxxx xxxx

Belanja Lain-lain xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Belanja Operasi xxxx xxxx xxxx xxxx

BELANJA MODAL
Belanja Tanah xxxx xxxx xxxx xxxx

Belanja Peralatan dan Mesin xxxx xxxx xxxx xxxx

Belanja Gedung dan Bangunan xxxx xxxx xxxx xxxx

Belanja Jalan, Irigasi dan Jaringan xxxx xxxx xxxx xxxx

Belanja Aset Tetap Lainnya xxxx xxxx xxxx xxxxx

Belanja Aset Lainnya xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Belanja Modal xxxx xxxx xxxx xxxx

xxxx xxxx xxxx xxxx


JUMLAH BELANJA
TRANSFER

DANA PERIMBANGAN
Dana Bagi Hasil Pajak xxxx xxxx xxxx xxxx

Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxxx xxxx xxxx xxxx

Dana Alokasi Umum xxxx xxxx xxxx xxxx

Dana Alokasi Khusus xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Dana Perimbangan xxxx xxxx xxxx xxx

TRANSFER LAINNYA (disesuaikan dengan program yang ada)

Dana Otonomi Khusus xxxx xxxx xxxx xxxx


Dana Penyesuaian xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Transfer Lainnya xxxx xxxx xxxxx xxxx

JUMLAH TRANSFER xxxx xxxx xxxx xxxx

JUMLAH BELANJA DAN TRANSFER xxxx xxxx xxxx xxxx

SURPLUS / DEFISIT xxxx xxxx xxxx xxxx

PEMBIAYAAN

PENERIMAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DALAM NEGERI
Penggunaan SiLPA xxxx xxxx xxxx xxxx

Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Sektor Perbankan xxxx xxxx xxxx xxxx
Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxxx xxxx xxxx xxxx

Penerimaan Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxxx xxxx xxxx xxxx


Penerimaan dari Divestasi xxxx xxxx xxxx xxxx

Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxxx xxxx xxxx xxxx

Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri xxxx xxxx xxxx xxxx

PENERIMAAN PEMBIAYAAN LUAR NEGERI


Penerimaan Pinjaman Luar Negeri xxxx xxxx xxxx xxxx

Penerimaan Kembali Pinjaman kepada Lembaga Internasional xxxx xxxx xxxx xxxx
Jumlah Penerimaan Pembiayaan Luar Negeri xxxx xxxx xxxx xxxx

JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN xxxx xxxx xxxx xxxx

PENGELUARAN

PENGELUARAN PEMBIAYAAN DALAM NEGERI


Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Sektor Perbankan xxxx xxxx xxxx xxxx
Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Obligasi xxxx xxxx xxxx xxxx

Pembayaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri - Lainnya xxxx xxxx xxxx xxxx

Pengeluaran Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) xxxx xxxx xxxx xxxx


Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Negara xxxx xxxx xxxx xxxx

Pemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah xxxx xxxx xxxx xxxx


Jumlah Penerimaan Pembiayaan Dalam Negeri xxxx xxxx xxxx Xxxx
PENGELUARAN PEMBIAYAAN LUAR NEGERI
Pembayaran Pokok Pinjaman Luar Negeri xxxx xxxx xxxx xxxx

Pemberian Pinjaman kepada Lembaga Internasional xxxx xxxx xxxx xxxx

Jumlah Pengeluaran Pembiayaan Luar Negeri xxxx xxxx xxxx xxxx

JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN xxxx xxxx xxxx xxxx


PEMBIAYAAN NETO xxxx xxxx xxxx xxxx
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) xxxx xxxx xxxx xxxx

Anda mungkin juga menyukai