17 Agustus 2022
SUMATERA
KALIMANTAN
IRIAN JAYA
JAVA
Oleh
Dr.Marja Sinurat, M.Pd.,MM
2022
Laporan Keuangan Pemda
Menurut PP 71 Tahun 2010
A. Pelaporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) yang
terdiri dari:
1. Laporan realisasi anggaran (LRA)
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (SAL)
B. Pelaporan financial (financial reports) yang terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
C. Catatan atas laporan keuangan (CaLK)
Tujuan dari analisis laporan
keuangan pemerintah daerah:
Meyakini ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Mengetahui kondisi keuangan pemerintah
daerah
Mengetahui kemampuan pemerintah daerah
dalam memenuhi kewajibannya dan
menyediakan dana kegiatan.
Mengevaluasi kinerja pemerintah daerah
dalam pelaksanaan program kerja.
Mengetahui potensi pemerintah daerah dalam
menghasilkan sumber daya.
1. Laporan Realisasi Anggaran
(LRA)
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan ikhtisar
sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya
keuangan yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah, yang menggambarkan
perbandingan antara anggaran dan realisasinya
dalam satu periode pelaporan.
Unsur yang dicakup secara langsung oleh Laporan
Realisasi Anggaran terdiri dari pendapatan-LRA,
belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan,
dan sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
(SiLPA/SiKPA)
(a) Pendapatan-LRA: penerimaan oleh BUD atau
oleh entitas pemerintah lainnya yang
menambah SAL dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi
hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah.
(b) Belanja: semua pengeluaran oleh BUD yang
mengurangi SAL dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
(c) Transfer: penerimaan atau pengeluaran uang
oleh suatu entitas pelaporan dari/kepada
entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil.
(d) Surplus/defisit-LRA adalah selisih lebih/kurang antara
pendapatan LRA dan belanja selama satu periode.
(e) Pembiayaan (financing): setiap penerimaan/pengeluaran
yang tidak berpengaruh pada kekayaan bersih entitas
yang perlu dibayar kembali dan/atau akan diterima
kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun
tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan
antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok
pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan
penyertaan modal oleh pemerintah.
(f) SiLPA/SiKPA: selisih lebih/kurang antara realisasi pendapatan-
LRA dan belanja, serta penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan dalam APBN/APBD selama satu periode
pelaporan.
2. LAPORAN PERUBAHAN
SALDO ANGGARAN LEBIH (SAL)