Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dr. Bestari Dwi Handayani, SE, MSi


JURUSAN AKUNTANSI FE UNNES
Universitas Negeri Semarang

1
DEFINISI PENDAPATAN

Pendapatan LRA

Semua penerimaan Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas entitas
pemerintah lainnya yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu
dibayar kembali oleh pemerintah daerah. (PSAP No. 3. Paragraf 7).

Hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih.
Komisi, rabat, potongan, atau pendapatan lain dengan nama dan dalam bentuk
apa pun yang dapat dinilai dengan uang, baik secara langsung sebagai akibat dari
penjualan, tukar menukar, hibah, asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa
termasuk pendapatan bunga, jasa giro atau pendapatan lain sebagai akibat
penyimpanan dana anggaran pada bank serta pendapatan dari hasil pemanfaatan
barang daerah atas kegiatan lainnya merupakan pendapatan daerah
(Permendagri 13/2006).
DEFINISI PENDAPATAN

Pendapatan LO

Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang


timbul dari aktifitas normal perusahaan satu periode bila arus
masuk tersebut mengakibatkan kenaikan akuitas yang tidak
berasal dari kontribusi penanam modal (PSAK No. 23).

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat/daerah yang diakui


sebagai penambah nilai kekayaan bersih. (PSAP No.12, Paragraf 8).
KLASIFIKASI PENDAPATAN

Klasifikasi kelompok akun keuangan dirinci menurut :


1. Jenis;
2. Obyek; dan
3. Rincian obyek pendapatan.

Pendapatan daerah diklasifikasikan menurut kelompok pendapatan


yang terdiri dari :
4. Pendapatan Asli Daerah,
5. Dana Perimbangan, dan
6. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah.
PENGAKUAN PENDAPATAN

Secara umum, pendapatan diakui ketika:


a. Diperoleh (earned), yaitu ketika entitas telah menyelesaikan
secara substansial apa yang menjadi kewajibannya.
Penyelesaian kewajibannya inilah yang akan menjadi
pendapatan ketika seluruh proses selesai.
b. Sudah direalisasikan/dapat direalisasikan
(realized/realizable), yaitu ketika kas/hak tagih (piutang)
sudah terima atas penyerahan barang/jasa (realized) atau
ketika jumlah kas/hak tagih (piutang) sudah dapat ditentukan
atas penyerahann barang/jasa tersebut (realizable).

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL


PENGAKUAN PENDAPATAN LRA

• Mengakui pendapatan ketika pendapatan tersebut diterima di


rekening umum negara/daerah yang menambah Saldo Anggaran
Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang
menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah. (PSAP No.3, Paragraf 21.

• Pendapatan di PPKD diakui pada saat diterima di Rekening Kas


Umum Daerah.

• Pendapatan diakui pada saat diterima oleh Bendahara Penerimaan


untuk seluruh transaksi SKPD.
PENGAKUAN PENDAPATAN LO

Pendapatan-LO diakui pada saat:


a) Timbulnya hak atas pendapatan;
b) Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya
ekonomi.
Pengakuan Pendapatan-LO pada PPKD
(1) Pendapatan Asli Daerah
Merupakan pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut
berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan Peraturan
Perundang-Undangan. Pendapatan tersebut dapat dikelompokkan
ke dalam tiga kategori, yaitu PAD Melalui Penetapan, PAD Tanpa
Penetapan, dan PAD dari Hasil Eksekusi Jaminan.
(a) PAD Melalui Penetapan
PAD yang masuk ke dalam kategori ini adalah Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah, Pendapatan Denda atas Keterlambatan
Pelaksanaan Pekerjaan, Pendapatan Denda Pajak, dan
Pendapatan Denda Retribusi. Pendapatan-pendapatan tersebut
diakui ketika telah diterbitkan Surat Ketetapan atas pendapatan
terkait.
(b) PAD Tanpa Penetapan
PAD yang masuk ke dalam kategori ini antara lain Penerimaan Jasa Giro,
Pendapatan Bunga Deposito, Komisi, Potongan dan Selisih Nilai Tukar
Rupiah, Pendapatan dari Pengembalian, Fasilitas Sosial dan Fasilitas
Umum, Pendapatan dari Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan,
Pendapatan dari Angsuran/Cicilan Penjualan, dan Hasil dari
Pemanfaatan Kekayaan Daerah. Pendapatan-pendapatan tersebut diakui
ketika pihak terkait telah melakukan pembayaran langsung ke Rekening
Kas Umum Daerah
(c) PAD dari Hasil Eksekusi Jaminan
Pendapatan hasil eksekusi jaminan diakui saat pihak ketiga tidak
menunaikan kewajibannya. Pada saat tersebut, PPKD akan mengeksekusi
uang jaminan yang sebelumnya telah disetorkan, dan mengakuinya sebagai
pendapatan. Pengakuan pendapatan ini dilakukan pada saat dokumen
eksekusi yang sah telah diterbitkan.
(2) Pendapatan Transfer
 Pemerintah Pusat akan mengeluarkan ketetapan mengenai
jumlah dana transfer yang akan diterima oleh Pemerintah
Daerah.
 Namun demikian ketetapan pemerintah belum dapat
dijadikan dasar pengakuan pendapatan LO
 Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan
diterimanya kas pada Rekening Kas Umum Daerah.
 Walaupun demikian, pendapatan transfer dapat diakui pada
saat terbitnya peraturan mengenai penetapan alokasi, jika itu
terkait dengan kurang salur.
(3) Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
 Lain- Lain Pendapatan Daerah yang Sah pada PPKD, antara lain
meliputi Pendapatan Hibah
 Naskah Perjanjian Hibah yang ditandatangani belum dapat
dijadikan dasar pengakuan pendapatan LO mengingat adanya
proses dan persyaratan untuk realisasi pendapatan hibah
tersebut.
(4) Pendapatan Non Operasional
 antara lain Surplus Penjualan Aset Nonlancar, Surplus
Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang, Surplus dari Kegiatan
Non Operasional Lainnya.
 Pendapatan Non Operasional diakui ketika dokumen sumber
berupa Berita Acara kegiatan (misal: Berita Acara Penjualan
untuk mengakui Surplus Penjualan Aset Nonlancar) telah
diterima.
Akuntansi Pendapatan PPKD
a) Pendapatan Asli Daerah (PAD)
(1) Pendapatan Pajak
Pendapatan Pajak-LO diakui pada saat kas diterima di kas daerah dan dicatat
berdasarkan dokumen sumber setoran pajak. Fungsi akuntansi PPKD mencatat
dengan jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx
  Pendapatan Pajak...–LO xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Pajak ....-LRA xxx
Dalam hal pada akhir tahun terdapat surat ketetapan pajak yang belum dibayar oleh
masyarakat, maka nilainya diakui sebagai penambah Pendapatan Pajak-LO. Jurnal,
Piutang Pajak Daerah xxx
Pendapatan Pajak ....–LO xxx
(2)Hasil Eksekusi Jaminan
Pihak ketiga melakukan pembayaran uang jaminan bersamaan dengan pembayaran
perizinan, misal perizinan pemasangan iklan, kemudian akan menerima Tanda Bukti
Pembayaran (TBP). TBP juga menjadi dasar bagi Fungsi Akuntansi PPKD untuk
mengakui utang jaminan , dengan jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx
Utang Jaminan xxx
Kemudian saat pihak ketiga tidak menunaikan kewajibannya, PPKD akan
mengeksekusi uang jaminan yang sebelumnya telah disetorkan. Fungsi Akuntansi
PPKD akan membuat bukti memorial terkait eksekusi jaminan tersebut untuk
diotorisasi oleh PPKD.  
Utang Jaminan xxx
Pendapatan Hasil Eksekusi atas Jaminan–LO xxx

Estimasi Perubahan SAL xxx


Pendapatan Hasil Eksekusi Atas Jaminan –LRA xxx
b) Pendapatan Transfer
Untuk itu pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan
diterimanya kas pada Rekening Kas Umum Daerah. Dalam kasus ini,
Fungsi Akuntansi PPKD akan mencatat dengan jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Transfer.... –LO xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Transfer.... –LRA xxx

Walaupun demikian, pendapatan transfer dapat diakui pada saat


terbitnya dokumen resmi mengenai penetapan alokasi, jika itu terkait
dengan kurang salur sebagai dasar pencatatan pengakuan pendapatan.
jurnal:
Piutang Pendapatan xxx
Pendapatan Transfer.... –LO xxx
 
Apabila pemerintah daerah telah menerima dana transfer dari
pemerintah pusat atas kurang salur tersebut, maka Rekening Kas
Umum Daerah akan mengeluarkan Nota Kredit untuk PPKD.
Berdasarkan Nota Kredit ini Fungsi Akuntansi PPKD akan mencatat
dengan jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx 
Piutang Pendapatan Transfer ... xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Transfer.... –LRA xxx

 
c) Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
(1)Pendapatan Hibah
Naskah Perjanjian Hibah yang ditandatangani belum dapat dijadikan dasar pengakuan
pendapatan LO, mengingat adanya proses dan persyaratan untuk realisasi pendapatan
hibah tersebut. Untuk itu Fungsi Akuntansi PPKD mengakui Pendapatan Hibah
bersamaan dengan diterimanya kas pada RKUD dengan mencatat jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx
Pendapatan Hibah-LO xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Hibah –LRA xxx
Khusus untuk hibah barang berupa aset tetap, fungsi akuntansi PPKD mencatat
dengan jurnal:
Aset Tetap xxx
Pendapatan Hibah-LO xxx
•  
(2)Pendapatan Non Operasional – Surplus Penjualan Aset Nonlancar – LO
Surplus Penjualan Aset Nonlancar pada PPKD berasal dari aktivitas
pelepasan investasi. Surplus terjadi ketika harga jual dalam pelepasan
investasi lebih tinggi daripada nilai buku investasi tersebut. Untuk
transaksi pelepasan investasi, berdasarkan dokumen transaksi yang
dimiliki PPKD, Fungsi Akuntansi PPKD mencatat dengan jurnal:
Kas di Kas Daerah xxx
Surplus Pelepasan Investasi Jangka Panjang - LO xxx
Investasi ... xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Penerimaan Pembiayaan xxx

 
(3) Pendapatan Non Operasional – Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka
Panjang
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang timbul karena harga
perolehan kembali (nilai yang harus dibayar) lebih rendah dibandingkan
dengan nilai tercatat (carrying value) dari kewajiban tersebut. Berdasarkan
salinan SP2D LS PPKD, Fungsi Akuntansi PPKD akan menghapus
kewajiban yang telah dibayar dan mengakui adanya surplus dari
penyelesaian kewajiban tersebut dengan jurnal:
Kewajiban Jangka Panjang .... xxx
Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang ...-LO xxx
Kas di Kas Daerah xxx
Pengeluaran Pembiayaan xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pengakuan Pendapatan-LO pada SKPD
• Pendapatan Daerah pada SKPD hanya sebagian dari Pendapatan Asli
Daerah yaitu pendapatan pajak daerah dalam hal instansi pungutan
pajak terpisah dari BUD, pendapatan retribusi dan sebagian dari
lain-lain PAD yang sah.
• Pendapatan Asli Daerah merupakan pendapatan yang diperoleh
daerah yang dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan
Peraturan Perundang-Undangan. Alternatif pengakuan pendapatan
tersebut dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
Alternatif Pengakuan Pendapatan SKPD

 Alternatif satu yaitu kelompok pendapatan pajak yang didahului oleh penerbitan
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKP Daerah) untuk kemudian dilakukan
pembayaran oleh wajib pajak yang bersangkutan. Pendapatan Pajak ini diakui
ketika telah diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan (SK) atas pendapatan
terkait.
 Alternatif duayaitu kelompok pendapatan pajak yang didahului dengan
penghitungan sendiri oleh wajib pajak dan dilanjutkan dengan pembayaran oleh
wajib pajak berdasarkan perhitungan tersebut. Selanjutnya, dilakukan
pemeriksaan terhadap nilai pajak yang dibayar apakah sudah sesuai, kurang atau
lebih bayar untuk kemudian dilakukan penetapan. Pendapatan Pajak ini diakui
ketika telah diterbitkan penetapan berupa Surat Ketetapan (SK) atas pendapatan
terkait.
 Alternatif Tiga yaitu kelompok pendapatan retribusi yang pembayarannya
diterima untuk memenuhi kewajiban dalam periode tahun berjalan. Pendapatan
retribusi ini diakui ketika pembayaran telah diterima.
Transaksi pendapatan SKPD merupakan pendapatan yang dipungut
berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dalam hal instansi pemungut pajak terpisah dari bendahara umum daerah
(BUD), maka pajak daerah dianggarkan dan dicatat pada instansi tersebut.
Sebaliknya apabila pemungutan pajak dilakukan oleh pejabat pengelolaan
keuangan daerah (PPKD) selaku BUD, pajak daerah dianggarkan dan dicatat
oleh PPKD. Ilustrasi pencatatan dalam hal instansi pemungut pajak terpisah dari
PPKD disajikan sebagai berikut :
• Pemungutan pajak dapat didahului dengan penerbitan Surat Ketetapan Pajak
Daerah maupun penyetoran langsung oleh masyarakat. Terhadap kedua cara
pemungutan tersebut pengakuan pendapatan pajak dilakukan pada
saat penyetoran oleh Wajib Pajak ke Rekening Kas Daerah.
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Pendapatan Pajak Daerah ...-LO xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Pajak Daerah ...-LRA xxx
Atas pajak yang diterima tersebut akan dilakukan penyetoran ke Kas
Daerah dengan menggunakan Surat Tanda Setoran (STS). Berdasarkan
STS tersebut, PPK-SKPD mencatat dengan jurnal:
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Pada akhir tahun terhadap SKP yang belum dilunasi, PPK SKPD
mencatat dengan jurnal:
Piutang Pajak Daerah ... xxx
Pendapatan Pajak Daerah….. - LO xxx
b) Kelompok pendapatan retribusi untuk memenuhi kewajiban dalam periode
tahun berjalan, diakui ketika pembayarannya telah diterima.TBP juga
menjadi dasar bagi PPK SKPD untuk mengakui pendapatan dengan
mencatat jurnal:
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Pendapatan Retribusi Daerah… -LO xxx
Estimasi Perubahan SAL xxx
Pendapatan Retribusi Daerah -LRA xxx
Atas retribusi yang diterima tersebut akan dilakukan penyetoran ke Kas Daerah
dengan menggunakan Surat Tanda Setoran (STS). Berdasarkan STS
tersebut, PPK-SKPD mencatat dengan jurnal:
RK PPKD xxx
Kas di Bendahara Penerimaan xxx
Pada akhir tahun terhadap SKR yang belum dilunasi, PPK SKPD mencatat
jurnal:
Piutang Retribusi Daerah….. xxx
Pendapatan Retribusi Daerah…. - LO xxx
PENGUKURAN PENDAPATAN LRA/LO

• Berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto,


dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran).
• Kecuali besaran pengurang terhadap pendapatan-LRA bruto bersifat
variabel terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat dianggarkan
terlebih dahulu dikarenakan proses belum selesai.
• Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
• Jika terjadi pengembalian/koreksi pendapatan, baik untuk pendapatan
tahun berjalan maupun pendapatan tahun sebelumnya. Apabila
menggunakan basis akrual, maka pengembalian/koreksi pendapatan
tahun anggaran sebelumnya akan menjadi pengurang/penambah ekuitas,
sedangkan pengembalian/ koreksi pendapatan tahun anggaran berjalan
menjadi pengurang/penambah pendapatan.
PROSES PENGEMBALIAN PENDAPATAN LRA
PROSES PENGEMBALIAN PENDAPATAN LO
Baca Buku Prof Erlina tentang Akuntansi Pendapatan

AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH BERBASIS AKRUAL

Anda mungkin juga menyukai