SNI Dekstrosa Monohidrat 4591 2010 PDF
SNI Dekstrosa Monohidrat 4591 2010 PDF
dikomersialkan”
SNI 4591:2010
ICS 71.080.80
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI 4591:2010
Daftar isi
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .....................................................................................................................................ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................... 1
2 Acuan normatif................................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi .............................................................................................................. 1
4 Persyaratan mutu ............................................................................................................. 2
5 Pengambilan contoh .......................................................................................................... 3
6 Metode uji .......................................................................................................................... 3
7 Syarat lulus uji ................................................................................................................... 8
8 Cara pengemasan ............................................................................................................. 8
9 Syarat penandaan ............................................................................................................. 8
i
SNI 4591:2010
Prakata
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) Dekstrosa monohidrat ini merupakan revisi dari SNI 06-
4591-1998, Dekstrosa monohidrat. Revisi dilakukan untuk lebih menjamin mutu produk yang
beredar di dalam negeri dan untuk ekspor serta melindungi konsumen dalam negeri dari
impor produk yang belum memilki standar internasional.
Revisi yang utama adalah penambahan syarat mutu sulfur dioksida, cemaran logam
tembaga dan seng, dan status organisme hasil rekayasa genetika, serta perubahan nilai
syarat mutu cemaran logam dan mikroba dan cara uji sulfat dan klorida.
Standar ini disusun oleh Sub Panitia Teknis 71-01-S1, Kimia Organik Enzyma dan telah
dibahas dalam rapat konsensus lingkup Panitia Teknis pada 1 Desember 2009 di Jakarta
yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pemerintah, produsen, konsumen, tenaga ahli, dan
institusi terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat
pada tanggal 22 Januari 2010 s.d 22 Maret 2010 dan langsung disetujui menjadi
Rancangan Akhir SNI (RASNI) untuk ditetapkan menjadi SNI.
ii
SNI 4591:2010
Dekstrosa monohidrat
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan syarat mutu dan cara uji dekstrosa monohidrat untuk digunakan
pada industri makanan, minuman, farmasi dan kimia.
2 Acuan normatif
Berikut ini daftar referensi yang diperlukan dalam penyusunan standar ini. Untuk referensi
tak bertanggal menggunakan edisi terakhir dari referensi yang disebut (termasuk jika ada
amandemennya).
3.1
Dekstrosa monohidrat
Serbuk berwarna putih, tidak berbau dan berasa manis, merupakan senyawa gula yang
mengandung satu molekul air dengan rumus kimia C6H12O6.H2O, hasil dari hidrolisis pati
1 dari 8
SNI 4591:2010
4 Persyaratan mutu
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Syarat mutu dekstrosa monohidrat sesuai dengan Tabel di bawah ini.
7 Pati - Negatif
11 Cemaran logam :
- Timbal (Pb) mg/kg Maks. 0,5
- Tembaga (Cu) mg/kg Maks. 10
- Seng (Zn) mg/kg Maks. 25
- Arsen (As) mg/kg Maks. 1
12 Cemaran mikroba
- Angka lempeng total koloni/g Maks. 100
- Kapang dan khamir koloni/g Maks. 10
- Escherichia coli koloni/g Negatif
- Salmonella koloni/g Negatif
2 dari 8
SNI 4591:2010
5 Pengambilan contoh
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Cara pengambilan contoh sesuai dengan SNI 0428.
6 Metode uji
6.1 Organoleptik
6.5 Sulfat
Cara uji sulfat sesuai dengan Food Chemicals Codex, Sixth Edition, 2008, Appendix IIIB,
Chloride and Sulfate Limit Tests.
6.5.1 Prinsip
Reaksi ion sulfat dengan barium klorida dalam kondisi asam yang membentuk kristal barium
sulfat yang seragam, kemudian dibandingkan kekeruhan larutan contoh dengan larutan
standar yang memiliki kadar asam sulfat sesuai batas ambang syarat mutu.
6.5.2 Peralatan
- Neraca analitik;
- Tabung Nessler ukuran 50 mL.
6.5.3 Pereaksi
3 dari 8
SNI 4591:2010
- Diamkan larutan contoh dan larutan standar pada suhu ruang selama 10 menit dan
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
bandingkan kekeruhannya sehingga diketahui angkanya maksimum 250 mg/kg.
6.6 Klorida
Cara uji klorida sesuai dengan Food Chemicals Codex, Sixth Edition, 2008, Appendix IIIB,
Chloride and Sulfate Limit Tests.
6.6.1 Prinsip
Reaksi ion klorida dengan perak nitrat dalam kondisi asam yang membentuk kristal perak
klorida yang seragam, kemudian dibandingkan kekeruhan larutan contoh dengan larutan
standar yang memiliki kadar klorida sesuai batas ambang syarat mutu.
6.6.2 Peralatan
- Neraca analitik;
- Tabung Nessler ukuran 50 mL.
6.6.3 Pereaksi
6.7 Pati
Cara uji pati sesuai dengan Food Chemicals Codex, Sixth Edition, 2008, Dextrose.
6.7.1 Prinsip
Larutan yodium direaksikan dengan pati, kemudian diamati terbentuknya warna biru atau
ungu.
6.7.2 Pereaksi
4 dari 8
SNI 4591:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
- Timbang teliti 1 g contoh, kemudian larutkan dengan 10 mL air suling;
- Tetesi dengan satu tetes larutan yodium;
- Amati warna kuning yang menunjukkan tidak terdapat pati (warna biru atau ungu
menunjukkan adanya pati).
6.8 pH
Cara uji rotasi jenis sesuai dengan Food Chemicals Codex, Sixth Edition, 2008, Appendix IIB,
Optical (Specific) Rotation.
6.9.1 Prinsip
Sifat optik aktif senyawa kimia yang menyebabkan terbentuknya polarisasi cahaya.
6.9.2 Peralatan
- Neraca analitik;
- Gelas piala;
- Polarimeter.
6.9.3 Pereaksi
6.9.5 Perhitungan
100 x a
= –––––––––
cxl
Keterangan:
5 dari 8
SNI 4591:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Cara uji sulfur dioksida sesuai dengan Food Chemicals Codex, Sixth Edition, 2008, Appendix
X, Sulfur Dioxide Determination.
6.10.1 Prinsip
Reaksi sulfur dioksida dengan hidrogen peroksida yang menjadi asam sulfat dan kadarnya
diukur dengan titrasi menggunakan natrium hidroksida.
6.10.2 Peralatan
6.10.3 Pereaksi
- Air suling;
- Larutan asam klorida (HCl) 4 M;
- Indikator metil merah;
- Larutan natrium hidroksida (NaOH) 0,01 N;
- Larutan hidrogen peroksida (H2O2) 3 %;
- Gas nitrogen (N2).
- Timbang teliti 50 g contoh atau dengan jumlah tertentu sehingga kandungan sulfur
dioksidanya 500 μg sampai dengan 1 500 μg. Masukkan ke dalam blender;
- Tambahkan 50 mL etanol 5 % (etanol : air = 5 : 95; v/v). Hancurkan campuran tersebut
sampai ukuran contoh sehalus mungkin;
- Kumpulkan seluruh suspensi contoh dengan membilas blender menggunakan 50 mL
etanol 5 %.
6 dari 8
SNI 4591:2010
- Setelah 15 menit, kandungan oksigen dalam peralatan dan air akan hilang. Selanjutnya
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
suspensi contoh siap dimasukkan ke dalam sistem.
- Ke dalam isi wadah penampung, tambahkan 3 tetes indikator metil merah lalu titrasikan
isi wadah penampung itu dengan larutan natrium hidroksida hingga titik akhir berwarna
kuning tidak hilang selama minimal 20 detik;
- Hitung kandungan sulfur dioksida sebagai berikut:
32,03 x VB x N x 1 000
Kadar sulfur dioksida (mg/kg) = ––––––––––––––––––––––––
Wt
Keterangan:
VB : volume natrium hidroksida yang dibutuhkan untuk mencapai titik akhir (mL)
N : normalitas natrium hidroksida yang digunakan
Wt : berat contoh yang dimasukkan ke dalam labu (g)
Cara uji cemaran logam timbal, tembaga dan seng sesuai dengan SNI 2896 dan untuk cara
uji cemaran logam arsen sesuai dengan SNI 4866.
Cara uji status organisme hasil rekayasa genetika sesuai dengan ISO 21569, Foodstuffs –
Methods of analysis for the detection of genetically modified organisms and derived products
– Qualitative nucleid acid based methods.
7 dari 8
SNI 4591:2010
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Produk dinyatakan lulus uji apabila memenuhi syarat mutu sesuai pasal 4.
8 Cara pengemasan
Produk dikemas dalam wadah yang tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi,
aman selama penyimpanan dan pengangkutan.
9 Syarat penandaan
8 dari 8
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”