Anda di halaman 1dari 12

NAMA : FIKA CAHYA LOVELY

NIM : 180342618012
OFFERING :I
Kamis, 24 Januari 2019

TUGAS PERTAMA

1. a) Setelah saya membaca materi mengenai membran plasma dari text book yang berjudul
“Cell and Molecular Biology” karya Gerald Karb dengan cara yang baik yaitu dengan
nama Tuhanku, yang berarti saya membaca dengan diawali niat yang baik dan disertai
keikhlasan dalam hati, serta tanpa adanya rasa ambisius yang tinggi. Cara ini membuat
saya lebih nyaman dan santai dalam memahami serta mempelajari semua hal tentang
membran plasma, dari struktur membran, sejarah singkat studi tentang struktur
membran plasma, gambaran umum fungsi membran, komposisi lipid membran, protein
membran, difusi zat, air dan ion melalui membran. Rasa ketenangan dalam hati juga
muncul ketika saya membaca dengan cara ini, sehingga saya lebih mudah dalam
memahami dan mendalami konsep mengenai membran plasma, selain itu saya merasa
seakan-akan terbawa masuk ke dalam alur materi yang dipaparkan dalam text book
yang saya baca. Adanya rasa keikhlasan dalam hati, membuat saya semakin tenang
dan merasa tidak terbebani apapun dalam proses pembacaan text book “Cell and
Molecular Biology”, selain itu tingkat kefokusan saya juga bertambah, sehingga materi
yang ada mudah tertangkap dan tersimpan dalam otak saya. Hal ini jelas berdampak
baik terhadap saya, yaitu saya akan lebih mudah mengingat apa saja materi mengenai
membran plasma yang sudah saya baca dan saya pelajari. Dengan itu semua, sudah
terlihat jelas bahwa membaca dengan cara yang baik yaitu atas nama Tuhanku memiliki
banyak manfaat, selain itu juga lebih mendapatkan keberkahan ilmu dan kemudahan
dari Allah SWT.

b) Setelah saya membaca materi mengenai membran plasma dari text book yang berjudul
“Cell and Molecular Biology” karya Gerald Karp dengan cara yang berbeda, yaitu
membaca atas namaku, yang berarti membaca karena saya harus lebih paham dan
lebih mengerti materi mengenai membran plasma tanpa adanya rasa keiklasan dan niat
yang baik, serta ditambah dengan rasa ambisius yang tinggi. Pelajaran yang saya dapat
cukup banyak ketika saya membaca dengan cara ini. Saya merasa kurang fokus dalam
membaca setiap kalimat yang menjelaskan mengenai membran plasma di dalam text
book tersebut, sehingga saya sulit untuk memahaminya. Adanya rasa ambisius yang
tinggi di dalam diri, membuat saya gelisah dan merasa harus segera menyelesaikan
proses pembacaan text book “Cell and Molecular Biology”, hal ini membuat saya
menjadi lebih tidak nyaman dan sulit untuk mendalami materi mengenai membran
plasma, selain itu saya merasa tergesa-gesa, seakan-akan saya terburu oleh waktu.
Akhirnya yang terjadi adalah apa yang saya baca tidak tertangkap oleh otak saya. Itu
semua, cukup memberikan pelajaran bagi saya, bahwa apabila saya membaca text
book yang berjudul apapun dengan cara yang kurang baik yaitu membaca atas namaku,
saya tidak akan mendapat pemahaman materi yang baik maupun keberkahan ilmu dari
Allah SWT.
2. a) Gambar Struktur Sel
 Struktur sel hewan

Gambar 1. Struktur sel hewan


Sumber: Karp dan Patton (2013)

Bagian-bagian yang terdapat di dalam sel hewan:


1. Flagella 11. Peroksisom
2. Silia 12. Mitokondria
3. Sitoskeleton: 13. Ribosom
Mikrotubulus 14. Nukleus
Mikrofilamen Kromatin
Filamen intermediat Nukleoulus
4. Mikrofili 15. Butir Glikogen
5. Sentrosom: 16. Sitosol
Sentriol 17. Badan Golgi
6. Membran plasma
7. Vesikel
8. Lisosom
9. Retikulum endoplasma halus
10. Retikulum endoplasma kasar
Gambar 2. Struktur sel hewan
Sumber: Solomon, dkk. (2008)
 Struktur sel tumbuhan

Gambar 3. Struktur sel tumbuhan


Sumber: Karp dan Patton (2013)

Bagian-bagian yang terdapat di dalam sel tumbuhan:


1. Nukleus 16. Vakuola
2. Nukleoplasma Nukleus 17. Mikrotubulus
3. Nukleolus
4. Retikulum endoplasma kasar
5. Retikulum endoplasma halus
6. Dinding sel
7. Membran plasma
8. Plasmodesmata
9. Mitokondria
10.Ribosom
11.Vesikel
12.Sitosol
13. Kloroplas
14. Peroksisom
15. Badan golgi
Gambar 4. Struktur sel tumbuhan
Sumber: Solomon,dkk. (2008)
 Struktur sel bakteri

Gambar 5. Struktur sel bakteri


Sumber: Karp dan Patton (2013)

Bagian-bagian yang terdapat di dalam sel bakteri:


1. Kapsul
2. Membran plasma
3. Dinding sel
4. Nukleoid
5. Ribosom
6. Flagella
7. Sitoplasma
8. Pilus
“Journey Into a Cell”

Suatu perjalanan yang saya inginkan selama ini adalah perjalanan untuk mencari
tahu bagaimana sel dapat bekerja di dalam tubuh makhluk hidup, baik itu hewan, tumbuhan,
dan bakteri. Namun, sebelum itu terjadi, saya sudah berusaha memahami terlebih dahulu,
apa itu sel. Sel merupakan unit struktural dan fungsional bagi semua organisme hidup. Sel
memiliki sistem organisasi molekuler dan biokimiawi yang mampu menyimpan informasi,
menterjemahkan informasi untuk mensintesis molekul sel, serta menggunakan sumber
energi untuk melakukan kegiatan. Dari situ, perjalanan saya pun dimulai, ketika saya melihat
beberapa video tentang sel berulang kali dengan berusaha masuk ke dalam alur video
tersebut, apa yang saya harapakan selama ini terjadi. Saya telah berubah wujud menjadi
lebih kecil, untuk itu saya bisa memulai perjalanan menuju sel yang saya inginkan. Sel
pertama yang saya kunjungi adalah sel hewan. Sel hewan merupakan sel eukariotik, karena
sebagian besar DNA berada dalam organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh
membran ganda. Di dalam sel ini, saya melihat nukleus dengan jelas, organel yang
mengatur dan mengendalikan aktivitas sel ini, berbentuk seperti bola atau gelendong yang
dikelilingi oleh dua membran yang berpori. Di dalam nukleus terdapat kromatin yang terdiri
dari DNA dan protein, terdapat pula nukleolus, yaitu tempat dimana ribosom diprodusi.
Selain itu saya juga menemukan cairan kental yang berkomposisikan air, ion dan protein
yang biasa disebut nukleoplasma.
Saat menyelusuri nukleus, saya melewati tempat yang terdapat banyak ribosom.
Ribosom ini berbentuk butiran kecil berupa padatan yang tidak bermembran. Ribosom
berfungsi layaknya pabrik yang bertugas menyintesis protein yang diperlukan oleh sel.
Terdapat dua tempat yang digunakan ribosom untuk mensintesis protein, yaitu sitosol dan
Retikulum Endoplasma (RE). Dalam menyintesis protein, ribosom berada dalam suatu unit
yakni gabungan antara sub unit besar dan sub unit kecil. Kedua sub unit tersebut
berhubungan dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium. Perlu diingat, bahwa
pada dasarnya ribosom sel eukariotik sedikit lebih besar dari pada ribosom prokariotik.
Selanjutnya saya menuju ke tempat dimana ribosom melakukan sintesis protein,
yaitu Retikulum Endoplasma (RE). Organel ini berupa kumpulan kantung seperti membran
pipa, gelembung dan kantung pipih yang meluas. Di sini saya juga melihat membran yang
menerus dan tidak terpisah, mengelilingi suatu celah yang memisahkan organel ini dengan
sitoplasma. Saat melakukan perjalanan pada organel ini, saya menemukan dua bentuk
retikulum endoplasma yang berbeda, yaitu retikulum endoplasma kasar, dimana memiliki
ribosom yang melekat pada permukaan membran dan terdapat retikulum endoplasma halus,
yang tidak memilki ribosom. Ternyata setelah saya amati lebih lanjut, retikulum endoplasma
halus ini juga berperan penting dalam berbagai proses metabolisme dalam sel, seperti
sintesis lipid, metabolisme karbohidrat, detoksifikasi obat-obatan dan racun, serta penyimpanan
ion kalsium.
Dari Retikulum Endoplasma (RE), saya berjalan mengikuti vesikel pengangkut
yang bergerak menuju Apparatus Golgi atau biasa disebut Badan Golgi. Organel ini memiliki
ciri khusus, yaitu terbentuk dari setumpuk kristernae yang pipih, oval dan dikelilingi oleh
gelembung-gelembung pada bagian atas dan bawahnya serta pada struktur tubular. Di
dalam apparatus golgi, produk-produk dari retikulum endoplasma, seperti protein,
dimodifikasi dan disimpan lalu dikirim ke tujuan lain, selain itu apparatus golgi juga berperan
dalam pengemasan bahan-bahan sekretori yang akan dikeluarkan dari sel, sistesis
polisakarida, dan juga pelepasan elemen membran baru untuk membran plasma.
Setelah selesai berkelana di dalam apparatus golgi, saya menuju ke organel sel
yang hanya ditemukan pada sel hewan, yakni lisosom. Organel ini berupa kantong terikat
membran yang berisi enzim hidrolitik, selain itu juga memiliki struktur bulat yang dibatasi
membran tunggal. Di dalam lisosom juga berisi enzim yang dapat memecahkan (mencerna)
polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Enzim itu dinamakan lisozim. Ketika
saya berjalan lebih jauh dalam mengelilingi lisosom, saya menyadari bahwa terdapat dua
macam lisosom. Lisosom yang pertama dibentuk oleh sel dan belum terlibat dalam aktivitas
pencernaan sel disebut lisosom primer dan yang kedua adalah lisosom sekunder, yang
merupakan hasil fusi berulang antara lisosom primer dengan berbagai substrat yang
berbatas membran. Dalam perjalanan ini, perlu diingat bahwa lisosom memiliki peran
penting sebagai endositosis, fagositosis dan autofagi.
Perjalan saya berlanjut ke mitokondria, yaitu organ yang bisa disebut sebagai “The
Power House”, karena organ ini berfungsi sebagai pusat respirasi seluler yang menghasilkan
banyak ATP (energi). Pada mitokondria terdapat dua macam membran, yaitu membran luar
yang halus dan membran dalam yang berlekuk, kedua membran ini dipisahkan oleh ruang
intermembran. Lekukan yang terlihat pada membran dalam disebut sebagai krista,
sedangkan ruang di dalam membran adalah matriks mitondria. Pada perjalanan di sel hewan
ini, saya juga menemukan organel khas dan hanya terdapat pada sel hewan saja, yaitu
organel sentrosom. Sentrosom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang
sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya setiap sentriol ini akan
bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada akhirnya, perjalanan saya
di dalam sel hewan telah berakhir dengan melewati suatu membran yang disebut membran
sel. Membran sel merupakan membran paling luar dari sel yang membungkus semua
organel sel lainnya. Selain berfungsi memelihara isi sel dari percampuran bebas dengan
molekul di luar sel, organel ini juga berperan penting sebagai penghubung sel dengan
lingkungan luarnya.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup lama di dalam sel hewan, saya
memutuskan untuk melanjutkan perjalan kedua saya yaitu ke dalam sel tumbuhan, dimana
pada sel ini masih memiliki organel-organel sel yang hampir sama dengan sel hewan. Saat
saya menyusuri sel tumbuhan, saya menemukan keunikan tersendiri, yaitu terdapatnya
dinding sel yang kaya akan karbohidrat. Dinding sel ini berfungsi dalam melindungi sel
tanaman, mempertahankan bentuknya, dan mencegahnya serapan air yang berlebihan.
Ketebalan dari dinding sel pada tumbuhan lebih besar dibandingkan membran plasma.
Ketika saya melakukan penyusuran lebih lanjut terhadap dinding sel ini, saya menemukan
tiga lapisan dinding sel tumbuhan, yaitu dinding sel primer, dinding sel sekunder, dan lamella
tengah. Lamella tengah adalah lapisan pertama yang terbentuk selama pembelahan sel.
Lapisan ini kaya akan pektin, sedangkan dinding sel primer dibentuk setelah lamella tengah.
Dinding sel primer terdiri dari senyawa pektin, hemiselulosa dan glikoprotein. Lapisan ini
terdiri dari kerangka selulosa mikro-fibril, dalam matriks gel. Dinding sel primer adalah
lapisan fleksibel tipis, sedangkan dinding sel sekunder adalah lapisan tebal yang terbentuk di
dalam dinding sel primer dan terdiri dari selulosa, hemiselulosa serta lignin. Dinding sel
sekunder ini sangat kaku dan memberikan kekuatan. Dalam perjalanan ini juga perlu diingat
bahwa, bagian luar dari dinding sel utama epidermis tumbuhan biasanya membentuk
penghalang permeabilitas yang dikenal sebagai kutikula tanaman.
Keunikan yang saya temukan dalam perjalanan di dalam sel tumbuhan bukan itu
saja, karena di dalam sel tumbuhan saya juga melihat plasmodesmata yang merupakan
saluran penghubung antar sel tumbuhan atau dapat dikatakan sebagai media komunikasi
pada sel tumbuhan. Organel ini terletak di antara dua dinding sel tumbuhan dan
berhubungan langsung dengan kedua retikulum endoplasma halus masing-masing sel.
Selain plasmodesmata, saya juga menemukan kloroplas, yang merupakan salah satu
organel mengagumkan yang mengandung pigmen hijau klorofil, dimana bersama dengan
enzim dan molekul lain dapat membantu proses fotosintesis. Kloroplas ini berbentuk seperti
lensa dan terdiri dari dua membran yang dipisahkan oleh ruang antar membran yang sangat
sempit. Membran kloroplas membagi ruang kloroplas menjadi tiga kompartemen, yaitu ruang
intermembran, stroma, dan ruang tilakoid. Di dalam sel tumbuhan ini, organ terakhir yang
dapat saya kunjungi adalah vakuola, yaitu vesikel besar yang berasal dari retikulum
endoplasma dan badan golgi. Organ ini memiliki beragam fungsi yang berbeda, namun lebih
banyak bertindak sebagai tempat penyimpanan makanan.
Perjalanan terakhir saya dalam mengelilingi berbagai jenis sel telah tiba, karena
saya sudah berjalan untuk mengelilingi sel terakhir yaitu sel bakteri. Sel ini berbeda dengan
kedua sel sebelumnya, karena sel ini merupakan sel prokariotik. Hal pertama yang saya
temukan dalam perjalanan ini adalah dinding sel dan kapsul. Dinding sel bakteria berbeda
dengan dinding sel yang ada pada tumbuhan, yaitu pada kandungan protein, lipid maupun
polisakaridanya yang berfungsi dalam perlindungan sel dan bertanggung jawab atas
serangan penyakit. Dinding sel ini bersifat kuat dan kaku. Dalam penelusuran yang lebih
lanjut, saya juga menemukan adanya suatu protein-karbohidrat kompleks atau disebut
dengan peptidoglikan. Peptidoglikan ini berfungsi dalam pengklasifikasian pada bacteria.
Bakteria yang mengandung peptidoglikan tinggi disebut dengan bakteri “gram positif”,
sedangkan bakteri yang mengandung peptidoglikan rendah disebut dengan bakteri ”gram
negatif”.
Perjalanan berlanjut menuju membran plasma. Membran plasma bakteri terdiri dari
lipida lapis rangkap. Organel ini berfungsi membatasi isi sel dari lingkungannya , selain itu
juga berperan berperan penting dalam pemompaan ion, sintesis ATP, sintesis lipida dan
pengatur permeabilitas secara selektif. Perlu diingat bahwa, pada bakteria gram positif
terdapat pelipatan membran plasma yang memunculkan struktur mesosom atau kondrioid.
Mesosom ini berfungsi pada pembelahan sel. Pada bakteria fotosintetik, membran plasma
membentuk organel fotosintetik.
Pada sel bakteri saya juga menemukan adanya lamella sitoplasmik. Namun pada
dasarnya, lamella sitoplasmik hanya terdapat pada beberapa bakteri saja. Susunan lamella
dari membran sitoplasma bakteria, mengandung ribosom dalam jumlah yang lebih banyak,
dan sebagian besar bebas dalam sitosol, beberapa mungkin juga menambat pada
permukaan membran plasma. Lamella sitoplasmik ini berfungsi sebagai tempat sintesa
protein. Dari lamella sitoplasmik, saya beranjak menuju ke organel nukleoid, yaitu bahan inti
pada bakteria yang tidak dibungkus oleh membran inti. DNA dari nukleoid menjadi
menambat pada membran plasma dan dibagikan tanpa pembentukan kromosom selama
pembelahan sel terjadi. Pada sel bakteri, saya juga tidak lupa menjelajahi flagella. Flagella
terdiri atas fillamen tunggal yang tersusun dari protein globular yang dinamakan flagelin.
Flagella pada bakteri lebih kecil daripada flagella pada sel hewan dan tumbuhan. Telah
selesai sudah perjalanan jauh yang saya lakukan dalam mengelilingi beragai jenis sel. Dari
perjalanan itu sudah terlihat jelas perbedaan antara struktur sel hewan, sel tumbuhan, dan
juga sel bakteri.
DAFTAR RUJUKAN

Karp, G. 2010. Cell and Molecular Biology. 6th Ed. United States of America: John Wiley &
Sohn, Inc.

Karp, G. & Patton, J.,G. 2013. Cell and Molecular Biology. 7th Ed. United States of America:
John Wiley & Sohn, Inc.

Karp, G., Iwasa, J. & Marshall, W. 2016. Cell and Molecular Biology. 8th Ed. United States of
America: John Wiley & Sohn, Inc.

Solomon, E.P., Berg, L.R. & Martin, D.W. 2008. Biology. 8th Ed. United States of Amerika:
Thomson.

Anda mungkin juga menyukai