Anda di halaman 1dari 3

Mata Kuliah : Kewirausahaan Biologi

Tanggal : 23 November 2020


Nim : 180342618012
Nama : Fika Cahya Lovely

Peran Pengusaha Muda dalam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia


(Resume Hasil Webinar Entrepreneurship)

Adanya Pandemi Covid-19, memberikan dampak buruk bagi seluruh negara di dunia.
Hampir semua sektor terdampak, tidak hanya sektor kesehatan, namun sektor ekonomi juga
mengalami dampak serius akibat adanya pandemik Covid-19. Dengan adanya pembatasan skala
besar aktivitas masyarakat, maka berpengaruh terhadap aktivitas bisnis yang mana berimbas
pada sistem perekonomian bangsa. Bahkan beberapa perusahan di dunia mengalami dampak
yang cukup serius terkait adanya pandemik Covid-19 ini, diantaranya adalah perusahaan
Victoria's Secret dinyatakan bankrut, perusahaan Zara menutup sekitar 1.200 tokonya, La
Chapelle menarik kembali 4391 tokonya, perusahaan Channel dalam proses tutup, perusahaan
Hermes tutup, perusahaan Patek Philippe dan Rolex tidak produksi lagi, beberapa Industri barang
mewah hancur, perusahaan Nike menyediakan $23 milyar untuk uang pesangon, perusahaan
Gold's gym filed menyatakan bangkrut, Starbucks menutup 400 kedainya, dan masih banyak
perusahaan-perusaahan lainnya.
Kasus Covid-19 di Indonesia masih dalam trend meningkat dan tertinggi se-Asia
Tenggara. Sekitar 473.648 dinyatakan positif Covid-19, dan sekitar 398.443 orang dinyatakan
sembuh dari Covid-19, serta telah ada 15.381 orang yang meninggal akibat Covid-19. Hal ini
dapat terjadi, karena banyak warga Indonesia yang merasa sehat, enggan dan takut untuk
menjalani proses tes swab, serta takut dikucilkan atau dikarantina jika terbukti terinfeksi Covid-
19. Selain itu, masih banyak warga di Indonesia yang tidak patuh protokol kesehatan, enggan
untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, tidak menjaga jarak fisik dan menghindari
kerumunan, bahkan masih enggan untuk menggunakan masker. Dengan adanya hal itu semua,
semakin membuat perekonomian di Indonesia menurun secara drastis. Berdasarkan berita resmi
statistik No.85/11/Th.XXIII, 5 November 2020, pertumbuhan ekonomi di Indonesia triwulan III-
2020 menunjukkan sah ressi, sehingga hampir semua sektor bekerja keras untuk melakukan
peningkatan pertumbuhan. Beberapa sektor yang merupakan sektor contributor utama & yang
terdampak pandemik sangat mampu mecatat perbaikan signifikan & menunjukkan pembalikan
arah adalah industri pengolahan, perdagangan, transportasi dan perdagangan, pertanian,
konstruksi, serta akomodasi & makan-minum, sedangkan sektor yang tetap tumbuh tinggi di
tengah pandemic adalah sektor informasi dan komunikasi, serta jasa kesehatan, sebaliknya sektor
yang melemah dibandingkan sektor sebelumnya adalah pertambangan dan jasa keuangan &
asuransi.
Dengan adanya ressi di Indonesia, maka harus dilakukkannya: 1) Sikap konsumsi dengan
bijak yaitu mengutamakan keperluan primer, membeli produk lokal, dan hidup hemat,
2) Mengelola keuangan yaitu memiliki dana darurat, membuat rencana keuangan, dan
menabung, 3) Mengoptimalkan kemampuan, dengan memperkaya diri dengan ilmu/ ketrampilan
baru, meningkatkan kinerja, dll, 4) Mencari sumber pemasukan lain, yaitu dengan membuat
usaha baru, bekerja lepas, dan lain sebagainya. Selain itu, pemerintah juga melakukan program
pemulihan ekonomi nasioanl (PEN) sebagai salah satu strategi untuk menyelamatkan
pereknomian Indonesia, yaitu merealisasikan sekitar 362,5 T (52%) yang disebar untuk sektor
kesehatan, perlindungan sosial, intensif usaha, dukungan umum, pembiayaan korporasi, dan
sektor K/L Pemda.
Bukan hanya peran dari pemerintah saja yang dibutuhkan untuk menangani permasalahan
ekonomi di Indonesia akibat pandemilk Covid-19, melainkan peran dari mahasiswa dan
pengusaha muda dalam membangun ekonomi di tengah pandemik ini, yang diantaranya
1) Menjadi creative thinker & leader (terus belajar agar mampu menghasilkan berbagai solusi
untuk setiap masalah yang ada di masyarakat terutama di masa pandemik, dan menciptakan
inovasi maupun ide bisnis baru di tengah masyarakat), 2) Menjadi agen perubahan (merubah
mindset dari pencari kerja menjadi pencipta kerja di lapangan, mengenalkan dan menciptkan
ekosistem ekonomi digital di tengah masyarakat sekitar), 3) Menjadi pemimpin gerakan ekonomi
(menggelar gerakan online charity untuk membantu perekoomian masyarakat terdampak Covid-
19, menangkal segala berita hoax yang dapat meresahkan dan merugikan masyarakat sekitar).
Maka, jiwa entrepreneurship di masa pandemik ini sangat dibutuhkan, dengan cara 1) Mengawali
dengan niat (jika tidak memiliki niat, maka mustahil usaha yang akan dijalankan berjalan sesuai
dengan rencana dan optimal), 2) Belajar dari kesuksesan orang lain (belajar dapat melalui
membaca buku-buku kisah sukses, dari blog maupun mengikuti seminar kewirausahaan),
3) Menyiapkan modal (modal usaha tidak selalu berupa uang. Modal juga dapat berupa ilmu dan
relasi), 4) Fokus (ketika kita menjalankan sebuah usaha, tentu akan ada banyak kendala nantinya,
maka diperlukan tingkat kefokusan yang tinggi agar tidak ada kesempatan yang terlewatkan
untuk mengembangkan usaha kita). Pada dasarnya, terdapat beberapa tantangan dan peluang
entrepreneur muda di masa pandemik Covid-19, yaitu daya beli masyarakat yang menurun,
pasokan bahan baku terganggu, produktivitas menurun, dan ketergantungan dengan teknologi
yang mana pada masa pandemik seperti ini, memaksa semua orang untuk belanja secara online,
sehingga dapat terbentuknya peluang untuk menjangkau pasar bebas, biaya operasional
pemasaran dapat dikurangi secara signifikan, dan dapat menjangkau target pasar secara spesifik
melalui penggunaan fitur ads/iklan.

Anda mungkin juga menyukai