Anda di halaman 1dari 8

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA MITRA KERJA NAYZ

Nayz Bubur Organik

”Bismillahirrohmaanirrohim”

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

No KTP :

Alamat Kantor :

No. Tlp :

Bertindak untuk dan atas nama PT MKN (Mitra Kerja Nayz) Bubur Organik (sebagai pemberi hak jual)
menyangkut merek dagang, hak cipta dan bisnis makanan bayi Nayz Bubur Organik Selanjutnya
disebut Pihak I

Nama : IIS NURHARTATI

No KTP : 3201205405940005

Alamat : Kp. Cicalung Rt/w. 004/012 Kel & Kec. Parung Panjang Kab. Bogor

No. Tlp : +62 895-3380-24111

Bertindak untuk dan atas nama sendiri sebagai Mitra/Agen Nayz Bubur Organik (sebagai penerima
hak jual) beserta wilayah operasi dan pemberian hak-hak secara formal untuk merek dagang, nama
dagang Nayz Bubur Organik. Selanjutnya disebut Pihak II

PIHAK I dan PIHAK II mengadakan perjanjian kerjasama hubungan Mitra bisnis peluang usaha
makanan bayi dengan nama merek sebagaimana tertera di atas.
KETENTUAN - KETENTUAN

Bentuk Kerjasama

Bentuk kerjasama kedua belah pihak adalah Business Opportunity (Peluang Usaha yang
dimiliki oleh Pihak I dan diminati oleh Pihak II berupa pembukaan outlet dagang merk Nayz

Lokasi Kerjasama

a. Lokasi kerjasama sebagaimana ditentukan pihak II adalah :

(1.Jl. Durian raya perumnas 2 parungpanjang depan Masjid Baiturahman)

(2.Jl. Kebasiran parungpanjang )


(diisi dengan Alamat outlet berjualan)

b. Mitra dapat mengajukan pemindahan lokasi dagang apabila dirasakan perlu disebabkan
pasar di lokasi awal yang tidak terlalu baik
c. Setiap pemindahan harus diinformasikan kepada Manajemen PT MKN / Master Kemitraan
d. Kerjasama dalam perjanjian ini hanya berlaku untuk pembukaan 1 (satu) lokasi

JANGKA WAKTU KERJASAMA

a. Jangka waktu kerjasama berlaku untuk 3 (tiga) tahun dimulai sejak penandatanganan
perjanjian ini
b. Jika tidak aktif selama 3 bulan dan tidak ada pemberitahuan secara formal kepada Master
Kemitraan atau PT MKN maka pihak II dianggap membatalkan perjanjian secara sepihak

HAK DAN KEWAJIBAN

Kedudukan, Hak dan kewajiban Pihak I


Pasal 1

a) Pihak I adalah pihak yang memiliki merek sebagaimana disebut diatas yang merupakan
merek dagang atau nama dagang yang akan di jual kepada pihak lain beserta komponen
penunjang seperti peralatan dan system.

b) Pihak I memberikan kuasa penggunaan merk, format bisnis, resep selama masa kerjasama
dalam artian memberikan hak untuk menjual menggunakan merk, format bisnis dan resep
selama kerjasama.
Pasal 2

Manajemen pihak I memiliki sebuah format bisnis (sebuah system yang rahasia dan konfidensial).
Yang mana format bisnis tersebut menjadi format baku dari Sistem Operasional Usaha. Sistem
tersebut dimiliki sepenuhnya oleh pihak I dan hanya menjadi konsumsi terbatas Mitra yang memiliki
perjanjian kemitraan.

Pasal 3

Pihak I memiliki hak untuk memperbanyak kontrak kerjasama dengan pihak lain seperti formula,
spesifikasi, desain gambar dan dokumen operasional lainnya.

Pasal 4

Bubur bayi, puding & nasi tim merupakan produk yang di keluarkan oleh manajemen pihak I, untuk
itu hak patennya hanya di miliki oleh manajemen pihak I.

Pasal 5
Pihak I mempunyai tanggung jawab untuk kelancaran usaha, seperti:

a. Pemantauan kinerja pihak II untuk membantu mempertahankan standar kwalitas dan tingkat
keuntungan
b. Terus menerus memperbaharui metode-metode dan memberikan inovasi-inovasi baru
c. Riset dan pengembangan pasar
d. Promosi dan iklan
e. Mensupply bahan baku bubur, bahan baku nasi tim, bahan baku puding, & papper cup untuk
bahan baku
Pasal 6
Pihak I menetapkan regulasi pembayaran dan pemesanan untuk pihak II, sebagai berikut ;
a. Pemesanan bahab baku dilayani melalui melalui Master Kemitraan & PT MKN yang tersedia
pada jam dan hari kerja (Senin s/d Jumat pukul 08.00 s/d 17.00)
b. Pemesanan disiapkan dan dikirimkan maksimal 7 hari setelah order dilakukan
c. Mitra dan Agen wajib melakukan pembayaran dimuka atau sebelum barang dikirim
d. Pengriman dilakukan setelah Mitra dan Agen melakukan pembayaran

Hak Khusus Pihak I

Pihak I sebagai pemilik hak cipta, hak jual dan pemilik hak rahasia dagang mengajukan perjanjian ini
sebagai bukti otentik Hak Kekayaan Intelektual berupa Hak Rahasia Dagang ke Kementrian Hukum
dan HAM. Segala pelanggaran yang dilakukan pihak II berupa pembocoran rahasia dagang ini secara
otomatis menyalahi peraturan tentang hak rahasia dagang yang berlaku dan Pihak I berhak
melakukan tuntutan hukum atau pemutusan Kemitraan secara sepihak

Kedudukan, Hak dan Kewajiban Pihak II

Pasal 1

Pihak II merupakan pihak yang ingin membuka usaha dan berkeinginan untuk menjalin kerjasama
dengan Manajemen Pihak I.

Pasal 2

Pihak II bersedia mengikuti dan mematuhi segala peraturan yang berlaku dalam menjalankan usaha
sesuai peraturan usaha yang telah dituliskan dan digariskan oleh Pihak I selaku pemilik merk dagang.

Pasal 3
Pihak II selaku pihak yang ingin membuka usaha dari merk yang dimiliki pihak I diwajibkan untuk
membayar uang pendirian usaha sebesar Rp 12.500.000 untuk Mitra & Rp. 5.500.000 untuk Agen
Mandiri termasuk di dalamnya perlengkapan usaha : 1 buah stand-booth berikut perlengkapan dan
pelatihan untuk calon Kemitraan

Pasal 4

Pembayaran tersebut (lihat pasal 3) hanya berlaku untuk pendirian 1 outlet saja, apabila pihak II
ingin membuka outlet lagi di tempat yang baru, di dalam atau di luar jangkauan wilayah dagang
pihak II, maka diwajibkan untuk mengkonfirmasikan terlebih dahulu kepada pihak I dan membayar
uang sebesar harga pendirian outlet pihak II (lihat pasal 3)

Pasal 5

Pihak II dilarang memperjual belikan gerobak beserta peralatannya kepada pihak manapun juga
tanpa sepengetahuan dari pihak I.

Pasal 6

Pihak II wajib untuk menggunakan semua atribut Pihak I seperti design, stiker, label, seragam dan
segala sesuatu yang berhubungan dengan merk dagang yang telah di-branding oleh Pihak I. Hal ini
bertujuan untuk keseragaman dan menjaga agar kwalitas pelayanan yang di berikan mempunyai
mutu yang baik.

Pasal 7

Pihak II wajib membeli semua kebutuhan bahan baku & perlengkapan yang di butuhkan dalam
menjalankan usaha hanya dari Pihak I sebagai bagian dari kompensasi dan komitmen pembukaan
usaha. Pihak ke II wajib mempromosikan dan HANYA menjual merek dagang Nayz Bubur Organik.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap pasal ini, akan terhitung sebagai kesalahan berat yang bisa
berakibat pada pencabutan hak dagang oleh Pihak I.

Pasal 8
Tata cara pembelian dan pemesanan bahan baku dan keperluan usaha diatur dalam sebuah
Standard Operating Procedure yang diberikan oleh pihak I kepada pihak II

NON-COMPETITION CLAUSE

Pasal 1

Pengertian

Adalah janji dalam bisnis, Kemitraan atau Keagenan yang menyatakan tidak akan terlibat atau
bersaing dalam tipe bisnis yang sama dalam waktu tertentu sebagai pelaku, partner, pelaku atau
supplier

Pasal 2

Untuk pertimbangaan kebaikan dan sebagai dukungan kepada Nayz bubur organik untuk
berkemitraan dengan pihak II, maka pihak II setuju untuk tidak secara langsung maupun tidak
langsung bersaing dengan binis serupa dari Nayz Bubur Organik dan penggantinya selama masa
kerjasama dan selama maksimal 3 (tiga tahun) tahun setelah berakhirnya kerjasama.

KESEPAKATAN BERSAMA

Pasal 1

Jika terjadi permasalahan dari Para Pihak maka kesalahpahaman itu hendaknya di selesaikan dengan
cara musyawarah dan mufakat dan bila tidak tercapai kemufakatan bisa dilanjutkan dengan jalur
hukum di Pengadilan Negeri setempat

Pasal 2

Pihak I memiliki kewenangan terhadap pengawasan keberlangsungan merk-nya yang ada pada pihak
II. Segala bentuk penyalahgunaan atau pengabaian merk dagang pihak I dalam menjalankan usaha
adalah pelanggaran terhadap hak paten dan hak merk dagang yang bisa berakibat pada pemutusan
hubungan kerja. Penyelesaian permasalahan dilakukan mengacu kepada pasal 1 dan 2 yaitu secara
musyawarah mufakat dan melalui jalur hukum jika tidak tercapai kesepakatan

Apabila terjadi pemutusan hubungan kerjasama, isi kesepakatan tidak berlaku lagi dan pihak II tidak
mempunyai hak untuk memakai dan menggunakan segala atribut yang berhubungan dengan
produk. Dan jika di lapangan pihak II tersebut tetap menggunakan label atau atribut pihak I, maka
Pihak 1 memiliki hak untuk melapor dan menuntutnya ke jalur hukum.

Pasal 3

Jika Pihak II mengalami musibah seperti kematian maka managemen pihak I akan memberikan
bantuan yang memungkinkan ahli waris untuk tetap menjalankan bisnis tersebut

KEPAILITAN

Jika Pihak I pada suatu hari mengalami pailit (bangkrut), maka semua peralatan dan atribut usaha
tetap menjadi milik pihak II, namun tidak berhak menggunakan merk Pihak I sebagai sarana menjual.
Adapun merk dagang bisa menggunakan merk lain yang terpisah. Dalam pada itu managemen Pihak
I tidak berkewajiban lagi untuk mengembalikan apapun (uang, dll) ke pihak II.

PEMBATALAN KONTRAK

Apabila terjadi pembatalan secara sepihak oleh Pihak II, maka semua pembayaran yang sudah
diterima oleh Pihak I tidak bisa dibatalkan dan tidak bisa ditarik kembali dengan alasan apapun.

PENUTUP

Pasal 1

Perjanjian kerjasama ini dibuat dengan sebenarnya, dimengerti dan disetujui oleh kedua belah pihak,
tanpa ada paksaan dari pihak manapun serta dilakukan dalam keadaan sehat jasmani maupun
rohani

Pasal 2

Perjanjian kerjasama ini dibuat dua rangkap dengan masing – masing dibubuhi sebuah materai Rp
6.000 (enam ribu rupiah), satu rangkap untuk pihak I dan satu rangkap untuk pihak II
Tangerang Selatan , 13 September 2019

Yang bersepakat di bawah ini

Pihak I Pihak II

Ttd bermaterai Ttd bermaterai

Mitra

Anda mungkin juga menyukai