Anda di halaman 1dari 10

PERJANJIAN KEAGENAN

AGENCY MANAGER (AM)


PT. Asuransi BRI Life
Nomor : B./LPP/SCOL/VII/2019

Pada hari ini, senin tanggal satu bulan juli tahun dua ribu sembilan belas (01-07 -2019), yang
bertanda tangan dibawah ini :

Nama : LIESDIATY PADEMA


Jabatan : Group Head of Agency
PT. Asuransi BRI Life
Berkedudukan di DKI Jakarta
N.I.K : 3275045011730024

Dalam jabatan tersebut diatas, berdasarkan Surat Kuasa Nomor: B.3550/DIR/LGL/XII/2018


Tanggal 14 Bulan Desember Tahun dua ribu delapan belas (14-12-2018) bertindak untuk
dan atas nama mewakili Direksi PT. Asuransi BRI Life, berkedudukan di Jakarta, Gedung Graha
Irama Lt. 15 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-1 Kav. 1&2 Jakarta Selatan untuk selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.

Nama : RR DIAN WIJAYANTI


Tempat & tanggal lahir : Jakarta, 04 November 1986
Jabatan : Agency Manager Fortune Surakarta
PT. Asuransi BRI Life
Berkedudukan di Ruko Soepomo Business Centre Kav
BRILife, Jl.DR. Soepomo Surakarta
Alamat : PRM. Delta Regency Blok B4 Jakal km 10
RT 002 RW 041, Sardonoharjo, Ngaglik, Yogyakarta
KTP. No. (copy terlampir) : 3271064411860008

Bertindak untuk diri-sendiri, untuk selanjutnya dalam Perjanjian ini akan disebut sebagai
PIHAK KEDUA.

Untuk selanjutnya, secara bersama-sama disebut sebagai PARA PIHAK.

PIHAK PERTAMA berjanji dan mengikatkan diri :


1. Memberi kesempatan kepada PIHAK KEDUA bekerja sebagai Agency Manager (AM) Fortune
Surakarta yang berkedudukan di Ruko Soepomo Business Centre Kan.BRILife , Jl.
DR.Soepomo Surakarta .Hubungan kerja tersebut tidak menciptakan hubungan kerja
Organik sebagaimana Hubungan Kerja antara PIHAK PERTAMA dengan para pekerja
PIHAK PERTAMA (menciptakan hubungan kemitraan);
2. Akan membayarkan hak-hak PIHAK KEDUA berdasarkan prestasi kerja PIHAK KEDUA
menurut klasifikasi pencapaian target yang akan diatur dalam Lampiran I Perjanjian ini;
3. PIHAK PERTAMA akan melaksanakan Perjanjian ini dengan itikad baik sesuai tujuan
Perjanjian.

PIHAK KEDUA berjanji dan mengikatkan diri :


1. Menerima dan menyetujui status dan kedudukan sebagai Agency Manager (AM) Surakarta
dengan Fortune Surakarta yang tidak menciptakan hubungan kerja Organik sebagaimana
Hubungan Kerja antara PIHAK PERTAMA dengan para pekerja PIHAK PERTAMA
(menciptakan hubungan kemitraan);
2. Melaksanakan perjanjian ini dengan itikad baik dan jujur untuk kepentingan PIHAK
PERTAMA;

3. Bersedia untuk diproses secara hukum apabila PIHAK KEDUA dalam pelaksanaan perjanjan
ini melakukan perbuatan yang melanggar hukum atau mencemarkan nama baik dan atau
secara finansial merugikan PIHAK PERTAMA.
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk sewaktu-waktu merubah, memperbaiki, atau
memperbaharui hak dan fasilitas PIHAK KEDUA dalam Perjanjian ini, dengan
pemberitahuan secara tertulis 7 (tujuh) hari kerja sebelum berlakunya ketentuan tersebut
yang lampirannya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini

PARA PIHAK menyatakan sepakat dalam perjanjian ini yang dilaksanakan berdasarkan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
TARGET ORGANISASI & ANP
PIHAK KEDUA bersedia mencapai Target :
1. Target Organisasi :
 Jumlah Unit Manager (UM) minimal sebanyak 6 (enam) orang;
 Setiap Unit Manager (UM) memiliki jumlah Financial Consultant (FC) minimal
sebanyak 6 (enam) orang.
2. Bertangung jawab untuk mendukung tercapainya Target
Annualized New Premium (ANP) yang terdapat dalam Lampiran I pada perjanjian
keagenan ini, berupa Kesepakatan Penetapan Target Pencapaian ANP Agency Manager
(AM);
PASAL 2
EVALUASI PENILAIAN KINERJA
1. PIHAK PERTAMA akan melaksanakan jadwal evaluasi penilaian kinerja secara periodik
sesuai dengan ketentuan perusahaan yang akan ditetapkan tersendiri;
2. Berdasarkan evaluasi sebagaimana diatur dalam ayat (1) Pasal ini PIHAK PERTAMA dapat
melakukan perubahan dan sebagai dasar pertimbangan perpanjangan Perjanjian Keagenan
maupun melakukan pemutusan Perjanjian Keagenan sebelum waktunya.

PASAL 3
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PIHAK PERTAMA
1. TUGAS
A. Membuat rencana kerja untuk pencapaian target;
B. Melakukan program pembinaan dan pengendalian performance bisnis Agency;
C. Memberikan dukungan dan masukan serta solusi atas permasalahan-permasalahan yang
dihadapi Tenaga Penjualan yang berada di dibawah binaannya;
D. Melakukan program pembinaan dan pengendalian performance bisnis;
E. Melakukan pemantauan, pengawasan, evaluasi dan analisa terhadap performance dan
langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas;
F. Membuka pasar dan memelihara hubungan baik dengan pihak-pihak terkait dalam
rangka pengembangan bisnis;
G. Membuat evaluasi dan analisa performance Agency;
H. Melakukan evaluasi kecukupan formasi Tenaga Penjualan di setiap Agency;
I. Mengarahkan kepada setiap leader dalam kewajiban melakukan rekrut dan pembinaan
bagi Tenaga Penjualan yang berkualitas melalui pendidikan, pelatihan dan program-
program motivasi untuk meningkatkan kualitas Tenaga Penjualan;
J. Melakukan evaluasi dan validasi terhadap Tenaga Penjualan;
2. TANGGUNG JAWAB
A. Bertanggung jawab atas pembinaan Agency dan Tenaga Penjualan;
B. Bertanggung jawab atas keberhasilan dalam mengembangkan pasar;
C. Bertanggung jawab untuk memastikan proses penjualan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
D. Bertanggung jawab untuk mendukung tercapainya target Agency dan Tenaga Penjualan;
E. Bertanggung jawab untuk melakukan evaluasi kinerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
3. WEWENANG
A. Memberikan penilaian terhadap Tenaga Penjualan Agency;
B. Melakukan pengembangan, penyempurnaan dan perbaikan yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis Agency dan Tenaga Penjualan Agency;
C. Memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi tenaga penjualan di bawah
binaannya dalam melakukan aktivitas penjualan;
D. Berwenang untuk memberikan teguran kepada Tenaga Penjualan apabila terjadi
permasalahan;
E. Berwenang melakukan pembinaan (reward, penalty, promosi dan terminasi) Tenaga
Penjualan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
F. Berwenang melakukan rencana pendidikan dan pelatihan Tenaga Penjualan.

PASAL 4
TUGAS, TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PIHAK KEDUA
1. TUGAS
1.1 Membuat rencana kerja untuk pencapaian target sesuai Pasal 1 dalam Perjanjian ini
yang akan disampaikan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA;
1.2 Melakukan program pembinaan dan pengendalian performance bisnis Agency;
1.3 Merekrut Unit Manager (UM) serta bertanggung jawab terhadap pemenuhan organisasi;
1.4 Melakukan pembinaan Unit Manager (UM), Financial Consultant (FC) di Agency antara
lain melalui pendidikan, motivasi, pertemuan yang terjadwal disampaikan kepada
PIHAK PERTAMA;
1.5 Melakukan pemantauan, evaluasi dan analisa terhadap performance dan langkah-
langkah untuk meningkatkan produktivitas Unit Manager (UM), Financial Consultant
(FC), serta membuat laporan tertulis hasil kinerjanya secara teratur sekurang-kurangnya
3 (tiga) bulan sekali disampaikan kepada PIHAK PERTAMA;
1.6 Memberikan pembinaan secara lisan maupun tertulis kepada Unit Manager (UM) dan
Financial Consultant (FC) usaha meningkatkan kinerja;
1.7 Melakukan Field Development System (FDS) yaitu berupa metode pengembangan
yang membantu terbentuknya kompetensi, keterampilan dan kebiasaan kerja yang baik
kepada Tenaga Penjualan di bawah binaannya berupa pertemuan secara individu antara
AM dengan UM/FC untuk membahas setiap aspek kegiatan atau perkembangan yang
telah dilakukan oleh UM/FC dan membuat perencanaan untuk kegiatan yang akan
datang (PRP = Performance Review and Planning) yang terdiri dari :
A. Individual Instruction and Drill (IID) = Mengajari team tentang produk-produk
Asuransi, rider, membuat proposal, selling skill dll yang dilakukan secara perorangan
(one on one) ;
B. Group of Instruction and Drill (GID) = Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh AM
kepada UM/FC secara bersamaan / berkelompok dalam rangka mengatur dan
mengembangkan sebuah tim.
C. Field Observation and Demonstration (FOD) = Kegiatan pembinaan AM kepada
UM/FC dengan memberikan contoh dan mempraktekan teknik-teknik penjualan yang
benar dan efektif secara langsung dilapangan.
1.8 Melakukan SEVEN STEPS SELLING SKILL kepada seluruh Tenaga Penjualan dibawah
binaannya, yang terdiri dari :
A. SELL YOURSELF;
“Yourself’ merupakan faktor utama dalam proses penjualan maka professional image
sangat penting bagi seorang penjual. Dilakukan dengan berpenampilan yang menarik,
berperilaku sesuai tatanan sosial dan sopan santun yang ada, percaya diri, wangi, dan
harus kelihatan smart dll.
B. SELL YOUR COMPANY;
Perusahaan tempat kita bekerja merupakan modal utama kita untuk menjual dan
merupakan sarana untuk mengetuk pintu.Dilakukan dengan memperkenalkan profile
company dengan segala prestasi dan asset yang dimiliki untuk menumbuhkan
kepercayaan calon nasabah.
C. FACT FINDING AND CREATE THE NEED;
Menemukan fakta dan apa yang dibutuhkan, membangun kebutuhan yang diperlukan
calon nasabah. Dilakukan dengan cara dialog yang positif menjalin keakraban agar calon
nasabah terbuka sehingga kita tahu apa yang dibutuhkan nasabah
D. PRESENTATION;
Segera setelah PIHAK KEDUA mengidentifikasi kebutuhan (calon) nasabah
PIHAK KEDUA, susunlah ilustrasi penjualan untuk ditunjukkan dan dijelaskan kepada
(calon) nasabah PIHAK KEDUA. Tanamkan pikiran positif ketika PIHAK KEDUA ingin
bertemu dengan (calon) nasabah PIHAK KEDUA. Pahami komponen-komponen yang
ada di dalam ilustrasi penjualan yang akan PIHAK KEDUA bantu jelaskan kepada
(calon) nasabah PIHAK KEDUA.
E. HANDLING OBJECTION;
Secara umum keberatan yang sering muncul dalam menjual asuransi jiwa biasanya
dengan penolakan 4 No (Money, Hurry, Need & Trust )
No Money : Evaluasi fact Finding
No Need : Evaluasi Sell Your self, fact finding & create the needs
No Trust : Evaluasi Sell Your Self dan Sell Your Company
No Hurry : Evaluasi sell your self dan meminta alasan calon nasabah dengan baik
F. CLOSING;
Dalam proses ini sebaikanya kita jangan ragu meletakkan SPAJ terlebih dahulu, bahkan
jangan ragu mengucapkan “ ada yang bisa kami bantu untuk proses kepesertaan
bapak/ibu ?” karena kita sebagai konsultan yang akan membantu calon untuk
melindungi asset dan liability ybs
G. GET REFERRAL.
Upaya dilakukan agar prospek dapat memberikan beberapa nama lain yang dapat
dihubungi.
1.9 Harus memiliki K A S H yang baik, yaitu :
A. Knowledge (Pengetahuan yang selalu ditingkatkan);
B. Attitude (Taat terhadap kebiasaan yang baik, aktifitas secara rutin dan disiplin);
C. Skill (Meningkatkan keterampilan);
D. Habits (Melakukan pertemuan dengan calon nasabah secara rutin).
1.10 Melakukan pembinaan baik lisan maupun tertulis apabila terjadi permasalahan
pelanggaran disiplin akibat perbuatan Unit Manager (UM) atau Financial Consultant
(FC);
1.11 Menerbitkan Surat Penghentian Perjanjian Keagenan bagi Unit Manager (UM) dan
Financial Consultant (FC) yang tidak mencapai batas minimum target dan melakukan
pelanggaran kode etik keagenan;
1.12 Membuka pasar dan memelihara hubungan baik dengan pihak-pihak terkait dalam
rangka pengembangan bisnis diwilayah kerja operasionalnya;
1.13 Membuat evaluasi dan analisa performance Agency;
1.14 Melakukan evaluasi kecukupan formasi Unit Manager (UM), Financial Consultant (FC)
dan melakukan rekrut Unit Manager (UM), Financial Consultant (FC) yang berkualitas
serta mengusulkan diselenggarakannya pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan
kualitas Unit Manager (UM) dan Financial Consultant (FC);
1.15 Mengembangkan, membina Unit Manager (UM) dan Financial Consultant (FC), baik
kualitas maupun kuantitas dalam rangka usaha pencapaian target;
1.16 Memiliki Lisensi Keagenan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
1.17Memiliki NPWP dan Rekening Bank BRI;
1.18 Mematuhi Kode Etik Keagenan sesuai dengan Kode Etik Asosiasi Asuransi Jiwa
Indonesia (AAJI) dan menandatangani Deklarasi Kode Etik Keagenan;
1.19 Melakukan koordinasi, sosialisasi dan menstandarisasi pelaksanaan perjanjian
keagenan (UM, FC), peraturan–peraturan PIHAK PERTAMA dan Peraturan Perundang-
undangan Asuransi Jiwa yang berlaku;
1.20 Mengarahkan, mengkoordinasikan dan melakukan supervisi atau seluruh kegiatan
pemasaran yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksaan, pembinaan dan motivasi;
1.21 Menjaga tata tertib administrasi dan keuangan kepentingan PIHAK PERTAMA,
mentaati kebijakan dan semua peraturan – peraturan bidang pemasaran dan peraturan
lainnya yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA, serta Peraturan Perundangan – undangan
yang berlaku di bidang perasuransian;
1.22 Melakukan koordinasi dengan Unit Kerja terkait dalam proses pelaksanaan lisensi
keagenan Agency;
1.23 Melakukan penertiban penyimpanan dan penggunaan sarana dan prasarana penjualan;
1.24Memenuhi target yang telah ditetapkan sebagaimana Pasal 1 Perjanjian ini dan
Kesepakatan Penetapan Target antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA;
1.25Menindaklanjuti temuan Satuan Kinerja Audit Intern.

2. TANGGUNG JAWAB
2.1 Bertanggung jawab terhadap keberhasilan melakukan pembinaan terhadap Agency dan
tanggung jawab atas performa bisnis Agency di antaranya yaitu sebagai berikut :
 Tanggung jawab atas pencapaian Target Annualized New Premium (ANP);
 Tanggung jawab atas peningkatan mutu dan produktivitas Unit Manager (UM) dan
Financial Consultant (FC);
2.2 Bertanggung jawab terhadap tercapainya target yang telah disepakati sebagai berikut:
 Annualized New Premium (ANP);
 Persistensi Polis;
 Ratio produktivitas Unit Manager (UM) dan Financial Consultant (FC);
2.3 Bertanggung jawab terhadap tingkat Keberhasilan dalam mengembangkan pasar bagi
Agency;
2.4 Bertanggung jawab terhadap Keberhasilan menyelesaikan berbagai kasus yang terjadi
di Agency;
2.5 Bertanggung jawab terhadap tertib kerja administrasi, tertib penyimpanan sarana dan
prasarana penjualan;
2.6 Bertanggung jawab kepada PIHAK PERTAMA terhadap tingkat keberhasilan
pelaksanaan kewajiban dan wewenang yang diuraikan dalam Perjanjian ini dan
berdasarkan Kuasa dari PIHAK PERTAMA;
2.7 Memastikan tidak terjadinya misselling dan mispresentation;
2.8 PIHAK KEDUA akan bertanggung jawab terhadap kerugian yang ditimbulkannya maka
untuk menjamin pengembalian kerugian tersebut berdasarkan Perjanjian ini dengan ini
memberi kuasa khusus dengan hak substitusi kepada PIHAK PERTAMA untuk dan atas
nama mewakili PIHAK KEDUA menerima hakhak PIHAK KEDUA dari PIHAK
PERTAMA menandatangani bukti penerimaannya untuk diperhitungkan dengan
kewajban PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA;

3. WEWENANG
3.1 Melaksanakan Kuasa Khusus PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA ;
3.2Menyampaikan usulan dan saran kepada PIHAK PERTAMA dalam rangka
pengembangan, penyempurnaan dan perbaikan yang berkaitan dengan kegiatan bisnis
Agency sesuai kebutuhan;
3.3 Melaporkan kepada PIHAK PERTAMA dalam hal terdapat indikasi penyimpangan dari
Tenaga Penjualan di bawah binaannya;
3.4 Melakukan tindakan cepat untuk mencegah kemungkinan akan terjadinya
penyimpangan;
3.5 Meminta pertanggungajawaban Unit Manager (UM) dan Financial Consultant (FC)
apabila terdapat indikasi penyimpangan;
3.6 Memberikan penilaian kinerja dan prestasi kerja Unit Manager (UM) dan Financial
Consultant (FC) dan mengusulkan kepada PIHAK PERTAMA langkah-langkah tindak
lanjut dari hasil penilaian dalam rangka pembinaan (reward, penalty, promosi dan
pemberhentian) Unit Manager (UM) dan Financial Consultant (FC) Agency sesuai dengan
ketentuan yang berlaku;
3.7 Mengusulkan rencana pendidikan dan pelatihan Unit Manager (UM) dan Financial
Consultant (FC);
3.8 Mengakhiri kontrak keagenan Unit Manager (UM) dan Financial Consultant (FC) karena
hasil evaluasi pencapaian kinerja, atau karena pelanggaran disiplin berdasarkan
keputusan Kantor Pusat atau Senior Agency Manager;
3.9 Wewenang lain terkait dengan kewajiban Agency Manager (AM).

PASAL 5
HAK-HAK PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA akan memberikan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menyetujuinya
:
1. Komisi berupa komisi Overriding (komisi pembinaan) akan dibayarkan mengacu kepada
ketentuan yang berlaku pada PIHAK PERTAMA :
a. Komisi akan dibayarkan 2 (dua) kali dalam sebulan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku;
a. Pajak komisi menjadi beban PIHAK KEDUA dan akan dibayarkan oleh PIHAK
PERTAMA yang langsung dipotong dari total komisi yang diterima oleh PIHAK KEDUA
di setiap periodenya dan akan disetorkan ke Kas Negara;
2. Komisi Lanjutan atas pembayaran premi untuk polis yang ditutup sebelum PIHAK KEDUA
menjalani izin cuti, melahirkan atau ibadah keagamaan yang memerlukan waktu panjang
akan tetap di bayarkan;
3. Jika PIHAK KEDUA meninggal dunia, maka hak-hak PIHAK KEDUA yang terdapat pada ayat
(1) Pasal ini yang seharusnya dibayarkan kepada PIHAK KEDUA sebelum meninggal dunia,
akan dibayarkan kepada ahli waris yang sah menurut Surat Keterangan Waris yang diketahui
RT, RW, Kepala Desa dan Kepala Kecamatan dimana PIHAK KEDUA tercatat sebagai
penduduk apabila PIHAK KEDUA meninggal dunia sebelum Perjanjian berakhir;
4. PIHAK PERTAMA berhak untuk sewaktu – waktu merubah, memperbaiki, atau
memperbaharui hak PIHAK KEDUA dalam pasal 5 ini, dengan pemberitahuan secara tertulis
7 (tujuh) hari kerja sebelum berlakunya ketentuan tersebut.

PASAL 6
HAK-HAK PIHAK KEDUA TIDAK DIBAYARKAN
Hak-hak PIHAK KEDUA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2) Perjanjian
ini tidak dibayarkan sejak tanggal perjanjian keagenan ini putus atau diputus sebelum
waktunya berakhir.

PASAL 7
LARANGAN
Selama Perjanjian ini berlaku, PIHAK KEDUA dilarang melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Melakukan Perjanjian keagenan Asuransi Jiwa baik langsung maupun tidak langsung dengan
perusahaan Asuransi Jiwa yang lain;
2. Melakukan perjanjian kerja, baik langsung maupun tidak langsung dengan pihak lain;
3. Mengadakan Perjanjian dan/atau memberikan janji-janji kepada Pihak Ketiga yang
melibatkan PIHAK PERTAMA tanpa mendapat persetujuan atau Surat Kuasa secara tertulis
terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA;
4. Melakukan pekerjaan atau tindakan yang berada diluar kewajiban, tanggung jawab dan
wewenangnya dan tindakan-tindakan lain yang melanggar Perjanjian ini atau melanggar
Peraturan yang dikeluarkan PIHAK PERTAMA atau melanggar Perundang-undangan yang
berlaku;
5. Melakukan tindakan-tindakan baik langsung maupun tidak langsung yang mencemarkan
nama baik PIHAK PERTAMA yang mengakibatkan kerugian secara Finansial dan tidak
mengakibatkan kerugian secara financial kepada PIHAK PERTAMA;
6. Membocorkan rahasia atau sesuatu yang sifatnya harus dirahasiakan dari Perusahaan
PIHAK PERTAMA selama maupun setelah berakhirnya Perjanjian Keagenan ini;
7. Memberikan keterangan kepada media cetak dan media elektronik serta pihak lain,
membicarakan hal-hal di luar kewajiban Agency Manager (AM), segala persoalan yang
diperoleh mengenai perusahaan PIHAK PERTAMA kecuali dengan ijin PIHAK PERTAMA;
8. Memanipulasi data, keterangan, laporan atau halhal lain yang menyangkut kepentingan
calon pemegang polis, tertanggung, kepentingan Unit Manager (UM) dan Financial
Consultant (FC) serta kepentingan PIHAK PERTAMA;
9. Menerima setoran/titipan premi dari nasabah dan atau melanggar prosedur pembayaran
premi;
10. Membujuk Pemegang Polis atau Tertanggung untuk menjual Polis yang telah mempunyai
Nilai Tunai, untuk dibelikan Polis Baru;
11. Melakukan pencampur adukan pada saat melakukan proses penjualan dimana PIHAK
KEDUA membujuk Pemegang Polis dan atau Tertanggung untuk mengganti suatu Polis
asuransi dengan yang lain sehingga PIHAK KEDUA tersebut dapat memperoleh serangkaian
komisi tahun pertama atas penggantian Polis tersebut;
12. Membayarkan premi calon Pemegang Polis dengan uang pribadi untuk tujuan
memenangkan lomba dan/atau untuk mendapatkan bonus, ataupun untuk menjaga
persistensi polis;
13. Membujuk Pemegang Polis untuk memecah sejumlah uang pertanggungan menjadi
beberapa jumlah uang pertanggungan yang lebih kecil dengan maksud untuk memperoleh
jumlah Polis guna memenuhi target jumlah Polis dan menghindari pemeriksaan kesehatan;
14. Memberikan potongan premi/ discount premi calon Pemegang Polis Tertanggung
membayar premi lebih rendah dari tabel premi yang berlaku dengan maksud agar calon
mengambil asuransi yang ditawarkan;
15. Secara sengaja memberikan penjelasan yang salah atas suatu produk dengan maksud untuk
memperoleh manfaat pribadi yang merugikan pihak lain.
16. Melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui dan atau tanpa kewenangan;
17. Berperilaku criminal; dan
18. Larangan lain yang terkait dengan Tugas dan Kewajiban Agency Manager yang dimuat dalam
aturan yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA maupun Peraturan Perundang-Undangan;

PASAL 8
SANKSI
1. Apabila PIHAK KEDUA tidak memenuhi tugas dan tanggung yang tercantum didalam Pasal
4 dan/atau menyalahgunakan wewenang sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 4
dan/atau melanggar salah satu larangan yang tercantum di dalam Pasal 7 Perjanjian ini,
maka PIHAK PERTAMA berhak menjatuhkan sanksi kepada PIHAK KEDUA berupa :
a. Teguran lisan dan atau tertulis;
b. Penghentian Sementara;
c. Pemutusan Perjanjian Keagenan;
d. Menahan atau mengambil hak-hak PIHAK KEDUA untuk diperhitungkan dengan
kerugian finansial PIHAK PERTAMA akibat perbuatan PIHAK KEDUA;
e. Pembatalan kemenangan Lomba, dan pembayaran bonus harus disetor kembali ke kas
PIHAK PERTAMA
2. Penjatuhan sanksi sebagaimana dimaksud ayat 1 (satu) pasal ini, dapat langsung
dilaksanakan dalam hal PIHAK KEDUA telah mengakui atau telah ada bukti-bukti yang
cukup atau tertangkap tangan melakukan perbuatan yang dapat dikenakan sanksi;
3. PIHAK PERTAMA berhak memproses perbuatan pidana yang dilakukan PIHAK KEDUA
melalui jalur hukum, yang tidak menghilangkan hak PIHAK PERTAMA untuk melakukan
tuntutan perdata, yang sebelumnya PIHAK KEDUA diberi kesempatan untuk membela diri;
4. PIHAK PERTAMA dapat menonaktifkan PIHAK KEDUA dari Statusnya sebagai Agency
Manager (AM) dan Senior Agency Manager bertindak sebagai caretaker Agency Manager;
5. Selama pemberhentian sementara, seluruh hak-hak PIHAK KEDUA yang tercantum dalam
pasal 5 tidak dibayarkan dan wewenang PIHAK KEDUA dalam pasal 3 dalam perjanjian ini
tidak berlaku.

PASAL 9
PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH DAN ANTI PENCUCIAN UANG
PARA PIHAK berkewajiban untuk menerapkan hal-hal yang berkaitan dengan nasabah
sehubungan dengan Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah (PMN) dan Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terosisme (APU dan PPT) berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Apabila PARA PIHAK maupun pejabat yang berwenang meminta
informasi yang berkaitan dengan prinsip PMN, APU dan PPT tersebut , maka PARA PIHAK
berkewajiban memberikan data-data yang berkaitan dengan prinsip PMN, APU dan PPT
tersebut dengan ketentuan bahwa permintaan atas informasi PMN, APU dan PPT tersebut harus
dibuat secara tertulis oleh Pihak yang meminta informasi.

PASAL 10
KETENTUAN TENTANG KORUPSI DAN PENYUAPAN
1. PARA PIHAK tidak akan melakukan, memberikan kuasa atau mengijinkan tindakan yang
akan menyebabkan PARA PIHAK dan/atau afiliasinya melakukan segala perbuatan yang
melanggar hukum yang di atur dalam undang-undang anti korupsi dan/atau peraturan lain
yang berlaku. Kewajiban ini berlaku khususnya untuk pembayaran yang tidak sah kepada
pejabat pemerintah, wakil-wakil otoritas public, rekan-rekan PARA PIHAK, keluarga atau
teman dekat;
2. PARA PIHAK setuju bahwa tidak akan menawarkan atau memberi atau setuju untuk
memberi kepada karyawan, setiap perwakilan atau pihak ketiga yang bertindak atas nama
pihak lain atau menerima atau menyetujui untuk menerima dari setiap karyawan,
perwakilan atau pihak ketiga yang bertindak atas nama pihak lain, hadiah atau manfaat baik
berupa uang atau lainnya yang mana penerima menurut hukum bukanlah pihak yang
berhak sehubungan dengan negosiasi, hasil atau pelaksanaan perjanjian ini;
3. PARA PIHAK wajib segera memberitahukan satu sama lain, jika terjadi kecurigaan adanya
tindakan korupsi berkaitan dengan hasil negosiasi atau pelaksanaan perjanjian ini;
4. PARA PIHAK dapat mengakhiri perjanjian ini apabila terdapat pembayaran atau pemberian
hadiah yang tidak wajar yang dilakukan oleh salah satu pihak sebagaimana disebutkan
dalam perjanjian ini atau jika salah satu pihak memiliki alasan untuk meyakini bahwa
pembayaran atau pemberian hadiah tersebut dilakukan oleh pihak lainnya, hal mana harus
dibuktikan terlebih dahulu.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. Apabila terjadi perselisihan dalam menafsirkan, dan pelaksanaan Perjanjian ini sedapat
mungkin PARA PIHAK akan menyelesaikan perselisihan dengan cara musyawarah dan
mufakat selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kalender sejak salah satu pihak
menyatakan adanya perselisihan;
2. Apabila pada ayat (1) pasal ini tidak tercapai kata sepakat, maka PARA PIHAK sepakat
untuk menyelesaikan perselisihan ini melalui prosedur hukum dengan system arbitrasi dan
memilih kedudukan hukum di Pengadilan Negeri sesuai dengan wilayah Agency nya masing-
masing, namun tidak menutup kemungkinan juga dapat dilakukan di Pengadilan Negeri
Seluruh Indonesia.

PASAL 12
MASA BERLAKU & BERAKHIRNYA PERJANJIAN KEAGENAN
1. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal 01 Juli 2019 dan akan berakhir pada tanggal 31
Januari 2021, baik karena telah habis jangka waktunya ataupun karena tidak memenuhi
kriteria hasil evaluasi kinerja yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA;
2. Apabila diperlukan Perjanjian ini dapat diperpanjang sesuai dengan kesepakatan
PARA PIHAK;
3. Dalam hal terjadinya Pengakhiran atau Pemutusan Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat
untuk mengesampingkan Pasal 1266 KUH Perdata tentang Pembatalan atau Pemutusan
Perjanjian;
4. PARA PIHAK sepakat bahwa Perjanjian Keagenan ini dapat diakhiri sebelum waktunya
oleh PIHAK PERTAMA berdasarkan salah satu fakta hukum dibawah ini :
A. PIHAK KEDUA meninggal dunia;
B. PIHAK KEDUA terbukti menyalahgunakan wewenang yang mengakibatkan PIHAK
PERTAMA mengalami kerugian secara Finansial maupun yang dapat mencemarkan
nama baik PIHAK PERTAMA;
C. PIHAK KEDUA terbukti melakukan perbuatan-perbuatan lain yang merugikan
kepentingan PIHAK PERTAMA;
D. PIHAK KEDUA menggunakan premi dan atau uang nasabah lain tanpa hak untuk
Kepentingan pribadi dengan melawan hukum yang dapat diancam pasal 76
Undangundang No.: 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian.
5. Selain sebab-sebab yang disebutkan pada ayat (4) Pasal ini, maka Perjanjian Keagenan ini
dapat diakhiri sebelum waktunya apabila salah satu pihak menghendaki, dengan
memberitahukan secara tertulis sebelumnya paling lambat 1 (satu) bulan sebelum
Perjanjian Keagenan akan diakhiri;
6. PIHAK PERTAMA dapat menonaktifkan PIHAK KEDUA dari Statusnya sebagai Agency
Manager (AM) dan Senior Agency Manager bertindak sebagai caretaker Agency Manager;
7. Penindakan melalui jalur hukum tidak menghilangkan tuntutan perdata kepada PIHAK
KEDUA;
8. Dalam hal PIHAK KEDUA memutuskan secara sepihak Perjanjian ini, terbukti PIHAK
KEDUA telah melakukan tindakan Penyimpangan Perjanjian ini dan/atau tindakan lain
yang merugikan PIHAK PERTAMA, dengan ini PIHAK KEDUA memberi Kuasa Khusus
kepada PIHAK PERTAMA dengan hak substitusi yang tidak akan dicabut kembali dan tidak
akan batal berdasarkan Pasal 1813 Kitab Undangundang Hukum Perdata, untuk mengambil
hakhak PIHAK KEDUA untuk dan atas nama PIHAK KEDUA yang ada di PIHAK PERTAMA
dan/atau untuk menjual hakhak PIHAK KEDUA yang ada dalam Kekuasaan PIHAK
PERTAMA, guna diperhitungkan dengan Kerugian PIHAK PERTAMA yang ditimbulkan
oleh PIHAK KEDUA dengan memberikan dan menandatangani kuitansi tanda bukti
penerimaannya.
9. Perjanjian ini sah berakhir menurut hukum :
a. PIHAK KEDUA telah menyerahkan kembali sarana dan prasarana penjualan yang telah
diterima dari PIHAK PERTAMA;
b. PIHAK KEDUA telah menyelesaikan kewajibankewajibannya yang ada kepada PIHAK
PERTAMA;
10. Dalam hal Perjanjian ini berakhir karena telah berakhirnya masa berlakunya maupun
PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA menghendaki mengakhiri perjanjian ini, namun
kemudian diketemukan fakta hukum perbuatan PIHAK KEDUA yang secara financial
merugikan PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA harus bertanggung jawab dan
memberikan hak kepada PIHAK PERTAMA untuk menyelesaikan melalui jalur hukum
apabila PIHAK KEDUA tidak menyelesaikannya dengan tuntas.
PASAL 13
PENUTUP
1. Hal hal yang belum cukup di atur dalam Perjanjian ini dan/atau kemungkinan adanya
perubahan atas kesepakatan yang ditandatangani oleh PARA PIHAK akan diatur
dikemudian hari atas dasar kesepakatan PARA PIHAK, yang akan dituangkan dalam bentuk
surat atau Addendum Perjanjian yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan
dari Perjanjian ini;
2. Perjanjian ini dibuat dalam rangkap dua, masingmasing bermaterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama, satu dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan lainnya dipegang
oleh PIHAK KEDUA;
3. Pemberian Kuasa ini merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian
Keagenan ini dan tidak akan dicabut serta tidak batal berdasarkan Pasal 1813 kitab
UndangUndang Hukum Perdata, dan tidak akan dicabut selama dan sepanjang perjanjian
keagenan ini berlaku dan atau tetap berlaku sampai penyelesaiannya yang timbul akibat
perjanjian keagenan ini telah selesai;
4. Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani masingmasing dalam keadaan sehat jasmani dan
rohani tanpa adanya kekhilafan, penipuan dan paksaan dari siapapun.
Ditanda-tangani di Surakarta. ,01 -07 – 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

LIESDIATY PADEMA RR. DIAN WIJAYANTI


Group Head of Agency Agency Manager

MENGETAHUI

EDY ZULFIKAR,SE.MM
Senior Agency Manager
Perjanjian ini ditembuskan kepada :
1. Divisi Dukungan Penjualan Keagenan;
2. Divisi Management Strategi dan Penjualan Keagenan;;
3. Divisi MSDM & Diklat;
4. Divisi Legal;
5. Senior Agency Manager;
6. Agency Manager;
7. Arsip.

Anda mungkin juga menyukai