Anda di halaman 1dari 28

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya Perusahaan

PT Arthagraha General Insurance didirikan pada tahun 1964 dengan

nama sebelumnya, PT Maskapai Asuransi Tjahjana berdasarkan Akta No. 213

tahun 1964 oleh Notaris Liem Toeng Kie dan Berita Negara No. 64 tanggal 31

Juli 1964. Pada tanggal 20 September 1995 berdasarkan Rapat Umum

Pemegang Saham No. 35 yang dibuat oleh Notaris Lieke Lianadevi Tukgali,

S.H., PT. Maskapai Asuransi Tjahjana diakuisisi oleh Artha Graha Group, dan

berganti nama menjadi PT Arthagraha General Insurance.

Pasal tersebut disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan

No. C2.13806.HT01.04 tanggal 30 Oktober 1995 dan Berita Negara Republik

Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1996 dan Tambahan Berita Negara Bagian

No. 994 tahun 1996 dan diberikan oleh direktur umum departemen keuangan

Republik Indonesia dalam surat keputusan No. S-1826 / LK / 1996 tanggal 29

Maret 1996.

Akuisisi yang dilakukan oleh Grup Artha Graha pada tanggal 20

September 1995 menandai awal baru bagi PT ArthaGraha General Insurance

secara keseluruhan. Dalam persaingan yang pesat perusahaan ini masuk dalam

kategori perusahaan-perusahaan besar di Indonesia. Saat ini, kantor pusat pada

perusahaan berkedudukan di Sudirman Central Business District Jakarta

21
22

Selatan. PT Arthagraha General Insurance telah memiliki 11 kantor cabang

yang tersebar di seluruh Indonesia.

Dengan perkembangan dunia usaha, perusahaan terus mengalami berbagai

perubahan dalam menunjang terciptanya suatu kinerja yang diharapkan. Di

antaranya dengan adanya pembagian wewenang atas fungsi-fungsi tertentu

kepada karyawan, misalnya pembukuan transaksi serta pembayaran dan

penggunaan dana. Dalam menjalankan usaha, perusahaan telah berupaya untuk

menciptakan tim manajemen yang kuat dan profesional yang bekerja

berlandasan pada prinsip-prinsip good corporate governance.

Adapun yang menjadi visi dan misi PT Arthagraha General Insurance

adalah “Menjadi perusahaan asuransi yang dipercaya oleh masyarakat dan

diakui atas profesionalisme”.

Seiring dengan persaingan perusahaan yang semakin pesat untuk

menjangkau pangsa pasar yang lebih luas di Indonesia. Maka pada tahun 2000,

PT Arthagraha General Insurance membuka Kantor Cabang di Kalimantan

Barat dan berkedudukan di ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat yaitu Kota

Pontianak. Dan untuk cabang Pontianak saat ini dipimpin oleh Bapak JAPRI,

S.E. Kantor tersebut berdiri di Jalan Budi Karya No. 18 Kelurahan Benua

Melayu Darat, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak Kalimantan Barat

dan belum mengalami perubahan alamat sampai sekarang. Hingga saat ini

perusahaan telah melayani masyarakat Kalimantan Barat selama 16 tahun dan


23

akan terus memberikan pelayanan terbaik melalui produk-produk asuransi yang

ditawarkan.

B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi mencerminkan sebuah bentuk hubungan dan

gambaran antar komponen atau posisi di dalam perusahaan yang menjadi

kerangka acuan dalam pembagian tugas dan wewenang dalam berorganisasi.

Menurut Amirullah dan Budiyono (2004: 166) “organisasi merupakan badan,

wadah, tempat dari kumpulan orang-orang yang bekerja bersama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.” Sedangkan menurut Yoseph Kingsbury dan

Robert Wilcox yang dikutip dalam Wursanto (2005; 52) organitation as the

process of dividing up work or arranging personal to handle the work of the

enterprise. Artinya kurang lebih sebagai berikut: Organisasi adalah sebagai

prosses pembagian tugas atau pekerjaan, mengatur pegawai-pegawai untuk

memikul tugas atau pekerjaan dari suatu badan usaha.

Dalam setiap kegiatan organisasi selalu dirumuskan dengan adanya

struktur organisasi untuk menentukan tugas dan tanggung jawab masing-

masing para anggota. Struktur organisasi harus ada dalam sebuah organisasi

dan harus memiliki pilar yang baik, karena berkaitan erat dengan kegiatan dan

operasional perusahaan.

Suatu organisasi memiliki sifat yang dinamis, organisasi itu harus

memiliki bentuk organisasi yang sesuai dengan kepentingan/kebutuhan


24

organisasi, guna untuk kelancaran berjalannya operasional perusahaan karena

jika tidak maka akan sulit untuk mengetahui masing-masing tugas, tanggung

jawab, dan wewenang msing-masing tenaga kerja. Oleh karena itu maka

organisasi sangat dibutuhkan.

Adapun struktur organisasi yang digunakan oleh PT Arthagraha General

Insurance kantor cabang Pontianak adalah bentuk struktur organisasi garis atau

lini, organisasi garis atau lini adalah suatu bentuk organisasi dimana

pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan sepenuhnya dari

kepemimpinan terhadap bawahannya. Bentuk lini juga disebut bentuk lurus atau

bentuk jalur. Bentuk ini merupakan bentuk yang dianggap paling tua dan

digunakan secara luas pada masa perkembangan industri pertama. Struktur

organisasi lini ditunjukan seperti pada Gambar 2.1:

Adapun tugas dan wewenang masing – masing bagian adalah sebagai

berikut:

1. Kepala Cabang

a. Tugas

1) Mengambil keputusan terhadap seluruh kegiatan operasional untuk

mencapai target yang telah di tentukan, mengembangkan dan menetapkan

rencana kerja penjualan agar memperoleh pencapaian yang optimal agar

hasil yang dicapai melebihi target yang ditentukan


25

GAMBAR 2.1
PT AGI CABANG PONTIANAK
STRUKTUR ORGANISASI

Kepala Cabang

Marketing Teknik Non Teknik

Underwriting Klaim Produksi Finance dan Accounting Kasir

Collection Bagian Umum

Sumber: PT ArthaGraha General Insurance Cabang Pontianak, 2017

2) Memantau dan menindaklanjuti bila ada penyimpangan-

penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan.

3) Melakukan rapat-rapat rutin dan koordinasi baik dengan seluruh

unit kerja di cabang maupun kantor pusat.

b. Wewenang

1) Merekrut, mengangkat dan memberhentikan karyawan.

2) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan operasional

perusahaan dengan cepat dan baik.


26

3) Melakukan akseptasi terhadap penerimaan bisnis asuransi dan

pengeluaran berupa klaim asuransi.

c. Tanggung Jawab

1) Bertanggung jawab atas semua perintah dan keputusan yang

diambil.

2) Bertanggung jawab menentukan kebijakan perusahaan.

3) Bertanggung jawap atas target penjualan yang diberikan.

2. Bagian Marketing

a. Tugas-tugas bagian marketing antara lain :

1) Mengkoordinir pelaksanaan penjualan polis agar dapat mencapai

target yang telah ditetapkan.

2) Menjaga hubungan yang baik dengan para nasabah untuk

mempertahankan dan memperluas pasar.

3) Mengusahaan agar pemenuhan permintaan dari para nasabah dapat

dilaksanakan tepat pada waktunya, baik dalam kuantitas maupun

kualitas pertanggungan yang diinginkan nasabah.

4) Mengadakan koordinasi dengan bagian lain, sehingga tercipta

hubungan kerja yang baik.

5) Mengadakan survei terhadap objek pertanggungan atas permintaan

calon nasabah dan menaksir nilai dari objek pertanggungan tersebut

yang kembali dilaporkan secara tertulis pada divisi underwriting.


27

6) Mengirim surat pemberitahuan mengenai periode polis yang hampir

habis masa berlakunya serta surat permohonan untuk perpanjangan

polis.

7) Mengatur promosi penjualan, riset penjualan dan riset pemasaran

atas produk yang dijual.

b. Wewenang

1) Mengarahkan karyawan-karyawan di masing-masing bagian.

2) Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dalam menjalankan

kegiatan operasional perusahaan.

c. Tanggung Jawab

1) Bertanggung jawab atas hasil kegiatan perusahaan kepada kepala

cabang.

2) Bertanggung jawab atas semua hasil pekerjaan karyawan serta

kelancaran semua unit kerja perusahaan.

3) Mem follow-up nasabah yang polisnya akan jatuh tempo.

4) Memberikan solusi kepada nasabah untuk pengcoveran asuransi

sesuai dengan manfaat dan kebutuhannya.

5) Membantu mengkoordinir nasabah jika terjadi klaim/kerugian yang

tercover pada polis asuransi.

3. Bagian Teknik

a. Underwriting

1) Tugas-tugas Underwiting antara lain:


28

a) Memeriksa Surat Permohonan Pertanggungan Asuransi

(SPPA) sebagai hasil survey dari bagian marketing.

b) Memeriksa komponen-komponen kelengkapan polis yang

telah selesai diproduksi.

c) Melakukan koordinasi dengan Kepala Cabang mengenai

pencapaian target penjualan yang telah ditetapkan.

d) Melakukan analisis loss rasio terhadap suatu penutupan /

pengcoveran bisnis dari nasabah terkait.

e) Menetapkan besarnya premi sesuai dengan syarat dan

ketentuan yang mencerminkan tingkat resiko yang akan

ditanggung.

2) Wewenang

a) Menentukan layak atau tidaknya objek pertanggungan

asuransi.

b) Memberikan pertimbangan serta masukan untuk kegiatan

bisnis perusahaan.

3) Tanggung Jawab

a) Bertanggung jawab atas sah atau tidaknya polis yang telah

terbit.

b) Bertanggung jawab atas ketepatan waktu pengiriman polis

dan outstanding polis.

c) Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Teknik.


29

b. Bagian Klaim

1) Tugas-tugas Bagian Klaim antara lain:

a) Men-survey objek klaim sesuai dengan waktu yang

ditetapkan.

b) Memproses klaim ke kantor pusat sesuai dengan kondisi

objektif dari pertanggungan.

c) Melakukan koordinasi dengan nasabah mengenai prosedur

klaim dan pembayarannya.

d) Membuat laporan-laporan klaim kepada Cabang dan kantor

pusat.

2) Wewenang

a) Menentukan besarnya nilai klaim.

b) Menilai layak atau tidaknya klaim yang ada.

c) Mencari atau menunjuk pihak ketiga demi kepentingan

hukum.

3) Tanggung Jawab

a) Bertanggung jawab atas hasil dan analisis klaim, validitas

polis serta premi yang sudah lunas.

b) Bertanggung jawab atas kelengkapan file dan dokumen dari

laporan klaim yang disusun.

c) Bertannggung jawab terhadap Kepala Cabang atas kebenaran

dari penyusunan laporan.


30

d) Memberikan informasi mengenai klaim.

c. Bagian Produksi

1) Tugas-tugas Bagian Produksi antara lain:

a) Membuat polis sesuai dengan data Surat Permohonan

Pertanggungan Asuransi yang telah disahkan oleh

underwriting.

b) Melakukan pengecekan polis sebelum diserahkan pada

Bagian Umum.

c) Membuat laporan-laporan atas polis-polis yang telah dibuat.

2) Wewenang

a) Memberikan rekomendasi tentang kelengkapan SPPA.

b) Melakukan evaluasi terhadap kelayakan SPPA.

c) Melaporkan akun renewal (perpanjangan polis).

3) Tanggung Jawab

a) Bertanggung jawab terhadap ketepatan waktu penyelesaian

polis.

b) Bertanggung jawab atas laporan polis-polis yang telah

disusun.

c) Bertanggung jawab pada Kepala Bagian Teknik.

4. Bagian Non Teknik

a. Bagian Akuntansi

1) Tugas-tugas bagian akuntansi antara lain:


31

a) Merencanakan dan mengusulkan kepada kepala cabang

tentang rencana kerja di bidang keuangan dan

akuntansi.menjamin kelancaran penerimaan dan pengeluaran

uang serta pengawasan fisik keuangan secara keseluruhan

pada perusahaan.

b) Mengatur alokasi dan penggunaan dana perusahaan secara

efesiensi.

c) Menyelenggarakan kegiatan akuntansi secara efisiensi ,tertib,

tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

d) Menyelesaikan informasi keuangan dan analisa yang

diperlukan pimpinan atau kepala bagian lain.

e) Menyiapkan anggaran-anggaran untuk keperluan perencanaan

dan memantau pelaksanaan anggaran tersebut untuk

perbandingan dan usul peningkatan efisiensi.

f) Mengadakan koordinasi dengan manajer bagian lain sehingga

tercipta hubungan yang baik.

g) Mengawasi atau memantau sistem akuntansi yang berjalan

dan mengajukan perubahan-perubahan serta perbaikan dalam

rangka menciptakan sistem akuntansi yang memadai dan

sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku.

h) Membuat analisis-analisis non rutin untuk keperluan

pengambilan keputusan.
32

2) Wewenang

a) Menyelenggarakan kegiatan akuntansi secara efisien,tepat

waktu, dan dapat dipertanggung jawabkan.

b) Mengatur alokasi dan penggunaan dana perusahaan secara

efisien.

3) Tanggung jawab

a) Bertanggung jawab atas pencapaian target yang ditentukan.

b) Bertanggung jawab mengontrol arus masuk dan keluar dana

perusahaan.

c) Bertanggung jawab terhadap pengeluaran biaya operasional

kantor.

b. Bagian penagihan (collector)

1) Tugas

a) Menagih premi kepada nasabah.

b) Membuat laporan perusahaan harian yang telah tertagih.

c) Mengontrol kwitansi-kwitansi.

d) Mengantar polis kepada nasabah jika diperlukan.

2) Wewenang

a) Menyimpan dan memelihara kwitansi, premi, dan polis

asuransi.

b) Memberikan pertimbangan kepada nasabah atas polis yang

telah jatuh tempo.


33

3) Tanggung Jawab

a) Bertanggung jawab atas premi yang telah jatuh tempo dan

juga yang belum tertagih disertai dengan laporannya.

b) Bertanggung jawab kepada kepala bagian penagihan.

c) Bertanggung jawab atas hasil dari penagihan.

c. Kasir

1) Tugas

a) Menerima data hasil penagihan dari bagian penagihan.

b) Mengontrol saldo dan laporan atas kas di bank.

c) Mendistribusikan pembayaran gaji dan tunjangan karyawan.

d) Menerima dokumen dari orang – orang yang berkepentingan.

e) Melakukan pencatatan dan arsip untuk setiap transaksi.

2) Wewenang

a) Menyimpan dan mengeluarkan dana perusahaan dengan baik

untuk keperluan operasional perusahaaan yang rutin maupun

yang non rutin dan didukung oleh bukti fisik yang sah.

b) Mengontrol pengeluaran dana perusahaan.

c) Mengajukan dana untuk kebutuhan operasional kantor.

d) Mencatat kas fisik dan melaporkannya kepada atasan.

3) Tanggung jawab

a) Bertanggung jawab atas pembuatan laporan kepada kepala

cabang.
34

b) Bertanggung jawab kepada bagian akunting.

d. Bagian Umum

1) Tugas

a) Mengontrol dan memelihara peralatan kantor.

b) Melakukan proses akhir dalam pembuatan polis yang

mencakup penjilidan polis, pemberian material dan cap, lain-

lain.

2) Wewenang

a) Mengkoordinasi dalam pelaksanaan kegiatan penjilidan polis.

b) Memberikan petunjuk dan arahan kepada karyawan.

c) Mengkondisikan serta pengarahan tentang lingkungan kerja

kantor.

3) Tanggung jawab

a) Bertanggung jawab atas kerapian dan kelengkapan arsip.

b) Bertanggung jawab atas pemberian material dan cap.

c) Bertanggung jawap atas ketersediaan peralatan kantor.

C. Aspek Usaha dan Pemasaran

PT ArthaGraha General Insurance Cabang Pontianak merupakan

perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang asuransi. Perusahaan menyadari

pentingnya memelihara kepercayaan dan kenyamanan nasabah, mengingat

semakin meningkatnya persaingan bisnis dalam bidang yang serupa. Hal ini
35

yang menjadi dorongan untuk meningkatkan mutu yang optimal dalam proses

pelayanan jasa agar terciptanya suatu kepuasan konsumen. Selama 16 tahun PT.

ArthaGraha General Insurance di Kalimantan Barat terus berkomitmen

memberikan pelayanan terbaik demi kepuasan para nasabah.

Wilayah penjualan polis tidak hanya dipasarkan di Kota Pontianak,

namum juga dipasarkan di beberapa daerah yang ada di Kalimantan Barat

seperti Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Landak, Sambas, Ketapang,

Sanggau, Sintang dan daerah-daerah lainnya di daerah Kalimantan Barat.

Pemasaran adalah kegiatan yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan

dan keinginan melalui proses pertukaran sedangkan dalam arti luas pemasaran

merupakan suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya terdiri dari

individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain. Pemasaran merupakan faktor penting yang sangat

berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan memperoleh laba

semaksimal mungkin. Dengan kata lain, pemasaran merupakan sistem

keseluruhan dari kegiatan bisnis yang diarahkan untuk merencanakan,

mempromosikan, menentukan jenis dan harga serta mendistribusikan jasa

dengan maksud memenuhi kebutuhan konsumen atau nasabah.

Dalam rangka menjalankan pemasaran, maka manajemen harus

mempertimbangkan berbagai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan ini,

antara lain:
36

1. Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan untuk memuaskan suatu

kebutuhan dan keinginan. Produk merupakan faktor penting dari pemasaran

karena tujuan dari pemasaran adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen atau nasabah.

Adapun produk-produk asuransi yang disediakan oleh PT Asuransi

Himalaya Pelindung Cabang Pontianak, antara lain:

a. Asuransi Properti

Adalah pengasuransian atas harta benda berupa bangunan, perabot rumah

tangga, perlengkapan rumah, mesin, barang dagangan, persedian bahan baku

atau barang jadi, dan sebagainya yang menjadi harta benda yang dapat

dipertanggungkan, asuransi properti memiliki jenis pertanggungan antara

lain:

1) Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI)

Produk Asuransi PSAKI adalah produk yang umumnya hanya menjamin

resiko berupa resiko kebakaran, ledakan, petir, kejatuhan pesawat, dan

asap yang menyebabkan rusaknya harta benda yang dipertanggungkan

seperti:

- Kebakaran (Fire)

Kebakaran baik yang disebabkan oleh hubungan arus pendek atau

korsleting listrik, menjalarnya api atau panas yang timbul sendiri, atau

karena menjalarnya api dari kebakaran benda lain, rumah tetangga,


37

kebakaran pohon dll ataupun kebakaran karena kelalaian atau

kekuranghati-hatian anda sendiri, pembantu anda atau orang lain seperti,

kebakaran karena kompor meledak, kebocoran gas, ataupun karena

puntung rokok dll. kerusakan yang ditimbulkan akibat usaha

pemadaman kebakaran juga dijamin.

- Sambaran Petir (Lightning)

Kerusakan atau kebakaran yang disebabkan oleh sambaran petir.

- Ledakan (Explosion)

Ledakan yang berasal dari harta benda yang dipertanggungkan

seperti ledakan dari bejana, boiler, ketel uap dan sejenisnya.

- Kejatuhan Pesawat Terbang (Impact of Aircraft)

Benturan fisik antara pesawat terbang termasuk helikopter atau

segala sesuatu yang jatuh dari padanya dengan harta benda atau dengan

bangunan yang berisikan harta benda dipertanggungkan.

- Asap (Smoke)

Kerugian akibat asap yang berasal dari kebakaran harta benda yang
dipertanggungkan.

2) PAR (Property All Risk)

Adalah jenis asuransi yang paling populer dibandingkan dengan jenis

Asuransi lainnya, karena menjamin hampir semua risiko kerugian kecuali


38

resiko-resiko yang tercantum dalam pengecualian dalam polis. Jaminan

asuransi Property All Risk (PAR) termaksud:

- Jaminan untuk kerusuhan, pemogokan, perbuatan jahat, dan huru –

hara.

- Jaminan untuk angin topan, badai, banjir, dan kerusakan akibat air.

- Jaminan untuk gempa bumi, letusan gunung merapi, dan tsunami.

- Jaminan untuk tanah longsor dan pergerakan tanah.

Sedangkan jaminan asuransi Property All Risk (PAR) yang dikecualikan

adalah:

- Perang, terorisme, nuklir, dan radioaktif

- Keterlambatan, kehilangan pangsa pasar dan gangguan usaha.

- Kesengajaan dan ketidakjujuran karyawan.

- Kerusakan mekanik dan boiler.

- Aus, korosi, sifat barang itu sendiri polusi atau kontaminasi.

b. Asuransi Kendaraan

Adalah pengasuransian atas kendaraan bermotor roda dua (sepeda motor),

kendaraan roda empat atau lebih (sedan, minibus, jip, truk) termasuk

aksesoris atau perlengkapan tambahan yang menempel pada kendaraan

tersebut. Asuransi kendaraan memiliki jenis pertanggungan antara lain:

1) Total Loss Only (TLO)


39

Adalah jenis pertanggungan yang memberikan perlindungan terhadap

kendaraan yang mengalami kerusakan secara total. Yaitu adalah

kehilangan karena kasus pencurian atau kecelakaan yang menyebabkan

mobil hancur hingga mencapai 75% dari nilai pertanggungan kendaraan.

2) Comprehensive (All Risk)

Berbeda dengan TLO, jenis ini memberikan perlindungan terhadap

mobil yang mengalami kerusakan kecil maupun kerugian total karena

cakupan perlindungannya bisa dibilang lebih menyeluruh,dan dapat juga

diperluas cakupan risikonya, yakni dengan menambah pertanggungan

terhadap risiko lain seperti akibat bencana alam, huru-hara, kerusuhan,

tanggung jawab hukum pihak ketiga, dan lainnya.

c. Asuransi Kapal

Adalah pengasuransian Kapal dan muatan barang angkutan dan sebagainya

yang menjadi harta benda yang dapat dipertanggungkan. Asuransi kapal

memiliki jenis pertanggungan antara lain:

1) Asuransi Cargo

Adalah asuransi kerugian atas barang-barang yang diangkut dari satu

tempat ke tempat yang lain yang disebabkan oleh kebakaran kapal,

tenggelam, atau terbaliknya alat angkut dengan subjek lain selain air,

pembongkaran barang di pelabuhan, terlemparnya barang dan

sejenisnya.
40

2) Asuransi Rangka Kapal (Marine Hull Insurance)

Asuransi Rangka Kapal menjamin Rangka Kapal berikut mesin dan

peralatannya. Kapal yang diasuransikan adalah Kapal Tangker, Kapal

Barang (cargo), Kapal Penumpang (fast ferry), Container, Kapal Curah,

Tongkang, Kapal Tunda, Kapal Keruk dan lainnya. Selain itu, juga

dapat menjamin Asuransi Builder Risk yang menjamin kerugian atau

kerusakan atas resiko-resiko pembuatan kapal. Resiko – resiko yang

dijamin adalah:

- Tenggelam.

- Kecelakaan.

- Kebakaran dan ledakan.

- Kekerasan dan pencurian oleh orang dari luar kapal.

- Pelepasan, pembuangan bagian dari kapal ke laut guna


menyelamatkan kapal dalam menghadapi keadaan bahaya.

- Pembajakan.

- Gempa bumi, letusan vulkanik, sambaran petir.

- Kerusakan boiler pada poros dan cacat laten pada mesin atau
lambung kapal.

- Tanggung jawap hukum dalam hal terjadi tabrakan.


41

2. Harga Jual Produk

Harga jual produk merupakan suatu faktor pertimbangan bagi nasabah

dalam memutuskan pembelian produk jasa yang telah dipasarkan. Oleh karena

itu setiap perusahaan hendaknya dapat memutuskan harga yang paling tepat

dalam arti memberikan kontribusi yang paling baik dalam jangka panjang dan

jangka pendek, serta harga yang ditetapkan harus dapat bersaing di pasar.

Tentu salah satu faktor yang penting dalam menjual produk adalah

kesesuaian antara manfaat yang diperoleh oleh pembeli dengan sejumlah premi

yang mereka bayarkan. Oleh karena itu penetapan harga dalam penjualan

produk asuransi harus dicermati dengan baik. Perusahaan asuransi dalam

menetapkan harga berpedoman kepada beberapa karakteristik dasar premi,

yaitu:

- Kecukupan (Adequate)

Rate premi haruslah mencukupi untuk menanggung resiko yang mungkin

terjadi, seluruh biaya akuisisi, biaya administrasi, pajak, keuntungan dan lain

sebagainya. Selain itu, premi juga harus dapat menyediakan margin untuk suatu

hal yang tidak terduga (adverse occurence). Jika premi tidak mencukupi untuk

menutup seluruh hal tersebut, maka kemungkinan penanggung akan

menghadapi insolvensi, dan kesulitan menunaikan kewajiban dalam membayar

klaim.
42

- Kewajaran (Reasonable)

Rate Premi tidak boleh berlebihan dalam kaitannya dengan benefit yang

dijanjikan / dijual. Misalnya, rate premi yang luar biasa murah sementara

benefit yang ditawarkan sangat lah luas, atau sebaliknya. Premi luar biasa

mahal namun benefit yang ditawarkan begitu terbatas. Tentu penanggung harus

memperhatikan kewajaran antara dua hal tersebut, karena bila tidak, akan

menjadi bumerang bagi penanggung dalam hal pemasaran produknya.

- Kesetaraan (Equitable)

Secara logika, premi haruslah adil diantara kelas-kelas tertanggung yang

berbeda. Artinya, untuk kelas tertanggung yang memiliki tingkat resiko yang

sama maka premi juga haruslah sama. Dan jika kelas tertanggung memang

berbeda, maka premi yang dikenakan harus sesuai dengan tingkat resiko pada

masing-masing tingkatan kelas resiko secara proporsional.

Prosedur penetapan harga yang lazim digunakan perusahaan dalam

menetapkan harga jual produknya, antara lain:

a. Mengestimasikan permintaan.

b. Mengetahui kondisi persaingan di pasar.

c. Menentukan pangsa pasar yang hendak dicapai.

d. Memilih strategi harga yang paling tepat untuk mencapai target pasar.

e. Mempertimbangkan strategi pemasaran perusahaan.

f. Memilih metode penetapan harga pasar.


43

Tujuan perusahaan melakukan penetapan harga jual produk dan jasanya

adalah:

a. Memperoleh laba yang maksimal dalam jangka panjang.

b. Mempertahankan dan memperbaiki pangsa pasar.

c. Mengurangi terjadinya persaingan, terutama diantara pihak-pihak yang

memproduksi dan menjual produk dan jasa sejenis.

d. Mendapatkan pengembalian investasi yang ditargetkan.

e. Pertimbangan resiko yang di tanggung.

3. Promosi

Promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk

memperkenalkan produk kepada calon nasabah dan membujuk mereka untuk

membeli serta mengingatkan nasabah lama agar melakukan perpanjangan

ulang.

Sebagaimana yang dilakukan oleh berbagai perusahaan didalam

meningkatkan volume penjualan dan mempertahankan market share yang

pernah dicapai adalah dengan mengadakan promosi. Promosi merupakan suatu

upaya yang dilakukan oleh perusahaan. Promosi bertujuan untuk

mempengaruhi, membujuk, dan mengarahkan para nasabah guna dalam

memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan kelemahan dan kelebihan yang dimiliki oleh tiap-tiap media

promosi serta dengan mempertimbangkan karakteristik tiap-tiap kegiatan

promosi, maka kegiatan promosi yang efektif untuk memasarkan produk


44

asuransi kerugian adalah kegiatan periklanan (advertising). Karena dengan

kegiatan periklanan, daya jangkau wilayah pemirsa sangat luas. Misalnya,

dengan menggunakan televisi, pengaruh pemirsa untuk berperilaku sesuai

dengan kemginan komunikator sangat kuat karena televisi bersifat audio visual.

Penggunaan radio sebagai media promosi, juga akan memberikan manfaat bagi

perusahaan.

4. Tempat

Dalam menjalankan usahanya saat ini, PT ArthaGraha General Insurance

Cabang Pontianak sadar bahwa tempat merupakan salah satu faktor penunjang

sukses dalam menjalankan perusahaan asuransi. Maka dari itu PT ArthaGraha

General Insurance Cabang Pontianak berada pada lokasi yang cukup strategis di

daerah Pontianak yaitu di Jalan Budi Karya No. 18.

D. Aspek Personalia

Dalam menciptakan suatu kerjasama jangka panjang antara manajemen,

karyawan dan konsumen, konsep internal marketing ini memberikan suatu

pandangan bahwa internal market of employees akan memberikan pengaruh

yang cukup signifikan bagi perusahaan maupun bagi kosumen sehingga

internal marketing penting untuk diperhatikan, sebagai upaya yang besifat

jangka panjang. Setiap perusahaan tentunya memiliki suatu sumber daya

manusia sebagai penggerak roda usaha dan sebagai penentu dari berkembang
45

atau tidaknya perusahaan dan dalam hal ini kemampuan sumber daya manusia

merupakan hal yang paling penting dalam perusahaan.

Fungsi manajerial akan selalu ada dalam setiap manajer atau pimpinan

baik manajer secara umum, manajer divisi, kepala bagian, penyelia atau

pimpinan kelompok khusus (spesialisasi). Oleh karena itu manajer personalia

adalah seorang manajer yang mau tidak mau juga harus menjalankan fungsi-

fungsi manajerial yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahaan dan

pengawasaan. Perencanaan dari manajer personalia ditetapkan dengan jalan

menentukan suatu program yang bertujuan untuk membantu dalam proses

pencapaian tujuan dengan melibatkan partsipasi secara aktif dari manajer

personalia dalam bidang sumber daya manusia.

Fungsi pengorganisasian adalah fungsi kelanjutan kegiatan yang harus

dilaksanakan setelah manajer personalia menetapkan program yang disusun.

Fungsi pengarahan adalah fungsi manajer personalia dalam mengarahkan

karyawan untuk melaksanakan perintah atau tugas yang diserahkan agar

karyawan mau bekerja secara sukarela dengan efektif dan efisien. Pengawasan

adalah fungsi manajerial dari manajer personalia untuk melakukan tindakan

koreksi dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan kalau terjadi penyimpangan

dalam melaksanakan program yang telah ditetapkan.

Untuk perusahaan jasa, internal marketing memberikan banyak manfaat

dalam mencapai kesuksesan pemasaran karena lebih bersifat integratif dan

merupakan proses yang berkelanjutan. Manfaat tersebut antara lain:


46

a. Sarana efektif untuk mengembangkan keunggulan-keunggulan

kompetitif yang dimiliki perusahaan karena internal marketing memberikan

suasana keterbukaan, sehingga memungkinkan penggalian informasi terutama

mengenai potensi SDM.

b. Mengurangi adanya konflik, karena terencananya setiap program dan

partisipasi sangat ditekankan dalam pengambilan keputusan.

c. Memfasilitasi adanya inovasi, karena internal marketing merupakan

proses berkelanjutan dan memotivasi karyawan untuk berpikir kreatif.

Keberhasilan perusahaan untuk memuaskan lingkungan internalnya akan

dapat membawa keberhasilan pula bagi lingkungan eksternalnya. Bahkan kerja

yang positif pula. Perusahaan harus berupaya untuk melaksanakan internal

marketing sebagai bagian baru proses manajemen usahanya.

Apabila perusahaan memiliki sumber daya manusia yang handal dan

memiliki dedikasi yang tinggi terhadap perusahaan tentunya hal inilah yang

akan membuat perusahaan menjadi kuat dan dapat melayani segala bentuk

kebutuhan yang dibutuhkan konsumen. Pihak perusahaan tentunya tidak hanya

menitikberatkan pada kemampuan masing-masing individu dalam

menyelesaikan pekerjaan mereka namun lebih ke aspek kerjasama tim dalam

menyelesaikan suatu permasalahan.


47

Dalam peningkatan mutu para karyawan yang ada di perusahaan PT

ArthaGraha General Insurance, para karyawan dibekali dengan sejumlah

pelatihan-pelatihan sebagai suatu bentuk sikap dan pelayanan yang baik dalam

lingkungan perusahaan, baik kerja sama tim dan pelayanan kepada konsumen.

Sehingga dalam hal ini akan terciptanya sumber daya manusia yang memiliki

kredibilitas baik di dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan

perusahaan.

Evaluasi kinerja secara rutin akan sangat berguna bagi manajemen untuk

mengetahui kinerja perusahaan dan memberikan masukan tentang hal-hal mana

yang perlu diperbaiki. Perusahaan perlu mengambil tindakan koreksi untuk

setiap operasi yang gagal atau kurang dari standar yang ditetapkan. Tindakan

koreksi yang mungkin diambil antara lain adalah melatih kembali SDM yang

dimiliki, mengadakan rotasi kerja untuk meningkatkan motivasi atau mengganti

SDM perusahaan yang sudah tidak memiliki kesesuaian dengan strategi

perusahaan

PT ArthaGraha General Insurance Cabang Pontianak menerapkan disiplin

kerja yang tinggi, di mana semua karyawan dituntut untuk memiliki kesadaran

seperti hadir tepat pada waktunya sehingga tidak ada alasan atas keterlambatan.

Hal ini tertuang dalam peraturan perusahaan mengenai jam masuk standar

yang diterapkan perusahaan yaitu pukul 08.00 WIB dan selesai pada pukul

17.00 WIB. Suasana kerja yang tersedia juga sangat nyaman dan kompak,
48

sehingga setiap karyawan yang ada dapat bekerja sama dengan sangat baik

dalam satu tim kerja.

Perusahaan juga tidak lupa dalam hal pemenuhan kesejahteraan para

karyawannya, perusahaan memberikan timbal balik kepada karyawan dengan

memberikan gaji yang sesuai dengan beban kerja dan kemampuan tiap

karyawan, pengangkatan sebagai karyawan tetap, bonus sesuai dengan nilai

bagi hasil presentase pendapatan perusahaan, jaminan kesehatan BPJS,

tunjangan hari tua, tunjangan transportasi, kendaraan inventaris, dan masih

banyak terdapat fasilitas lain yang dapat dinikmati oleh karyawan.

Anda mungkin juga menyukai