Anda di halaman 1dari 41

BAB I

GAMBARAN PERUSAHAAN TEMPAT MAGANG KERJA

A. Data Perusahaan

PT. Antara Intermediary Indonesia adalah sebuah perusahaan pialang asuransi

yang didirikan atas inisiasi beberapa personal yang memiliki konsentrasi akan keadaan

dan kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap produk jasa asuransi. Dimana sebagian

besar masyarakat Indonesia masih sangat awam akan kondisi dan persyaratan polis

asuransi yang tebal dan tercetak dalam bahasa hukum. Hal tersebut menyebabkan

seringnya terjadi kekecewaan dan kemarahan dari pihak nasabah kala klaim mereka

ditolak karena tidak terjamin dalam ruang lingkup polis.

PT. Antara Intermediary Indonesia yang bertempat pada Jl. Pintu Air V No. 43

Pasar Baru, Jakarta Pusat didirikan pada tahun 2003 oleh personal yang berpengalaman

di bidang perasuransian lebih dari 20 tahun, dan berdedikasi penuh kepada pelayanan

dan perlindungan nasabah asuransi. Karena sesungguhnya nasabah memerlukan

perlindungan seorang rekan yang tidak memihak kepada perusahaan asuransi dan dapat

dipercaya dalam bertransaksi produk jasa dan layanan asuransi.

Tujuan didirikannya PT. Antara Intermediary Indonesia yaitu untuk dapat

melayani dan membantu lebih banyak nasabah asuransi agar mereka memperoleh polis

asuransi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan, baik dari sudut ruang lingkup luas

jaminan dengan harga yang bersaing dan asistensi penuh saat terjadi klaim hingga

pembayaran ganti rugi/santunan dari perusahaan asuransi yang diterima nasabah.

1
PT. Antara Intermedia Indonesia memiliki Visi sederhana yaitu ingin menjadi

Konsultan dan perantara Ahli yang terpercaya dalam transaksi dan klaim asuransi,

sehingga Konsumen Asuransi dapat memperoleh pelayanan dan perlindungan memadai

di sepanjang periode polis asuransi.

Misi dari PT. Antara Intermediary Indonesia menjadi Making People Insured

Properly melalui langkah-langkah berikut:

1. Menjadi bagian dari tertanggung, dalam merancang perlindungan asuransi yang

komprehensif bagi mereka dengan harga premi yang pantas serta bersaing

2. Menjadi konsultan asuransi nasabah, dalam segala situasi sepanjang tahun,

dalam kaitannya dengan perlindungan asuransi

3. Menjadi konsultan asuransi bagi nasabah, dalam memberikan pengarahan dan

saran guna memperkecil tingkat resiko yang dimiliki oleh nasabah.

4. Menjadi partner atau bagian dari tertanggung yang terpercaya, dalam mengurus

dan melayani proses pengajuan klaim hingga penyelesaian ganti rugi (pemberian

santunan) tuntas

Selain menjadi bagian dari tertanggung kami pun:

1. Menjadi partner penanggung, dalam memberikan pelayanan dan perlindungan

asuransi yang memadai kepada tertanggung

2. Menjadi partner penanggung dalam meningkatkan pengetahuan dan kebutuhan

asuransi kepada masyarakat Indonesia guna mencapai Insurance Minded di

waktu yang akan datang

3. Menjadi konsultan klaim asuransi dan mendamping nasabah sejak mengalami

klaim, hingga proses pembayaran diterima nasabah.

2
Nilai-nilai Perusahaan

Kami memiliki Nilai-nilai yang senantiasa dijunjung tinggi antara lain:

1. Respect (menghargai), kerjasama yang dibangun atas dasar saling menghargai

satu sama lain. Baik sesama pekerja, terlebih kepada Klien. Empati dan

menghormati adalah sikap utama dalam menghargai yang kami bangun

sepanjang waktu

2. Reliable (dapat dipercaya), kerjasama utuh dan bertumbuh didasari atas

hubungan saling percaya satu sama lain

3. Responsive (cepat tanggap), kerjasama.

Makna Logo

Logo perusahaan terdiri dari 3 layar terkembang, yang bermakna perusahaan

dan kami melayari perjalanan usaha dalam melayani Klien, dengan pikiran dan hati

terbuka.

Angka 3 bermakna Trititas dan merupakan angka yang baik menurut pemahaman kami.

Sementara tag line kami Making People Insured Properly adalah tujuan kami,

melindungi dan melayani serta membantu Masyarakat / Klien agar memperoleh

perlindungan dan jaminan polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

3
B. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Secara Umum

1. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. Antara Intermediary Indonesia

Andreas Freddy Pieloor

Board of Director

Marketing Claim F/A/GA/HR IT

technical | Marketing General | Health External + Internal Internal

Dwi Winarno (GM) Selviya Debora (GM)

Selling Gen|Health F/A/GA/HR IT


Servicing
Uus Suhartanto Irsam Pangky
Pangky
Janice Nidya Nensih Uus
Karin
Yenny Faqih Sylvie A
Shelvi O
Monica

4
2. Penjelasan Tugas Secara Umum

Berikut ini adalah tugas masing-masing jabatan dalam PT Antara Intermediary Indonesia:

1. Board of Director

Board of Director atau Direktur adalah seseorang yang memiliki perusahaan atau

orang profesional yang ditunjuk oleh pemilik usaha, dalam hal ini komisaris, untuk

menjalankan dan memimpin suatu perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas. Direktur

membawahi seluruh karyawan perusahaan. Direktur berwenang untuk mengangkat dan

memberhentikan karyawan perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab Direktur Antara Intermediary Indonesia lain :

a. Mengelola kantor untuk mencapai target yang sudah ditentukan.

b. Membuat strategy perusahaan 5 Tahun kedepan

c. Menentukan peraturan dan kebijakan perusahaan.

d. Membina dan memelihara relasi dengan klien, Asosiasi, dan Regulator.

e. Membantu General Manager untuk memenuhi tanggung jawab kepada pemegang.

saham

2. General Manager

General Manager adalah seseorang yang ditunjuk oleh Direktur yang

bertanggungjawab dalam merencanakan, mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi

sistem kinerja divisi yang dibawahi seperti Marketing, Claim, IT, HRD, dan Finance.

Tugas dan tanggung jawab General Manager PT. Antara Intermediary Indonesia lain:

5
a. Membantu direktur dalam menunjang kinerja karyawan.

b. Membantu Direktur dalam mncapai target perusahaan

c. Mengarahkan dan meningkatkan kinerja divisi yang dibawahi agar dapat berjalan

optimal.

3. Marketing Manager

Marketing adalah seseorang yang ditunjuk oleh Direktur yang memiliki tugas dan

tanggung jawab yaitu :

a. Mengarahkan, Mengawasi, Mengajari staff marketing

b. Memperbarui target penjualan

c. Memprospek klien baru

d. Mempresentasikan kinerja pada saat rapat produksi

e. Bernegosiasi antara kemauan klien dan syarat-syarat pada perusahaan asuransi

f. Melakukan survei pada klien yang diprospek.

4. Claim Manager

Claim Manager adalah seseorang yang ditunjuk oleh Direktur yang memiliki tugas

dan tanggung jawab yaitu :

a. Mengarahkan dan mengawasi kinerja staff Klaim

b. Memberikan training atau pelatihan kepada staff klaim.

c. Mensurvei objek asuransi yang hendak diklaim.

6
d. Membantu bagian Marketing dalam penyusunan Polis kepada klien yang hendak di

klaim.

5. Technical Manager adalah seseorang yang ditunjuk oleh Direktur untuk

bertanggung jawab dalam proses pembuatan polis dan proses entertain baik

perusahaan asuransi maupun pihak pelanggan. Tugas dan tanggung jawab

Technical Manager yaitu:

a. Melakukan ulasan atas prospek pelanggan yang ditargetkan.

b. Menjalin relasi dengan Klien.

6. Sales Manager ( F/A/GA/HR )

Seseorang yang ditunjuk oleh Direktur dan bertanggung jawab dalam penjualan jasa

PT.Antara Intermediary Indonesia kepada klien. Tugas dan tanggung jawab Sales Manager

adalah:

(1) Menyusun Laporan Keuangan bersama staff sales.

(2) Menyusun Rencana Biaya 3 bulan mendatang.

7. IT Manager

Seseorang yang ditunjuk oleh Direktur dan bertanggung jawab dalam segala teknologi

yang digunakan perusahaan. Tugas dan tanggung jawab IT Manager adalah:

(1) Mengelola Teknologi informasi dan computer yang digunakan karyawan.

(2) Bertanggung jawab atas server perusahaan sebagai pusat data informasi.

(3) Memberikan solusi teknologi informasi apabila terjadi gangguan.

(4) Bertanggung jawab pada penyediaan layanan infrastruktur, aplikasi perangkat

lunak, jaringan komputer, keamanan teknologi informasi dan telekomunikasi.

7
BAB II

BIDANG MAGANG KERJA

A. Nama Bagian, Substruktur dan Tugas Pokok Magang Kerja

1. Nama Bagian Magang Kerja

Penulis memulai proses magang di PT. Antara intermediary

Indonesia dengan melalui proses interview yang dilakukan pada tanggal 10

Juni 2015. Interview dilaksanakan oleh General Maneger, Bapak Dwi

Winarno. Penulis berhasil lolos proses interview dan dinyatakan diterima

untuk melakukan kegiatan magang kerja di perusahaan tersebut mulai dari

tanggal 20 Juni 2016.

Penulis diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan magang

kerja pada PT. Antara Intermediary Indonesia di bagian Klaim yang

bertugas mensurvey Klaim, dan mengurus polis nasabah seperti polis

asuransi kendaraan bermotor, polis asuransi properti, polis asuransi

ekspedisi, polis asuransi kesehatan, dll. Selain itu penulis juga membantu

meneliti, mengecek dokumen-dokumen polis. Penulis melakukan proses

magang kerja selama 8 minggu dimulai dari pukul 08.00 17.00 pada hari

senin, rabu, jumat.

Selama proses magang kerja di PT. Antara Intermediary Indonesia,

Bapak Achmad Faqih Senan selaku assisten claim manager yang menjadi

supervisor dan mentor bagi penulis. Sebagai assisten claim manager, Bapak

Faqih bertanggung Jawab terhadap segala kegiatan claim terutama bagian

claim asuransi kendaraan bermotor.

8
2. Substruktur dan Tugas Pokok Departemen Magang Kerja

a. Substruktur Organisasi

Berikut adalah sub struktur organisasi dalam PT. Antara Intermediary

Indonesia Intermediary Indonesia bagian Klaim:

Gambar 2.1

Struktur Divisi Klaim

Suhartanto
Klaim Manager

Faqih
Assisten
Manager

Nidya
Staff Klaim

Felix Juanto
Magang

Divisi Klaim memiliki tugas secara umum yaitu untuk membantu nasabah

dalam melakukan proses klaim asuransi kepada pihak asuransi dan membantu nasabah

dalam menyelesaikan masalah.

9
b. Deskripsi Tugas Pokok

Adapun tugas-tugas pokok dari sub struktur organisasi pada PT Antara

Intermediary Indonesia Intermediary Indonesia bagian klaim adalah sebagai berikut :

1. Klaim Manager

Claim Manager adalah seseorang yang ditunjuk oleh Direktur yang memiliki

tugas dan tanggung jawab yaitu :

a. Mengarahkan dan mengawasi kinerja staff Klaim

b. Memberikan training atau pelatihan kepada staff klaim.

c. Mensurvei objek asuransi yang hendak diklaim.

d. Membantu bagian Marketing dalam penyusunan Polis kepada klien yang

hendak di klaim

2. Assisten Manager Klaim

Bagian Klaim memiliki fungsi yaitu mengawasi kinerja bagian Klaim, dalam

kegiatan entitas secara efisien dan efektif. Tugas dan tanggung jawab Finance

yaitu :

a. Memastikan Klaim yang didapat selesai tepat waktu.

b. Membimbing staff training menjadi lebih ahli di bidangnya

B. Sistem dan Prosedur Pekerjaan Di Bagian Magang Kerja

Sistem dan prosedur pekerjaan di bagian Klaim pada PT Antara

Intermediary Indonesia Intermediary Indonesia berpedoman pada standar asuransi

pada umumnya yang telah ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan Indonesia

selama ini. Dalam bagian Klaim, dituntut ketelitian dan kecermatan terhadap setiap

pengurusan polis yang terjadi setiap hari.

10
Tugas Mensurvey tertanggung dan mencheck polis yang berlaku terjadi

setiap hari di bagian Klaim kalau bagian Klaim merasa overload sehingga bagian

marketing dapat membantu bagian Klaim untuk menyelesaikan pekerjaan-

pekerjaan tersebut.

Sistem dan prosedur untuk menyelesaikan pekerjaan Klaim sebagai berikut :

1. Bagian Marketing melaporkan situasi tertanggung kepada Bagian Klaim

memberikan polis tertanggung pada bagian klaim, setelah membacanya pihak

klaim menghubungi pihak tertanggung, via email dan telepon.

2. Membuat janji survey dan menemui tertanggung

Pihak klaim membuat janji kepada pihak tertanggung untuk menemui mereka

dan mencheck kondisi barang/jiwa tertanggung yang mendapat musibah, serta

menjelaskan klausa-klausa polis yang berlaku dan nominal nilai yang

digantikan.

3. Menemui Pihak Asuransi

Setelah data yang didapan dan dokumen dilengkapi pihak klaim menemui pihak

asuransi untuk memberikan dokumen-dokumen tersebut untuk segera diberikan

penggantian sesuai polis yang berlaku kepada pihak tertanggung.

C. Uraian Pekerjaan Magang Kerja

1. Prosedur Operasi Kerja

Kantor PT. Antara Intermediary Indonesia Intermediary Indonesia

menentukan hari kerja dari Senin sampai Jumat dan mulai bekerja pada pukul

08.00 sampai pukul 17.00 WIB, dengan waktu istirahat pada pukul 12.00 sampai

pukul 13.00 WIB. Bapak Freddy menerapkan peraturan dalam berpakaian dimana

pada hari Senin sampai Kamis semua karyawan diwajibkan memakai pakaian yang

11
rapih dan sopan dengan kemeja dan celana bahan namun pada hari selasa dan

kamis diwajiblan menggunakan seragam. Pada hari Jumat karyawan diperbolehkan

memakai pakaian yang lebih santai seperti celana jeans dan Kaos berkerah.

Beberapa kegiatan lain yang dilakukan oleh Bapak Freddy yaitu mengadakan rapat

setiap hari Senin pada pukul 08.00 sampai dengan waktu yang tidak bisa

ditentukan.

PT. Antara Intermediary Indonesia mengembangkan atau menggunakan

sebuah Standard Operating Procedure atau SOP yang merupakan perintah kerja

terperinci dan tertulis yang harus diikuti demi mencapai keseragaman dalam

menjalankan suatu pekerjaan tertentu dengan berpedoman pada tujuan yang

harus dicapai. Selama melakukan magang kerja di PT. Antara Intermediary

Indonesia , penulis melihat penerapan SOP secara tertulis sangat terperinci,

semua karyawan sudah tahu tugas masing-masing dan dapat menyelesaikan

tugasnya dengan baik dan tepat waktu. Berikut ini adalah prosedur operasi kerja

atau SOP secara umum yang diterapkan di PT. Antara Intermediary Indonesia

sebagai sebuah perusahaan.

Standard Operating Procedures penanganan bisnis baru (new business)

a. Prospect / Calon Nasabah

Sedapat mungkin dibuatkan/didapatkan Company Profile dari

calon klien yang antara lain memuat rincian informasi mengenai aktifitas

usaha, data obyek yang akan dipertanggungkan, data-data

perusahaan/proyek, contact person, sumber dana, susunan pemegang

saham, group perusahaan dan data/informasi lainnya yang diperlukan.

Pada tahap ini, Program Mengenal Nasabah sudah mulai dilakukan.

12
b. Presentasi Mengenai Fungsi dan Peranan Pialang Asuransi

Melakukan presentasi mengenai fungsi dan peranan pialang

asuransi, serta penjelasan akan manfaat yang diperoleh jika

menggunakan jasa pialang asuransi. Perlu disampaikan Surat Perkenalan

dan usulan program pengelolaan risiko, jika dianggap perlu.

c. Risk Survey/Collecting Data and Information

Setelah menerima permintaan penutupan asuransi dari Calon

Nasabah, segera dilakukan peninjauan atau survey risiko atas objek

dan/atau kepentingan yang akan diasuransikan, sekaligus

mengumpulkan data/informasi terkait dengan Calon Nasabah. Pada

tahap ini perlu diperhatikan mengenai ketentuan perundang-undangan

yang berlaku khususnya penerapan ketentuan Prinsip Mengenal

Nasabah (Know Your Customer) dan Customer Due Diliegence.

d. Desing and Arrange Insurance Programme

Berdasarkan evaluasi data-data yang dikumpulkan dan setelah

dilakukan analisa resiko, agar dirancang/disusun Program Asuransi yang

kiranya dibutuhkan oleh Calon Nasabah tersebut. Program Asuransi

yang diajukan hendaknya memiliki kelebihan/ keunggulan (added

value).

e. Selection of Insurer

13
Langkah berikutnya adalah pemilihan perusahaan asuransi yang

akan dijadikan sebagai Penanggung. Perlu diperhatikan agar perusahaan

asuransi yang dipilih harus memenuhi kriteria dari berbagai aspek

berdasarkan profil risiko, diantaranya reputasi, kredibilitas, pengalaman

dan tenaga ahli, kapasitas, pemodalan (asset, ekuitas dan RBC),

komitmen manajemen dan pelayanan klaim, dukungan atas jenis risiko

tertentu, serta kriteria terkait lainnya.

f. Insurance Placement

Menawarkan dan menegosiasikan usulan program asuransi kepada

perusahaan yang terpilih menjadi Penanggung untuk mendapatkan

dukungan (back-up) penempatan risiko.

g. Propose Quotation to Prospect

Program Asuransi yang telah mendapatkan konfirmasi dukungan

dari Penanggung, maka selanjutnya program tersebut dikirimkan kepada

Calon Nasabah dalan bentuk Quotation Slip. Perlu diperhatikan agar

konfirmasi dukungan perusahaan asuransi harus dalam bentuk tertulis,

dan sedapat mungkin menghindari konfirmasi yang bersifat verbal.

h. Presentation and Negotiation with Prospect

Mempresentasikan dan menegosiasikan penawaran program

asuransi yang dikirimkan kepada Calon Nasabah yang mencakup

penjelasan teknis (luas jaminan, premi, hak dan kewajiban), alasan

pemilihan perusahaan asuransi dan hal terkait lainnya. Negosiasikan

kembali ruang atas beberapa hal menyangkut kondisi pertanggungan

dan harga premi dengan perusahaan asuransi, bilamana diperlukan.

14
Bilamana program asuransi yang ditawarkan kepada Calon Nasabah

tidak mendapat persetujuan, agar dibuat pemberitahuan kepada

perusahaan asuransi, dan selanjutnya closed file.

i. Award Closing Instruction to Insurer (s)

Bilamana Calon Nasabah menyetujui Program Asuransi berdasarkan

kondisi dan premi yang ditawarkan, maka selanjutnya Pialang Asuransi

mengirimkan instruksi penutupan dan penerbitan dokumen polis

asuransi (closing instruction) kepada perusahaan asuransi. Sementara

menantikan proses penerbitan dokumen polis, Pialang Asuransi

meminta konfirmasi tertulis dari perusahaan asuransi sebagai bukti

bahwa resiko telah discover. Segera setelah konfirmasi tertulis dari

perusahaan asuransi diperoleh, penutupan atas nama Tertanggung

tersebut sudah dapat dicatatkan dalam Laporan Produksi.

j. Collect the Policy Documents and Issue Debit Note

Penerbitan dokumen polis dari perusahaan asuransi harus dimonitor,

dan setelah dokumen polis tersebut diterima, agar diteliti terlebih dahulu

apakah syarat dan ketentuan pertanggungan yang tercantum dalam polis

telah sesuai dengan syarat dan ketentuan pertanggungan yang tercantum

dalam Closing Instruction. Berdasarkan dokumen Polis Asuransi

tersebut, maka segera diterbitkan dokumen Debit/Credit Note.

k. Delivers All Policy Documents to Insured

Semua dokumen polis (Polis dan Debit/Credit Note) yang telah

diperiksa kebenaran dan keakuratannya, kemudian dikirimkan kepada

Tertanggung. Sesuai ketentuan perundangan lainnya, agar diterbitkan

15
Surat Penunjukan dan Standar Pelayanan Broker Asuransi yang

ditandatangani oleh Broker dengan Tertanggung

l. Collecting Premium from Insured and Pay to Insurer(s)

Berdasarkan dokumen Debit Note, kemudian Bagian Keuangan

melakukan penagihan premi kepada Tertanggung, dan segera

memproses pembayaran premi kepada Penanggung segera setelah

pembayaran premi dari Tertanggung diterima. Pialang Asuransi tidak

diperkenankan menahan dan menginvestasikan premi yang diterima dari

Tertanggung, dan pembayaran premi harus memperhatikan tenggang

waktu pembayaran premi dari Tertanggung dan kepada Penanggung,

serta harus selalu memperhatikan perimbangan antara harta kekayaan

dan hutang premi.

m. Filing Dokumen

Semua dokumen penutupan asuransi termasuk pembayaran premi

dari Tertanggung dan kepada Penanggung dibuatkan dalam file secara

updated.

Standard Operating Procedures (sop) penanganan perpanjangan polis asuransi

a. Existing Client /Policy

Minimal 1 atau 2 bulan sebelum periode polis/pertanggungan

tertentu berakhir, agar diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

16
1) Apakah terdapat outstanding premi yang belum diselesaikan

oleh Tertanggung, dan untuk hal ini agar dikoordinasikan

dengan Divisi/Unit Kerja yang terkait.

2) Apakah kondisi pertanggungan yang tengah berjalan sudah

merupakan yang terbaik untuk kondisi insurance market saat ini?

Jika belum, agar perluasan jaminan/kondisi pertanggungan

dimaksud dapat dimasukkan pada penawaran program

perpanjangan asuransi untuk periode berikutnya.

3) Apakah nilai atau obyek pertanggungan tidak mengalami

perubahan, baik penambahan maupun pengurangan dan agar

untuk hal ini ditanyakan kepada pihak Tertanggung.

4) Agar diteliti bilamana masih ada kasus klaim atas Polis Asuransi

bersangkutan yang belum selesai prosesnya dan agar hal ini

disampaikan kepada pihak Tertanggung.

b. Review and Redesign Existing Policy

1) Sebelum membuat review atas existing policy terlebih dahulu

dilakukan analisa mengenai current market conditions untuk

mengetahui perkembangan terkini dalam industry perasuransian

2) Agar dikirimkan Renewal Notice yang dilengkapi dengan

usulan program perpanjangannya (Renewal Program) dan

penawaran jenis penutupan asuransi lainnya, bilamana ada.

3) Atas dasar evaluasi data/informasi yang dikumpulkan, maka

selain menawarkan program perpanjangan Polis Asuransi yang

17
sudah ada, juga menawarkan penutupan Asuransi lainnya yang

sekiranya diperlukan oleh Tertanggung.

4) Bilamana diperlukan, survey ulang ke lokasi resiko dapat

dilakukan.

5) Pada tahap ini, Prinsip Mengenal Nasabah (Knowing Your

Customer) sudah dapat dilakukan.

c. Selection of Insurer(s)

Langkah berikutnya adalah pemilihan perusahaan asuransi

yang akan dijadikan sebagai Penanggung. Perlu diperhatikan agar

perusahaan asuransi yang dipilih harus memenuhi kriteria dari

berbagai aspek berdasarkan profil risiko, diantaranya reputasi,

kredibilitas, pengalaman dan tenaga ahli, kapasitas, pemodalan (asset,

ekuitas dan RBC), komitmen manajemen dan pelayanan klaim,

dukungan atas jenis risiko tertentu, serta kriteria terkait lainnya.

Perlu juga diperhatikan kinerja dan layanan atas existing Insurer(s)

sebagai acuan dalam pemilihan perusahaan asuransi pada program

penutupan perpanjangan.

d. Insurance Placement

Usulan program perpanjangan asuransi (renewal programme)

yang telah disusun, selanjutnya ditawarkan kepada Perusahaan

Asuransi guna mendapatkan dukungan (back-up) asuransi.

e. Propose Quotation to Insured

Segera setelah program perpanjangan asuransi mendapatkan

dukungan (back-up), agar penawaran program perpanjangan asuransi

(Quotation Slip) kepada Tertanggung dikirimkan.

18
f. Presentation and Negotiation with Insured

Adakan pertemuan dengan pihak Tertanggung guna

membahas program perpanjangan asuransi dimaksud dan penawaran

jenis penutupan asuransi lainnya, bilamana ada.

1) Bilamana Tertanggung tidak menyetujui penawaran program

perpanjangan asuransi, maka selanjutnya closed file.

2) Bilamana terdapat bagian-bagian tertentu yang belum mendapat

persetujuan dari Tertanggung, agar hal tersebut kembali

dinegosiasikan ulang kepada perusahaan asuransi.

g. Closing Instruction to Insurer(s)

Bilamana Tertanggung menyetujui penawaran renewal sesuai

quotation slip yang diajukan, maka segera dilakukan instruksi

penutupan asuransi kepada Perusahaan Asuransi yang memberikan

dukungan. Dapatkan konfirmasi ulang dari Penanggung tersebut

secara tertulis sebagai bukti bahwa resiko telah dicover, dan sedapat

mungkin hindari konfirmasi yang bersifat verbal. Segera setelah

mendapatkan konfirmasi tertulis dari Penanggung, maka account

tersebut segera dicatatkan dalam Laporan Produksi.

h. Collect Policy Documents

Monitor penerbitan dokumen polis dari perusahaan asuransi.

Setelah dokumen polis perpanjangan diterima, agar diteliti terlebih

19
dahulu apakah syarat dan ketentuan pertanggungan yang tercantum

dalam polis telah sesuai dengan syarat dan ketentuan pertanggungan

yang disepakati. Kemudian penerbitan Debit/Credit Note dapat

diproses.

i. Deliver Policy Document to Insured

Setelah seluruh dokumen polis dipastikan benar, segera

kirimkan dokumen Debit Note beserta Polis Asuransi/Cover

Note/Certificate kepada Tertanggung. 8 Sesuai ketentuan

perundangan lainnya, agar diterbitkan Surat Penunjukan dan Standar

Pelayanan Broker Asuransi yang ditandatangani dan Tertanggung

j. Premium Payment from Insured and Pay to Insurer(s)

Berdasarkan dokumen Debit Note, agar Divisi Keuangan &

Administrasi dapat melakukan penagihan premi kepada Tertanggung,

dan segera memproses pembayaran premi kepada Penanggung segera

setelah Tertanggung melakukan pembayaran premi.

k. Filing Dokumen

Semua dokumen polis termasuk administrasi penutupan

perpanjangan agar disusun secara akurat, lengkap dan updated.

Standard Operating Procedure (SOP) penanganan klaim

a. Claim Occurs

Merupakan suatu peristiwa yang menyebabkan kerugian ,

kerusakan, kehilangan, luka badan, meninggal, tanggung jawab

hukum atas suatu objek dan/atau kepentingan yang dipertanggungka

20
b. Claim Notification

1) Laporan Pendahuluan klaim (notification of claim) yang

diterima dari Tertanggung dicatat dalam buku registrasi klaim

dan bilamana laporan pendahuluan klaim ini baru disampaikan

secara lisan, agar kemudian hal ini ditegaskan secara tertulis.

Setiap klaim harus dimaksukkan dalam Claim Record yang

memuat ringkasan mengenai klaim tersebut

2) Periksa validitas Polis Asuransi yang bersangkutan (premi,

jangka waktu pertanggungan, jenis polis dan sebagainya) dan

teliti apakah klaim tersebut liable berdasarkan kondisi polis. Jika

tidak liable, agar dibuatkan surat pemberitahuan dan penjelasan

kepada Tertanggung untuk selanjutnya closed file.

3) Teruskan laporan klaim pendahuluan kepada Penanggung dan

perlu diperhatikan batas waktu pelaporan klaim harus sesuai

dengan persyaratan polis yang bersangkutan agar tidak

melampaui batas waktu pelaporan klaim yang diisyaratkan.

4) Periksa apakah premi sudah dibayar lunas oleh Tertanggung, dan

apakah sudah diteruskan pembayarannya kepada Penanggung.

Jika belum dilunasi, agar penagihannya dikoordinasikan bersama

Divisi Keuangan.

c. Claim Survey

Pelajari kasus klaim tersebut dan bilamana perlu, lakukan

survey agar mendapatkan informasi secara cepat dan tepat.

21
d. Furnishing Claim

Documents Inventarisir dokumen-dokumen klaim yang

diperlukan untuk selanjutnya dimintakan kelengkapannya kepada

Tertanggung. Claim Form (bila ada) yang diberikan oleh

Penanggung agar diteruskan kepada Tertanggung dan dibantu dalam

hal proses pengisiannya. Dokumen klaim yang disampaikan oleh

Tertanggung, harus diperiksa, dianalisa dan diverifikasi

kelengkapannya

e. Submission Claim Documents to Insurer/Adjuster

Dokumen klaim yang telah diperiksa dan telah diverifikasi

kelengkapannya kemudian dikirimkan kepada Penanggung/Loss

Adjuster.

f. Obtain Claim Adjustment from Insurer

Evaluasi dan negosiasikan kasus klaim tersebut dengan

Penanggung dan/atau Loss Adjuster agar Tertanggung dapat

memperoleh hak-haknya secara penuh dalam hal ganti rugi (klaim)

sesuai dengan syarat dan kondisi polis. Selalu melaksanakan

pemantauan atas proses klaim dan berupaya sedapat mungkin agar

penyelesaian klaim dilaksanakan secara cepat dan tepat.

g. Claim Agreement

Sampaikan, jelaskan dan rekomendasikan Claim Adjustment

kepada Tertanggung untuk mendapat persetujuan. Setiap kasus klaim

yang tidak dijamin oleh kondisi polis harus dijelaskan kepada pihak

Tertanggung secara tertulis dan selanjutnya dinyatakan berkas klaim

ini ditutup (Close no Claim).

22
Bilamana besarnya ganti rugi belum mendapat persetujuan dari

Tertanggung agar hal tersebut dinegosiasikan kembali dengan pihak

Penanggung / Adjuster.

h. Monitoring Claim Settlement/Payment

Process Claim Adjustment yang telah mendapat persetujuan

dari Tertanggung untuk selanjutnya dikonfirmasikan kepada

Penanggung untuk dilakukan pembayaran klaim. Proses pembayaran

klaim kepada Tertanggung sudah harus dilaksanakan dalam kurun

waktu 30 hari sejak tanggal persetujuan klaim oleh Tertanggung.

i. Closed File

Jika pembayaran kepada kepada Tertanggung sudah

direalisasikan, kemudian agar dilakukan closed file atas indivual

claim tersebut, dan selanjutnya claim tersebut dicatat dalam Claim

Record pada Claim Settled.

2. Peralatan dan Teknologi yang Digunakan

Peralatan dan teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam

menjalani suatu kegiatan usaha dalam bidang apapun pada sebuah

perusahaan.Tidak dapat Dipungkiri lagi bahwa pada era globalisasi seperti saat ini

penggunaan teknologi pada proses operasional kerja tidak dapat dipisahkan. Dalam

melakukan kegiatan operasional perusahaan, diperlukan peralatan dan teknologi

yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat digunakan untuk

menunjang kelancaran berlangsungnya kegiatan operasional perusahaan serta

meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja perusahaan.

23
Masing-masing karyawan menggunakan satu unit komputer yang terkoneksi

dengan internet menggunakan Local Area Network. Jika ada salah satu komputer

yang mengalami kerusakan, maka karyawan dapat menggunakan laptop yang telah

disediakan oleh perusahaan.

Mesin fotokopi, scanner, dan mesin fax hanya tersedia di lantai 2. Pada

setiap lantai ruang kerja karyawan disediakan pendingin ruangan sehingga

karyawan dapat merasa nyaman dalam melakukan pekerjaannya. Di setiap lantai

juga terdapat jaringan WiFi yang dapat diakses oleh karyawan.

3. Kualitas Sumber Daya Manusia

Di semua perusahaan Sumber Daya manusia (SDM)

merupakan sesuatu hal yang krusial dikarenakan salah satu faktor yang penting

untuk diperhatikan baik segi kulitas dan kuantitas. Sistem kerja dalam sebuah

perusahaan dapat dibuat dan diterapkan dengan baik, namun tanpa ditunjang

dengan SDM yang baik, sistem tersebut tidak akan berjalan dengan baik.

ANTARA INTERMEDIARY INDONESIA diawaki oleh Para Profesional

Muda yang mempunyai komitmen tinggi dan pengalaman praktis lebih dari 25

tahun dalam membantu, dan melayani Konsumen Asuransi Indonesia agar

mereka memperoleh perlindungan optimal dan merasa nyaman dalam

berasuransi. Manajemen ANTARA INTERMEDIARY INDONESIA bercita-

cita membangun Masyarakat Indonesia yang Insurance Minded dalam rangka

membangun Perekonomian Indonesia lebih baik dan maju.

ANTARA INTERMEDIARY INDONESIA sangat menyadari bahwa

Industri Asuransi ini harus dibangun melalui personal-personal yang qualified

dan committed, sehingga perusahaan merekrut tenaga kerja yang berasal dari

24
lulusan Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisakti (d/h. Akademi Asuransi

Trisakti) maupun Lembaga Pendidikan Asuransi, dan yang mempunyai latar

belakang reputasi praktis yang teruji dalam industri asuransi. PT. Antara

Intermediary Indonesia menganggap Tenaga Kerja sebagai Aset Utama dalam

bidang Asuransi yang digeluti, sehingga perusahaan sangat menghargai

kemampuan dan professionalisme seseorang, untuk itu perusahaan selalu

menempatkan Tenaga Kerja di atas Sumber Daya lainnya.

Walaupun PT. Antara Intermediary Indonesia masih berusia muda,

namun perusahaan telah mengirimkan tenaga kerjanya untuk belajar dan

menimba ilmu di berbagai Lembaga Pendidikan Antara Intermediary Indonesia

lain Lembaga Pendidikan Asuransi Indonesia (LPAI), dan Lembaga

Pengembangan Manajemen Asuransi (LPMA) agar jasa pelayanan perusahaan

kepada Konsumen dapat terus ditingkatkan.

Salah satu Key Performance Indicator (KPI) dalam menetapkan dan

menghargai kinerja karyawan adalah keinginan mereka untuk selalu senantiasa

mengembangkan diri di sepanjang tahun. Life is Journey of Learning adalah

salah satu nilai dari kehidupan perusahaan.

4. Lingkungan Kerja

Kantor PT. Antara Intermediary Indonesia Intermediary Indonesia berada di

Jalan Pintu Air V No. 43 Pasar Baru, Jakarta Pusat yang merupakan lokasi cukup

strategis untuk membuka ruko dan perkantoran karena dekat dengan Harco Pasar

Baru dan mudah untuk akses kemana saja serta dekat dengan Bank BCA dimana

Bank ini sangat memudahkan staff bagian Finance & Accounting apabila

memerlukan jasa perbankan dalam berbagai transaksi di perusahaan.

25
Kantor PT. Antara Intermediary Indonesia Intermediary Indonesia berupa

rukan yang memiliki empat lantai. Pada lantai pertama terdapat lobby, ruang rapat,

dan satu ruangan untuk bagian bagian Klaim serta pada bagian belakang terdapat

dapur. Di lantai ke-dua, lebih difokuskan ke bagian Marketing, dimana terdapat

satu ruangan besar untuk ruang kerja bagian marketing dan didalamnya ada

ruangan untuk Bapak Andreas Freddy Pieloor selaku Direktur. Di lantai ke-tiga,

ada satu ruangan yang difokuskan ke bagian Accounting dan Finance, dengan satu

ruangan kecil di dalamnya untuk menyimpan voucher transaksi yang nantinya

akan dijurnal ke dalam sistem oleh staff Accounting.

Sebenarnya ada tiga ruangan lagi, namun ada dua ruangan yang

dikarenakan sudah tidak digunakan lagi, maka saat ini kedua ruangan tersebut

hanya dijadikan gudang yang berisi arsip-arsip yang mungkin sudah tidak

digunakan lagi, sedangkan ruangan yang satunya lagi dijadikan tempat untuk

beristrirahat para karyawan yang ingin tidur. Sedangkan lantai ke-empat khusus

untuk karyawan yang tinggal di kantor bersama keluarganya.

Lingkungan kerja di dalam kantor PT. Antara Intermediary Indonesia

Intermediary Indonesia dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang rapat,

ruang kerja yang dilengkapi dengan pendingin ruangan dan komputer, laptop

sebagai cadangan kalau salah satu komputer mengalami kerusakan, printer, mesin

fax, mesin fotokopi, scanner, telepon untuk memudahkan karyawan antar divisi

saling berkomunikasi, water dispenser, dan toilet yang tersedia di setiap lantai.

Saat jam istirahat, para karyawan diperbolehkan ijin untuk makan siang dan

bersantai sampai jam istirahat yang ditentukan oleh kantor selesai. Untuk

operasional kantor, ada mobil khusus yang disediakan beserta supirnya yang selalu

standby dari pagi hari.

26
Untuk kebersihan kantor, ada tempat sampah yang disediakan di setiap

lantai yang digunakan untuk sampah perkantoran seperti kertas. Saat

melaksanakan magang kerja, penulis merasakan suasana kekeluargaan dan

solidaritas antar karyawan. Jika penulis merasa kesulitan dalam mengerjakan

tugas, karyawan yang lain bersedia membantu menyelesaikan permasalahan

tersebut. Hubungan kerja di Antara Intermediary Indonesia karyawan yang bersifat

kekeluargaan namun tetap menjaga profesionalitas menjadikan suasana kerja lebih

nyaman dan menyenangkan.

27
BAB III

EVALUASI BIDANG MAGANG

A. Interpretasi dan Analisa Data

1. Prosedur Operasi Kerja di PT. Antara Intermediary Indonesia

Prosedur kerja merupakan rangkaian tata pelaksanaan kerja yang diatur

secara berurutan, sehingga terbentuk urutan kerja secara bertahap untuk

menyelesaikan suatu pekerjaan. Prosedur operasi kerja dalam perusahaan juga

ditinjau dari alur kerja dalam perusahaan. Alur kerja yang berjalan dalam

perusahaan sudah berjalan baik, teratur dan terorganisir maka kerja sama antar

divisi dalam perusahaan juga berjalan dengan baik.

PT. Antara Intermediary Indonesia menerapkan sistem holocracy di dalam

prosedur operasi kerja yang diterapkan pada masing-masing departemen kerjanya.

Terdapat beberapa nilai plus dari sistem holocracy ini. Yaitu, meski setiap tim

mempunyai tugas masing-masing untuk diselesaikan mereka tetap bisa kompak

dalam membantu tim lain tanpa melupakan atau menitikberatkan pekerjaan mereka

dengan pekerjaan tim lain. Selain itu PT. Antara Intermediay Indonesia juga

menerapkan sistem kekeluargaan yang menunjukan rasa saling peduli antara

individu, sehingga kerjasama antara departemen ataupun individu dapat terjalin

dengan baik.

Bapak Freddy selaku Direktur juga mengadakan rapat di setiap hari Senin

dengan seluruh karyawan dari semua departemen yang memiliki tujuan untuk

memotivasi para karyawan untuk tetap semangat dalam bekerja. Selain itu rapat

tersebut juga bertujuan untuk me-review pekerjaan-pekerjaan dari masing masing

karyawan.

28
Pekerjaan yang sudah dilakukan, sedang dilakukan, atau yang akan

dilakukan, juga dibahas agar kendala yang dihadapi di dalam pekerjaan mereka

dapat diselesaikan dengan baik. Semua itu dibahas setiap Minggunya melalui rapat

ini. Lalu rapat ini juga memiliki tujuan lain, yaitu untuk mengakrabkan individu

satu sama lain agar komunikasi yang dilakukan dapat terjalin dengan baik dan

nyaman.

Sebagai contoh, hari pertama penulis melaksanakan magang pada hari

Senin, 20 Juni 2016. Penulis langsung diajak untuk mengikuti rapat. Di dalam rapat

tersebut terlihat sekali bagaimana kekompakan dan pola komunikasi yang

terbangun antar karyawan, bagaimana hasil pekerjaan mereka, apabila ada kendala

bisa langsung di diskusikan bersama untuk dicarikan solusinya. Komunikasi yang

ada di dalam rapat tersebut sangat santai, tidak kaku, dan tidak terlalu formal,

bahkan terkadang di rapat tersebut para karyawan mampu mengungkapkan masalah

individunya. Komunikasi yang seperti itu membuat para karyawan dapat lebih

mudah untuk menyampaikan pendapat mereka.

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, rapat tersebut dapat dikatakan

sebagai rapat Work in Progress, yang memberikan sesuatu yang sangat positif.

Sperti kinerja para karyawan dapat dengan mudah diketahui perkembangannya,

sehingga para atasan dapat segera mengambil keputusan untuk membantu

karyawannya mengenai pekerjaan yang sedang dilakukan.

29
2. Keahlian Marketing Communication yang Dapat Diterapkan

Proses magang kerja yang dilakukan penulis kurang lebih selama dua bulan,

membuat penulis harus melakuakn penerapan keahlian yang telah diajarkan selama

masa perkuliahan dalam praktek kerja nyata di perusahaan tempat melakukan

magang kerja. Berikut beberapa keahlian Marketing Communication yang

diterapkan penulis selama proses magang kerja:

a. Service Quality, merupakan ukuran seberapa baik suatu layanan

menemui kecocokan dengan harapan pelanggan. Penyelenggaraan

kualitas layanan berarti melakukan kompromi dengan harapan

pelanggan dengan tata cara yang konsisten. Hal ini sangat dibutuhkan

agar perusahaan dapat mengetahui bagaimana kualitas pelayanan yang

diberikan kepada customer, dan dapat memperbaiki kesalahan atau

kekurangan yang terjadi dalam melayani nasabah sehingga kepuasan

nasabah dapat meningkat. Penulis sendiri mendapatkan tugas membantu

nasabah dalam mempermudah proses klaim yang diajukan nasabah.

Seperti misalkan ada seorang nasabah yang mengajukan klaim

kendaraan bermotor, maka sebagai perantara yang baik, saya membantu

nasabah dengan memberi referensi bengkel yang telah bekerja sama

dengan perusahaan dan dijamin berkualitas.

b. Penulis juga mempelajari tahap tahap memproses klaim yang diajukan

nasabah. Memproses klaim dibutuhkan waktu yang tidak singkat

dikarenakan memproses klaim harus dipenuhi oleh informasi dan data-

data lengkap yang diberikan oleh nasabah. Apabila ada phak yang

terlibat maka pihak tersebut atau disebut pihak ketiga juga harus

mengikuti prosedur dalam memproses klaim dengan memberi sehala

30
infomasi dan data secara jujur dan benar. Setelah itu ketika informasi

dan data sudah terpenuhi maka dapat ditentukan apakah klaim tersebut

dapat diajukan atau tidak terkait dengan isi polis asuransi milik nasabah.

3. Tugas tugas selama Magang Kerja

Berikut adalah tugas tugas yang diberikan kepada penulis selama melakukan proses

magang kerja.

Tabel 3.1

Tugas selama magang kerja

Tanggal Perkerjaan

Minggu 1 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary


Indonesia.
Pengenalan divisi divisi pada perusahaan tersebut
Minggu 2 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary
Indonesia.
Pengarahan dari Supervisor tentang tugas tugas
departemen klaim
Minggu 3 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary
Indonesia.
Mempelajari dan mendalami pialang asuransi khususnya
bagian klaim
Minggu 4 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary
Indonesia.
Mempelajari cara menangani kasus klaim dengan data-
datanya
Minggu 5 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary
Indonesia.
Menangani kasus klaim yang di ajukan dengan mencari
informasi secara jelas tentang kejadian kecelakaan dari
tertanggung dan pihak lain
Minggu 6 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary
Indonesia.
Melakukan survey kepada calon nasabah pialang asuransi
dengan datang langsung ke tempat dan mendata hal yang
diperlukan.
Minggu 7 Rapat bersama seluruh pekerja PT. Antara Intermediary
Indonesia.
melakukan evaluasi dan menyelesaikan semua pekerjaan
seperti mendata dan merapihkan dokumen / file.

31
4. Hambatan

Selama penulis melakukan proses magang kerja di PT. Antara Intermediary

Indonesia, penulis sempat menemui beberapa hambatan di saat melakukan proses

magang kerja, berikut adalah beberapa hambatan yang sempat dialami oleh penulis

a. Pada hari pertama penulis kesulitan untuk berkomunikasi dengan

karyawan lain, karena proses adaptasi yang berlangsung membutuhkan

waktu yang tidak singkat. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama

karena hanya beberapa jam saja penulis sudah langsung akrab dengan

para karyawan, sehingga penulis dapat bertanya banyak hal mengenai

perusahaan, membantu penulis dalam melakukan beberapa pekerjaan

yang diberikan Supervisor kepada penulis.

b. Deadline beberapa pekerjaan yang sangat ketat membuat penulis berada

dalam tekanan disaat mengerjakan tugas, namun semuanya masih dapat

diselesaikan penulis dengan tepat waktu, berkat bantuan dari para rekan

kerja di Claim Department. Melalui tugas dengan deadline ketat

tersebut, penulis mendapat pengalaman dan belajar bagaimana caranya

menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efisien.

c. Penggunaan beberapa istilah-istilah kerja yang belum dipahami oleh

penulis (seperti CAR, PAR, HULL, MC, MV) sehingga penulis

membutuhkan penjelasan lebih lanjut mengenai istilah-istilah yang

belum dimengerti tersebut sebelum melaksanakan tugas. Setelah

beberapa lama, penulis mulai familiar dengan istilah tersebut, sehingga

perintah kerja dapat segera dilaksanakan dan diselesaikan.

32
B. Perbandingan Teori dengan praktik

Tabel 3.2

Perbandingan teori dengan praktik

No. Mata Kuliah Teori/Konsep Praktik

1 Basic Membidik suatu objek atau Penulis diberi tugas untuk


dokumen dapat dilakukan mensurvey calon nasabah
Photography dengan banyak cara. Namun pialang asuransi dengan
seorang pemotret umumnya melakukan foto pada
harus menguasai teknik panel-panel dan beberapa
EDFAT (entire, detail, frame, dokumen dan properti
angle, time). secara detil.

2 Komunikasi Komunikasi antar Pada ssat survey, penulis


pribadi adalah komunikasi yang melakukan komunikasi
Antar Pribadi berlangsung dalam situasi tatap langsung dengan calon
muka antara dua orang atau nasabah pialang asuransi.
lebih, baik secara terorganisasi
maupun pada kerumunan orang
(Wiryanto, 2004).
3 Consumer Membuat strategi marketing Untuk mengetahui
communication yang paling kebutuhan konsumen
Behaviour cocok untuk dikomunikasikan maka dibutuhkan analisa
terhadap konsumen dengan perilaku konsumen.
cara memahami perilaku
konsumen.
4 Public Speaking Berbicara merupakan alat Ketika melakukan survey,
komunikasi yang utama. penulis melakukan sedikit
penjelasan produk pialang
asuransi kepada calon
nasabah.

33
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang di dapat penulis selama dua bulan

melakukan aktivitas magang di PT. Antara Intermediary Indonesia, penulis

memperoleh berbagai macam informasi mengenai aktivitas dan kegiatan-kegiatan

yang dibutuhkan sehingga mampu memberikan kesimpulan mengenai praktik

bisnis yang ada di PT. Antara Intermediary Indonesia. Berikut adalah kesimpulan

kesimpulan berdasarkan hasil pengamatan penulis :

1. Sumber Daya Manusia

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, sumber daya manusia

PT.Antara Intermediary Indonesia memiliki kompetensi yang cukup

tinggi dan memiliki keahlian kerja yang sesuai dengan bidangnya. Lalu

penguasaan bahasa inggris harus lebih ditingkatkan karena tidak sedikit

PT. Antara Intermediary Indonesia bertemu dengan orang asing, pada

masa seperti ini karyawan di bidang marketing selalu memberikan

tugasnya kepada mereka yang lebih fasih dalam berbahasa inggris .

2. Lingkugan Kerja

Lingkungan kerja PT. Antara Intermediary Indonesia cukup baik

dimana karyawan memiliki rasa kekeluargaan, di sela-sela pekerjaan

tidak sedikit ada canda tawa sehingga timbul suasana yang harmonis

namun tidak luput dari pekerjaan. Keadaan kantor yang bersih dan rapi

juga menunjang jalannya kegiatan operasional perusahaan. Selain itu,

tiap lantai yang memfokuskan kepada divisi dapat membantu

konsentrasi karyawan.

34
3. Prosedur Operasi Kerja

Prosedur operasi kerja PT. Antara Intermediary Indonesia cukup

baik dimana setiap divisi memiliki tugas dan tanggung jawab masing-

masing sehingga dapat membantu karyawan dalam melakukan

pekerjaan sehari-hari dengan optimal dan meningkatkan kualitas kerja

karyawan. Rapat Evaluasi kerja yang dilakukan di awal minggu

membantu karyawan untuk bekerja lebih baik lagi daripada sebelumnya

dengan mengetahui kendala apa yang dialami pada saat itu, sehingga

kedepannya karyawan dapat mengatasi masalah sejenis yang akan

dihadapi.

4. Peralatan dan Teknologi

Peralatan dan Teknologi yang disediakan cukup baik karena dapat

menunjang kegiatan sehari-hari, namun untuk peserta magang tidak

disediakan komputer yang terhubung ke server sehingga penulis

menggunakan komputer karyawan yang pada masa itu mengambil cuti

dan menggunakan laptop pribadi.

5. Hasil Kerja

Hasil kerja yang dilaksanakan selama ini cukup baik, dimana

penjualan jasa sebagai pialang asuransi setiap bulannya tidak mengalami

penurunan yang signifikan dan bahkan sering terjadi proses repeat order

(Pemesanan kembali) dari klien.

35
B. Saran

Selama melakukan magang kerja, penulis menemukan beberapa kekurangan

didalam aktivitasnya, Berikut adalah beberapa saran dan masukan dari penulis

kepada perusahaan PT. Antara Intermediary Indonesia.

1. Sebaiknya disediakan tempat penerimaan tamu seperti ruang depan atau Lobby

agar tamu merasa lebih nyaman dan tidak mengganggu karyawan lainnya.

2. Akses intenet yang stabil dan cepat untuk mendukung kinerja karyawan,

sehingga dengan akses internet yang stabul tidak menyebabkan gangguan

lainnya.

3. Meningkatkan kualitas SDM dengan memberi pelatihan dan pengembangan

kemampuan karyawan terutama dalam kedisiplinan dan berbahasa inggris

sehingga tidak terjadi canggung antara karyawan dengan konsumen.

4. Meningkatkan kualitas teknologi seperti komputer agar kinerja karyawan lebih

optimal dan lebih baik sehingga tidak ada ganggu saat proses bekerja.

36
DAFTAR PUSTAKA

Caples, John. 1997. Tested Advertising Methods. Fifth Edition: Prentice Hall.

Komputer merupakan salah satu perangkat elektronika 2016, Jatikom, Maret,

http://www.jatikom.com/2016/03/pengertian-komputer.html, diakses 2 November

2016.

Rini, Fitriani 2014, http://pengertianmanage-ment.blogspot.co.id/2014/08/pengertian-

event-management.html Manajemen Keuangan, diakses 2 November 2016.

37
LAMPIRAN

38
Gambar 1

Penulis di Lobby Perusahaan

39
Gambar 2

Penulis Bersama Supervisor

40
Gambar 3

Penulis bersama Divisi Klaim

41

Anda mungkin juga menyukai