Anda di halaman 1dari 12

BAB 3

OBYEK PENELITIAN

3.1 Struktur Organisasi Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. MCF dan PT. MAF adalah perusahaan pembiayaan sepeda motor

yang berkembang dengan pesat, didirikan pada 24 September 2007 diresmikan

oleh Bapak Chairul Tanjung selaku pemegang saham utama di CT Corp. Tidak

lama setelah itu pada tanggal 6 Desember 2007 didirikanlah PT. Mega Auto

Finance, dimana pada bagian ini hanya mengurusi kredit khusus sepeda motor

merk Yamaha. Peresmian PT. MCF dan PT. MAF dilaksanakan di Kantor

PusatWisma 76 Lt. 16 Jl. Let. Jend. S Parman Slipi Jakarta Barat. Telp (021)

53666627/ 53666628. Dari tahun 2007 sampai dengan November 2011 tercatat

PT. MCF dan PT. MCF sudah memiliki 183 Cabang dan lebih dari 5000

karyawan.

CT Corp, sebagai pemegang saham utama PT. MCF dan PT. MAF

berkomitmen untuk selalu memberikan dukungan, baik dalam hal manajemen,

pendanaan, pemasaran maupun operasional perusahaan.

27
28

Gambar 3.1 Proses Perkembangan Perusahaan

Gambar 3.2 Fokus Usaha Pembiayaan

3.1.2 Profil Perusahaan

Gambar 3.3 Logo PT. MAF dan PT. MCF


29

Nama Perusahaan : Mega Auto Central Finance

Alamat : Jl. Let. Jend. S Parman Slipi Jakarta Barat

Wisma 76 Lt. 16

No telp : (021) 53666627 / 53666628

Website : www.maf.co.id - www.mcf.co.id

Jenis Perusahaan : Leasing / Pembiayaan

PT. MCF dan PT. MAF adalah perusahaan yang bergerak dibidang

pembiayaan. Perusahaan ini memiliki dua logo yang biasa di kenal oleh

masyarakat sebagai MCF dan MAF yaitu Mega Central Finance (MCF) yang

dapat melayani kredit sepeda motor merk Honda dan Suzuki. Sedangkan Mega

Auto Finance (MAF) hanya melayani kredit khusus motor merk Yamaha. PT.

MCF dan PT. MAF biasa disebut juga sebagai MACF untuk mempermudah

dalam penyebutan.

3.1.3 Visi Perusahaan

Visi dari MACF adalah menjadi perusahaan pembiayaan yang menjadi

pilihan serta dipercaya konsumen dalam memberikan solusi pembiayaan dengan

memberikan pelayanan terbaik dan dapat diandalkan sehingga memberikan hasil

yang terbaik bagi Stakeholder.


30

3.1.4 Misi Perusahaan

Misi dari MACF adalah :

1. Menyediakan layanan pembiayaan yang beragam dan lengkap untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan.

2. Membangun jaringan bisnis yang handal didukung dengan teknologi terkini agar

pelayanan kepada konsumen, dealer dan pihak terkait lainnya dapat diberikan

dengan cepat dan tepat.

3. Membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan dan

dealer.

4. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan

5. Memberikan nilai tambah yang terbaik kepada para stakeholders yang meliputi

pemegang saham,karyawan, pelanggan dan masyarakat sekitar.

3.1.5 Struktur Perusahaan

Struktur perusahaan adalah faktor yang penting dalam menentukan

keberhasilan suatu perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi, masing-

masing memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menjalankan tugas sehingga

dalam promosi yang dijalankan dapat berjalan sesuai dengan harapan

perusahaan.

MACF berada di bawah naungan CT Corp sebagai perusahaan yang

bergerak dibidang pembiayaan.


31
32

Keterangan:

1. Presiden Direktur bertugas memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif,

memimpin rapat umum, menjaga keselarasan dan efektivitas perusahaan.

Presiden direktur di PT. Mega Central Finance dan PT. Mega Auto Finance

mengepalai Direktur Bussiness Support, Direktur Finance dan Direktur

Marketing

2. Internal Audit bertugas menyelidiki dan menilai pengendalian intern dan efisiensi

pelaksanaan fungsi berbagai unit organisasi. Ruang lingkup harus meliputi

pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian

internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang

diberikan yaitu :

a. Keandalan informasi

b. Kesesuaian dengan kebijaksanaan

c. Rencana, prosedur dan peraturan perundang-undangan

d. Perlindungan terhadap harta

e. Penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien dan

f. Pencapaian tujuan.

3. Direktur Marketing bertanggung jawab untuk operasi pemasaran dan komunikasi

secara keseluruhan dalam perusahaan. Dalam aspek kreatif dari pekerjaan,

direktur marketing bertanggung jawab untuk mengawasi operasi dan

perencanaan kampanye pemasaran dan hubungan baik dengan konsumen.

4. Direktur Finance Administrasi dan Legal bertugas mengawasi anggaran,

administrasi surat-surat perjanjian.


33

5. Direktur Business Support bertugas mengontrol divisi IT, HRD dan T&D untuk

menyiapkan sumber daya manusia, menyiapkan materi pembekalan untuk

operasional, serta menyiapkan perangkat lunak.

3.2 Prosedur yang Berlaku

Sebagaimana diketahui pada setiap perusahaan tentunya memiliki

prosedur-prosedur yang berlaku yang harus dijalani didalamnya, begitu juga

dengan Mega Auto Central Finance. Presiden Direktur bertugas memimpin

perusahaan dan bertanggung jawab atas segala yang terjadi di perusahaan,

mengawasi setiap karyawannya, serta memberi instruksi kepada setiap divisi

dibawahnya yaitu Marketing, Finance, dan Business Support.

Divisi Marketing mempunyai tugas melakukan pekerjaan yang berkaitan

dengan marketing dan Public Relation serta menerima perintah yang diberikan

oleh presiden direktur dan nantinya akan disampaikan kepada staff pada divisi.

Divisi Finance mempunyai tugas yang berhubungan dengan keuangan

perusahaan serta menjalankan perintah yang diberikan oleh presiden direktur.

Direktur Finance harus selalu mendapatkan informasi keuangan baru yang

sedang up-date di perusahaan, serta memberikan pengarahan kepada staff-staff

keuangan lainnya. Divisi Business Support bertugas mengumpulkan informasi-

informasi baru yang nantinya akan dijadikan acuan pada perusahaan untuk

meningkatkan produktivitas perusahaan.

Dengan hasil kebijakan perusahaan, semua berada pada kuasa presiden

direktur. Dengan itu dapat disimpulkan bahwa presiden direktur memberikan

perintah yang nantinya akan dijalankan oleh Direktur Marketing Public Relation,
34

Direktur Keuangan, dan Direktur Business Support untuk menjalankan tugasnya.

Lalu setiap direktur akan meneruskan informasi dan perintah kepada staff

divisinya masing-masing.

3.3 Metode Pengumpulan Data

3.3.1 Data Primer

Data atau informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan

responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan

menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara.

(Sarwono, 2006: 16)

Penulis melakukan pengumpulan data primer dengan cara mewawancarai

karyawan perusahaan yang bersangkutan dengan judul penelitian ini dan

mengobservasi lingkungan bekerja yang terjadi sehari-hari.

a. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mewawancarai:

1. Darmawan Wijoyo (Staff Corporate Marketing RO & Fleet)

Selaku staff yang menjalankan peran PR eksternal kepada konsumen

dan menjalankan corporate marketing serta sebagai peserta acara

acara internal perusahaan.

2. Rahwata Pinawan (Kepala Training & Development)

Selaku staff yang menjalankan peran PR internal secara keseluruhan


35

dan menjalankan komunikasi internal perusahaan serta orang yang

memiliki usulan dan ide pertama Morning Break Talk.

3. Lita Wulandari (Koordinator Training Development)

Selaku Panitia dan koordinator lapangan yang bertugas saat

berlangsungnya acara acara internal.

4. David Liem (Training & Development - Corporate Culture)

Selaku staff yang menyampaikan komunikasi internal secara visual,

serta panitia pelaksana dan mengurus acara internal.

b. Observasi

Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation)

adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra

yang dimiliki. Kegiatan observasi merupakan salah satu kegiatan untuk

memahami lingkungan. (Ardianto, 2011: 179)

Penulis melakukan pengamatan melalui:

1. Mengamati kelancaran proses kerja yang terjadi di lingkungan kerja

2. Memperhatikan proses komunikasi yang terjadi diantara karyawan

dan atasan.

3. Mengamati kelancaran acara-acara internal perusahaan.

3.3.2 Data Sekunder

Menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana

untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Ini

juga dikenal dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang
36

biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan

kualitatif. (Sarwono, 2006: 17)

Pada penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data sekunder

dengan cara studi kepustakaan, meneliti data perusahaan, dan internet.

1. Studi kepustakaan

Dengan membaca dan mempelajari buku-buku teks, catatan kuliah atau

makalah-makalah serta laporan arsip organisasi untuk memperoleh

perbandingan antara teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi di

lapangan.

2. Data Perusahaan

a. Arsip dan dokumen di PT. MCF dan PT. MAF

b. Company Profile Mega Auto Central Finance

3. Internet

Penulis mendapatkan informasi melalui media internet, terutama pada

website PT. Mega Central Finance dan PT. Mega Auto Finance.

3.4 Permasalahan Yang Ada

Pada jaman yang penuh dengan persaingan bisnis seperti sekarang

diperlukan kinerja perusahaan yang baik agar tidak tertinggal dengan perusahaan

yang lain terlebih pada pesaing bisnis di segmen yang sama. Agar tidak

tertinggal dengan pesaing yang lain, maka Mega Auto Central Finance harus

meningkatkan kerjasama tim, dimana didalam kerja sama tim memerlukan


37

komunikasi internal yang berjalan baik didalamnya agar kerja sama tim dapat

berjalan dengan baik.

Penulis menemukan ada beberapa permasalahan yang sering terjadi di

Mega Auto Central Finance, penulis akan menjelaskan permasalahan yang

terjadi didalam lingkungan kerja perusahaan. Permasalahan-permasalahan

tersebut adalah kurang nya hubungan komunikasi antar karyawan, kelancaran

informasi, serta kurangnya sumber daya manusia. Hubungan komunikasi antar

karyawan sering dilupakan dalam lingkungan kerja, karena kebanyakan

karyawan hanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Kurang nya

komunikasi karyawan dengan karyawan lainnya, khususnya di hubungan antara

divisi serta atasan dan bawahan, mengakibatkan terhambatnya proses pekerjaan

yang terjadi didalamnya. Seperti yang terjadi di dalam Mega Auto Central

Finance, tidak banyak karyawan yang kenal satu dengan yang lainnya,

khususnya hubungan karyawan antar divisi yang mengakibatkan miskomunikasi

didalamnya.

Yang berikutnya adalah kelancaran penyampaian informasi yang dimana

seringkali diabaikan, setiap karyawan dari setiap divisi yang ada pasti memiliki

berbagai macam informasi yang harus disampaikan baik ke karyawan lain

maupun ke divisi lainnya. Permasalahan ini juga bagian dari hubungan

komunikasi antar karyawan, dimana hubungan tersebut dapat mempengaruhi

proses bekerja. Proses komunikasi yang buruk tentunya juga akan memberikan

kesulitan bagi karyawan, khususnya kelancaran bekerja antar divisi seperti yang

terjadi di kantor pusat Mega Auto Central Finance.


38

Permasalahan ini dipilih oleh peneliti, karena komunikasi internal yang

baik didalam perusahaan tentunya akan menghasilkan kinerja yang baik untuk

kemajuan perusahaan itu sendiri.

3.5 Alternatif Pemecahan Masalah

Dari masalah yang ada di atas, peneliti merumuskan beberapa alternatif

pemecahan masalah. Dimana alternatif pemecahan masalah tersebut dapat

menjadi bahan evaluasi dan solusi bagi Mega Auto Central Finance untuk dapat

mengembangkan peranan Public Relation di dalam melaksanakan kegiatannya

melalui meningkatkan komunikasi internal perusahaan, dengan cara

mewawancarai staff perusahaan, mengobservasi kondisi yang dialami dalam

keseharian didalam lingkungan bekerja, serta studi pustaka data perusahaan

untuk mengetahui kondisi seperti apa yang saat ini terjadi di lingkungan kerja,

sehingga penulis dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada.

Anda mungkin juga menyukai