Anda di halaman 1dari 3

Takut!

Takut ketika membayangkan rumah rumah diledakkan


Takut ketika membayangkan kepala kepala tak bertubuh
Takut ketika membayangkan kehormatan melayang
Takut ketika membayangkan terpisah dengan orang tua
Takut ketika membayangkan senjata ditodongkan
Takut ketika nyawa kan direnggut

Bukan ini peperangan sesungguhnya!

Wahai kaum muslim

Tegakkan kepala!
Lihat ke depan!
Tentukan tujuan!

Sadarlah! Peperangan sesungguhnya di depan mata!

GHOZUL FIKRI
Berbicara tentang apa itu Ghozul Fikri

Ghozul Fikri ialah penyerangan terhadap pemikiran umat Islam guna merubah apa yang ada di
dalamnya sehingga tidak bisa lagi membedakan hal hal yang benar karena telah tercampur dengan
hal hal yang tidak islami.

Wahai Saudariku!

Setiap hal pasti ada tujuan. Sedangkan tujuan Ghozul Fikri adalah tujuan yang keji, dengan
tujuan memurtadkan kaum muslimin dari agamanya. Mereka mengeluarkan teori teori baru. Ide ide
cemerlang, argumentasi, dan tulisan tulisan serta propaganda propaganda baru.

Seperti yang kita ketahui, semakin berkembang zaman semakin berkembang juga teknologi.
Televisi, internet, radio, majalah, iklan. Inilah tempat tempat bersarangnya mereka. Mengubah opini
umat Islam. Bahkan terbentuk sebuah kalimat

“Barang siapa yang menguasai pers maka ia bisa menguasai dunia”

Saudariku di jalan Allah!

Banyaknya Beasiswa pelajar ke negeri kafir dengan tujuan mengubah pola pikir pelajar agar
menjadi anti islam ini sungguh sangat disayangkan. Bukan hanya itu, reality show, kontes olahraga,
dan banyaknya bantuan sosial mengatasnamakan kemanusiaan yang menggiring para generasi
muslim menuju kemurtadan.

QS Al Baqoroh 217

‫ت وكههوك ك‬
‫كاففرر‬ ‫ن فدين فهف فكي ك ه‬
‫م ت‬ ‫م عك ت‬ ‫من تك ه ت‬
‫ن ي كترت كد فد ت ف‬
‫م ت‬
‫عوا وك ك‬‫طا ه‬‫ست ك ك‬‫نا ت‬ ‫ن فدين فك ه ت‬
‫م هإ ف ف‬ ‫م عك ت‬‫دوك ه ت‬ ‫ى ي كهر د‬ ‫قات فهلون كك ه ت‬ ‫وككل ي ككزاهلو ك‬
‫حت ت ى‬
‫م ك‬ ‫ن يه ك‬
‫ن‬
‫دو ك‬‫خال ف ه‬ ‫م ففيكها ك‬ ‫ب التنارف هه ت‬ ‫حا ه‬‫ص ك‬
‫ك‬
‫كأ ت‬ ‫خكرةف وكأول ىكئ ف ك‬ ‫م ففي الد دن تكيا كواتل ف‬ ‫مال ههه ت‬
‫ك‬
‫ت أع ت ك‬ ‫حب فط ك ت‬‫ك ك‬‫فكهأول ىكئ ف ك‬
“...Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari
agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barangsiapa yang murtad di antara
kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di
dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Wahai wanita pejuang tegaknya Islam!

Sadarkah?

Sadarkah bahwa kita telah larut dalam alur permainan mereka?


Alur permainan yang telah meluluh lantakkan agama kita.
Sementara mereka tertawa atas kemurtadan kita.

Sadarkah?

Sadarkah bahwa kita telah hanyut dalam buaian nyanyian mereka?


Nyanyian yang menidurkan hati hati para pecinta Islam.
Sementara mereka berlonjak riang melihat kita diliputi kebodohan.

Sadarkah?

Sadarkah bahwa kita telah terbuai dalam kesenangan yang fana?


Kesenangan yang dipenuhi oleh syubhat syubhat kegelapan.
Sementara mereka meracuni aqidah para muslim.

Wahai Muslimah yang hidup di hatinya keimanan!

Relakah kita, Nabi Muhammad dilecehkan?!


Relakah kita, Quran ini dihina? Dibakar?!
Relakah kita, Ulama kita dicecar habis habisan?!
Relakah kita, bahwa keadilan nyatanya hari ini tidak memihak pada Islam?!

Malam ini kita harus sadar,


Akan kebiadaban musuh Islam yang telah mengikis habis keimanan kita semua.

Wahai Saudariku!

Sungguh menyayat hati, melihat keadaan kita yang sekarang. Mengidolakan manusia yang
tidak patut diidolakan. Bukankah agama sudah menjelaskan siapa yang pantas untuk menjadi
qudwah? Dan kalian pasti tau bahwa ia adalah Rasulullah Shalla Allahu alaihi wa Salaam. Ketika
bangun tengah malam bukannya untuk tahajjud, tapi untuk menonton streaming drama.
Menganggap jilbab adalah budaya arab, asyik chattingan dengan lawan jenis tanpa keperluan adalah
hal yang lumrah, bahkan Sosial Media bagaikan oksigen dalam hidupnya. Karena kecintaan kita
terhadap hal hal tersebut jugalah kita cenderung meneladaninya dan melalaikan aturan aturan
agama. Perintah orang tua diabaikan, Nasihat Ustadz dan Ustadzah dibangkangi dan bahkan
dianggap angin lalu.

Sudah sedalam apa kita tersuki oleh Ghozul Fikri ini Akhowat? Mereka yang berpropaganda di
balik ini semua dengan jahatnya telah berhasil merobohkan kekokohan iman para siswi Al Bayyinah.

Lalu, pantaskah kita hanya berdiam diri? Apa yang harus kita lakukan?
Hal yang paling utama adalah mengokohkan aqidah kita. Kemudian, jangan pernah berat
mengatakan TIDAK pada kemunkaran. Lalu, berbanggalah dengan identitas kita sebagai seorang
muslimah, berbahagialah jika kita ternyata terlihat berbeda dari mereka yang jauh dari Islam. Jangan
pernah merasa malu dengan uluran panjang jilbab yang menjaga kehormatan ini. Sadarlah Akhowat
bahwa Islam membawa kita kepada kebenaran, kedamaian, dan kebahagiaan.

Maka, Malam ini kita harus sadar sesadar sadarnya


Bahwa kita belum merdeka
Bahwa kita ternyata masih dalam jajahan bangsa Kuffar
Bukan dengan senjata. Bukan dengan tentara
Tapi, dengan budaya budaya merusak yang telah menghancurkan pilar pilar Islam
Tanpa kita sadari.

Dan inilah tanggung jawab kita,


Untuk mengembalikan generasi ke arah yang benar
Untuk meluruskan generasi agar kembali pada Islam
Untuk menyadarkan generasi bahwa Islam adalah harga mati!

TAKBIR!!!

Anda mungkin juga menyukai