di Indonesia
Disusun oleh :
XI MIPA 2
Kelompok 5
1. Anggoro Permadi
2. Diyana Fajriyah
3. Kenita Aulia Dzahra
4. Nisrina Quratul’aini
5. Vita Cahya Sabrina
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Sistem hukum di Indonesia merupakan campuran dari sistem hukum di eropa, hukum
agama dan hukum adat. Sebagian besar sistem yang dianut mengacu pada hukum
eropa, khususnya belanda. Hal ini berdasarkan fakta sejarah bahwa Indonesia
merupakan bekas wilayah jajahan belanda. Hukum agama juga merupakan dari sistem
hukum di Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia menganut agama
islam, maka hukum islam lebih banyak di terapkan, terutama di bidang perkawinan,
kekluargaan, dan warisan. Sementara hukum adat merupakan aturan-aturan
masyarakat yang di pengaruhi oleh budaya-budaya yang ada di wilayah nusantara dan
di wariskan secara turun temurun.
Di depan hukum, semua orang sama. Pengadilan tidak hanya mengadili berdasarkan
undang-undang, tetapi mengadili menurut hukum.Namun Penegakan hukum berbagai
kasus di negeri ini sering kali mengingkari rasa keadilan yang menyengsarakan
masyarakat, diskriminasi hukum kerap dipertontonkan oleh aparat penegak hukum.
Istilah yang sudah lumrah dimasyarkat yaitu tajam ke bawah namun tumpul keatas
yang berarti ketika berhadapan dengan orang yang memiliki kekuasaan, baik itu
kekuasaan politik maupun uang, maka hukum menjadi tumpul. Tetapi, ketika
berhadapan dengan orang lemah, yang tidak mempunyai kekuasaan dan sebagainya.
Hukum bisa sangat tajam. Hal ini terjadi karena proses hukum itu tidak berjalan secara
otomatis, tidak terukur bagaimana proses penegakan hukumnya. Seharusnya, ketika
ada kasus hukum kita bisa melihat dengan cara yang matematis. Perbuatannya apa,
bagaimana prosesnya, bagaimana proses pembuktiannya, bagaimana keputusannya.
Kalau ini diterapkan, proses penyelesaian hukumnya pasti berjalan dengan baik.
‘Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum’
Dari ayat tersebut sudah sangat jelas bahwa setiap orang berhak diperlakukan sama
dihadapan hukum. Tidak peduli status sosialnya, baik dia pemulung sampai presidan
sekalipun harus diperlakukan sama dihadapan hukum. Fenomena-fenomena inilah
yang membuktikan bahwa penerapan sistem peradilan di Indonesia masih banyak yang
belum sesuai dengan UUD 1945.
http://mhzaqi.blogspot.com/2016/11/bab-i-pendahuluan-latar-belakang-saat.html
https://www.researchgate.net/publication/329608980_EFISIENSI_PENERAPAN_SISTEM_HUKUM_DI_IN
DONESIA
https://nurlitanggraini.wordpress.com/2016/11/11/hukum-tajam-kebawah-tumpul-keatas/