Anda di halaman 1dari 40

PROTEIN

KELOMPOK 2
ALFY DANIYATI R.
NURALITA JIHAD P.
SYIFA NURBAITI
WINDY RAHMA S.
Protein

 Protein dari bahasa yunani proteios, yang


artinya “Pertama.” Protein adalah poliamida
dan hidrolisis protein menghasilkan asam-
asam amin.
PENGGOLONGAN PROTEIN

PROTEIN
FIBER
PROTEIN
SEDERHANA
PROTEIN
PROTEIN
GLOBULAR

PROTEIN
GABUNGAN
Protein Fiber

 Molekul ini terdiri atas beberapa rantai polipeptida yang


memanjang dan dihubungkan satu dengan lain oleh beberpa
ikatan silang hingga merupakan bentuk serat atau serabut
yang stabil
 Ciri khas fiber yang terdapat pada beberapa jenis protein
yang termasuk golongan ini anatar lain; (1) konfigurasi alfa
heliks pada keratin, (2) lembaran berlipat paralel dan anti
parallel pada protein sutera alam, (3) heliks tripel pada
kolagen.
Lanjutan…

 Keratin adalah protein  Kolagen adalah suatu


yang terdapat dalam bulu jenis protein yang
domba, sutera alam, terdapat pada jaringan
rambut, kulit, kuku, dan ikat. Kolagen tidak larut
sebagainya. Struktur dalam air dan tidak dapat
keratin hampir seluruhnya diuraikan oleh enzim.
terdiri atas rantai
polipetida yang berbentuk
alfa heliks
Protein Globular

 Umumnya berbentuk bulat atau elips


 Terdiri atas rantai polpeptida yang berlipat.
 Sifat : larut dalam air, larutan asam atau basa dan
etanol.
 Beberapa jenis protein globular yaitu albumin,
globulin, histon, dan protamin.
Albumin adalah protein Globulin mempunyai sifat
yang dapat larut dalam air sukar larut dalam air murni,
serta dapat terkoagulasi tapi larut dalam larutan garam
oleh panas. Albumin antara netral, misal: larutan NaCl
lain terdapat pada serum encer.
darah dan bagian putih Terdapat pd : serum darah,
telur. pada otot dan jaringan lain.

Histon adalah protein yang


mempunyai sifat basa dan dapat Protamin adalah suatu
larut dalam air. Histon terdapat protein bersifat basa
dalam inti sel dlm bentuk ikatan seperti histon. Protamine
dengan as. nukleat,Juga dari berkaitan dengan dengan
jaringan kelenjar pankreas asam nukleat dan terdapat
dalam sel sperma ikan.
Protein Gabungan

 Protein gabungan ialah protein yang berikatan


dengan senyawa yang bukan protein. Gugus bukan
protein ini disebut dengan gugus protestik.
 Ada beberapa jenis protein gabungan antara lain;
glikoprotein, lipoprotein, dan nucleoprotein
FUNGSI PROTEIN
FUNGSI JENIS CONTOH
Katalik Enzim Katalase pepsin
Struktural Protein struktural Kolagen (pengikat jaringan
dan tulang), elastin, keratin
(rambut, kulit)

Motil (mekanik) Protein kontraktil Aktin, miosin (otot)


Penyimpanan (dari zat Protein angkutan Kasein (susu), ovalbumin
makanan) (telur), feritin (penyimpanan
besi)

Pengangkutan (dari zat Protein angkutan Albumin serum (asam


makanan) lemak), hemoglobin
(oksigen)
Pengatur (dari metabolisme Protein hormon Insulin
sel) Enzim pengatur Fosfofruktokinase
Perlindungan (kekebalan, Protein penggumpal Imun globulin
darah) Trombin, fibrinogen
Tanggap toksik Protein toksik Toksin bakteri
PROSES PENCERNAAN PROTEIN
Penjelasan Proses
pencernaan protein
1. Rongga mulut dan Kerongkongan
 Di rongga mulut, proses pencernaan protein melibatkan
kerja gigi dan ludah. Gigi dalam hal ini berfungsi untuk
memperkecil ukuran makanan sedangkan ludah berguna
dalam mempermudah lewatnya makanan yang dikunyah
untuk melewati kerongkongan.
 Baik di rongga mulut, maupun dalam kerongkongan,
protein secara khusus belum mengalami proses
pencernaan yang sebenarnya.
2. Lambung
 Di lambung, protein yang tertampung akan bereaksi
dengan enzim pepsin. Enzim pepsin sendiri hanya akan
terbentuk jika asam lambung (HCl) menemukan protein
dan melakukan penguraian rangkaiannya.
 Enzim pepsin memecah ikatan protein menjadi gugus
yang lebih sederhana, yaitu pepton dan proteosa.
3. Usus halus
 Polipeptida pendek yang dihasilkan dari reaksi enzim
pepsin dan protein kemudian akan bercampur dengan
enzim protease (erepsin) di dalam usus halus.
 Protease berasal dari pankreas yang disalurkan ke usus
halus melalui dinding membran.
 Protease mengandung beberapa prekursor antara lain
prokarboksipeptidase, kimotripsinogen, tripsinogen,
proelastase, dan collagenase
Lanjutan…
Masing-masing prekursor protease akan
menghidrolisis polipeptida menjadi jenis asam
amino yang berbeda-beda.

 Prokarboksipeptidase menguraikan asam amino


dari ujung karboksil polipeptida.
 Kimotripsinogen menguraikan ikatan peptida
menjadi asam amino methionine, tryptophan,
tyrosine, asparagine, phenylalanine, dan
histidine.
 Tripsinogen menguraikan ikatan peptida
menjadi asam amino arginine dan lysine.
 Proelastase dan collagenase menguraikan
polipeptida menjadi tripeptida dan
polipeptida yang lebih kecil.
4. Usus besar dan anus
Jika asam amino yang dihasilkan dari proses pencernaan
protein memiliki jumlah yang berlebih, asam amino tersebut
kemudian akan dirombak menjadi senyawa-senyawa seperti
amoniak (NH3) dan amonium (NH4OH). Pada tahap
selanjutnya, semua senyawa ini kemudian dibuang melalui
saluran kencing atau bersama dengan feses.

 Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah


jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam
bentuk lemak
 Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan
proses: deaminasi atau transaminasi
Kelebihan protein tidak disimpan dalam
tubuh,melainkan akan dirombak di dalam hati menjadi
senyawa yang mengandung unsur N,seperti NH3 (amonia)
dan NH4OH (amonium hidroksida),serta senyawa yyang tidak
mengandung unsur N.Senyawa yang mengandung unsur N
akan disintesis menjadi urea.Pembentukan urea berlangsung
di dalam hati karena hanya sel-sel hati yang dapat
menghasilkan enzim arginase.Urea yang dihasilkan tidak
dibutuhkan oleh tubuh,sehingga diangkut bersama zat-zat
lainnya menuju ginjal laul dikeluarkan melalui
urin.sebaliknya,senyawa yang tidak mengandung unsur N
akan disintesis kembali mejadi bahan baku karbohidrat dan
lemak,sehingga dapat di oksidasi di dalam tubuh untuk
menghasilkan energi.
Asam Amino

 merupakan unit penyusun


protein
 Struktur:
satu atom C sentral yang
mengikat secara kovalent:
 gugus amino,
 gugus karboksil,
 satu atom H dan
 rantai samping (gugus R)
 Struktur Asam Amino yang terdapat dalam
protein adalah asam α-aminokarboksilat.
Variasinya terjadi dalam rantai samping.
 Asam amino larut dalam air dan pelarut polar
lain, tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar
seperti dietil eter dan benzana.
 Asam amino mempunyai momen dipol yang
besar. Mereka kurang bersifat asam
dibandingkan sebagian besar asam
karboksilat dan kurang basa dibandingkan
sebagian besar amina.
 Karena suatu asam amino mengandung
suatu gugus amino yang bersifat basa dan
gugus karboksil yang bersifat asam dalam
molekul yang sama. Suatu asam amino
mengalami reaksi asam-basa internal yang
menghasilkan suatu ion dipolar, yang juga
disebut zwitterion (dari kata Jerman zwitter,
“hibrida”).
Asam amino esensial

 Asam amino yang diperlukan untuk sintesis


protein dan tidak disintesis sendiri oleh
organisme itu tetapi harus terdapat dalam
makanannya. Senyawa semacam ini dirujuk
sebagai asam amino esensial. Asam amino
yang esensial bergantung pada spesi hewan
itu dan bahkan bergantung pada perbedaan
individu.
Reaksi Metabolisme Asam
Amino
A. Transaminasi
Transaminasi ialah proses katabolisme asam
amino yang melibatkan pemindahan gugus amino
dari satu asam amino kepada asam amino lain.
Dalam reaksi transaminasi gugus amino dari suatu
asam amino dipindahkan kepada salah satu dari
tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, 𝛼
ketoglutarate atau oksaloasetat, sehingga
senyawa keto ini diubah menjadi asam amino,
sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam
keto.
Semua enzim transaminase dibantu oleh
piridoksalfosfat sebagai koenzim.
Ada dua enzim penting dalam reaksi
transaminasi yaitu alanine transaminase dan
glutamate transaminase yang bekerja sebagai katalis
dalam reaksi berikut ;

 Asam amino + asam piruvat asam α keto


+ alanine (oleh alanine transaminase).
 Asam amino + Asam α ketoglutarat asam α
keto + asam glutamate ( oleh Glutamat
transaminase).
Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang
hilang, karena gugus asam amino yang dilepaskan
oleh asam amino di terima oleh asam keto.
 Apabila alanine transaminase terdapat
dalam jumlah yang banyak, maka alanine
yang dihasilkan dari reaksi transaminasi
akan diubah menjadi asam glutamat.

 Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam


reaksi tersebut adalah alanin-glutamat
transaminase. Dari reaksi-reaksi di atas
dapat dilihat bahwa walaupun ada beberapa
jalur reaksi transaminasi, namun asam
ketoglutarate merupakan akseptor gugus amino
yang terakhir. Dengan demikian, hasil reaksi
transaminasi keseluruhan adalah asam
glutamat.
B. Deaminasi Oksidatif

Dalam proses ini asam glutamat


melepaskan gugus asam amino dalam bentuk
NH4⁺.Selain NAD⁺ glutamat dehidrogenase
dapat juga menggunakan NADP⁺sebagai
akseptor electron.
 Dua dehidrogenase lain yang penting ialah
L-asam amino oksidase dan D-asam amino
oksidase.
 L-asam amino oksidase adalah enzim
flavoprotein yang mempunyai gugus
prostetik falvinmononukleotida (FMN).
 D-asam amino oksidase adalah juga enzim
falvoprotein dan merupakan katalis pada reaksi

 Enzim mempunyai FAD sebagai gugus prostetik dan


terdapat dlam sel hati. Oleh karena D-asam
amino jarang terdapat padaa tubuh manusia, maka
fungsi D-asam amino oksidase belum diketahui
dengan jelas.
Pembentukan Asetil
Koenzim A
 Asetil koenzim A merupakan senyawa penghubung
antar metabolisme asam amino dengan siklus
sitrat. Ada dua jalur metabolic yang menuju pada
pembentukan asetil koenzim A, yaitu melalui asam
piruvat dan melalui asam asetoasetat.
 Deaminasi maupun transaminasi merupakan proses perubahan
protein → zat yang dapat masuk kedalam siklus Krebs
 Zat hasil deaminasi/transaminasi yang dapat masuk siklus
Krebs adalah: alfa ketoglutarat, suksinil ko-A, fumarat,
oksaloasetat, sitrat
LANJUTAN…

 Asam-asam amino yang menjalani jalur metabolik melalui


asam piruvat ialah alanin, sistein, glisin, serin dan treonin.
Alanine menghasilkan asam piruvat dengan langsung pada
reaksi transaminasi dengan asam 𝛼 ketoglutarat. Serin
mengalami reaksi dehidrasi.
Lanjutan…
 Deaminasi oleh enzim serin 𝛼 dehydratase. Treonin
diubah menjadi glisin dan asetaldehida oleh enzim treonin
aldolase. Glisin kemudian diubah menjadi asetil koenzim A
melalui pembentukan serin dengan jalan penambahan
satu atom karbon, seperti metil, hidroksi metil, dan formil.
Koenzim yang bekerja di sini ialah tetrahidrofolat.
 FOSFORILASI OKSIDATIF

Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang


tinggi → energi tsb ditangkap oleh ADP untuk
menambah satu gugus fosfat menjadi ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor
menjadi ikatan berenergi tinggi dalam proses rantai
respirasi
Fosforilasi oksidatif merupakan proses merubah ADP →
ATP
Lanjutan

Glutamat. Glutamin.
Aminasi reduktif α-ketoglutarat Aminasi glutamat menjadi
dikatalisis oleh glutamat glutamin dikatalisis oleh glutamin
dehidrogenase. sintetase.
Reaksi Asam Amino

A. Keamfoteran Asam Amino


 Suatu asam amino mengandung baik suatu
ion karboksilat (-CO2-) maupun suatu ion
ammonium (-NH3+) dalam sebuah molekul.
Oleh karena itu asam amino bersifat amfoter,
asam ini bereaksi dengan asam ataupun
dengan basa, masing-masing dengan
menghasilkan suatu kation atau suatu anion.
Dineturasi protein

 Denaturasi suatu protein adalah hilangnya


sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh
terkacaunya ikatan hydrogen dan gaya-gaya
sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu.
Akibat suatu denaturai adalah hilangnya
banyak sifat biologis protein itu.
 Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan
denaturasi adalah detergen, radiasi, zat
pengoksidasi atau produksi dan perubahan
tipe pelarut.

Anda mungkin juga menyukai