Anda di halaman 1dari 7

Nadiem

Anwar
Makarim
Pengusaha Sukses
Indonesia
kelompok 7
1. Arazqadira Prananta
2. Mico Aulia Buma
3. Risa Puspa Rini
4. Vita Cahya Sabrina
1

4
BIOGRAFI
Nama : Nadiem Anwar Makarim
TTL : Singapura, 4 juli 1984
Asal kota : Jakarta
Mulai usaha : 2010
Jenis Usaha : Jasa
Produk : Jasa transportasi online
Kendala : Persaingan antar transportasi
umum lainnya
Upaya mengatasi : Pihak GOJEK selalu melakukan inovasi dengan
memunculkan layanan-layanan baru untuk
menjawab kebutuhan masyarakat dan terus
meningkatkan pelayanan.
Jumlah karyawan : dari 5 tahun awal kemunculannya,
sebanyak 120.000 orang pengemudi.
Nadiem Makarim, Frustasi yang Berujung Kesuksesan
Berawal di tahun 2011, kemacetan dan problem keamanan di jalanan Jakarta membuat Nadiem m
eniggalkan kendaraan pribadi dan taksi. Nadiem memilih ojek sebagai sarana andalan untuk bera
ngkat ke kantor.
Karena rutin ngojek, pria berumur 31 tahun ini pun kerap ngobrol dengan para tukang ojek. Lewa
t obrolan ini, ia mendapat informasi bahwa para pengojek menghabiskan 70% waktunya untuk m
angkal menunggu penumpang. Ia juga menemukan bahwa penumpang pun kerap kesulitan menda
pat ojek karena lokasi pangkalan yang kadang tak dekat, belum lagi keamanannya tidak terjamin.
Otak Nadiem langsung bekerja. Ia menyusun sebuah mekanisme pemesanan ojek melalui telepon,
sehingga penumpang tak harus menuju pangkalan. Keamanannya pun lebih terjamin karena setia
p pengojek dan rute perjalanannya akan dipantau oleh sistem. Sementara untuk pendapatan, diber
lakukan sistem bagi hasil dengan 80 persen menjadi bagian para pengojek.

Tak seperti sekarang, di mana pemberitaan tentang kesuksesan Go-jek bolak-balik diberitakan oleh media, pada awalnya Nadiem ha
rus bersusah payah membangun Go-Jek di tahun 2011. Kesulitan terbesarnya, adalah meyakinkan ojek pangkalan untuk bergabung d
engan Go-Jek.
Untuk mengatasi masalah ini, Nadiem tak segan untuk turun langsung ke lapangan, mengajak pengojek untuk ikut bergabung denga
n perusahaannya. Bahkan ia melakukan pendekatan yang lebih personal dengan para pengojek ini, termasuk mentraktir rokok dan ko
pi. Hasilnya, keluarga kecil Go-Jek yang beranggotakan 20 pengojek dan 10 orang karyawan pun terbentuk.
Karena kesibukan Nadiem yang lain, perkembangan Go-Jek menjadi relatif stagnan selama beberapa tahun. Kondisi ini berubah seja
k datang investor pada pertengahan 2014, yang melihat adanya potensi Go-Jek. Momen inilah yang membuat Nadiem memutuskan
untuk fokus membesarkan Go-Jek secara full time.
Nadiem langsung tancap gas. Aplikasi smartphone untuk memesan Go-Jek diluncurkan di awal 2015. Inovasi demi inovasi pun ia implem
entasikan. Mulai dari jasa pengantaran barang dan makanan, sistem kredit sampai tarif promo flat Rp 10 ribu. Hasilnya, brand Go-Jek dike
nal oleh masyarakat, bahkan memancing tren munculnya layanan sejenis.

Tak hanya masyarakat yang diuntungkan oleh Go-Jek, tapi juga para tukang ojek yang semakin mudah mendapatkan penumpang. Belakan
gan, bahkan kerap diberitakan driver Go-Jek yang penghasilannya meroket, melebihi pekerja manajer perusahaan di Jakarta. Tak heran, rib
uan orang menyerbu saat dibuka pendaftaran driver Go-Jek Agustus lalu. Tak hanya soal pendapatan yang meningkat, ada banyak manfaat
lain yang dirasakan pengendara Go-Jek saat bergabung. Bermula dari puluhan karyawan dan driver dalam lingkup Jabodetabek, keluarga
Go-Jek kemudian berkembang pesat. Jumlah pengojeknya mencapai 150 ribu orang, dan telah melebarkan sayap ke Bandung, Surabaya hi
ngga Bali.
02
Kesuksesan ini, bagai membuktikan keyakinan Nadiem, bahwa sebuah perusahaan rintisan dengan model bisnis yang memakmurkan bany
ak orang, juga akan memakmurkan pemiliknya. Ia percaya, bahwa aspek sosial dan bisnis yang seimbang, adalah sebuah paduan yang tepa
t bagi perusahaan startup. Ia pun yakin, teknologi adalah motor penggerak perubahan di Indonesia menuju ke arah yang lebih baik.
Sebenarnya, Nadiem bisa saja meniti karier di luar negeri tanpa perlu repot memikirkan masalah yang terjadi di Indonesia. Pasalnya, sejak
usia sangat muda, Nadiem telah mengenyam pendidikan di negeri orang. Ia bersekolah SMA di Singapura dan mengambil gelar sarjana di
Brown University, Amerika Serikat. Ia sempat berkarier di firma konsultan terkemuka McKinsey & Company di Indonesia selama tiga tah
un, dan kembali ke Amerika untuk melanjutkan sekolah di Harvard University, salah satu universitas dengan prestasi akademik terbaik di
dunia.
03 04
Meski memiliki curriculum vitae yang begitu impresif ini, Nadiem tak menggunakannya untuk mengejar posisi mentereng. Ia menyebut al
asannya mendirikan startup misalnya, adalah untuk mengontrol takdirnya sendiri. Tak hanya itu, ia bertekad untuk mengkontribusikan ilm
unya di tanah air. Kecintaan pada tanah air ini, ditularkan ayah dan ibunya yang sangat nasionalis. Meski sebagian dari dirinya ditempa ole
h didikan luar, Nadiem selalu merasa ia adalah manusia Indonesia sepenuhnya.

sumber : https://astralife.co.id/ilovelife/nadiem-makarim
-frustasi-yang-berujung-kesuksesan/

Anda mungkin juga menyukai