Anda di halaman 1dari 122

H H

F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 1. PENDAHULUAN c u-tr a c k

Plastik yang saat ini sangat beragam penggunaannya, sebenarnya


telah dikembangkan sejak pertengahan abad 19. Seperti Vulkanfiber
tahun 1859, Celluloid tahun 1869, dan Galalith tahun 1897.
Sangat jarang bahan dasar plastik dapat langsung diproses apalagi
dipergunakan. Biasanya setelah ditambah dengan bahan tambahan
dan bahan pembantu, barulah diperoleh hasil material yang kemudian
dapat diproses. Sedangkan untuk tujuan penggunaan khusus,
dilakukan modifikasi dari jenis tertentu menjadi material dengan sifat
spesifikasi yang diinginkan.
Sebagai contoh adalah sifat bahan dasar plastik yang mudah
terbakar. Sifat ini dapat diminimalkan dengan mengubah susunan
kimianya atau dengan memberikan bahan tambahan tertentu. Melalui
proses tersebut akan diperoleh jenis material yang telah dilengkapi
bahan anti api yang dapat digunakan pada kendaraan (mobil) atau
pesawat terbang.
Saat ini penggunaan bahan plastik yang memiliki sifat mampu
menghantarkan listrik menjadi semakin penting. Hal tersebut
disebabkan karena dalam dunia kedokteran, ruang operasi dan
segala peralatan kedokteran harus bebas dari muatan elektrostatis.
Disamping pengembangan yang mengarah pada perbaikan sifat atau
karakter, seperti tahan terhadap temperatur yang tinggi dan tidak
mudah aus, pengembangan plastik juga mengarah pada plastik teknis
(konstruksi), yaitu semua bahan yang diperlukan untuk keperluan
teknis.

1.1. Sedikit pengertian kimia dari plastik

1.1.1. Senyawa organik


Plastik adalah senyawa organik. Zat organik adalah bahan
yang dihasilkan dari senyawa-senyawa yang pada pokoknya
terbentuk dari elemen-elemen Carbon (C) dan Hidrogen (H).

1
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Disamping itu di dalam senyawa organik ditemukan juga c u-tr a c k

elemen-elemen Oksigen (O) dan Nitrogen (N), tetapi elemen-


elemen Belerang/Sulfur (S), Chlor (Cl), Fluor (F), dan Silizium
(Si) jarang ditemukan.

• SENYAWA HIDROKARBON JENUH


Senyawa organik yang paling sederhana adalah Metana (CH4).
Disamping itu juga terdapat senyawa lain misalnya:

Senyawa tersebut semakin menjadi besar dari molekul ke


molekul dengan pertambahan satu atom Karbon dan Hidrogen.

Secara umum diberi rumus CnH(2n+2) dan kepadanya diberi


nama umum “Alkana” atau Parafin

Kemudian dikatakan hidrokarbon jenuh, karena diantara atom-


atom karbonnya hanya terdapat satu lengan saja.

• SENYAWA HIDROKARBON TIDAK JENUH


Terdapat juga senyawa hidrokarbon yang ,mengandung atom
karbon lebih dari satu lengan, dua atau tiga.

2
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Sebagai contoh c u-tr a c k

Senyawa hidrokarbon yang mempunyai lengan ganda


diberi nama Alkena dan diberi rumus umum CnH2n

• BENSOL
Selain berbentuk rantai dan berantai cabang, terdapat pula
senyawa CH berbentuk ring. Dari jenis ini yang terpenting
adalah Bensol dengan rumus kimia :

Bensol dalam contoh rumus sering dituliskan atau


digambarkan dalam bentuk segienam seperti gambar dibawah
ini :

3
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 1.1.2. Senyawa dengan Kemampuan Reaksi c u-tr a c k

Terdapat kemungkinan bahwa sebuah atau beberapa atom H


pada senyawa hidrokarbon ditukar dengan atom lain atau
gugus atom secara kimia. Dengan demikian gugus-gugus atom
tersebut mempunyai kemampuan bereaksi. Gugus atom yang
demikian tidak bisa berdiri sendiri. Dia mempunyai sebuah
lengan bebas untuk mengaitkan diri pada senyawa
hidrokarbon.
Tetapi hal seperti ini hanya bisa ditunjukkan secara teoritis.
Contoh

1.1.3. Dari minyak mentah menjadi Monomer


Hampir semua zat organik sintetik mengandung bahan mentah
(bahan dasar) minyak bumi, gas aatau batubara, dari ketiga
bahan dasar tersebut minyak bumi yang berperan sangat
besar. Minyak bumi (minyak mentah) mengandung lebih dari
1000 macam senyawa hidrokarbon.

4
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k DESTILASI (PENYULINGAN) c u-tr a c k

Minyak mentah dipanaskan pada temperatur 400oC kemudian


dialirkan ke dalam pipa-pipa dalam ruang oven, lalu diteruskan
ke dalam menara pendingin. Pada pendinginan uap minyak ini
akan terjadi pengembunan partikel-partikel minyak tertentu
dalam tingkatan tertentu pula dan dialirkan ke arah samping.
Dengan demikian uap minyak akan naik perlahan-lahan
dikarenakan celah-celah tingkat tertutup dengan tutup
berbentuk seperti lonceng. Untuk lebih jelasnya lihat
Gambar.1.1

Hasil destilasi dari proses ini adalah berbagai macam senyawa


CH yang titik didihnya berbeda-beda, karena besar molekulnya
pun berbeda-beda.

5
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Fraksi Titik Didih Unsur Karbon


0
Gas s/d 30 C Dari C1 s/d C4
o
Bensin Ringan s/d 100 C Dari C5 s/d C7
o
Bensin Berat s/d 200 C Dari C7 s/d C10
0
Petroleum s/d 260 C Dari C11 s/d C14
0
Minyak Gas s/d 360 C Dari C16 s/d C 19

• PROSENTASE DARI FRAKSI-FRAKSI


Prosentase dari fraksi-fraksi tersebut berbead-beda menurut
tanah asalnya. Pada umumnya semakin tinggi titik didihnya
makin besar pula prosentasenya.
Contoh :

Fraksi %
Gas 3
Bensin Ringan 8
Bensin Berat 10
Petroleum 15
Minyak Gas 20

• PROSES LANJUTAN DARI FRAKSI-FRAKSI


Di dalam crack-process, senyawa hidrokarbon dengan bantuan
katalisator dan temperatur yang cukup tinggi (8500C) diubah
menjadi senyawa yang tidak jenuh dan berwujud gas. Pada
proses ini, senyawa karbondipecahkan, namun karena proses
ini bukan merupakan reaksi kimia yang sebenarnya, maka

6
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k tidak bisa dirumiskan secara kimia. Sebagai contoh tampak c u-tr a c k

pada reaksi urai (syntesa) bensin, berikut ini :

Dari molekul oktan menjadi 3 molekul Ethylen dan sebuah


molekul Etana. Dari Ethylen ini dapat langsung dibuat salah
satu jenis plastik, dan dapat juga dibuat material jenis lain.
Ethylen adalah bahan dasar yang sangat penting untuk
pembuatan bermacam-macam produk organik.

7
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k CONTOH-CONTOH REAKSI c u-tr a c k

VINYLCHLORID
Melalui dua langkah reaksi kimia, Ethylen dan Chlor dapat dibuat
Vinylchlorid.

STYROL
Dari Ethylen dan Bensol, melalui dua reaksi diperoleh Ethylen
Bensol atau Styrol.

Molekul-molekul yang dipergunakan untuk membuat bahan


plastik dinamakan monomer. Molekul-molekul Ethylen,
Vinylchlorid dan Styrol adalah monomer-monomer yang dapat
dibuat menjadi bahan plastik.

8
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 1.1.4. POLYREAKSI c u-tr a c k

Dari beberapa molekul kecil dapat dibentuk Makromolekul atau


yamg sering disebut Polymer. Adapun Polyreaksi dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu :

a. POLYMERISASI
Pada polymerisasi, terjadi proses pembentukkan sebuah
Makromolekul dari banyak molekul yang sama atau mirip
jenisnya. Syarat terjadinya reaksi ini adalah molekul-molekul
tersebut harus mempunyai lengan ganda. Lengan ganda ini
akan dipisahkan oleh energi panas dan katalisator. Setiap
molekul dengan lengannya yang bebas akan saling
mengaitkan diri pada molekul yang lain.
Polimerisasi berlangsung tiga tahap :
• Reaksi permulaan (Startreaktion)
• Reaksi lanjutan (Wachstumreaktion)
• Reaksi pematahan (Abbruchreaktion)
Permulaan reaksi akan diawali oleh katalisator, kemudian
dilanjutkan pembentukan Makromolekul. Dengan terbukanya
lengan ganda maka terlemparlah lengan yang bebas ke ujung-
ujung rantai.

9
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Berikut ini contoh model Polimerisasi c u-tr a c k

Gambar 1.2

•CONTOH-CONTOH PLASTIK YANG DIBUAT DENGAN


POLYMERISASI

1. POLYETHYLEN

10
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2. POLYVINYLCHORID c u-tr a c k

3. POLYSTYROL

b. POLYKONDENSASI
Pada Polykondensasi, makromolekul terbentuk dari dua
macam molekul yang berbeda jenisnya. Masing-masing ujung
molekul mempunyai gugus atom yang mampu reaksi. Dalam
proses ini selalu terdapat unsur yang terpisahkan dan
kebanyakan adalah H2O (air).
Contoh modelnya sebagai berikut :

11
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k POLYAMID c u-tr a c k

Contoh model ini diterapkan pada senyawa kimia Diamin dan


Diacid, maka akan diperoleh Polyamid (PA).

Polykondensasi terjadi atas dasar fungsi ganda pada kedua


ujung molekul dan terus berlanjut sampai terbentuk Polyamid.

Terdapat beberapa Polyamid yang berbeda, tergantung pada


banyaknya karbon yang dikandung oleh unsur itu dan satu
atau dua unsur yang telah disisipkan padanya.

Pada contoh Polyamid di atas, pada setiap unsur molekul telah


disisipkan gugus atom yang mempunyai kemampuan reaksi

12
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k ganda. Salah satu hasilnya adalah jenis Termoplast. c u-tr a c k

Termoplast hasil polykondensasi yang penting adalah


Polykarbonat, Polyethylenterephthalat, atau
Polybuthylenterephlatat.

• DUROPLAST DARI HASIL POLYKONDENSASI


Sebuah molekul dapat juga tersusun atas gugus atom yang
mempunyai lebih dari dua kemampuan reaksi. Penyisipan satu
jenis molekul dengan gugus atom berkemampuan reaksi lebih
dari dua, akan membentuk makromolekul yang trakit seperti
jala. Itulah yang dinamakan Duroplast.
Contohnya sebagai brikut :

13
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c. POLYADISI c u-tr a c k

Polyadisi tersusun atas dua jenis molekul yang berbeda dan


mempunyai gugus atom dengan kemampuan reaksi lebih dari
dua. Perbedaannya dengan Polykondensasi, bahwa di sini
tidak terdapat unsur yang terlepas.
Contoh model nya seperti di bawah ini :

Contoh model di atas jika diterapkan pada reaksi antarra


Isocyanat dan Alkohol, maka akan diperoleh Polyurethan.

Jalannya reaksi didasari oleh perpindahan atom H dari gugus


Alkohol ke gugus Isocyanat yang membuat sebuah lengan
pada setiap gugus atom menjadi bebas dan molekul-molekul
pun dapat bersatu. Pada ujung Isocyanat reaksi akan terus
berlanjut dengan senyawa-senyawa alkoholik sampai sebuah
makromolekul terbentuk.

14
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 1.2. Bentuk dan Struktur c u-tr a c k

1.2.1. Termoplast dan Duroplast yang Amorphik


Berbagai macam pengaruh yang timbul dari susunan atom di
dalam kesatuan molekul-molekul tergantung dari bentuk
rangkaian rantai-rantai molekulnya. Rangkaian rantai molekul-
molekul yang tidak teratur atau sangat berserakan dinamakan
amorph. Termoplast jenis ini keadaannya seperti benang yang
ruwet.
Bila termoplast jenis ini tidak diberi warna, maka akan tembus
pandang. Contoh : Polyvinylchlorid (PVC),
Polymetylmethacrylat (PMMA), CA, CP, dan CAB. Sedangkan
contoh dari jenis Duroplast; UP dan EP (resin), PF, UF, dan
MF.
Gambar 1.3

• TERMOPLAST semikristalin
Yang dimaksud krisatal disini adalah susunan ikatan yang
paralel (sejajar) dari segmen molekul-molekul atau semacam
kerutan yang terbentuk dari rantai-rantai molekul. Termoplast
seperti ini disebut Polymer Semikristalin. Termoplast
Semikristalin berwarna khas putih santan (milchig). Warna
tersebut disebabkan karena rapatnya susunan rantai-rantai

15
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k molekul di dalam ikatan kristal sehingga terjadi pematahan c u-tr a c k

cahaya. Contoh dari kelompok ini : Polyethylen (PE),


Polyprophylen (PP), Polyoximethylen (POM),
Polytetrafluorethylen (PTFE), Polyethylenterepthalat (PETP),
dan Polybuthylentereptahalat (PBTP).

1.2.2. Ketergantungan terhadap temperatur dalam hubungannya


dengan teknologi
Bila termoplast dipanaskan kemudian kembali didinginkan,
maka akan mengalami perubahan wujud. Pada dasarnya
antara Termoplast Amorphik dengan Semikristalin terdapat
perbedaan sifat mekanis pada beberapa tingkat wujud yang
berbeda. Jenis perbedaannya antara lain : keras-rapuh, keras-
elastis, termoelastis dan /atau elastis seperti karet.
Jangkauan termoplastis (termolastis range) dengan interval
perubahan seperti berikut :
• Jangkauan (range) temperatur pelunakan,
• Jangkauan (range) temperatur melelehnya kristal dan,
• Kemudian mempunyai sifat bisa mengalir.
Pertama-pertama, dengan pengaruh panas, sebagian kecil
molekul dapat dibuat bergerak, tetapi secara keseluruhan
unsur molekul masih bersama-sama saling mengikat.
Kemudian secara berangsur-angsur gerakan seluruh rantai
menjadi semakin kuat sehingga terjadi perubahan fisik dari
makromolekul.
Selanjutnua dibuat percobaan tarik pada temperatur yang
berbeda-beda, kemudian dibuat sebuah diagram yang
menggambarkan hubungan antara Tensile Strength dan
Regangan dengan Temperatur. Diagram Termoplast Amorphik
disajikan pada Gambar 1.4., sedangkan tabel di bawahnya
adalah Tabel Struktur Molekul dan Jangkauan Temperatur
untuk masing-masing pemrosesannya. Pada Gambar 1.5

16
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k tampak bahwa Diagram Termoplast Semikristalin bentuknya c u-tr a c k

tidak sama.
Gerakan segmen-segmen jala molekul tiga dimensi pada
Duroplast ditentukan oleh tingkat kerapatn jaringannya. Secara
umum Duroplast memiliki ikatan jala molekul yang sangat kuat,
sehingga ketergantunagnnya terhadap temperatur hanya kecil.
0
Pada temperatur diatas 200 C Duroplast akan mengalami
kerusakan termis yaitu rantai utama ikatan molekul tiga
dimensi terputus satu sama lain sehingga makromolekul
menjadi rusak.

Gambar 1.4 Diagram Wujud termoplastik Amorphik

17
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

18
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

1.3. Bahan Tambahan dan Bahan Pembantu


Pada dasarnya perbedaan antara Bahan Tambahan dengan
Bahan Pembantu adalah :
a) bahan Tambahan untuk pengubah sifat (perbaikan)
b) bahan Pembantu untuk pemrosesan

pada saat memilih bahan tambahan harus benar-benar


diperhatikan bahwa tidak akan terjadi kerugian jika terjadi sifat
yang diinginkan. Oleh karena itu dalam pemilihan bahan
tambahan harus memperhatikan sifat-sifat sebagai berikut :
• Stabil terhadap panas
• Mempunyai warna yang netral
• Bisa berpadu dengan bahan tambah lain
• Berbau dan berasa netral
• Stabil terhadap pengaruh sinar terutama sinar ultraviolet

19
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
• Tidak mengandung sifat negatif yang lain
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

• Tidak membahayakan kesehatan


Tuntutan tehadap pemilihan bahan tambahan tidak selalu dapat
dipenuhi. Oleh karena itu, sebelumnya perlu dipikirkan
perbaikan sifat mana yang akan diprioritaskan terlebih dahulu.
Kebanyakan bahan plastik dari produsen telah dilengkapi
dengan dengan bahan tambahan terpenting, sehingga para
pengusaha dapat langsung melakukan proses pengerjaan.
Namun pada beberapa jenis bahan plastik seperti PVC, UP,
dan EP resin atau juga karet terdapat pengecualian. Pada jenis
bahan ini, tambahan baru diberikan sejanak sebelum
pemrosesan dilaksanakan.

1.3.1. Bahan Tambahan dan Bahan Pembantu


• PELUNAK (SOFTENING AGENT)
Bahan pelunak ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
a) Monomer viskositas rendah
b) Polymer viskositas tinggi
Bahan pelunak jenis pertama memiliki fungsi seperti umumnya
fungsi bahan pelunak, sedangkan jenis kedua untuk
membangun sifat tahan terhadap oli, bensin, gemuk, dan
bitumen.

• STABILISATOR
Panas, sinar ultraviolet, keadaan cuaca seperti kelembaban
udara dapat merusak polymer dari material, yang berarti
hancurnya ikatan rantai-rantai, sehingga sifat mekanis plastik
menjadi jelek.
Untuk melindungi pengaruh jelek tersebut, material harus
dipadukan dengan bahan yang disebut stabilisator. Tanpa
stabilisator, material juga tidak mungkin dapat dicetak dalam
keadaan wujud plastis.

20
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Pada bahan jenis PVC, temperatur pemrosesan yang c u-tr a c k

melampaui batas dapat mengakibatkan terpisahnya


Asamchlorida (HCl) sehingga berakibat pada hancurnya rantai
polymer. Dengan terpisahnya HCl terbentuklah lengan ganda.
Proses ini dapat dikenali dengan perubahan warna PVC dari
kuning menjadi coklat dan sampai akhirnya hitam. Dalam hal
ini penggunaan stabilisator sangat diperlukan dengan tujuan
untuk :
• Menghindari terpisahnya HCl
• Mengikat gas HCl, karena gas ini berfungsi sebagai
katalisator terpisahnya HCl lebih lanjut.
• BAHAN PELICIN (GLEIMITTEL)
Bahan ini berfungsi untuk memperendah gesekan dalam dan
luar pada bahan berwujud termoplastis.
Mengurangi gesekan dalam maksudnya adalah membantu
rantai-rantai molekul yang satu dengan yang lain agar dapat
saling meluncur dengan lebih baik, sehingga viskositasnya
menjadi lebih rendah.
Pengurangan gesekan luar sebenarnya tidak berpengaruh
besar terhadap bahan. Pada temperatur pemrosesan,
terjadinya gesekan luar akan mengahsilkan keringat yang
kemudian menjadi film/lapisan minyak di antara bahan yang
plastis dengan dinding silinder dari mesin.

• BAHAN BERWARNA
Bahan tambahan jenis ini jika dicampurkan dalam plastik, ada
yang dapat larut dan ada pula yang tidak larut. Bahan yang
larut biasanya disebut zat warna, sedangkan yang tidak karut
dinamakan pigmen. Selanjutnya pigmen sendiri dibedakan
menjadi dua kelompok, yaitu pigmen organik dan inorganik.
Jenis pigmen inorganik mempunyai beberapa sifat antara lain
warna tidak kuat, tetapi tidak bening dan lebih tahan terhadap
panas. Sedang jenis pigmen organis mempunyai sifat warna

21
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k yang kuat, tetapi bening. Oleh karena sifatnya yang hampir c u-tr a c k

bertolak belakang, maka kedua jenis ini biasanya


dikombinasikann dalam penggunaanya untuk memperoleh
hasil yang sesuai dengan yang diinginkan. Namun, mengingat
pada pemrosesan plastik dibutuhkan temperatur lebih dari
160oC, sedangkan pigmen organis tidak memiliki daya tahan
panas yang tinggi, maka dalam proses pencampuran dengan
pigmen inorganik hanya digunakan15% dari total penggunaan
pigmen untuk memberi warna plastik.

• BAHAN PENGISI DAN BAHAN PENGUAT


Penggunaan bahan pengisi untuk plastik , selain berfungsi
sebagaii peregang volume maupun berat, atau untuk menekan
harga, biasanya juga digunakan untuk mencapai perbaikan
sifat hyang telah direncanakan/ditargetkan., misalnya, sifat
mempertahankan bentuk terhadap pengaruh panas, atau
penyusutan yang bisa diatasi. Sebagai contoh : kapur tulis
dapat membuat PVC-lunak terasa kering kalau dipegang, atau
apabila bahan pengisinya cukup tinggi, maka massa jenisnya
akan tinggi dan ketahanan bentuk terhadap pengaruh panas
serta penyusutannya pun menjadi lebih baik.
Apabila dengan ditambahkannya bahan ini membuat sifat-sifat
mekanisnya menjadi lebih baik, maka bahan ini dapat
dikatakan sebagai penguat. Contoh : Dolomit, kapur tulis,
Kaolin, Talk, dan mika.
Untuk menaikkan harga E-Modul dan Tensile-Strength seperti
halnya menaikkan daya tahan terhadap temperatur, pada
Termoplast ditambahkan Fiberglass (serat kaca) kira-kira 35%
dan pada Duroplast hingga 65%. Sebagai contoh, serbuk kayu,
cellulose, textile, fiberglass adalah bahan pengisi untuk
Duroplast.

22
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k BAHAN ANTISTATIK c u-tr a c k

Bahan Antistatik berfungsi menurunkan tahanan permukaan


(elektris) dan mengalirkan listrik gesek lebih cepat. Antistatik
adalah senyawa kimia yang mengembara di seluruh
permukaan bahan plastik dan menyerap kandungan air dan
udara. Lapisan kelembaban yang tipis ini berguna untuk
menghindarkan munculnya muatan elektrostatis pada material.
• FOAMING AGENT
Bahan ini harus digunakan pada pembuatan plastik busa,
khusunya pada saat pembuatan bahan plastik (pada produsen)
atau saat pemrosesan.
Untuk foaming-agent yang bekerja secar fisika, pada
temperatur tertentu bahan ini akan menguap dan membusakan
plastik pada keadaan plastis atau cair, tapi struktur busanya
tetap tak akan berubah meskipun telah melalui proses
pengerasan. Sedangkan foaming-agent yang bekerja secara
kimia akan terurai pada temperatur tertentu dan akan
bersenyawa dengan bahan lalu membusa.
• BAHAN ANTI API
Berdasarkan struktur kimianya, plastik adalah bahan yang
dapat dan mudah terbakar, untuk beberapa bidang pemakaian,
khususnya dalam bidang perumahan dan kendaraan, sering
ditekankan sebagai aturan untuk menggunakan plastik yang
telah dilengkapi bahan anti api.

1.4. Bentuk Material di Pasaran


1.4.1. Material Injeksi (Moulding Material)
• TERMOPLAST UNTUK INJEKSI (TERMOPLAST
MOULDING MATERIAL)
Oleh produsen, bahan plastik biasanya disajikan dalam wujud
tepung, dengan bahan tambahan dan bahan pembantu yang
dipadukan sesaat sebelum pemrosesan, seperti misalnya
ekstrusi untuk PVC. Namun pada kebanyakan bahan injeksi

23
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k termoplast biasanya disajikan dalam bentuk granulat (bentuk c u-tr a c k

yang mudah emluncur satu sama lain). Bentuknya berupa


butiran kecil-kecil seperti lensa ataupun silindris (diameter 2
mm sampai 3 mm) dan telah dipersiapkan oleh produsen
dengan bahan tambahan dan bahan pembantu. Selain
berwujud granulat, untuk pemrosesan khusus, bahan ini juga
ada yang disajikan dalam wujud pasta.
• DUROPLAST
Pada material jenis ini, proses terbentuknya jaringan-jaringan
rantai molekul hingga menjadi makromolekul terjadi pada saat
dicetak (di dalam mould). Wujud materialnya bisa berupa
granulat, tepung atau bahkan berwulud pasta dengan bahan
tambahan dan pembantu telah dipersiapkan oleh produsen.

1.4.2. Semi Produk


Semi produk adalah produk-produk yang telah dibuat terlebih
dahulu dengan proses tuang, ekstrusi, press, ataupun kalander
sebelum menjadi produk akkhir. Biasanya semi produk ini
berwujud lembaran, foil, blok-blok, pipa-pipa, atau profil. Jadi
untuk membuatnya menjadi produk akhir (barang jadi), semi
produk ini masih harus dikerjakan dengan proses potong atau
menyatukannya dengan las dan lem.

2. TERMOPLAST
2.1. POLYETHYLEN
Kelompok Polyolefine seperti polimer-polimer Ethylen,
Propylen, dan Buthylen termasuk dalam termoplast semi
kristalin. Pada umumnya mereka tahan terhadap bahan kimia,
mempunyai sifat ulet, dan sifat isolasi listrik. Pada semua
pemrosesan plastik yang lazim dilakukan, jenis ini dapat
diproses dengan baik. Harganya di pasaran relatif murah,
sehingga banyak sekali dijumpai pemakaiannya. Dewasa ini
kelompok tersebut menjadi kelompok plastik yang penting.

24
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.1.1. Pembentukannya

Polyethylen terbentuk dari dua kombinasi makromolekul yang


lurus dan bercabang-cabang. Menurut perkembangan proses
pembuatannya dibedakan menjadi dua jenis. Pada polymerisasi
dengan tekanan tinggi, dihasilkan makromolekul yang
bercabang-cabang dan dihasilkan jenis Polyethylen dengan
massa jenis rendah (Low Density-Polyethylen atau LD-PE).
Sedangkan pada polymerisasi dengan tekanan rendah, dengan
ditambahkan katalisator khusus pada proses polymerisasi, akan
diperoleh jenis Polyethylen dengan sedikit makromolekul yang
bercabang-cabang dan stuktur molekulnya menjadi linier serta
massa jenisnya juga lebih tinggi (High-Density Polyethylen atau
HD-PE).
Perbandingan sifat-sifat pennting antara LD-PE dengan HD-PE
tampak pada tabel:
Karakter LD-PE HD-PE
Tingkat Kristalisasi [%] 40-50 60-80
3
Massa Jenis (gr/cm ) 0,915-0,94 0,94-0,965
2
Thrust-modul [N/mm ] 130 1000
o
Kristal meleleh [ C] 105-110 130-135
Ketahanan terhadap Baik Lebih baik
bahan kimia

25
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Polymer-polymer berbasis Ethylen dapat diproduksi menjadi


berbagai macam bahan. Oleh karena itu terdapat pula
gambaran karakter yang berbeda-beda. Selain itu masih
terdapat banyak kemungkinan dari pembentuak modifikasi
polymeri-polymeri.
Karena karakter yang dihasilkan berbeda-beda, maka karakter
yang bersifat umum sajalah yang dapat disajikan, antara lain
adalah :
• Massa jenisnya rendah
• Daya regang dan keuletannya tinggi

o
Tahan terhadap temperatur dari -50 C sampai dengan
90oC
• Berwarna putih santan bila tidak diberi warna
• Sangat bagus untuk isolasi listrik
• Sedikit sekali menghisap lembab udara
• Tidak sulit untuk diproses
• Tahan terhadap asam, basa, larutan garam, air garam,
air, alkohol, dan oli
• Pada termperatur di bawah 60oC tidak akan larut dalam
hampir semua bahan pelarut organik

Pada dasarnya semakin tinggi massa jenisnya,


makin tinggi pula daya tahannya terhadap bahan kimia

Pada Polyethylen, pengaruh sinar matahari dapat


mengakibatkan kerapuhan. Hal tersebut dapat diatasi dengan
mencampurkan 2 - 2,5% Russ (penyerap UV), sehingga daya
tahan terhadap sinar UV dan cuaca lingkungan akan naik
bersama dengan naiknya berat molekul.
Grafik hubungan antara tegangan tarik dengan pertrambahan
panjang (pemuaian) terlihat pada Gb. 2.1

26
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 2.1. c u-tr a c k

Gambar2.2.
Syarat pemrosesan yang penting untuk PE-LD dan PE-HD :

Temperatur
Temperatur mold Tekanan Injeksi
material
Pemrosesan [oC] [bar]
[oC]
PE-LD PE-HD PE-LD PE-HD PE-LD PE-HD
Injeksi 160 - 260 200 - 280 30 - 70 50 - 70 400 -800 600- 1200
Ekstrusi 150 180 - 200 150 180 - 200 100 - 150 150 - 250
Foil (blow) 140 180 - 250 140 180 - 250 100 - 200 150 - 200
Blowing 140 160 - 190 140 160 - 190 100 - 150 100 - 200

Bahan dari kelompok PE tak perlu dikeringkan terlebih dahulu


sebelum diproses.

27
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.1.2 Pengerjaan Bahan dari Semi Produk c u-tr a c k

Bahan semi produk dari PE-HD maupun PE-LD (pipa-pipa,


lembaran plat, atau profil), tidak biasa dikerjakan dengan
proses potong (bubut atau shaper).
Pengelasan dapat dilakukan dengan menggunakan las gas
panas, las elemen pemanas, atiau panas yang dihasilkan dari
gesekan dua benda kerja. Temperatur pengelasan dianjurkan
o o
230 C sampai 240 C.
Pengelasan dengan frekuensi tinggi tidak mungkin dilakukan,
karena kecilnya faktor kerugian dielektrik pada bahan ini.
Polyethylen pada dasarnya tak berpolaritet, sehingga tidak bisa
atiau jelek sekali direkatkan dengan bahan perekat apapun.

2.1.3. Penggunaan pada berbagai bidang


1. PE-LD
BIDANG ELEKTROTEKNIK
Sebagai isolasi kabel listrik, isolasi kabel telekomunikasi, dan
kabel tegangan tinggi.
BIDANG KEMASAN DAN TRANSPORTASI
Kontainer, foil untuk kemasan, sak, botol, tabung, dan foil untuk
membuat tas.
2. PE-HD
BIDANG PERMESINAN DAN KENDARAAN
Kotak accu, tangki bahan bakar, dan masih banyak lagi
penggunaan yang lain.

2.1.4. Nama dalam Perdagangan


Hostalen (dariHoechst), Lupolen (dari BASF), Vestolen (Huels),
Bayfon (Bayer).

28
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.2. POLYPROPYLEN c u-tr a c k

Polypropylen telah dibawa ke pasaran sejak tahun 1957.

2.2.1. PEMBENTUKANNYA

Polypropylen dibuat dengan proses Polymerisasi dan termasuk


dalam kelompok termoplast semikristalin.
Pada proses polymerisasi Propylen, gugus CH3 dapattersusun
menjadi beberapa bentuk stereometris, sehingga karakter dari
hasil yang diperoleh pun berbeda beda.
Polypropylen dibedakan atas :
a. POLYPROPYLEN ISOTAKTIS
Semua gugus CH5 beradapada salah satu sisi yang sama
dengan rantai karbon

29
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k b. POLYPROPYLEN SINDIOTAKTIS c u-tr a c k

Gugus CH3-nya berada urut bergantian pada sisi rantai Karbon

c. POLYPROPYLEN ATAKTIS
Posisi gugus CH3 terhadap rantai utama tidak beraturan.

Secara teknis jenis yang lsotaktis sangat besar peranannya.

Semakin banyak bagian lsotaktisnya, makin tinggi pula tingkat

kristalitnya , temperatur melelehnya, daya tahan terhadap

tegangan tarik, kekakuan dan kekerasan Polypropylen

2.2.2. Sifat dan Karakter

Sifat sifat yang khas dari Polypropylen adalah :


• Massa jenisnya rendah.
• Kekakuan, kekerasan, dan ketegarannya tinggi.
• Tahan terhadap temperatur sampai +110oC.
• Pada temperatur 0oC menjadi rapuh (Homopolymen).
• Jika tak diber iwarna, maka warna aslinya adalah putih
santan (milchig).
• Karakter elektris dapat diperbandingkan dengan PE.

30
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Tahan terhadap asam dan basa bukan bahan organik, c u-tr a c k

alkohol.
• Tidak tahan terhadap bensin atiau bensol.

2.2.3 Pemrosesan

Pada tabel di bawah ini diberikan syarat pemrosesan


terpenting.

Temp. Bahan o
Proses o Temp. Mold C Tek. Injeksi bar
C
Injection 220 - 270 40 -100 > 1000
Extrusi 235 235 150 - 200
Blowing u.foil 220 – 240 220 – 240 200 – 300
Blowing 235 235 150 -200

Polypropylen diproses dengan tidak usah dikeringkan dahulu.

2.2.4 Pengerjaan PP dari semi produk

Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, bahwa proses


pengerjaan polyprophylen dengan proses potong, perekat, dan
pengelasan adalah sama dengan Polyethylen, namun untuk
bending maupun pengelasan membutuhkan temperatur
pengerjaan lebih tinggi, yaitu :
Temperatur bending 160oC – 165o C, temperatur pengelasan
kira-kira 250oC

2.2.5 Penggunaan pada Berbagai Bidang

BIDANG INDUSTRI KENDARAAN DAN MESIN


Rumah pompa, baling-baling kipas.
BARANG-BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA
BARANG-BARANG ELEKTROTEKNIK
Rumah trafo, pembungkus kabel, dan steker.
BARANG-BARANG UNTUK TRANSPORTASI

31
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.2.6. Nama-nama dalam perdagangan


Hostafen PP (Hoechst), Novolen (BASF), Vestolen P (Huels).

2.3. POLYVINYLCHLORID (PVC)

Sejak tahun 1931, Polyvinylchlorid telah diproduksi oleh


perusahaan BASF di Jerman Barat.

2.3.1. Struktur

PVC adalah bahan dengan sebagian besar struktumya


amorphik dengan sebagian kecil bagiannya adalah kristal (5%).
Posisi atom Chlor pada rantai utama adalah ataktis (tidak
teratur).

PVC adalah hasil dari Polymerisasi (Polymerisat).


Pembentukan makromolekul dapat dilakukan dengan tiga cara
yang berbeda, yaitu Polymerisasi Masse, Suspension, dan
Emulsion.
Masse PVC (PVC-M), adalah produk yang sangat murni, jadi
bermutu tinggi. Sedangkan Suspension PVC (PVC-S) mirip
dengan PVC-M masing-masing mempunyai kemampuan
tembus cahaya (transparant). Lain halnya dengan jenis pertama
dan kedua, jenis Emulsion PVC (PVC-E) memiliki sifat khas, yaitu
menunjukkan sifat-sifat elektris yang lebih baik.
Emulsion PVC (PVC-E) mengandung kira-kira 2,5% Emulgator,
yaitu kandungan bahan yang sangat dibutuhkan
penggunaannya dalam pembuatan, meskipun akan membuat

32
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k pandangan tidak bersih. Secara umum, Emulgator mempunyai c u-tr a c k

pengaruh memudahkan pemrosesan.


Saat ini sebagian besar PVC diproduksi dalam jenis suspension
fienis yang kedua).

2.3.2. Pengkombinasian

Bahan dasar PVC biasanya dan bahkan harus disajikan dalam


wujud tepung. Hal ini dimaksudkan agar pada saat
pemrosesan tuntutan-tuntutan yang ada dapat dipenuhi. Untuk
bahan-bahan tambahan dan pembantu dapat ditambahkan
sendiri sesuai dengan yang diinginkan (tentu saja atas
petunjuk produsennya). Bahan trambahan (additive) untuk
PVC adalah :

a. Stabilisator terhadap panas

PVC dalam wujud termoplastis mempunyai jangkauan (range)


temperatur sangat sempit, sehingga pada saat diproses
cenderung mudah rusak (struktur makromolekulnya hancur).
Oleh karena itu, mengamankannya dari akibat pengaruh panas
harus terus menerus dilakukan. Stabilisator untuk menahan
panas pada PVC harus menunjukkan dua sifat pokok, yaitu :
• Kemampuan mengikat asam-chlorida (HCl)
• Berfungsi antioxidasi

Dua sifat pokok tersebut akan mampu menghilangkan


pengaruhnya sebagai katalisator bagi HCI dan Oksigen.

33
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k b. Bahan Pelicin c u-tr a c k

Bahan pelicin jika dipadukan dengan lelehan PVC dapat


bersatu dengan baik dan mampu merendahkan gesekan dalam
material serta mempertinggi daya alirnya.
c. Bahan Pelunak

Adalah bahan yang berfungsi mengubah sifat material, yang


keras dan rapuh menjadi lunak dan fleksibel dalam jangkauan
(range) temperatur yang lebar. Pelunak yang dipadukan
dengan PVC harus benar-benar dapat bersatu dengan baik.
Penambahan bahan tersebut pada PVC akan membuat PVC
stabil terhadap panas dan tahan terhadap sinar matahari. Jika
telah tercampur dengan PVC, maka bahan tersebut tidak akan
lepas/keluar dari material. Pengaruh berbagai jenis pelunak
(Weichmacher) terhadap daya tahan terhadap tarikan tampak
pada Gambar 2.3.
Bahan pelunak yang sering dipakai pada PVC adalah
Dioctylphthalat (DOP),
Dioctyladipat (DOA), dan Dicyctohexytphthatat (DCHP).

d. Bahan untuk mempertinggi daya tahan terhadap pukulan

Bahan ini baru dipadukan pada material tanpa pelunak saat


proses moulding. Hal ini dilakukan dengan alasan agar daya
tahan pukulnya menjadi lebih baik. Bahan ini paling sering
digunakan pada jenis Polymeri Additive dengan karakter
Elastomer.

34
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 2.3. c u-tr a c k

e. Bahan Pengisi
Bahan ini biasa digunakan untuk menurunkan harga material
dari campuran PVC, dan dalam hal tertentu juga digunakan
untuk mengubah sifat-sifat material yang tidak dimiliki oleh
material yang masih murni.
Bahan-bahan pengisi untuk PVC yang terpenting adalah kapur
tulis, Dolomit,
Kaolin, dan tepung kuarsa.
2.3.3. Pengklasifikasian PVC

Standarisasi pengklasifikasian PVC (moulding material) telah dibuat


menurut DlN, yaitu:
PVC-U Polyvinylcholrid Unplasticized (PVC-keras),
dan
PVC-P Polyvinylcholrid Plasticized (PVC-lunak)

Kemudian di bawah ini dikenalkan pula tanda pengenal


menurut DIN Standar pipa dan ISO :

35
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k PVC-Nl Polyvinylcholrid Normal lmpact c u-tr a c k

PVC-RI Polyvinylcholrid Raised lmpact


PVC-HI Polyvinylcholrid High lmpact

2.3.4. Sifat dan Karakter PVC

PVC-U (Unplasticized) atau jenis yang keras :


• Kekerasan, keuletan, dan keliatannya tinggi.
• Peka terhadap pukulan pada temperatur rendah.
• Daya tahan terhadap bahan-bahan kimia cukup
tinggi.
• Pada frekuensi dan tegangan yang rendah, sifat
elektrisnya baik.

PVC-P (Plasticized) atau jenis yang lunak :


• Fleksibilitasnya dapat divariasi.
• Keliatannya dapat dipengaruhi kandungan pelunaknya,
tergantung oleh temperatur.
• Daya tahan terhadap bahan kimia tergantung dari resep
yang dibuat dan juga oleh temperatur.
• Memiliki sifat elektris yang sama baiknya dengan jenis
yang keras.

PVC tahan terhadap asam, basa, alkohol, gemuk, sedangkan


hanya PVC-U yang tahan terhadap bensin.

2.3.5. Pemrosesan PVC

a. INJEKSI (SEMPROT TUANG)


Dalam proses injeksi harus selalu diingat, bahwa PVC hanya
mempunyai range (iangkauan) temperatur pemrosesan yang
relatif sempit. Oleh karena itu sangat diperlukan adanya
ketepatan temperatur dafam pemrosesannya. Temperatur

36
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o
c u-tr a c k
.c
pemrosesannya antara 180oC dan 210oC, tergantung pada .d o
c u-tr a c k
.c

jenis PVC-nya.
Tekanan injeksi yang biasa diterapkan adalah antara 400 s/d
1200 bar untuk PVC-P dan 1000 s/d 1800 bar untuk PVC-U.
Sedangkan untuk temperatur mould-nya disarankan antiara 20
s/d 50oC.

b. EKSTRUSI
Pada proses ini temperatur yang diperlukan lebih rendah
daripada proses injeksi. Sedangkan tekanannya antara 75 s/d
200 bar.
c. BLOWING (TIUP)
Pada proses ini temperatur PVC-nya sama dengan pada
proses injeksi. Tetapi proses ini hanya dapat dilakukan dengan
volume kira-kira 5 liter saja, karena kapasitas mesin yang
terbatas.

d. PENGERJAAN SEMI PRODUK


Pipa-pipa, profil dan pelat, serta foil dari PVC akan dikerjakan
lebih lanjut dengan berbagai cara dan tujuan. PVC akan bagus
bila dilas atau disatukan dengan bahan perekat.

2.3.5. Penggunaan pada berbagai bidang

BIDANG BANGUNAN
Pipa, kusen jendela, tiang penerangan jalan, talang atap, dan
lain sebagainya.

BIDANG PERKAKAS DAN MESIN


Perkakas untuk industri kimia, tangki, pipa bertekanan, dan
lain-lain.

37
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k BIDANG ELEKTROTEKNIK c u-tr a c k

Pipa isolator, kanal kabel, piringan hitam.

INDUSTRI PENGEMASAN (PACKAGING)


Botol (transparan), periuk bahan makanan.

2.3.7. Nama dalam perdagangan


Hostalit (Hochst), Solvic (Deutsche Solvay-Werke), Vestolit (Huels),
Vinolex (BASF).
2.4. POLYSTYROL (PS)

Polystyrol termasuk dalam salah satu kelompok Termoplast


Amorphik yang struktumya terbentuk oleh ring bensol yang
rantainya tersusun ataktis (tak teratur). Pembuatan polystyrol
dilakukan dengan cara Polymerisasi dari Styrol dengan metode
Emulsion, Suspension, dan Masse yang kemudian
menghasilkan Polymerisat yang transparan dan telah
diproduksi sejak tahun 1930.

2.4.1. Sifat dan Karakternya

Polystyrol memiliki sifat-sifat sebagai berikut :


• Keras dan strabilitas bentuknya bagus.
• Relatif rapuh (terutama jenis yang viskositasnya rendah).
• Daya tahan bentuknya hingga temperatur 80oC.
• Bila tak diberi warna akan tembus pandang.
• Mengkilap permukaannya.

38
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Sangat bagus untuk bahan isolasi. c u-tr a c k

• Tahan terhadap basa, alkali, larutan garam.


• Tidak tahan terhadap bensin, Keton, Eter, Estel dan
Hydrokarbon Aromatik.
• Warna dan baunya netral.

Di samping PS jenis standar (material moulding DIN 7741)


terdapat PS jenis lain
yang diberi pelengkap khusus untuk tuntutan khusus, yaitu :
• Jenis yang mengandung Treibmiftel (foaming agent)
• Jenis yang mengandung pelindung terhadap api.
• Jenis yang mengandung bahan antistatis, dan lain
sebagainya.

39
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.4.2. Pemrosesan PS c u-tr a c k

Polystyrol dapat diproses baik dengan Ekstrusi dan Injeksi.


Karena PS merupakan bahan yang plastis sehingga dapat
mengalir dengan baik, maka dalam pemrosesannya hampir tak
ditemukan masalah. Hasil produk melalui proses injeksi
memperlihatkan adanya alur-alur arah mengalirnya material
(Orientierung).

2.4.3. Jenis Polystyrol

a. POLYSTROLSCHAUM (BUSA), terdapat 3 jenis cara


membusakan, yaitu :
• Styropor (cara membusakan partikel)
• Styrofoam (cara membusakan dengan ekstrusi)
• Cara Membusakan Struktur TSG (Thermoplastischer
Strukturschaumspritz-guss) :

Pada cara Styropor(1950) ini, granulat kecil Ø0,5 -2,0 mm ini


akan dibawa ke stufe 1 . Dengan adanya tumbukan dengan
struktur zell yang berbentuk sama besar dengan buah kapri
maka akan berbusa.
Pada stufe 2 akan melewati uap dan akan dibusakan sehingga
saling mengelas/ikat diri menjadi blok/plat dengan kekuatan
yang lebih baik, sebagai isolator yang baik dengan berat 15-50
kg/m 2.
Cara Styrofoam (1964) dengan tekanan dilewatkan dengan
cara ekstrusi menghasilkan selang, rel, folie, tafel dengan
massa jenis yang besar 60 -200kg/m 3

40
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Keuntungan bentuk busa : c u-tr a c k

§ Hemat material dengan tebal yang sama


§ Ketegaran naik karena dengan berat sama (tebal lebih
besar).
§ Tidak ada kerutan atau legok-legokan meskipun pada
ketebalan > 5mm.
§ Tanpa Orientierung dan tegangan.
§ TSG cocok untuk PS, SB, dan ABS.
• Penggunaan :
§ Kemasan kosmetika, obat-obatan.
§ Mangkuk sayur, vas bunga, piring roti, gelas minuman
piknik.
§ Alat-alat lemari es, foil isolator.
§ Termos.
• Nama Dalam Perdagangan :
Polystyrol (BASF), Vestyron (Huels), Hostyren (Hoechst)
Styropor (BASF), Vestypor, (Huels), Hostapor (Hoechst)

b. STYROL BUTADIEN (SB) - tahan pukul


Adalah campuran murni dari PS dengan karet Butadien.
Melalui proses copolimerisasi karet Butadien bentuk butiran
bola akan bergabung dengan PS-Propfcopolyimerisat.

Sifat-sifat :
§ Kaku sampai fleksibel.
§ Bentuk stabil.
§ Tahan pukul, ulet hingga temperatur -40oC.

41
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.c .c
.d o
c u-tr a c k § Tanpa warna, putih santan. .d o
c u-tr a c k

§ Menyerap uap (air) cukup tinggi seperti PS.


§ Lebih tahan terhadap keretakan dibanding PS.

c. STYROLACRYLNITRIL COPOLYMERISAT (SAN)


Terbentuk melaIui proses copolimerisasi 760% Styrol dan 24%
Acrylnitril.

Bangun dasar monomernya terbagi secara statistik dalam


rantai polimer.

• Perbaikan sifat-sifatnya :
§ Ketegaran, keuletan, dan ketahanannya terhadap goresan
lebih baik.
§ Penambahan glassfiber akan memperbaiki kekuatan dan
E-Modul.
§ Tahan terhadap pergantian temperatur dan panas hingga
90oC.
§ Warna transparan jika tanpa penambahan warna. Jika
ditambah dengan 30% Acrylnitril maka akan berwarna
kekuning-kuningan.
§ Tahan terhadap oli, gemuk, dan bahan aromatik.
§ Tahan terhadap pembentukan keretakan.

• Pemrosesan :
Perlu proses pengeringan dengan memanaskan material
awal dengan suhu 80oC selama ± 4 jam.

42
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Penggunaan : c u-tr a c k

Kotak kaset, chasis dari alat-alat TV, piringan skala, housing


accu, housing untuk jam, baterai, kemasan alat kosmetik.
• Nama dalam perdagangan :
Luran (BASF), Lustron (Monsanto), Vestyron (Hüls)
d. ACRYLNITRIL BUTADIEN STYROL - TERPOLYMERE
(ABS)
§ Sifat-sifatTerbentuk dari 3 macam massa pembentuk.

§ Sifat-sifat
− tahan pukulan dan ulet sampai temperatur - 40oC.
− tahan gesekan dan keras.
− keuletan tinggi, sangat baik untuk material yang ditempeli
logam, metal.
− bisa digunakan untuk meredam bunyi/suara (karena unsur karet
butadien). kestabilan bentuk bagus.
− bisa mengkilap
− tahan pada panas yang berubah-ubah hingga 100oC,
− tahan bahan kimia, keretakan dan menyerap sedikit air.
Jenis-jenis ABS termasuk juga campuran-campuran polimer
yang lain, yaitu banyak jenisnya.
Jika bukan merupakan campuran dengan karet Butadien,
maka simbolnya menjadi A dimana S mewakili komponen
elastomer.

43
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Contoh kombinasiyang ada : c u-tr a c k

§ ABS/PVC saling melarutkan sendiri, dimanaABS berfungsi


sebagai :
− pembuat tahan pukulan terhadap PVC hart, dan
− pembantu pemrosesan PVC .
§ ABS/PC. Blend
− campuran yang trahan pukulan/ulet hingga suhu
– 50oC.
− kestabilan bentuk terhadap panas hingga suhu 115oC.
§ ABS/PUR. Blend
− produk dengan ketahanan pukul yang tinggi
Kejelekan dari massa ABS adalah tidak tahan terhadap cuaca
jelek, dan mudah pudar akibat kandungan Butadien. Oleh
karena itu Butadien dapat digantikan dengan komponen
elastomer yang lain.
• Pemrosesan :
Perlu pengeringan pada suhu 85oC antara 2 - 4 jam.
ABS. Galvano tipe spesial bisa dilapisi metal digalvanisir.
Gigitan terhadap lapisan metalnya cukup bagus/kuat, karena
menembus/memakan/merusak sedikit komponen elastomernya
(Butadien) dan seperti memiliki anker sebagai kekuatan
tempelnya.

• Penggunaan :
§ telepon, housing komputer, proyektor, kaset video, dan
lain-lain
§ Bagian karoseri, housing pemanas, kipas, shelves/ rak
§ Bidang sanitasi (galvanis), tabung fitting, pembersih WC
§ Papan selancar, mainan anak yang bersifat teknis, model
pesawat terbang, lokomotif, dan lain-lain.
• Nama dalam perdagangan :
Novodur (Bayer), Terluran (BASF).

44
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k e . ACRLESTER - STYROL.ACRYLNITRIL -TERPOLYMER c u-tr a c k

(ASA)

Merupakan campuran polimer dari beberapa massa


pembentuk. Partikel sangat kecil Acrylester dicampurkan pada
rangkaian rantai SAN.
• Sifat-Sifat :
§ Sangat baik untuk antielektrostatis.
§ Tahan terhadap pukulan dan ulet pada temperatur rendah.
§ Tahan terhadap cuaca buruk akibat Acrylester.
§ Sifat-sifat lain sebanding dengan ABS.
• Pemrosesan :
Sama dengan Polystyrol yang lain.

• Penggunaan:
Bagus digunakan untuk perkakas yang ditempatkan di luar
ruangan, misalnya : rumah-rumahan lampu sinyaf, tanda lalu
litas, pesawat telpon, antena TV, pipa air panas.
• Nama dalam perdagangan :
Luran S (BASF)

2.5. POLYMETYLMETHACRYLAT (PMMA)

Disebut juga Acrylglas. PMMA merupakan jenis plastik yang


relatif rapuh. Melalui proses perendaman dengan
menggunakan campuran komponen yang ulet dan
mengandung Propfpoymeri dengan modifikasi Polyacrylester
atau elastomer yang lain, maka akan membuat daya tahan
material terhadap pukulan menjadi cukup tinggi.

45
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.5.1. Sifat dan Karakternya c u-tr a c k

PMMA memiliki sifat-sifat :


• Keras dan kaku (tidak saling terpisah dalam keadaan
pecah).
• Tidak mudah tergores dan dapat dipoles dengan hasil yang
baik.
• Tahan terhadap pengaruh temperatur yang berubah-ubah
dan juga pada temperatur yang rendah.

• Transparan dengan kemengkilapan yang cukup tinggi.


• Sifat elektrisnya baik.
• Sedikit menyerap lembab udara.
• Bau dan rasanya netral.
• Sebaiknya tidak dipakai untuk hal-halyang berhubungan
dengan makanan.
• Tahan terhadap asam, basa, larutan garam, hydrocarbon,
aliphatis, gemuk, oli, air, dan bahan pelarut yang tak
berpolaritet.
• Tidak tahan terhadap alkohol, bensol, aceton,asam yang
kuat, bahan pelarutnya yang berpolaritet, dan
Chlorhydrokabon.
• Memiliki ketahanan cukup tinggi terhadap sinar, baik sinar
matahari maupun sinar-sinar yang lain, dan tahan terhadap
cuaca serta ketuaan.

46
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k PMMA dapat dicetak, di-lack, dan dilapisi logam. c u-tr a c k

Disamping PMMA jenis strandar (DIN 7745), ada juga jenis


khusus untuk penggunaan khusus, misalnya stabil terhadap
sinar UV dan anti api. Jenis khusus yang lain yaitu jenis yang
dipakai untuk Coextrusi dengan ABS dan jenis yang dipakai
untuk dicampur dengan PVC.

2.5.2. Pemrosesan
Syarat-syarat Pemrosesan

Temp. Bahan Temp. Mold Tek. Injeksi


Proses o o
C C bar
Injection 210 - 250 40 - 90 400 -1200
Extrusi 200 - 230 170 - 230
Press 160 - 180 40 - 60 50 - 100

Karena saat disimpan PMMA akan menyerap kelembaban,


maka sebelum diproses harus dikeringkan dahulu menurut
petunjuk produsen atau menggunakan EntgasungszyIinder
(ventcyIinder).
Untuk mengurangi/ menghilangkan tegangan dalam yang
timbul pada pemrosesan, maka seringkali perlu dilakukan
proses Tempering. Semi Produk dari material ini dapat
dikerjakan dengan proses potong atau tanpa proses potong
(misalnya bending).

2.5.3. Penggunaan pada berbagai bidang

Karena PMMA mempunyai sifat mekanis dan optis yang


sangat bagus, maka banyak sekali penggunaannya dalam
berbagai bidang.

47
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k BIDANG OPTIK c u-tr a c k

Kacamata, lup dan lensa, bagian dari prisma, proyektor, dan


kaca jam.

BIDANG ELEKTROTEKNIK
Lampu pengaman, tombol otomat, lampu penerangan jalan.

BIDANG INDUSTRI KENDARAAN


Skala tachometer, kaca lampu sign dan lampu belakang, lampu
tanda lalu lintas.

KACA PELINDUNG
Penutup pada otomat, gerbong keretapi, kaca tahan peluru
pada loket bank dan kendaraan pengangkut uang, untuk tujuan
militer dan polisi, kaca pesawat militer, penumpang dan
pesawat sport serta helikopter.

BIDANG REKIAME DAN MODEL


Sanitasi dan rumah tangga

2.5.4. Nama dalam perdagangan


Plexiglas (Roem), Resarit (Resart-lHM), Degalan (Degussa).

2.6. POLYAMTD (PA)

Polyamid termasuk dalam keluarga Termoplast semikristalin.


Jenis ini telah diproduksi
sejak tahun 1937 dengan nama dalam perdagangan Nylon
(PA-6) dan perton (PA-6). Material ini cocok sekali jika
digunakan sebagai barang-barang teknik, melalui proses
Injeksi dan ekstrusi.

48
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.6.1. Pembentukannya c u-tr a c k

Polyamid merupakan Termoplast semikristalin yang istimewa


dan dibuat dengan proses polykondensasi.
Karena pada proses pembuatannya memerlukan pasangan
(partner)reaksi, maka jenis polyamid menjadi banyak sekali.
Pemberian tanda pada masing-masing jenis dilakukan dengan
cara memberikan angka yang diambil dari jumlah banyaknya
atom Karbon diantiaratom Nitrogen didalam rantainya.
Terdapat kemungkinan bahwa Polyamid berasal dari dua unsur
molekul yang berlainan jenisnya atau satu unsur molekul
dengan gugus-atom yang mempunyai dua jenis kemampuan
reaksi.

2.6.2. Metode pembuatan berbagai jenis poryamid

1. Polykondensasi dari Diamin dan Dicarbonacid

Untuk PA-66 :

Untuk PA-610 :

2. Polykondensasi dari Asam Amino


Untuk PA-6 :

Untuk PA-11 :

49
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Untuk PA-12 :

2.6.3. Sifat-sifat Polyamid

Semakin banyak gugus-amid pada rangkaian rantai, semakin


besar pula daya ikat antara molekul-molekul dan semakin
besar pula penyerapan Polyamid terhadap lembab udara. Sifat
menyerap lembab udara ini akan membuat material menjadi
liat dan keras.
Daya tahannya terhadap benturan, sifatnya yang mudah
meluncur, dan mudah mengelupas dapat dikenali dengan jelas.
Sedangkan sifatnya yang kurang menguntungkan adalah sifat
mekanis dan toleransi ukurannya sangat tergantung pada
kandungan aimya.
Polyamid dapat dibebani dengan beban dinamis yang cukup
tinggi dan pada pembebanan jangka panjang hampir tidak
memperlihatkan kelelahan.
Sifat Polyamid yang lain adalah :
• .Kemampuan meredamnya tinggi.
• Bentuknya stabil terhadap pengaruh panas.
• Sifat elektrisnya dipengaruhi oleh kandungan airnya.
• Berbagai jenis Polyamid menyerap lembab udara dari 1
s/d 3,5%.
• Ketahanan terhadap bahan-bahan kimia sangat bagus.
• Tahan terhadap bensin, gemuk, oli, ester, alkohol, keton
eter, basa.
• Polyamid tidak terlalu trahan terhadap cuaca dan sinar.
Untuk mempengaruhi sifat Polyamidapat dilakukan hal-hal
sebagai berikut :

50
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Tingkat kristalinitef dapat berubah-ubah tergantung pengaruh c u-tr a c k

cepat dan lambatnya waktu pendinginan (sampai 40%).


Apabila tingkat kristatinitet tinggi, maka penyerapan terhadap
lembab udaranya pun akan menurun, artinya sifat mekanis dan
elektris sertra ukurannya terjamin lebih baik.

Berbagai jenis Polyamid masing-masing dapat dibuat alloy


(legierungen) atau Polyblends. Oleh karena itu PA dapat juga
dicampur dengan bahan plastik lain, sehingga muncullah
kombinasi-kombinasi seperti PA-PE, PA-PETP, PA-POM, PA-
EP.

Pada PA-11 dan PA-12 dapat ditambahkan pelunak 10 s/d


20% untuk mendapatkan sifat elastisitetnya yang tinggi. Untuk
memperbaiki kekakuan seperti misalnya produk yang
mempunyai permukaan lebar ditawarkan pula jenis PA yang
diperkuat dengan fiberglass.

Pada produk-produk yang sangat tebal lseperti roda gigi,


seringkali dilakukan
Tempering untuk menghilangkan tegangan dalam. Sedangkan
untuk menaikkan tingkat kristalinitet produk dimasukkan ke
dalam oli spesial kemudian dipanaskan hingga temperatur
mencapai 140oC – 170oC, selama kira-kira 10 hingga 20 jam.

Penyerapan lembab udara di bawah cuaca bebas berlangsung


selama 3 bulan. Selama jangka waktu tersebut, ukuran produk
tetap akan mengalami perubahan meskipun kecil.
Pada saat digunakan pada perkakas dengan ketetapan suaian
yang presisi, maka penyerapan lembab udara harus
dipercepat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara pengkondisian,
yaitu setelah produk diproses, langsung dimasukkan ke dalam

51
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k bak air panas dan tetap tinggal di sana sampai kandungan air c u-tr a c k

yang diinginkan tercapai.

2.6.4. Pemrosesan Polyamid

PA dapat diproses dengan injeksi, ekstrusi, dan blowing. Pada


saat pemrosesan material harus dalam keadaan kering
(kandungan air 0,2%), jika tidak, maka harus dikeringkan
dahulu. Hal ini perlu diperhatikan karena pada saat temperatur
o
diatas 80 C, maka PA akan menguning dan bagian permukaan
mengalami kerapuhan. Pengeringan hendaknya dilakukan
didalam ruangan vacum.
Bahan Polyamid dapat direkatkan dengan perekat. Terdapat
berbagai macam bahan perekat yang dapat digunakan yaitu
bahan perekat dengan basis bahan pelarut.

2.6.5. Penggunaan pada Berbagai Bidang


Karena sifat-sifatnya yang menonjol, Polyamid sangat cocok
digunakan untuk bidang teknik. Sifat meluncurnya yang sangat
bagus, menjadikan Polyamid dapat digunakan sebagai material
untuk bantalan/ lager. Sedangkan sifatnya yang kedap gas dan
udara, menjadikannya cocok digunakan untuk kemasan bahan
makanan.

2.6.6. Penggunaan Polyamidalam berbagai bidang

MESIN-MESIN DAN P ERKAKAS


Roda gigi, rol peluncur, sekrup, mur, sangkar ball bearing,
kopeling, dan jenis komponen-komponen peluncur yang diberi
graphit dan tidak memerlukan perawatan.

52
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k BIDANG ELEKTROTEKNIK c u-tr a c k

Badan coil, rumah perkakas elektro (mesin bor tangan), lampu kilat,
steker kabel.

KENDARAAN
Filter oli, bak oli rem, pelampung tangki bensin, selang oli dan
bensin, tangkai pemutar.

BIDANG MEBEL DAN KEMASAN

PERALATAN RUMAH TANGGA


Rumah penghisap debu, alat-alat dan mesin untuk memasak.

LAIN-LAIN
Rambut boneka, senar pengail, jala ikan, dari lain sebagainya.

2.6.7. Nama dalam Perdagangan


Durethan (Bayer), Trogamid T (Dynamit Nobel), Ultramid
(BASF), Vestamid
(Huels), Rilsan (ATO).

2.7 . POLYOXYMETHYLEN (POM)

Polyoxymethylen juga disebut Polyacetal. POM telah


diproduksi sejak tahun 1958 dengan proses polymerisasi.
Terdapat dua jenis bahan seperti ini, yaitu Homopolymeri dan
Copolymeri. Jenis yang kedua mempunyai sifat lebih baik
daripada yang pertama, karena jenis kedua memiliki ketahanan
terhadap pengaruh panas dan bahan kimia.

53
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.7.1. Struktur POM c u-tr a c k

POM termasuk dalam golongan Termoplast semikristralin.


Kristalinitet pada jenis Homopolymeri lebih tinggi, kira-kira
80%.

2.7.2. Sifat dan Karakter

POM menunjukkan sifat keras dan kaku dalam jangkauan


(range) temperatur
yang lebar. Selain itu POM juga memiliki sifat-sifat yang lain,
yaitu :
• Tingkat keliatannya tinggi (sampai temperatur -40oC).
• Bila terkena gesekan tidak mudah mengelupas.
• Angka faktor gesekannya rendah.
• Kestabilan bentuk terhadap panas cukup tinggi.
• Sifat elektris dan dielektrisnya baik.
• Hanya sedikit menyerap lembab udara.
• Tahan terhadap zat pelarut organik biasa, seperti alkohol,
ester, keton, juga terhadap oli, gemuk, bensin, tetapi tidak
tahan terhadap asam yang kuat.
• Tidak tahan terhadap cuaca. Jika terkena sinar matahari,
maka produk akan rapuh. Namun hal tersebut dapat diatasi
dengan menambahkan stabilisator untuk memperlambat
penghancuran rantai polymer.

54
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.7.3. Pemrosesan c u-tr a c k

POM paling sering diproses dengan injeksi, tetapi juga dapat


diproses dengan ekstrusi dan blow (tiup).

Syarat Pemrosesan

Temp. Bahan Temp. Mold Tek. Injeksi


Proses o o
C C bar
Injection 200 - 210 90 - 100 800 -1200
Extrusi 180 - 190
Blow 180 90 - 100

Pada jenis POM yang mendapat bahan penguat (reinforced)


harus dipilih tekanan injeksi yang tinggi, dan begitu juga
penampang gate (Anschnitt)-nya harus dibuat lebih besar 20%
dari biasanya. Pada proses ekstrusi, biasanya hanya
menggunakan mesin dengan screw tunggal dan tidak
dipergunakan piringan berlubang serta filter.

Harus herhati-hati terhadap kemungkinan munculnya


gangguan dalam pemrosesan POM.

Polymer akan rusak dan akan mengeluarkan bau yang


menusuk dari formaldehyd apabila didiamkan terlalu lama pada
temperatur yang tinggi, diatas 240oC. Karena terbentuk gas
formaldehyd, maka dari nozel dan corong material akan keluar
letusan-letusan.
Apabila terijdi gangguan seperti itu, gunakan kacamata
pelindung. Selain itu
pemanas (heater) harus segera diturunkan temperaturnya agar
sirkulasi udara segar menjadi lancar.

55
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o

.d o .c .d o .c
c u-tr a c k PENGEMASAN c u-tr a c k

Semua jenis pengelasan dapat dilakukan, bahkan pada jenis


pengelasan frekuensi tinggi. Pada pengelasan dengan
gesekan, hendaknya dipilih kecepatan yang rendah, karena
rendahnya viskositas POM yang plastis dapat membuat cairan
plastik terlempar keluar.

• PEREKATAN

proses merekatkan dua bagian, biasanya dilakukan dengan


menggunakan bahan perekat atau juga bahan pelarut.
Penggunaan zat perekat yang terdiri dari dua komponen
menuntut dilakukannya pembersihan pada permukaan dengan
asam chrom.

2.7.4. Penggunaan

Karena sifat POM yang mudah meluncur (licin), maka


memungkinkan sekali penggunaannya sebagai material untuk
barang-barang teknik. Sedangkan sifat POM yang liat dan
mampu kembali pada posisi semula (prinsip pegas), maka
POM dapat digunakan pada bagian perkakas dan mesin yang
saling mengancing sendiri (schnappen = snap). Berikut ini
contoh penggunaan POM dalam berbagai bidang :

MESIN-MESIN DAN PERKAKAS


Roda gigi, bantalan (lager), bagian peluncurdan pemandu
(guide), rumah-rumah, komponen pegas, rantai, sekrup dan
mur, bagian pompa.

56
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k ELEKTROTEKNIK c u-tr a c k

lsolator, bagian-bagian kecil dari motor, bagian dari relay,


badan dari coil, bagian untuk telpon, bagian dari pesawat TV,
radio dan Diaproyektor.

KENDARAAN

MEBEL
Handel pintu, rol korden.

KEMASAN
tangki korek api, dan lain-lain.

2.7.5. Nama dalam Perdagangan


Delrin (Du Pont), Hostaform (Hoechst), Ultraform (BASF).

2.8. POLYCARBONAT(PC)

Bahan ini telah diproduksi sejak tahun 1956. Produksi pertama


dilakukan oleh Bayer (Leverkusen), dan dua tahun kemudian
oleh General-Electric.
PC termasuk dalam kelompok Termoplast Amorphik, karena
bagian kristanya hanya 5% . Dibuat dengan proses
Polykondensasi, dari Bisphenol A yaitu sebuah produk dari
Phenol dan Aceton dengan Phosgen.

57
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.8.1. Sifat dan Karakter c u-tr a c k

Susunan ring-ring bensol dalam ikatan rantai menghalangi


gerakan antar molekul dari makromolekul. Hal ini membuatnya
memiliki sifat kaku dan ketahanan terhadap temperatur yang
tinggi.
Selain itu PC menunjukkan sifat yang berikut :
• Keras dan ulet

o
Tahan terhadap pengaruh temperatur dari -150 C hingga
o
+135 C, sedangkan untuk jenis yang telah diperkuat
dengan fiberglass tahan hingga 145oC.
• Tembus pandang (transparan).
• Memiliki sifat mengisolasi listrik yang baik.
• Memiliki sifat mengisolasi listrik yang baik.
• Hanya sedikit menyerap uap air
• Tidak tahan terhadap asan dan basa yang kuat.
• Untuk produk PC sering mengalami keretakan karena
adanya tegangan dalam.Untuk mengatasinya, dilakukan
Tempering hingga suhu 120ºC.
• Sangat tahan terhadap pengaruh cuaca.

Untuk mempertinggi kekakuan produk terdapat jenis yang


diperkuat (sebagai bahan tambahan) dengan 30% fiberglass.
Di bawah ini diberikan diagram yang menunjukkan hubungan

58
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k antara Tegangan dan Regangan dari PC tanpa penguat dan c u-tr a c k

dengan penguat 30% fiberglass.

Disamping kekakuan, jenis yang diperkuat dengan fiberglass


akan membuat Tensile Strength dan ketahanan bentuknya
terhadap pengaruh panas menjadi lebih baik, daya tahan
terhadap tekanan serta stabilitas ukurannya pun menjadi lebih
tinggi.Sifat mudah terbakar dan regangannya akan menjadi
lebih rendah..
Sifat tembus pandang jenis ini tergantung dari tebaknya
produk, antara 80s/d 90%.Akibat pengaruh sinar-UV lambat
laun akan menguning dan berkurang sifat tahan pukulnya.
Oleh karena itu untuk penggunaan di luar harus dilengkapi
dengan stabilisator-UV.

2.8.2. Pemrosesan

Dengan injeksi, ekstrusi, dan blowing


Sebelum dilakukan pemrosesan, Polycarbonat harus
dikeringkan dahulu (sampai Kandungan air tinggal 0,02%)
selama 4 jam pada temperatur 120ºC.
Agar sebelum masuk ke dalam silinder mesin, material tidak
menyerap lembab udara, maka dianjurkan untuk menggunakan
corong material yang dilengkapi dengan pemanas.
Temperatur pemrosesan paling rendah 350ºC (pada proses
injeksi) dan harus dipilih holding pressure yang rendah untuk
memperoleh produk yang baik.

2.8.3. Pengerjaan Semi Produk

Pada pengerjaan yang menghasilkan tatal atau dengan mesin


tidak ada kesulitan sama sekali. Bila menggunakan pendingin,

59
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k jangan memakai emulsion oli melainkan gunakan udara atau c u-tr a c k

air jernih.
Pengelasan paling baik menggunakan las elemen pemanas,
meskipun semua pengelasan bisa diterapkan, dimana untuk
selanjutnya harus dilakukan tempering.
Perekatan bisa dilakukan dengan bahan pelarut, yaitu perekat
dari bahan pelarut dan perekat dari reaksi kimia.

2.8.4 Penggunaan pada berbagai bidang

Dengan sifat-sifatnya yang menonjol, PC terutama digunakan


pada bidang teknik atau juga perkakas rumah tangga.

MESIN-MESIN DAN PERKAKAS


Rumah mesin, bagian mesin ditulis dan mesin jahit, rumah
cukur dan mesin hitung, perkakas dalam bidang dunia
kedokteran, dan lain-lain.

BIDANG ELEKTROTEKNIK
Terminal kontak, badan spul (coil), kontak saklar, steker, dan
kopeling listrik arus kuat.

BIDANG FOTO DAN TELEKOMUNIKASI


Rumah radio dan televisi, telepon, bagian dari peralatan film,
radio, foto, dan televisi.

BIDANG KENDARAAN
Lampu belakang, kisi-kisi pemanas, kisi- kisi ventilator dan
pendingin.

60
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k BIDANG PENERANGAN DAN PERUMAHAN c u-tr a c k

PERKAKAS RUMAH TANGGA


Barang pecah belah, perkakas dapur dan mesin untuk
memasak, rumah penghisap debu, botol, dan teko.

2.8.5. Nama dalam perdagangan


Makrolon (Bayer), Lexan (General Electric Plastik).

2.9. POLYPHENYLENOXID (PPO)

Jenis ini dibuat dengan proses polykondensasi dan telah


berada di pasaran sejak tahun 1965.
Meskipun memiliki sifat fisika dan kimia yang baik, namun saat
bahan ini berada diatas temperature 100ºC akan cenderung
rusak akibat oxidasi.Oleh karena itu bahan ini kemudian
dimodifikasi dengan Polystyrol (PS) atau PAN dan hanya
sebagai Polyblends saja (tersusun secara mekanis, tidak
secara kimia).
PPO yang dapat ditemukan di pasaran hanyalah jenis yang
telah dimodifikasi.

2.9.1. Struktur PPO

PPO adalah termoplast yang amorphik.

61
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.9.2. Sifat dan Karakter c u-tr a c k

- Keras dan kaku


- Pada suhu rendah (sampai -40ºC) tahan terhadap pukulan
- Memiliki kestabilan ukuran.
- Memiliki sifat mengisolasi listrik dengan baik.
- Sangat sedikit menyerap lembab udara.
- Tahan terhadap alkohol, basa, air mendidih, detergen.
- Tidak tahan terhadap keton dan hydrocarbon chloris dan
aromatis
- Cenderung mudah patah (retak) akibat modifikasi dengan
PS.
- Tahan terhadap cuaca

Untuk memperbaiki sifat mekanisnya, terdapat jenis khusus


dengan penguat fiberglass 20% hingga 30%.Selain itu terdapat
juga jenis khusus yang lain :
o Jenis yang dilengkapi bahan anti api
o Jenis yang dapat digalvanisasi
o Jenis yang mengandung foamin agent (Treibmittel), karena
PPO dapat dibusakan dengan baik

2.9.3 Pemrosesan

Jika tidak menggunakan vent silinder(Entgasungzylinder),untuk


memperoleh produk berkualitas sempurna disarankan agar
material dikeringkan lebih dahulu sebelum diproses.
Pengeringan dilakukan kira-kira hingga 2 jam dengan
temperatur 110ºC. Sangat cocok jika diproses pengerjaannya
dilakukan dengan proses injeksi dan ekstrusi.Temperatur
pemrosesan antara 250ºC hingga 315ºC. Sedangkan proses
pengerjaan lanjutannya adalah dengan mencetak, atau
melapisinya dengan metal.

62
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.9.4. Penggunaan pada berbagai bidang c u-tr a c k

BIDANG KENDARAAN
Kisi-kisi pendingin, tutup roda, dashboard, rumah lampu,
rumah instrumen. BIDANG ELEKTROTEKNIK
Rel listrik, socket untuk relay
BIDANG BANGUNAN
Profil jendela, rumah meteran air.
PERKAKAS RUMAH TANGGA
Rumah mesin pembuat kopi, bagian mesin cuci.
LAIN-LAIN
Bagian dari kamera, perkakas kedokteran yang bisa
disterilkan, rumah proyektor.

2.9.5. Nama dalam Perdagangan


Noryl (General Electric)

2.10. POLYSULFON (PSU)


Polysulfon termasuk dalam termoplast dengan daya tahan
terhadap pengaruh panasnya tinggi. Jenis ini telah dibawa ke
pasaran pada tahun 1965.
Pembuatannya dilakukan dalam beberapa tingkat reaksi
kondensasi.

2.10.1. Struktur
PSU merupakan Termoplast Linier dengan struktur amorphik
dengan daya tahan terhdadap pengaruh panas yang tinggi.

63
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2.10.2. Sifat dan Karakter c u-tr a c k

§ keras dan padat


§ peka terhadap pengaruh adanya lubang
§ Kestabilan bentuk terhadap pengaruh panas baik
§ Memiliki permukaan yang transparan dengan sedikit
kekuning-kuningan.
§ Sifat mengisolasinya sangat baik dan angka kerugian
dielektriknya rendah(pada temperatur yang tinggi, tingkat
kelembabannya pun tinggi)
§ Sedikit menyerap udara
§ Tahan terhadap asam, basa, gemuk, oli, detergen, larutan
garam
§ Tidak tahan terhadap air suhu tinggi, keton, zat organik
yang berpolaritet, hidrokarbon chlorid, dan aromatis.
§ Sulit terbakar dan tahan terhadap cuaca.

Untuk mengatasi kepekaan karena adanya lubang ditawarkan


PSU/ABS-Blend dan PSU/SAN-Blend (Blend=Compound).

2.10.3. Pemrosesan

PSU merupakan bahan yang hydroskopis, oleh karena itu


sebelum diproses harus dikeringkan lebih dulu. Pengeringan
dilakukan kira-kira selama 5 jam dengan temperature 130ºC.
Semua jenis pemrosesan yang biasa dilakukan dapat
dilaksanakan, namun harus diperhatikan bahwa temperatur
pemrosesan relatif tinggi, antara 330ºC - 400ºC.Karena pada
prosesinjeksi, viskositas bahan ini cukup tinggi, maka
mengakibatkan alur-alur arah mengalirnya material menjadi
jelas, sehingga harus bekerja dengan mould bertemperatur
tinggi 130ºC - 150ºC.
Proses pengerjaan lanjutannya adalah dengan dicetak
(printed), dilapisi metal, dan di-galvanis.

64
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

2.10.4. Penggunaan dalam berbagai bidang

Karena PSU memiliki sifat mekanis yang bagus, yaitu dapat


mempertahankan bentuk pada temperatur tinggi, maka dapat
digunakan pada bidang konstruksi yang bebannnya cukup
berat.

BIDANG ELEKTROTEKNIK
Bagian computer, foil untuk saklar tekan, Over Head
Proyektor(OHP), tumah baterai, isolasi kawat, dan masih
banyak lagi.

PERKAKAS RUMAH TANGGA


Barang pecah belah pada pemasak gelombang mikro, barang
yang dibebani suhu tinggi pada mesin-mesin rumah tangga.

BIDANG KEDOKTERAN
Perkakas yang bisa disterilkan dengan udara panas atau uap.

LAIN-LAIN
Interior pesawat terbang, bagian mesin susu.

2.10.5. Nama dalam perdagangan

Udel (Union Carbide)

2.11. TERMOPLAST YANG LAIN

Dalam bidang teknik, plastik akan semakin dituntut untuk


mendapat beban yang ekstrim agar dapat dipakai/digunakan.
Untuk memenuhi tuntutan ini, telah dikembangkan plastik

65
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k spesial, khususnya yang memperlihatkan daya tahan yang c u-tr a c k

menyolok terhadap pengaruh temperatur.


Daya tahan termis sebuah senyawa makromolekul sangat
ditentukan oleh struktur kimia dari polymer-
polymernya.Berkurangnya gerakan (Sifat dapat bergerak) dari
rantai, akan membawa pengaruh yang cukup berarti, misalnya
karena terbentuknya senyawa ring yang tertutup.
Pembentukan ring bensol atai system ring yang lain dalam
rantai, disamping elemen karbon, dilengkapi dengan elemen-
elemen tambahan seperti Nitrogen atau Oksigen akan
memperkokoh struktur molekulnya.

Contoh:
Ring radikal heterocyclis
Dengan Nitrogen dalam
Suatu Polyimid

Ring-ring tersebut satu dengan lainnya membentuk polymer


induk yang memiliki daya tahan temperatur hingga 400ºC.

66
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Tabel 2.4 c u-tr a c k

Nama, struktur dan ketahanan terhadap pengaruh temperature


dari jenis plastic special.

Dari Tabel 2.4. tampak bahwa molekul-molekul tersusun dengan


rumit. Untuk memperoleh polmeri-polymeri yang demikian, harus
melalui beberapa langkah reaksi yang menyebabkan harga
plastic ini menjadi cukup tinggi.

67
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k - PENGGUNAAN PADA BERBAGAI BIDANG c u-tr a c k

Bidang kendaraan, konstruksi mesin, elektroteknik dan


elektronik, pesawat terbang dan pesawat luar angkasa

2 DUROPLAST

3.1. PHENOLFORMALDEHYD (PF)

Pertama kali plastik sintetis dibuat dari hasil pengubahan


material alami, yaitu Polykondensaat yang bisa mengeras.
Duroplast terbentuk dari unsur dasar yang paling sedikit
mempunyai tiga gugus fungsional, yang mengarah kepada
pembentukan jala stereometrik.Hal inilah yang menyebabkan
duroplast memiliki sifat keras, rapuh, dan tidak bisa dilelehkan
kembali.
Atas dasar itulah, produsen menyisipkan bahan pengisi yang
cocok, yang berguna untuk mengatasi kerapuhan dan
membuat Duroplast dapat menerima berbagai macam bahan
tambahan lain. Bahan pengisi dimaksudkan terutama bukan
sebagai bahan peregang volume, melainkan untuk
memperbaiki sifat-sifatnya.

3.1.1. Struktur
Plastik sintetik yang pertama kali dibuat adalah Phenoplaste.
Proses pembuatan dan pengembangannya telah dilakukan
sejak tahun 1907, dengan proses polykondensasi antara
phenol, Kresol, dan Xylenol dengan Formaldehyd. Material
baru yang terbuat diberi nama “Bakelit”, sesuai dengan orang
yang mengembangkannya, yaitu L.H. Baekeland.

68
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Jenis ini dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu :


a. Novolak
b. Resol

a. Novolak
Bahan ini dibuat dari Phenol dan Formaldehyd. Hasil
pembuatannya adalah resin yang linier, keras serta dapat
dilelehkan. Resin ini tidak dapat mengeras sendiri. Dengan
menambahkan Hexamethylentetramin, pada temperature yang
lebih tinggi ke dalam Formaldehyd, maka amoniak akan
terlepas dari senyawa dan akan menjadi panas serta dapat
menjadi keras.

b. Resol
Bahan ini, pada temperature kamar perlahan dapat mengeras
sendiri, tetapi pada temperature yang lebih tinggi dapat
mengeras lebih cepat. Resol yang memiliki tingkat kondensasi
rendah adalah resol yang larut di dalam air, dan dipasarkan
dalam wujud resin cair. Sedangkan resol yang memiliki tingkat
kondensasi tinggi berwujud resin padat.
Nama Resold an Novolak diberikan menurut pembuatan resin
itu sendiri. Dari keadaan A pada proses pengerasan, keduanya
akan melewati keadaan B (Resitol). Pada fase ini resin masih
dapat dilelehkan dan dengan bahan pelarut tertentu dapat
menggelembung, tetapi tidak larut lagi. Kemudian pada

69
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k keadaan C terbentuklah Phenol resin yang telah keras, tidak c u-tr a c k

dpat melunak dan larut lagi.

3.1.2. Sifat dan Karakter

Karena resin-resin Duroplast biasanya dipadu dengan bahan


pengisi dan bahan penguat, maka hanya sifar-sifat yang
berhubungan dengan hal ini saja yang akan ditulis.
Tingkat jaringan yang tinggi pada PF ditambah dengan bahan
penguat menimbulkan sifat-sifat sebagai berikut :
- Padat, kaku, dank eras
- Keuletannya tinggi walaupun pada temperature yang
rendah, tapi tergantung bahan penguatnya. Di dalam
panas bentuknya stabil (+150ºC).
- Sulit terbakar
- Sifat mengisolasi listrik tidak sebaik MF dan UF, factor
kerugian dielektriknya relatif besar, sehingga cocok untuk
pemanas pendahulu berfrekuensi tinggi.
- Tahan terhadap pengaruh zat pelarut organik, oli, gemuk,
bensin, alkohol, bensol, dan air
- Tidak diperbolehkan digunakan pada sesuatu yang
berhubungan dengan bahan makanan.

70
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Duroplast moulding material diberi tanda pengenal jenis


dengan dua angka, tergantung jenis bahan pengisinya.
Sedangkan material dengan sifat khusus, ditambahkan angka
pengenal jenis tambahan yang diberi antara sebuah titik.
Misalnya 31.5, artinya :

.5 Nilai elektrik yang tinggi sebagai jenis dasarnya.


.9 Bebas amoniak.

3.1.3. Karakter Pengerjaan

Pengetahuan tentang sifat mengalirnya massa Phenol


merupakan hal yang sangat penting untuk menilai dan
menetapkan syarat serta sarana pemrosesan yang optimal.
Daya alir ini tergantung pada kadar resin dalam material,
tingkat kondensasinya, kadar air, dan bahan pelicin yang
digunakan. Resole dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu jenis yang
lunak, sedang, dank eras. Gambar 3.1 menunjukkan karakter
material yang keras dan lunak.
Waktu pemrosesan untuk jenis yang lunak lebih lama dari yang
keras.

71
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.1.4. Pemrosesan c u-tr a c k

1. MATERIAL MOULDING
PF diproses seperti Duroplast yang lain, yaitu melalui proses
press, press- injeksi atau dengan injeksi biasa atas kerja
manas dan tekanan. Temperatur pemrosesan terletak antara
140ºC hinggi 180ºC. Pada proses press dan dilenyapkan, agar
tekanan press tidak menyebabkan munculnya gelembung dan
bahan pengisi tak menyerap lembab udara. Disamping
pemrosesan yang penting tersebut masih terdapat beberapa
pemrosesan yang lain:

2. RESIN TUANG
PF dituang ke dalam mould yang terbuka. Pengerasan
berlangsung tanpa tekanan dalam keadaan panas atau pada
temperature kamar dengan bantuan katalisator. Produk akhir
berbentuk plat, blok, pipa, dan profil.

3.1.5. Penggunaan pada berbagai bidang


Stop kontak, rumah saklar, roda gigi, bagian pompa, bagian
mobil, pegangan (tangkai) setrika.

3.1.6. Nama dalam perdagangan

Bakelit (Reutgers), Hostatet PF (Hoechst), Suraplast (Sued-


West-Chemie), Trolitan (Dinamit Nobel), Resart (Resart-IHM),
Pertinax (Felten & Guileaume), Trolitak (Dinamik Nobel), Harex
(Roemmier).

Phenolharz (resin) juga dipergunakan sebagai bahan perekat,


misalnya : pada laposan bahan rem dan kopling, batu gerinda
dan disk cutter, sebagai bahan lak (pernis), dan sebagai bahan
pelindung permukaan atau anti karat.

72
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.2. UREAFORMALDEHYD (UF) c u-tr a c k

Hingga tahun 1920, Duroplast yang menarik untuk digunakan


pada bidang teknik hanya Phenol-resin, meskipun mempunyai
kelemahan terhadap pengaruh sinar matahari dan warna yang
gelap.
Pada akhir tahun dua puluhan muncul di pasaran jenis
pelengkap berwarna jernih bernama UF (Urea Formaldehyd)

3.2.1. Struktur
UF dibuat dengan proses Polykondensasi antara Formaldehyd
dengan Harnstoff (Ureum). Dari proses tersebut keluarlah
resin cair dengan kandungan resin 60% hingga 65%. Jika air
dikeluarkan makan akan diperoleh resin berwujud tepung yang
halus. Bila disimpan dalam ruang yang dingin, bahan ini akan
tahan hingga tiga bulan.

3.2.2. Sifat dan Karakter


Sifat UF sama dengan PF, tergantung pada jenis dan
banyaknya bahan pengisi. Adapun sifat-sifatnya sebagai
berikut:
§ Kekakuan, kepadatan, dan kekerasan pada permukaan
tinggi
§ Mengkilap
§ Sifat elektriknya sangat bagus.
§ Peka terhadap kelembaban
§ Penyusutannya lebih tinggi daripada PF, cenderung mudah
retak.
§ Tidak diperbolehkan bersentuhan dengan bahan makanan
dan sejenisnya.
UF tahan terhadap bahan pelarut (Solvent), oli, gemuk, asam,
dan basa yang lemah, tetapi tidak tahan terhadap air mendidih.

73
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.2.3. Pemrosesan c u-tr a c k

Pemrosesan UF sama seperti pada PF, yaitu dengan proses


press, press-injeksi dan injeksi biasa.

3.2.4. Penggunaan pada berbagai bidang

Kemasan bahan kosmetik yang berulir dan bewarna cerah,


steker, saklar
lampu. UF dan MF selain mempunyai arti yang besar,juga
sebagai resin lak, bahan perekat, bahan isolasi dan material
untuk press berlapis serta bahan berbusa.

3.2.5. Nama dalam perdagangan

Hostaset UF (Hoechst), Pollopas (Dynamit Nobel), Resopal


(Roemmler)

3.3. MELAMIN FORMALDEHYD

MF adalah kelompok penting berikutnya. Jenis ini dibawa ke


pasaran pada akhir tahun tiga puluhan.

3.3.1. Struktur

Pembuatan MF menggunakan proses Polykondensasi dari


Formaldehyd dan Melamin.

3.3.2. Sifat dan Karakter

MF-resin memiliki sifat-sifat sebagai berikut:


§ Permukaannya keras dan tahan terhadap goresan.
§ Sangat mengkilap.

74
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.c .c
.d o
c u-tr a c k § Tahan terhadap panas .d o
c u-tr a c k

§ Tahan terhadap lembab udara


§ Tidak cocok jika bersinggungan dengan air mendidih
§ Menyusut setelah melalui proses besar seperti UF, oleh
karena itu cenderung terjadi keretakan
§ Type 152.7 adalah jenis yang diijinkan untuk berhubungan
dengan bahan makanan.

MF tahan terhadap pengaruh bahan pelarut (Solvent), oli,


gemuk, asam, dan basa yang lemah (pada dasarnya lebih
tahan dari pada UF), tapi tidak tahan terhadap asam dan basa
yang kuat.

3.3.3. Pemrosesan

Proses pembuatan PF sama seperti UF. Temperatur


pemrosesannya antara 120ºC dan 165ºC.

3.3.4. Penggunaan pada berbagai bidang

MF akan digunakan bila sifat-sifat yang diperlukan pada


material yang lebih murah harganya (UF) tidak mencukupi.
Biasanya digunakan sebagai material dalam instalasi elektro,
perkakas, rumah (housing), barang pecah belah untuk makan
dan minum, pegangan panci masak dan seterika, bahan
perekat (missal batu gerinda), mebel dapur.

3.3.5. Nama dalam perdagangan

Bakelite (Ruetgers), Hostaset MF (Hoechst), Melopas (Ciba),


(Resart), Resopal (Roemmier), Supraplast (Sued-West-
Chemie), Ultraplas (Dynamit Nobel)

75
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.4. MELAMIN PHENOL-FORMALDEHYD (MP) c u-tr a c k

3.4.1. Sifat-sifatnya

Sifat-sifat yang dimilimi MP dibandingkan dengan PF dan MF,


adalah sebagai berikut:
§ Sifat elektriknya lebih baik daripada PF, tetapi harganya
lebih mahal
§ Sama-sama bewarna cerah, tapi tak sebagus MF.
§ Penyusutannya lebih kecil dri pada MF, sehingga hamper
tak mempunyai keretakan.
§ Tidak diperbolehkan kontak dengan bahan makanan.
§ Tahan terhadap air dingin atau mendidih, basa yang
lemah, alkohol, bensol, bensin, oli dan gemuk.
§ Tidak tahan terhadap asam dan basa yang kuat.

3.4.2. Pemrosesan
Pemrosesan dilakukan sama seperti pada PF dan MF

3.4.3. Penggunaan
Material untuk instalasi elektro, rumah peralatan, tangkai-
tangkai.

3.4.4. Nama dalam perdagangan

Bakelite (Ruetgers), Hostaset MF (Hoechst), Melopas (Ciba),


(Resart), Resopal (Roemmier), Supraplast (Sued-West-
Chemie).

76
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.5. UP-RESIN (POLYESTER TIDAK JENUH) c u-tr a c k

UP- resin tidak jenuh pertama kali dibawa ke pasaran pada


tahun 1937 di Amerika Serikat (Ellis-Foster Company).
Atas dasar kemungkinan pengkombinasian yang beraneka
ragam antara UP dengan fiber textile dan bahan tambahan
lain, UP memberikan pengaruh berarti karena mampu
menghasilkan material dengan sifat mekanis lebih baik.

3.5.1. Struktur

Polyester tidak jenuh, diperoleh dengan cara Polykondensasi


dari asam organik bervalensi dua (Dicarbonacid dengan
alkohol juga bervalensi dua (Glykol).

Karena asam bervalensi dobel inilah, maka UP mampu


bereaksi lebih lanjut. Seperti dilakukan dalam praktek, untuk
mengubah reaktifitas, maka satu bagian dari asam tidak jenuh
dapat diganti dengan Dicarbonacid. Polyester tidak jenuh
dilarutkan dalam Monomer valensi dobel, kemudian akan
diperoleh Polyester tidak jenuh.

Semakin banyak valensi dobel yang dikandung, maka makin


rapat pula jala-jala yang terbentuk, demikian sebaliknya. Hal
tersebut akam membuat harga E-modul, kekerasan, ketahanan
terhadap panas dan bahan kimia, serta ketahanan terhadap
panasnya akan lebih baik. Resin yang berjala tidak rapat
memperlihatkan flexibilitas yang tinggi.

3.5.2. Proses pengerjaan

Pembentukan jala dari UP-resin disebut Proses pengerasan,


yang untuk keperluan tersebut diperlukan bahan pereaksI

77
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k yaitu : Peroxide dan zat pemercepat reaksi. Prosesnya seperti c u-tr a c k

di bawah.

Pengerasan dingin (kira-kira 15ºC s/d 20ºC)


UP-resin + pengeras + pemercepat

Pengerasan panas (>70ºC)


UP-resin + pengeras + panas

Berikut ini ditujukan bahan pereaksi yang penting untuk UP-


resin :

Pengeras Panas Dingin


misal
Benzoilperoxid >70ºC Dimethylanilin(Amin)
misal Kobaltoktoat
Methylethylketonperoxid >80ºC (Kobat)
Cyclohexanonperoxid >90ºC Juga dengan Kobalt

Tambahan pengeras biasanya berjumlah sekitar 2% hingga


4%, dan pemercepat reaksi exotermis, yang berarti
mengeluarkan panas. Hubungan antara temperature dan
waktunya dapat ditunjukkan dengan lengkung reaksi secara
grafis.

Pada proses terbentuknya jala, UP-resin mengalami


Penyusutan sampai 9%

78
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Pada proses pendinginan, setelah proses pengerasan selesai, c u-tr a c k

seharusnya dilakukan Tempering. Hal ini perlu dilakukan jika


dituntut ketahanan terhadap bahan kimia atau tuntutan
terhadap peraturan, hubungannya dengan bahan makanan

Gambar 3.3.

79
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Pada proses pengerasan dingin dari resin yang normal, c u-tr a c k

dianjurkan memberi kesempatan agar terjadi proses


pengerasan lanjut, dengan cara sebagai berikut:
80ºC 4 s/d 5 jam
60ºC 8 s/d 10 jam
50ºC 12s/d 16 jam
Bila hal tersebut tidak dapat dilaksanakan, maka produk harus
disimpan selama satu sampai dua minggu pada temperature
minimum 20ºC.

Pada pengerjaan dengan Peroxide dan zat pemercepat


harus dihindariadanya kontak langsung dengan kulit
dan mata, karena bahan ini dapatmengakibatkan
seperti aetzing.

3.5.3 JENIS-JENIS UP-RESIN

UP-resin terdiri dari berbagai macam jenis. Pada skema di


halaan 64 secara garis besar digambarkan jenis-jenisnya.

3.5.4. SIFAT DAN KARAKTER

Untuk penggunaan dalam bidang teknis, UP-resin selalu


mengandung fiber dan/ atau beberapa bagian dalam pengisi.
Sifat-sifat umum UP-resin adalah :
§ Memiliki daya tahan terhadap temperature sampai 90ºC.
§ Sifat elektrisnya baik.
§ Tahan terhadap bahan kimia dan cuaca (asal
pengerasannya baik)

80
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Sifat mekanis dari UP-resin tergantung pada penguat fibernya, c u-tr a c k

ditunjukkan pada Gambar 3.4.

81
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 3.4 dan 3.5 c u-tr a c k

3.5.5. Penggunaan pada berbagai bidang

Bidang kendaraan, pesawat terbang, dan permesinan.

3.5.6. Nama dalam perdagangan

Alpolit (Hoechst), Levugal (Bayer), Palatal (BASF), Vestopal


(Huels).

82
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.6. EPOXID-RESIN c u-tr a c k

Kira-kira pada tahun 1946, bahan ini telah dibuat secara besar-
besaran dan dibawa ke pasar dan digunakan sebagai bahan
perekat, resin tuang, dan Iak.
Saat ini EP-resin yang sering dipergunakan adalah perubahan
produk dari Epichlorhydrin dengan Bisphenol-A
(Diphenylolpropan).

3.6.1. Proses Pengerasan EP-RESIN

Epoxid resin dapat menjadi keras pada temperature ruang atau


disebut sistem dingin dan juga pengerasan dengan system
panas sampai temperatur 200ºC. Pada system dingin, sebagai
bahan pengeras adalah Amin aliphatic dan Amin cycloaliphatis.
Amin aliphatic yang digunakan adalah Ethylendiamin,
Diethylentriamin, Triethylentetramin.
EP-resin yang dikeraskan dengan Amin aliphatic akan
mempunyai daya tahan pukul yang tinggi. Namun jika tidak
dikeraskan dengan Amin aliphatis maka daya tahan pukulnya
sedang-sedang saja, sedangkan sifat mekanis dan sifat tahan
terhadap panasnya berkurang.Untuk system panas
menggunakan Aminaromatik dan Asam anhidrid.Asam anhidrid
yang digunakan misalnya, Asam anhidrid malein, sedangkan
Asam aromatic yang digunakan misalnya, m-Phenylendiamin
atau Diaminodiphenylmethan.EP-resin yang dikeraskan
dengan system panas, maka sifat mekanis, termis, kimia serta
elektrisnya akan lebih baik.
Besarnya tambahan bahan pengeras adalah :
- UntukAmin amin aliphatis 11s/d25%
- UntukAmin amin aromatik 15s/d35%
- UntukAsam asam anhidrid 30s/d150%

83
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Dalam hal ini dapat diketahui bahwa pengeras bukan c u-tr a c k

merupakan pemercepat proses pengerasan, melainkan benar-


benar merupakan pengeras bagian dari bahan tersebut, tidak
seperti pada UP-resin.Oleh karena itu perbandingan adonan
harus tepat dan betul-betul dijaga.

Pada saat melakukan pekerjaan dengan EP-resin,


kontak langsung dengan kulit dan mata harus
dihindarkan

3.6.2. Sifat dan Karakter

Secara umum mempunyai sifat sebagai berikut:


§ Tingkat mekanisnya sangat tinggi, tergantung dari bahan
pengisi atau juga penguat
§ Sifat termisnya baik, tetapi sangat tergantung dari sistem
pengerasnya
§ Sifat elektrisnya sangat bagus
§ Daya tahan terhadap bahan kimia dan cuaca, tergantung
dari sistem pengerasnya.
§ EP-resin mempunyai kemampuan merekat sangat bagus
pada hamper semua material, maka penggunaan
pokoknya juga sebagai bahan perekat dan Iak.
§ Semua sifat pada sistem pengerasan panas lebih baik
daripada sistem yang lain

3.6.3. Pemrosesannya

Material yang berwujud padat diproses dengan press, press-


injeksi, dan injeksi biasa. Pada material cair seperti resin tuang
dan laminasi diproses seperti halnya pada UP-resin.

84
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 3.6.4. Penggunaan pada berbagai bidang c u-tr a c k

BIDANG TEKNIK LISTRIK DAN ELEKTRONIK


Bagian saklar dan relay, kondensator, rumah (housing),
isolator tegangan tinggi, lembaran saklar tekan.
MESIN DAN KENDARAAN
Elemen-elemen mesin yang massif seperti poros, engkol, dan
sebagainya.

PESAWAT TERBANG
Bagian dari badan pesawat, daun pada rotor, pintu, lantai
bagasi

INDUSTRI KIMIA
Pipa, jirigen dan perkakas

SPORT DAN PERALATAN DI WAKTU SENGGANG


Perahu balap, rangka sepeda, pemukul hoki, raket tennis,
tongkat untuk loncat galah.
SEBAGAI BAHAN PEREKAT DAN LAK
3.6.5. Nama dalam Perdagangan

Araldit(Ciba), Beckopox (Hoescht), Epikote (Shell), Lekuthern


(Bayer).

4. METODE SEDERHANA UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS


BAHAN

Para pemroses dan pemakai sering bertanya-tanya tentang


apakah jenis bahan yang digunakan oleh suatu produk.
Banyaknya macam/jenis bahan dan material yang
pembuatannya tidak sekali jadi, seringkali menyulitkan dalam
memberikan penjelasan tentang susunan kimia dari salah satu

85
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k jenis bahan. Selain itu ciri khas bahan murni yang c u-tr a c k

dikombinasikan dengan Copolymer dan Polyblends, pada


prinsipnya akan berubah karena bahan suatu produk yang
diuji, tanpa adanya kesulitan yang berarti.
Sarana yang digunakan cukup sederhana, hanya dengan
beberapa pengalaman, yakni penglihatan yang cermat dan
hidung yang terlatih. Tetapi khusus untuk bahan-bahan
tambahan yang diberikan pada bahan yang masih murni,
dituntut suatu analisis yang lebih presisi dan harus
dipercayakan kepada lembaga yang ahli dibidangnya karena
membutuhkan peralatan khusus dan personil yang ahli.
Berikut ini akan ditunjukkan beberapa cara mengidentifikasi
jenis bahan/material :

4.1. Metode Pengamatan

Hasil penglihatan dari luar atau dengan cara meraba,


menggores atau juga membengkokkan kesana kemari dapat
memberikan petunjuk pada kelompok bahan plastik tertentu.
Material yang tak diberi warna dan bahan pengisi akan
mempunyai warna asli tembus pandang (transparan) atau putih
santan (milchig) seperti tabel di bawah.
Pada jenis PE,PP,POM, dan PTFE saat diraba biasanya akan
terasa seperti memegang lilin.

Sifat Jenis Plastik

Transparant PVC, PS, PC, UP, EP, SAN, PMMA, CA, CAB, CP

PE, PP, PA (6,66,11,12), POM, PTFE, SB, ABS,


Putih Santan
ASA

86
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k PE dan PVC apabila digores dengan kuku akan menimbulkan c u-tr a c k

bekas goresan. Beberapa jenis PE dan PVC bersifat keras dan


kaku tetapi ada juga yang bersifat sangat flexible.
Menurut bentuk pecahannya, plastic dapat dikelompokkan
secara kasar menjadi tiga kelompok, yaitu :
o Tanpa adanya pecahan : PE, PP, PA, PVC-lunak, PC,
POM.
o Pada tempat pecahan bewarna putih (khususnya yang
diberi warna gelap): PVC, ABS, ASA, SB, Polyblends dari
basis PVC, PE-chlor, dan ABS/PC.
o Pecahan yang rapuh :PPMA, PS, SAN, dan semua
Duroplast.
Selain ketiga jenis diatas, terdapat pula jenis yang terbuat dari
bahan Polystyrol.Apabila dijatuhkan pada tempat yang keras,
jenis ini akan menimbulkan bunyi yang nyaring seperti bunyi
pelat besi.

4.2. Massa Jenis

Dengan penentuan massa jenis, bahan plastic secara kasar


dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Disini
adalah cukup digunakan system apung, yang menggunakan air
dan larutan, kemudian barang yang akan diuji dimasukan.
Sedang larutan yang dapat dipergunakan dapat dibuat sesuai
dengan table dibawah.

87
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Tabel 4.1 c u-tr a c k

Pengelompokkan plastik berdasarkan massa jenisnya :

Massa Jenis Jenis Plastik (tanpa bahan pengisi)


0,9 s/d 1,0 PE, PP, PB PIB
1,0 s/d 1,2 PS, PMMA, PC, PA, ABS, SAN, SB, ASA, CP, CAB,
PPO
1,2 s/d 1,5 PVC dan PVC-U, POM, PETP, PBTP, PSU, PUR, CA
1,5 s/d 1,8 Material press yang terisi inorganik
1,8 s/d 2,2 PTFE

Tabel 4.2
Larutan dengan berbagai massa jenis

Prosentase Berat Larutan Massa Jenis


52% Ethanol + 48% air suling 0,91
37% Ethanol + 63% air suling 0,94
100% air suling 1,00
44% Glycerin + 56% air suling 1,10
93% Glycerin + 7% air suling 1,20
27% Aetznatron + 73% air suling 1,30
37% Aetznatron + 63% air 1,40
Larutan Zinkcchlorid 2,01

4.3. Karakter Thermis

Termoplast dan Duroplast dapat dibedakan menurut karakter


dalam panas. Pada saat temperaturnya semakin naik,
Termoplast akan melunak, lalu mencair kemudian barulah
rusak strukturnya.Berbeda dengan Duroplast. Pada keadaan

88
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k padat, naiknya temperature akan langsung merusak c u-tr a c k

strukturnya.
Pada proses pencairan, temperature pelelehan termoplast
amorphik tidak terlalu sempit range-nya (jangkauannya),
sebaliknya pada termoplast semikristalin ditandai dengan
jangkauan yang lebih sempit.
Pada bahan yang tak diberi warna akan tampak sekali
perubahan dari warna putih santan (milchig) menjadi
transparan pada saat meleleh.

Tabel 4.3.
Jangkauan temperatur (range) melelehnya beberapa jenis
termoplast semikristalin.

Jenis Bahan Temperatur ºC


PE-LD 105 s/d 120
PE-HD 125 s/d 135
PP 165 s/d 170
POM 175 s/d 185
PA 12 178 s/d 182
PA 11 184 s/d 186
PA 610 210 s/d 215
PA 6 215 s/d 220
PA 66 250 s/d 260
PETP 250 s/d 260

4.4. Dibakar dan Dibau

Cara/ metode ini paling sering dipakai oleh orang yang terlatih.
Cara yang ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Barang yang diuji untuk beberapa saat ditahan di dalam api

89
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 2. Perhatikan warna apinya, kemudian ambil dari api. c u-tr a c k

3. Amatilah apakah barang yang diuji tetap menyala terus


atau terbentuk gelembung, menetes
bagian yang cair atau terbentuk jelaga.
4. Kemudian matikan api dan sedikit asapnya dibau. Masing-
masing plastic pasti akan mempunyai bau yang khas.
Namun perlu diperhatikan, bahwa saat menghisap asap
jangan sepenuhnya dihisap, karena dapat mengganggu
pernapasan dan terdapat pula gas baker yang dapat
merusak kesehatan (PUR, POM). Pada POM, perlu
diperhatikan pula bahwa api harus dipastikan bahwa telah
benar-benar dimatikan karena nyalanya tidak terlihat oleh
mata.

Tabel 4.4
Memberikan ciri-ciri khas yang terpenting dari berbagai jenis
bahan plastik.

CATATAN :

MJ : Massa Jenis
KP : Karakter Pembakaran
CK : Ciri-ciri khas

Tabel 4.4

PE-LD Polyethylen-low density


MJ 0,92
KP Api berwarna bening dengan inti berwarna biru, pada bagian
yang terbakar menetes-netes, berbau seperti parafin,
asapnya hampir tidak kelihatan.
CK Bila dipegang terasa seperti lilin, tergores kuku, tidak pecah

90
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k PE-HD Polyethylen-high density c u-tr a c k

MJ 0,94 s/d 0,96


KP Sama dengan PE-LD
CK Sama dengan PE-LD, hanya lebih kaku
PP Polypropylen
MJ 0,91
KP Sama dengan PE, akan tetapi cirinya seperti di bawah
CK Tidak tergores oleh kuku, dan tidak pecah
PS Polystyrol
MJ 1,05
KP Api berwarna kuning, banyak jelaga, berbau agak manis,
seperti gas lentera/karet, bagian yang terbakar menetes
CK Rapuh, bila dijatuhkan bergema seperti sheet metal, larut
dalam tetrachlorcarbon
SB Styrol Butadien
MJ 1,05
KP Sama dengan polystyrol
CK Tidak begitu rapuh seperti halnya PS, larut dalam
tetrachlorcarbon
SAN Stryrol Acrylnitril
MJ 1,06
KP Sama dengan Polystyrol
CK Elastis dan liat, tidak larut dalam tetrachlorcarbon
ABS Acrynitril Butadien Styrol
MJ 1,06 s/d 1,12
KP Nyala berwarna kuning, berjelaga, berbau seperti gas lampu
CK Elastis – liat, tidak larut dalam tetrachlorcarbon, bila
dijatuhkan berbunyi nyaring
PVC-U Polyvinylchlorid – Unplastizied
MJ 1,08
KP Sulit terbakar, bila diambil dari api lalu padam apinya, berbau
asam klorida (HCl) yang menusuk

91
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k CK Berbunyi kerek-kerek c u-tr a c k

PVC-C Polyvinylchlorid - Plastizied


MJ 1,2 s/d 1,35
KP Tergantung pelunaknya lebih mudah terbakar daripada PVC-
U, berbau HCl, berarang
CK Fleksibel seperti karet, bila dijatuhkan tidak berbunyi
PTFE Polytetrafluorethylen
MJ 2,2
KP Tidak terbakar, bila dibakar sampai merah, seperti bara
kemudian berbau menusuk, berarang
CK Bila dipegang terasa seperti lilin
PMMA Polymethylmethacrylat
MJ 1,18
KP Apinya menyala terang, gemercik, dan menetes-netes,
berbau seperti buah-buahan
CK Bila tidak diberi warna transparant, berbunyi tidak nyaring
bila dijatuhkan
POM Polyoxymethylen
MJ 1,41
KP Api berwarna biru, menetes, berbau formaldehide
CK Tidak pecah, bunyi kerek-kerek
PC Polycarbonat
KP Warna apinya kuning, padam jika ditarik dari api, berjelaga,
dan berbau phenol
CK Keras dan liat, tidak pecah, bunyi kerek-kerek
PA Polyamide
MJ 1,04 s/d 1,15
KP Warna apinya biru dengan bagian pinggir kuning, menetes
seperti benang yang ditarik, dan berbau seperti tanduk/
tulang yang terbakar
CK Elastis dan liat, bunyinya seperti diredam

92
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5. PENGENALAN DASAR-DASAR PENGUJIAN PLASTIK c u-tr a c k

5.1. Sifat-sifat pengerjaan Material


Para pemroses memerlukan jaminan bahwa sedapat mungkin
kwalitet produk yang ada selalu sama. Sehingga bagi
pemroses adalah penting, bahwa perlu adanya pengontrolan
sendiri untuk bahan yang masuk. Sama juga pentingnya
dengan dibuatnya protokol pemrosesan dari suatu jenis
material.
Besaran yang dipakai sebagai tanda pengenal terpenting dari
material plastik adalah daya alir material dalam wujud plastis,
yang sedapat mungkin konstan dan teratur.

5.1.1. Schmelzindexpruefung ( Pengujian Index bahan wujud plastis )

Sering juga disebut Mould Flow Index (MFI), yang maksudnya


adalah pemgujian untuk menentuka secara cepat sifat
mengalirnya material dalam wujud plastis khususnya dari
kelompok Polyolefine.

Harga MFI merupakan hasil pengukuran berapa gram material


dalam wujud plastis yang keluar dari sebuah nosel standar, yang
ditekan oleh sebuah gaya piston dengan temperatur tertentu
dalam waktu sepuluh menit.

Perkakas ukur ini terdiri dari sebuah silinder yang berdiri tegak,
dipanaskan pada temperatur yang konstan, pada ujung
bawahnya terdapat sebuah nosel tertutup. Material yang akan
diuji (kira-kira 6 gram) dimasukkan ke dalam silinder.
Kemudian sebuah piston dengan pemberat (sesuai tabel)
menekan material yang dilewatkan melalui nosel tersebut
(gambar 5). Keluaran dari nosel yang pertama dibuang.
Sedangkan lelehan tanpa gelembung udara dipotong dengan

93
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k jarak waktu tertentu menggunakan pisau khusus dan kemudian c u-tr a c k

ditimbang.
Tes ini paling cocok untuk Polyolefine (PE danPP), tetapi juga
dapat dipergunakan untuk thermoplast yang mempunyai
lelehan cukup liat dan cukup stabil terhadap pengaruh termis,
misalnya PS dan SAN.
Hasil beberapa pengukuran pada material yang sama bisa
dipakai sebagai kunci untuk menentukan berat molekul rata-
rata. Harga indeks tinggi, maka daya alir ringan (bagus) dan
daya polimerisasi rendah.
Selain MFI terdapat juga MVI (Mould Volume Index) dengan
satuan cm 3/10menit. Cara ini digunakan untuk mengetahui
karakteristik daya alir dari lelehan plastik dalam praktek dan
saat penentuan harga MFI tidak mencukupi lagi, karena
kecepatan potong yang tercapai sangat rendah. Mugkin saja
dua jenis massa plastis punya harga MFI yang sama tetapi
pada saat pemrosesannya punya sifat-sifat atau karakter yang
sangat berbeda.

Tabel 5.1

Jenis Syarat
o
ISO 1133 DIN 53735 Temp. ( C) Beban (kg)
1 A 190 2,1
6 F 190 10,00
12 M 230 2,16
18 T 190 5,00
20 V 230 5,00

94
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 5.1 c u-tr a c k

Untuk mengetahui karakteristik daya alir pada keceparan


potongyang tinggi dipergunakan Kapilereometer. Dengan
menggunakan alat ini pengukuran karakteristik alir dari plastik
akan lebih tepat.
Karakter yang komplek ini disebabkan karena lelehan plastik
tidak ideal seperti karakteristik cairan, yang artinya
viskositasnya tidak konstan, tergantung dari kecepatan
potongnya.

5.1.2. Angka Viskositas/ Harga-K

Termoplast pada keadaan leleh menjadi tidak satbil atau rusak.


Hal tersebutsama keadaannya seperti Termoplast yang mudah
larut terhadap bahan pelarut (solvent). Jika viskositas
larutannya dapat diketahui, maka dapat dipakai sebagai kunci
untuk menentukan berat molekul rata-rata. Termoplast yang
termasuk ini adalah PVC. Setelah ditemukannya angka
viskositas. Lalu dihitung atau dilihat dari Tabel Harga K.

95
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Semakin tinggi Harga K, semakin tinggi pula berat
molekul rata-rata dari plastik dan sekaligus naik juga
viskositas lelehannya dan semakin baik sifat
mekanisnya

Dengan alat ukur yang disebut Viskoimeter, dari gelas


Ubbelohde (Gambar 5.3), diukur kecepatan mengalir dari
larutan dan bahan pelarutnya yang masih murni. Untuk itu
cairan di masukkan ke dalam tabung berbentuk bola dan waktu
mengalirnya cairan yang lewat diantara batas ukur M1 dan M2
diukur dengan stopwatch. Waktu yang tercatat t untuk larutan
dan untuk bahan pelarut t0 sebanding dengan Viskositas
relatis.

Nilai Viskositas (I) dihitung dengan rumus sebagai berikut :

t : waktu mengalirnya larutan


t0 : waktu mengalirnya bahan pelarut
: konsentrasi massa dalam gram/ cm3

96
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 5.3 c u-tr a c k

5.1.3. Kemampuan meluncur dalam wujud padat (Rieselfaehigkeit)

Daya alir dalam wujud padat dapat ditentukan dengan


mengukur waktu atau kecepatan mengalir berat material
tertentu (tepung atau granulat) yang dilewatkan dalam sebuah
corong material. Corong material mempunyai tiga buah nosel
yang berbeda dengan lubang pelepasan Ø10, Ø15, dan
Ø25mm. Satu kali timbang biasanya 150 gram. Lamanya
mengalir diukur dengan Stopwatch.
Pengukuran ini menjamin keteraturan pemasok material yang
datang dari beberapa perusahaan, terutama untuk mengontrol
pemrosesan ototomatis.

Gambar 5.4

97
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.1.4. Termostabilitas (untuk PVC) c u-tr a c k

Akibat pengaruh tempertur yang tinggi, semua jenis plastik


akan mengalami kerusakan struktur (kerusakan termis). Jenis
yang sangat peka terhadap pengaruh termis adalah PVC.
Pada saat mengalami kerusakan,PVC akan melepaskan
Asam-Chlorida (HCl).
Kerusakan PVC biasanya dapat dikenali dengan mengukur
uap asam (DIN 53381) atas nilai pH dengan menggunakan
kertas indikator (Kongorot).

Gambar 5.5

98
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k
5.2. Sifat Mekanis c u-tr a c k

5.1.1. Percobaan Tarik

Pada percobaan tarik, benda yang diuji akan ditarik hingga


putus dan dicatat mengetahui gaya yang diperlukan. Untuk itu
dari hubungan antara gaya dan perubahan panjang akan
diperoleh sebuah diagram (Gambar 5.6), yang dapat
dialihkan/diubah menjadi Diagram Tegangan dan Regangan.
Besaran karakteristik pada percobaan tarik adalah sebagai
berikut :
• Regangan adalah perubahan panjang dalam % dari
panjang awal (l0) pada sembarang waktu.
• Tensile-Strenght S adalah tegangan tarik pada gaya
maksimum.
• Tegangan tarik sampai R adalah tegangan tarik pada saat
putus.
• Tegangan mulur S adalah tegangan yang ada saat
pertama kali arah kemiringan pada diagram gaya dan
perubahan panjang, sama dengan 0.
Besaran-besaran mekanis seperti juga halnya Tensile-Strength
tergantung sekali pada temperatus seperti ditunjukkan pada
Gambar 5.7. Kecepatan pengetesan (lamanya pembebanan)
juga mempengaruhi harga-harga besaran mekanis dan terlihat
dalam Gambar 5.8.
Percobaan tarik adalah sebuah tes dengan waktu pendek
(percobaan singkat) dan tidak diperkenankan untuk
menyatakan karakteristik material untuk pembebanan mekanik
jangka panjang.

99
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Tabel 5.2. c u-tr a c k

Hubungan antara Diagram Gaya – Perubahan Panjang dengan


Diagram Tegangan-Regangan

Diagram Diagram
Gaya – Perubahan Tegangan - Perhitungan
Panjang Regangan

in Milimeter (mm) in %

2
Fmax in Newton (N) B in N/mm

FR in Newton (N) R in N/mm2

Fs in Newton s in N/mm2

: penampang awal

Fmax : gaya maksimal


: perubahan panjang
FR : gaya pada saat patah
: panjang awal
Fs : gaya pada batas tarikan

100
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 5.6 c u-tr a c k

101
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 5.7 c u-tr a c k

Gambar 5.8

102
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.1.2. Percobaan Bengkok (Bending) c u-tr a c k

Percobaan bengkok memberikan informasi tentang kekuatan


dan sifat perubahan bentuk dari produk plastik oleh
pembebanan bengkok (Bending). Dalam hal ini dibedakan
dalam dua macam pengujian (Gb. 5.9.). Dalam percobaan
diperoleh kekuatan bending, termasuk di dalamnya
pertambahan panjang sisi luar serta pertambahan panjang
pada saat patah.
bB = tegangan bengkok terbesar
b3,5 = tegangan bengkok saat pemuaian sisi luar
mencapai 3,5 %
bB = Pemuaian pada gaya terbesar
bR = Pemuaian pada saat patah

Tegangan bengkok dapat dihitumg dengan persamaan yang


berikut (bengkokan dengan tiga titik)

Mb = Momen Bengkok (Bending Moment) = [Nmm]

Wb = Momen Tahanan = [mm3] ( Penamp. Segi 4)

F = Force [N]
b = tebal benda yang diuji [mm]
h = tinggi benda yang diuji [mm]
= jarak titik tumpu

103
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Pertambahan panjang sisi luar dihitung dengan persamaan c u-tr a c k

berikut :

Gambar 5.9 dan 5.10

5.2.3. Pengujian Kekerasan

5.2.3.1. Pengujian Kekerasan dengan Shore A dan Shore D

Kekerasan Shore adalah tahanan sebuah benda yang diuji


terhadap masuknya suatu benda penguji yang mempunyai
bentuk tertentu dan menggunakan tenaga (force) tertentu.
Kekerasan Shore tidak mempunyai satuan, tetapi hanya diberikan
angka 0 sampai dengan 100.
Perbedaan antara Shore A dan Shore D terletak pada bentuk
geometris dari paku penguji (Gb. 5.11). Selain itu dalam

104
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k pemakaian Shore A dipergunakan untuk material yang lebih c u-tr a c k

lunak, sedangkan Shore D untuk material yang lebih keras.

5.2.3.2. Pengujian Kekerasan dengan bola Baja

Pada beberapa material, pengukuran Kekerasan Shore


dianggap kurang memadai. Sebagai penggantinya dilakukan
pengukuran kekerasan yang disebut Kekerasan dengan
Tekanan Bola Baja.
Hasil pengukuran dengan metode ini merupakan harga yang
diperoleh dari hasil bagi antara gaya yang dipakai (force) [F]
dengan luas permukaan [A] bekas cekungan yang terbentuk
akibat tekanan bola baja diameter 5mm pada batas waktu yang
ditentukan.
Gambar 5.11

Kekerasan tekanan bola baja

Luas permukaan lekukan yang terbentuk dapat ditemukan


dengan bantuan kedalaman masuknya bola, sedangkan harga

105
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k kekerasannya dapat dibaca pada tabel (dalam DIN), c u-tr a c k

tergantung dari harga force yang dipergunakan. Metode ini


khususnya digunakan untuk material yang keras.

5.2.4. Penentuan Keausan

Data keausan plastik menjadi penting, jika suatu produk


dengan produk yang lain mempunyai kontak langsung dan
bergerak satu sama lain. Misalnya: roda gigi, bantalan luncur
atau pelapis lantai. Kebanyakan plastik menunjukkan sifat lebih
tahan terhadap keausan dibandingkan dengan besi. Di bawah
ini beberapa faktor yang dapat mempengaruhi :
• Elastisitet modul
• Struktur dankekerasan permukaan.
• Kondisi di sekelilingnya.
Keausan dapat ditentukan melalui beberapa perlakuan.
Perlakuan tersebut antara lain kehilangan berat atau
menurunnya ukuran tinggi dari sebuah benda yang diuji.

5.3. Sifat-sifat Termis

5.3.1. Daya hantar panas

Kemampuan menghantar panas atau angka koefisien


penghantar panas [W/kml adalah ukuran daya hantar panas
dari salah satu jenis material. Plastik mempunyai daya hantar
yang kecil, apalagi plastik yang telah dibusakan (foaming).
Besar kecilnya daya hantar panas dari plastik tergantung pada
temperatur, material, dan strukturnya. Disamping itu bahan
pengisi juga dapat mengubah daya hantrar panas plastik.

106
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.3.2. Pemuaian karena panas c u-tr a c k

Pada kenaikan temperatur, volume atiau panjang suatu benda


akan bertambah. Dalam hal ini Koefisien Muai Panas
dinyatakan dalam kubik atau linier. Angka pemuaian plastik
tergantung pada temperatur dan dipengaruhi oleh penyusutan,
kristalisasi, lembab udara, bahan pengisi, serta pelunaknya.
Angka muai dari plastik lebih besar dari pada logam, sehingga
pada situasi yang cukup menyolok perubahan temperaturnya
harus mendapat perhatian khusus.

5.3.3. Kestabilan bentuk akibat panas

Pada penggunaan plastik dibidang teknik hal ini sangat


penting. Untuk menentukan kestabilan bentuk akibat panas
digunakan Metode Martens, Vicat atau lSO. Namun hasil dari
percobaan ini bukan merupakan jaminan untuk pemakaian
material plastik yang mendapat beban temperatur tertentu dan
hanya bisa dibandingkan jika syarat-syarat percobaannya
sama. Medium peghantar temperatur (dapat berupa udara atau
medium cair),. bentuk dan cara pembuatan benda yang diuji,
berpengaruh besar pada hasil pengetesan.

Gambar 5.72

107
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.3.3.1. PENENTUAN KESTABILAN BENTUK AKTBAT PANAS c u-tr a c k

METODE MARTENS (DIN 53458)

Yang dimaksud Harga atau Nilai Martens adalah temperatur


dimana benda yang diuji menjadi bengkok karena sebelumnya
diberi tegangan bengkok tertentu. Metode ini telah
dikembangkan untuk menguji Duroplast. Selain itu juga dapat
digunakan pada Termoplast yang kaku.

5.3.3.2. METODE VICAT (DIN 53460)

Temperatur Vicat adalah temperatur dimana ujung sebatang


2
besi dengan luas penampang 1 mm , dengan beban tertentu
dapat menancap pada benda yang diuji sedalam 1 mm. Gaya
yang dimaksud biasanya seberat 10 atau 50 Newton.
Pengujian ini dipergunakan untuk bahan dari Termoplast.

Gambar 5.13

108
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.3.3.3. METODE ISO (lSO /R75, DIN 53461) c u-tr a c k

Benda yang diuji dengan bentuk persegi empat diletakkan


sedemikian rupa, seperti tampak pada gambar. Perbedaan
metode ini dengan Metode Martens adalah pada Metode
Martens menggunakan medium udara, tegangan bengkoknya
lebih besar, dan naiknya temperatur lebih kecil (hanya 50oC
per jam), sedangkan pada Metode lSO, medium yang
digunakan medium cair, tegangan bengkoknya lebih kecil, dan
o
naiknya temperatur lebih besar (120 C per Jam). Metode ISO
ini dapat dipakai untuk semua jenis plastik.

5.3.3.4. PERCOBAAN PUNTIR (DlN 53445)

Percobaan ini memberikan penentuan Schubmodul G


(modulus gelincir) dan faktor kerugian mekanis d, pada rentang
temperatur tertentu. Dalam hal ini benda uji berbentuk strip,
dipuntir hingga mencapai sudut tertentu, lalu dilepaskan dan
getaran yang timbul digambarkan secara grafis (Gambar 5.13).
Dari perbandingan Amplitudo getaran, dapat ditentukan
adanya peredaman mekanis. Schubmodul G (modulus gelincir)
dihitung dari frekuensi, peredaman, bentuk geometris benda
yang diuji, dan massa dari piring getar (Gambar 5. 14).
Melalui diagram di bawah ini, dapat dinilai karakteristik
termisnya dan dapat dipakai sebagai kunci untuk menentukan
kekuatian mekanis, kekerasan, dan temperatur kritis sesuatu
material.

109
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Gambar 5.13 c u-tr a c k

110
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k

Gambar 5.14

111
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k
5.4. Sifat-sifat Elektrik c u-tr a c k

5.4.1. Tahanan elektrik sebuah bahan isolasi yang terletak diantara


dua elektroda sembarang pada sebuah benda yang diuji
tersebut Tahanan Isolasi. Tahanan elektrik dibedakan menjadi
3 (tiga) jenis :

5.4.1.1. TAHANAN SEBERANG ATAU TAHANAN SEBERANG


SPESIFIK

Tahanan Isolasi Permukaan (R0) adalah daya isolasi yang


dimiliki oleh permukaan sebuah material. Tahanan Permukaan
tergantung pada pengaruh keadaan sekitar, seperti lembab
udara dan ketidakbersihan permukaan.
Tabel 5.3 Tahanan Seberang Spesifik

Material D [ .cm] material D [ .cm]


-4
Perak 0,017.10 Penghantar 101
Tembaga 0,018.10-4 PF 1010
Emas 0,023.10-4 MF 1011
Alumunium 0,030.10-4 PA 1013
Natrium 0.050.10-4 CA 1014
Kuningan 0,080.10-4 PVC 1015
Platina 0,110.10-4 POM 1015
-4 16
Seng 0,120.10 SB 10
Baja 0,130.10-4 PC 1017
konstantan 0,500.10-4 PS 1018
Air Raksa 1.10-4 PE 1018
Graphit 1.10-3

112
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k c u-tr a c k
Tahanan Permukaan dibandingkan
denganTahanan spesifik

D R0
Material
.cm] ]
PE-LD 1018 1015
18 15
PE-HD 10 10
17 14
PP 10 10
18 15
PS 10 10
SB 1016 1014
SAN 1016 1014
15 13
ABS 10 10
PMMA 1017 1014
PVC 1015 1013
PVAC 1014 1012
PA 1013 1011
PC 1017 1014
POM 1015 1013
PPO 1017 1014
CA 1014 1012
CAB 1015 1013
UP 1016 1014

113
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Faktor kerugian dielektrik tan dari polystyrol dan polyethylen c u-tr a c k

sebagai fungsi temperatur pada 1 Mhz


Gambar 5.14

114
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.4.2. Sifat Dielekrik c u-tr a c k

5.4.2.1. Harga Dielektrik

Nilai atau Harga Dielektrik t adalah hasil bagi antiara


Kapasiteit Condensator Cx yang antara dua elektrodanya terisi
penuh dengan bahan isolasi dengan Kapasitet Co dimana dua
elektrodanya tersusun di dalam ruangan vakum.
Nilai dielektrik tergantung pada frekuensi tegangan listrik yang
diberikan dan temperatur bahan isolasinya (Gambar S.1S).

5.4.2.2. Faktor Kerugian Dielektrik

Plastik merupakan bahan isolator yang baik, namun dibedakan


secara jelas oleh momen polaritasnya. Momen polaritas akan
muncul apabila sebuah molekul memiliki titik berat negatif dan
positif. Pada Polyethylen dan Polystyrol hal ini tidak terjadi, lain
halnya dengan Polyvinylchlorid.
Dengan memberikan medan magnit listrik bolak balik, polaritas
diubah orientiasinya dan mengakibatkan kerugian daya arus
dielektrikum. Besaran ukuran yang digunakan adalah Faktor
Kerugian Dielektrik tan .
Molekul air adalah contoh sebuah molekul yang dipolmoment-
nya (faktor polarisasinya) tinggi. Hal inilah yang menyebabkan
kandungan air dalam plastik sangat berpengaruh terhadap
faktor kerugian dielektrik. Sama seperti angka dielektrik t

faktor kerugian dielektrik (tan ) juga tergantung pada frekuensi


dan temperaturnya (Gb. 5.16 dan Gb. 5.17 ).

115
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.4.2.3. Ketahanan terhadap Busur Api c u-tr a c k

Pengujian daya tahan material terhadap busur api dengan arus


yang besar dan tegangan yang rendah adalah pengujian untuk
menentukan kemungkinan diterapkannya bahan isolasi (dari
plastik) ke dalam suatu perkakas yang dapat menimbulkan
busur api, misalnya akkumulator dari baterai atau sumber
tegangan satu arah.
Di tempat permukaan bahan yang diuji diletakkan, di antara
dua batang karbon dengan diameter 8 mm yang dipasang
dengan sudut tertentu akan ditarik busur api dengan tegangan
searah (DC) 220V dengan menggunakan tahanan pembatas
arus 20 , dengan kecepatan 1 milimeter per detik.
Lalu dilakukan pengamatan terhadap karakteristik mekanis dan
termis dari bahan isolasinya panjang busur api dan daya
hantar elektris dari jalur yang terbebani, hasilnya disajikan
dalam Tabel 5.4 dengan tahapan T1 sampai dengan T6.

Tabel 5.4

Tahap
Kondisi
T1 T2 T3 T4 T5 T6
Panjang busur api (mm) >20 ~20 >20 <20 >20 <20
Di bawah Sebagian Sebagian
Memghantar Ya tidak tidak tidak
pengaruh api ya ya
dalam
Setelah
bahan isolasi Ya tidak tidak tidak tidak tidak
didiinginkan
Ber-
Kekarakteristika bahan isolasi patah - leleh - -
arang

116
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k
5.5. Sifat kimia dan karakteristik keusangan c u-tr a c k

5.5.1. Sifat sifat Kimia

Secara keseluruhan plastik dan elastomer lebih memiliki


ketahanan terhadap kelompok material lain. Ketahanan
pengaruh bahan kimia dibandingkan dengan tersebut
tergantung pada :

5.5.1.1 Susunan Kimia dari polimeri

Dibedakan atas material yang berpolaritet (misalnya, PVC atau


PA) dan yang tidak (misalnya, PE atiau PP). Keduanya
memiliki ketahanan terhadap bahan kimia yang sangat
berbeda.
5.5.1.2. Struktur dari polimeri

Pada prinsipnya struktur plastik ditentukan oleh reaksi


pembentukannya dan persyaratan-persyaratan reaksinya.
Pengaruh kedua hal tersebut, menyebabkan timbulnya
beberapa jenis plastik seperti Termoplast Linier Amorph atau
semikristialin, atau juga plastik yang berstruktur jala (Duroplast
dan Elastomer).

5.5.1.3. Macam dan prosentase bahan tambahan

Bahan tambahan dan bahan pembantu misalnya pelunak,


pewarna, bahan pengisi, juga dapat mempengaruhi ketahanan
plastik terhadap bahan-bahan kimia.

5.5.1.4. Temperatur di sekelilingnya

Semakin tinggi temperatur di sekelilingnya, makin intensif pula


pengaruh bahan kimia pada suatu material.

117
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k 5.5.2. Karakteristik keusangan c u-tr a c k

Hal ini biasanya membuat sifat penggunaan dari material


bertambah jelek. Keusangan dari bahan polymeri dapat
disebabkan karena :

5.5.2.1. Penyinaran

Sebagian besar sinar yang terdapat pada permukaan bumi


diberikan oleh matahari. Jenis sinar diberi nama menurut
panjang gelombangnya, seperti tampak pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5

Jenis Sinar Panjang Gelombang


Sinar alalmi (kosmos) 10-12 m
Sinar Rontgen 10-12 sampai 10-7 m
Sinar UV 10-10 sampai 4.10-10 m
Cahaya yang dapat 4.10-10 sampai 7,8.10-
10
dilihat m
Sinar IR (Infra merah) 7,8.10-10m sampai 10-3 m
Sinar frekuensi tinggi 10-3 m sampai 106 m

Melalui atmosfir bumi, beberapa bagian dari sinar diserap; sifat


dapat tertembusnya hanya untuk dua rentang panjang
gelombang yaitu 290 nm sampai 1400 nm dan 1 cm sampai
100m. Sedangkan yang dapat menyebabkan keusangan
bahan polymer adalah dari rentang 290 nm sampai 1400 nm.
Hal ini disebabkan karena pada rentang tersebut prosentase
Ultraviolet dari sinar matahari masih membawa pengaruh yang
besar. Dalam hal ini energi sinar ultraviolet cukup mampu

118
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k memecah molekul, membentuk proses radikal, dan c u-tr a c k

mengaktifkan reaksi-reaksi pembentuk jala. Intensitas dari


sinar UV tergantung dari musim dan letak geografis dari suatu
daerah.

5.5.2.2. Temperatur

Temperatur merupakan faktor pokok yang dapat


mempengaruhi proses keusangan. Dalam hal ini terdapat
o
pedoman yang diberlakukan yaitu, naiknya temperatur 10 C
akan menyebabkan kecepatan reaksi akan naik dua kali lipat.
Di samping itu difusi antara oksigen dan uap air juga akan
bertambah, memungkinkan terjadinya reaksi tertentu yang
sifatnya merusak , dan akan mempercepat proses keusangan.

5.5.2.3. Kelembaban Udara

Menurut jenis polymerinya, kelembaban udara dapat


menyebabkan penggelembungan. Kandungan air yang
terserap, memudahkan terjadinya difusi dengan gas-gas, dan
reaksi dengan pigmen-pigmen bahan pengisi, sertia bahan
pelunak. Oleh karena itu proses keusangan sering didahului
dengan kegembungan dan kekeringan.

5.5.2.4. Bahan-bahan Kimia

Selain oksigen dan air, pada setiap cuaca, terdapat juga


bahan-bahan kimia seperti ozon, belerang dioxid, Nitrogen
dioxid di dalam Atmosfir. Hal ini menyebabkan kemungkinan
terjadinya reaksi dengan polymer-polymer atau dengan bahan-
bahan tambahan lain.
Untuk mengetahui proses keusangan dilakukan tes atau
pengujian-pengujian mekanis (misal: percobaan tiarik,
bengkok, pukulan) atau pengujian optis (Mikroskopis,

119
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k pengukuran warna, dan kemengkilapan) dan juga pengujian c u-tr a c k

struktur.

5.6. Pengujian Lain

Pengujian plastik sering dilakukan dengan menggunakan


produk yang dibuat khusus untuk keperluan itu. Barang
tersebut diambil dari proses injeksi atau dari Semi Produk. Hasil
pengujian akan memberikan informasi tentang sifat-sifat
material produk, tetapi tidak menilai kegunaan produk. Namun
demikian karakter dari produk tidak hanya ditentukan oleh
material, tetapi juga ofeh bentuk konstruksinya sertia semua
yang mendukung pembuatannya. Atas dasar ini telah
dikembangkan beberapa deretan pengujian pada produk jadi,
yang juga disusun dalam DIN 53260).

5.6.1. Pengujian produk

Pengujian

Tidak dirusak Dirusak

Ø Penglihatan Ø Keretakan
Ø Pengukuran Ø Percobaan jatuh
Ø Penimbangan Ø Percobaan disimpan dalam
Ø Membandingkan warna ruang yang panas
Ø Tegangan dalam/orientasi Ø Penyelidikan tentang
Keusangannya

120
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k Pada pengujian produk, tergantung tuntutan yang diminta c u-tr a c k

apakah lebih sering atau agak jarang pengambilan sampel-


nya, maka kriteria pengujiannya akan dibatasi.

5.6.1.1. Pengujian Produk dengan Penglihatan

Pengujian ini akan memberikan penjelasan tentang tampilan


produk, keadaan permukaan, kemungkinan adanya benda
asing yang masuk di dalam produk, kerusakan material yang
bisa terlihat.

5.6.1.2. Pengukuran

Hasil pengukuran harus berada dalam batas toleransi.


Penyimpangan ukuran dapat disimpulkan dari kesalahan
proses atau perbedaan material.

5.6.1.3. Penimbangan

Penyimpangan berat produk yang diuji, juga dapat menjadi


petunjuk adanya kesalahan pemrosesan.

5.6.1.4. Perbandingan Warna

Perbedaan warna dapat dikenali dengan pertolongan sebuah


master (contoh). Penyimpangan warna dapat terjadi karena
terlalu tinggi temperatur pemrosesan (over heat) atau terlalu
lama berada di dalam silinder mesin.

5.6.1.5. Pengujian Keretakan Produk karena Tegangan

Pada percobaan jangka pendek untuk membuat "tegangan


dalam" dapat dilihat, diberikan medium yang dapat
menghilangkan tegangan tersebut. Bahan yang khas ini,
setelah beberapa saat, akan menyebabkan munculnya

121
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”
H H
F-XC A N GE F-XC A N GE
PD PD

!
W

W
O

O
N

N
y

y
bu

bu
to

to
k

k
lic

lic
C

C
w

w
m

m
w w
w

w
o

o
.d o .c .d o .c
c u-tr a c k semacam rambut halus pada permukaan, dan itu menunjukkan c u-tr a c k

adanya tegangan dalam yang tinggi.

5.6.1.6. Pemeriksaan Susunan atau lkatan Molekul

Dengan pemeriksaan mikroskopis dapat dikenali adanya


barang asing yang masuk, penumpukan bahan pewarna, atiau
material yang tidak sempat meleleh. Pada produk injeksi yang
bermutu yang terbuat dari Termoplast semikristalin,
pemeriksaan ini dapat memberikan kualitas produk yang baik.

5.6.1.7. Percobaan Jatuh (Aktif dan Pasif)

Kotak-kotak, kontainer untuk keperluan transportasi, dan


barang-barang yang berbahaya harus memiliki angka
keamanan yang cukup. Pengujian “Jatuh" pada temperatur
yang berbeda-beda dan ketinggian yang berbeda akan
menunjukkan analisa penggunaan kotak dan kontainer
tersebut. Pada percobaan jatuh pasif dengan beban menengah
akan menunjukkan kesalahan pembuatan dari bagian-bagian
plastik.

5.6.1.8. Percobaan Disimpan dalam Ruangan yang panas

Penyimpangan jenis pada temperatur sedikit di atas tingkat


temperatur melunaknya material akan memperlihatkan
mengecilnya orientasi mengalimya material pada produk
Termoplast. Dengan perhitungan yang tepat dan teliti dapat
ditemukan secara kuantitatif hubungan antiara panjangnya
penyusutan dan tingkat orientasinya

122
BAHAN SINTETIS “THERMOPLAST dan DUROPLAST”

Anda mungkin juga menyukai