Anda di halaman 1dari 4

KASUS MENGINITIS

Seorang anak berusia 1 tahun dibawa ke IGD RS Bhakti Mulia dengan keluhan kejang. Sebelumnya pada
saat di rumah klien selama 1 minggu menderita demam, flu dan batuk. Klien mulai kejang sejak 3 jam
yang lalu, ibu klien mengatakan pada saat kejang mata melirik ke atas , kejang pada seluruh badan dan
mengeluarkan buih dari mulut. Ibu pasien mengatakan bahwa saat klien menderita panas dan kejang tidak
ada anggota keluarga yang menderita flu atau batuk, klien juga sering mengalami kejang tapi tidak lama
seperti yang terjadi sekarang. Pada saat dilakukan pengkajian didapatkan hasil Nadi : 140 x/m , S : 39ºC,
RR : 40 x/m dengan irama teratur , lingkar kepala 36 cm , mata anemis. Pada pemeriksaan ekstermitas
kanan sering terjadi spastik setiap 10 menit selama 1 menit. Pemeriksaan laboratorium menunjukan nilai
natrium dibawah normal, lumbal punksi tidak bisa dilakukan pada pasien dengan peningkatan tekanan
intra kranial.
A. Analisa Data
Tanggal Data Etiologi Masalah
31 oktober DS : Proses penyakit Hipertemi
2019 - Keluarga mengatakan
07.00 selama dirumah selama 1
minggu px menderita
demam.
DO :
- N : 140 x/m
- S : 39º C
- RR : 40 x/m (irama
teratur)
- LK : 36 cm
- Mata anemis
- Akral teraba hangat
31 oktober DS : Perubahan status Cemas
2019 - Ibu px mengatakan px kesehatan
07.00 mulai kejang sejak 3 jam
yang lalu.
- Ibu px mengatakan saat
kejang mata melirik ke
atas, kejang sekuruh
badan, dan mengeluarakan
buih dari mulut.
DO :
- N : 140 x/m
- S : 39º C
- RR : 40 x/m (irama
teratur)
- LK : 36 cm
- Mata anemis
- Terjadi spastik(tegang
otot) setiap 10 menit
selama 1 menit pada
ekstermitas kanan.
- Lab : nilai natrium
dibawah normal.

31 oktober DS : Proses penyakit, Defisit pengetahuan


2019 - Ibu px mengatakan bahwa Prosedur perawatan,
07.00 klien sering megalami Pengobatan
kejang tapi tidak lama
seperti yang diaalami
sekarang.
DO :
- Ibu px terlihat bingung
dengan keadaan px.
-

B. Diagnosa Keperawatan
1) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
2) Ansietas berhubungan dengan Perubahan status kesehatan.
3) Defisit pengetahuan berhubungan dengan Proses penyakit, Prosedur perawatan,
Pengobatan.
C. Intervensi
1. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.
Definisi : suhu tubuh naik diatas rentang normal.
Batasan Karakteristik :
1) Kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal.
2) Serangan atau konvulsi (kejang).
3) Kulit kemerahan.
4) Pertambahn RR.
5) Takikardi.
6) Saat disentuh tangan terasa hangat.
Faktor yang berhubungan :
1) Penyakit atau trauma.
2) Peningkatan metabolisme.
NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
1) Suhu tubuh dalam rentang normal.
2) Nadi dan RR dalam rentang normal.
3) Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman.
NIC :
Fever Treatment
1) Monitor suhu sesering mungkin.
2) Monitor IWL.
3) Monitor warna dan suhu kulit.
4) Monitoir TD , Nadi dan RR.
5) Monitor intake dan output.
6) Berikan antipiretik.
7) Lakukan tapid sponge.
8) Berikan cairan intravena.
9) Kompres pasien pada lipat paha dan aksila.
10) Berikan pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil.
Temperature Regulation.
1) Monitor suhu setiap 2 jam.
2) Rencanakan monitoring suhu secara kontinyu.
3) Monitor TD, Nadi dan RR.
4) Monitor warna kulit dan suhu.
5) Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi.
6) Tingkatkan intake cairan dan nutrisi.
7) Diskusikan tentang pentingnya pengaturan suhu dan kemungkinan efek negative
dari kedinginan.
Vital sign mponitoring
1) Monitor TD, Nadi, Suhu dan RR.
2) Catat adanya fluktuasi tekanan darah.
3) Monitor tanda vital saat pasien terbaring, duduk atau berdiri.
4) Auskultasi tekanan darah.
5) Monitor TD , Nadi dan RR sebelum, selama, dan setelah aktivitas.
6) Monitor kualitas nadi.
7) Monitor frekuensi dan irama pernafasan.
8) Monitor suara paru.
9) Monitor pola pernafasan abnormal.
10) Monitor suhu, warna dan kelembapan kulit.

D. Daftar Pustaka
Nurarif, Amin Huda, dkk. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis : Berdasarkan Penerapan
Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus. Jilid 2. Jogjakarta: MediAction.
Price, Sylvia A., dkk. 2006. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit . Jakarta: Buku
Kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai