Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT AKIBAT KERJA

Pengertian

 Penyakit yang timbul karena hubungan


kerja/akibat pekerjaan
 Occupational disease : penyakit yang disebabkan
karena pekerjaannya/lingkungan kerja : misal
keracunan Pb, asbestosis, silikosis.
 Work related disease : penyakit yang
berhubungan /terkait dengan pekerjaan, namun
bukan akibat karena pekerjaan misal : TBC,
hipertensi.
 General disease (penyakit umum) misal sakit
kepala, influenza.
 Di Indonesia  istilah/nama penyakit akibat kerja
(occupational disease) ada 2 :
 1. penyakit akibat kerja
 2. penyakit yang timbul karena hubungan kerja
Prinsip : kedua penyakit adalah sama
 Pada dasarnya pak adalah sama dengan penyakit
yang timbul karena hubungan kerja. Perbedaannya
hanya pada :
 PAK : diatur oleh kep.men 01/MEN/1981 meliputi 30 jenis
penyakit. Dasar : keselamatan kerja
 Penyakit hub. Kerja : diatur dalam kep.pres
no.22/KEPRES/1993, meliputi 31 jenis penyakit. Dasar :
dapat kompensasi.
 31 jenis penyakit  30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit
yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obat.
Kemungkinan timbulnya penyakit
pada tenaga kerja pekerja
 PAK  compensable
 Work related disease (penyakit yang
berkaitan dengan pekerjaan )  Non
compensable
 Disease affecting working population
/general disease (penyakit yang
mempengaruhi populasi pekerja)  Non
Compensable
Peraturan Menakertrans No
01/MEN.1981
 PAK : setiap penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan/lingk kerja. Harus dilaporakan maks 2
x 24 jam
 Pengurus perusahaan wajib :
 Melakukan tindakan preventif agar pak tdk terulang
 Menyediakan alat pelindung diri untuk digunakan
tenaga kerja
 Tenaga Kerja :
 Wajib : memberi keterangan pada dokter, memakai
APD, memenuhi syarat pencegahan PAK, meminta
kepada pengurus untuk melaksanakan syarat
pencegahan dan berhak menyatakan keberatan kerja
bila pencegahan PAK diragukan olehnya
Keppres RO No.22/1993 tentang penyakit yang
timbul karena hubungan kerja

 Penyakit yang timbul karna hub. Kerja adalah


penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja
 Terdapat jaminan seperti kecelakaan kerja
 Hak jaminan paling lama 3 thn terhitung sejak
hubungan kerja tersebut berakhir.
Faktor penyebab penyakit akibat
kerja
 Golongan fisik : kebisingan, suhu dan
kelembaban, kecepatan aliran udara/angin,
getaran/vibrasi mekanis, radiasi gelombang
elektromagnetik dan tekanan udara/atmosfir
 Golongan kimia : gas, uap, debu,
kabut/mist/asap, larutan dan zat padat.
 Golongan biologi : bakteri, virus, jamur
 Golongan fisiologi (ergonomi): sikap dan cara
kerja, jam kerja dan istirahat
 Golongan mental psikologi : suasana kerja,
hub.antara karyawan dan pengusaha pemilihan
kerja.
Diagnosis PAK

 Pemantauan kesehatan tenaga kerja (Health


Surveillance)
 Anamnesa (riwayat penyakit, pekerjaan,
hubungan pekerjaan)
 Pemeriksaan klinis
 Pemeriksaan laboratorium
 Pemeriksaan penunjang : rontgen, dll.
 Pemantauan lingkungan (environment
Surveillance)
risk assessment, korelasi dengan penyakit.
Pencegahan PAK

1. Environment : risk assessment


identifikasi, evaluasi dan pengendalian
2. Kesehatan Kerja (pemeriksaan awal, berkala,
khusus)
3. Perlunya komitmen manajemen (promotif,
preventif, law enforcement, sanksi, reward)
Pengelolaan PAK

 PAK dikelompokkan sebagai kecelakaan kerja


(jamsostek)
 Dilaporkan dalam 2 x 24 jam setelah
didiagnosis
 Cacat : kompensasi dan rehabilitasi kerja
Jenis PAK

 Pneumokoniosis (dusty lungs)


 Jaringan parut
 Silikosis (SiO2 bebas), asbestosis (Cu,Mg,Si)
 Penyakit paru dan saluran nafas (Bronch
pulmoner)
 Debu logam keras (Hg, Cd, Mn) dan uapnya
 Penyakit paru karena bahan organik
(bissinosis)
 Debu kapas, dll
Lanjutan...
 Asma
 Zat perangsang
 Debu (padi-padian, serbuk kayu, teh, tembakau, bahan alergen
lain)
 Alveolitis allergika
 Debu organik (infeksi jamur, spora tepung sari, jerami/ampas
tebu yang berjamur).
 Penyakit Berrilium (Be)
 Debu mengandung berilium (oksida, sulfat, chlorida, flourida)
 Bronchitis, pneumonitis, nasopharingitis
 Fibrosis-corpulmonale
 Persh : keramik, peleburan/pencampuran logam, sumber
tenaga atom, tabung fluorescen
13
Lanjutan....
 Penyakit karena cadmium (Cd)
 Kelainan (ginjal tulang), anemia
 Penciuman hilang
 Pembuatan zat warna, baterei
 Penyakit karena Fosfor (F)
 Fosfor Merah : lemak, protein, icterus
 Nekrose tulang (rahang bawah)
 Hiperemia, oedema paru
 Fosfin (racun, petasan, kembang api)
 Penyakit karena Chrom (cr)
 Pelepas logam
 (khas) : perforasi septum nasi, borok krom
Lanjutan...

 Penyakit karena Mangan (Ma)


 Debu (tambang, persh baterai, keramik, korek api)
 Insomnia, tremor, gangguan bicara, menangis diluar
kesadaran)
 Penyakit karena arsen (AsO)
 Bahan racun : pengawet, pembersih biji
 Penyakit karena air raksa (Hg)
 Hg (metalik, uap) : proses pemisah emas/perak, pada
termometer, barometes, tensimeter.
Lanjutan...
 Penyakit karena timah hitam (Pb)
 Pb anorganik (coat; Pb putih, Pb hitam)
 Accu, percetakan, mainan anak
 “wrist drop”, anemia, gagal ginjal
 Pb organik : campuran bensin
 Penyakit karena Fluor (Fl)
 Gas/asam : korosif paru
 Absorpsiaa : fluorosis (gigi/tulang)
 Penyakit karena radiasi EMG
 Dermatosis : fisik, kimia, biologi
 Penyakit infeksi : virus, bakteri, parasit
 Pada pekerja kesehatan, laboratorium.
 Penyakit karena getaran mekanik (hand arm
vibration/whole body) : HNP

Anda mungkin juga menyukai