USAHA PENCEGAHAN
Kontruksi perahu nelayan yg memenuhi
syarat keselamatan
Alat-alat PPPK harus selalu tersedia
Higiene air minum dan makanan harus
diperhatikan, selainnya cukup persediaan
menurut lamanya berlayar.
B. TEORI
Perkembangan Penyakit Akibat Kerja dan Teori Teori di baliknya
Perkembangan Penyakit Akibat Kerja PAK dan Teori Teori di baliknya
Kesehatan kerja merupakan harapan semua orang karena orang memerlukan pekerjaan
sebagai sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup.
Disisi lain, di tempat kerja terdapat berbagai potensi bahaya yang dapat mengganggu
Kesehatan pekerja itu sendiri. Nah, gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh hazard
yang bersumber dari tempat kerja inilah yang dikenal sebagai penyakit akibat kerja.
“Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja”
Hal ini menandakan bahwa selain faktor pajanan lingkungan kerja, ada pula faktor
determinan lain seperti kerentanan individu, tersedianya standar prosedur bekerja, faktor
kebiasaan menggunakan alat pelindung diri, serta faktor-faktor lain yang menambah berat
atau mengurangi dampak pajanan.
Oleh karena itu, di awal tahun 1960-an konsep monofaktor secara bertahap berkembang
menjadi multifaktorial.
Teori klasik dari Henrik L. Blum di tahun 1974 akhirnya menjadi sesuai dengan konsep
multifaktor tentang determinan kesehatan dan terjadinya penyakit. Blum adalah tokoh
yang disegani dalam ilmu public health (kesehatan masyarakat) ini mengatakan bahwa
status kesehatan seseorang ditentukan oleh 4 faktor utama:
Faktor perilaku
Genetik
Lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya)
Pelayanan kesehatan
Keempat determinan tersebut saling berinteraksi dan mempengaruhi status kesehatan
seseorang.
Pencegahan :
Faktor ini sebagai akibat dari cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja
yang salah, dan kontruksi yang salah. Efek terhadap tubuh: kelelahan fisik, nyeri otot,
deformirtas tulang, perubahan bentuk, dislokasi, dan kecelakaan.
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi, dan seni berupaya menyerasikan alat, cara, proses,
dan lingkungan kerja terhadap kemampuan, kebolehan, dan batasan manusia untuk
terwujudnya kondisi dan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan tercapai
efisiensi yang setinggi-tingginya. Pendekatan ergonomi bersifat konseptual dan kuratif,
secara populer kedua pendekatan tersebut dikenal sebagai To fit the Job to the Man and
to fit the Man to the Job.
E. Faktor Psikologi
Beberapa contoh faktor psikososial yang dapat menyebabkan stress antara lain:
1. Pelayanan kesehatan sering kali bersifat emergency dan menyangkut hidup mati
seseorang. Untuk itu pekerja di laboratorium kesehatan di tuntut untuk
memberikan pelayanan yang tepat dan cepat disertai dengan kewibawaan dan
keramahan-tamahan
2. Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang sangat monoton.
3. Hubungan kerja yang kurang serasi antara pimpinan dan bawahan atau sesama
teman kerja.
4. Beban mental karena menjadi panutan bagi mitra kerja di sektor formal ataupun
informal
http://staffnew.uny.ac.id/upload/198812242014042002/pendidikan/Buku%20K3%20FT
%20UNY.pdf
D. KLASIFIKASI PENYAKIT AKIBAT KERJA
Adapun terdapat 4 (empat) jenis Penyakit Akibat Kerja yaitu (i) penyakit yang
disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan, (ii)penyakit berdasarkan
sistem target organ, (iii) penyakit kanker akibat kerja, dan (iv) penyakit spesifik lainnya.
1. Penyakit yang disebabkan pajanan faktor yang timbul dari aktivitas pekerjaan,
yaitu:
● penyakit yang disebabkan oleh faktor kimia, meliputi 39 (tiga
puluh sembilan) jenis penyakit, antara lain penyakit yang
disebabkan oleh berillium dan persenyawaannya;
● penyakit yang disebabkan oleh faktor fisika, meliputi 7 (tujuh)
jenis penyakit, antara lain kerusakan pendengaran yang disebabkan
oleh kebisingan; dan
● penyakit yang disebabkan oleh faktor biologi dan penyakit infeksi
atau parasite, meliputi 9 (sembilan) jenis penyakit, antara lain virus
hepatitis.
2. Penyakit berdasarkan sistem target organ, yaitu:
● penyakit saluran pernafasan, meliputi 12 (dua belas) jenis penyakit,
antara lain siliko tuberkulosis.
● penyakit kulit, meliputi 3 (tiga) jenis penyakit, antara lain
dermatosis kontak iritan yang timbul karena aktivitas pekerjaan.
● gangguan otot dan kerangka, meliputi 2 (dua) jenis penyakit,
antara lain radial styloid tenosynovitis;
● gangguan mental dan perilaku, meliputi 2 (dua) jenis penyakit,
antara lain gangguan stres pasca trauma.
3. Penyakit kanker akibat kerja, meliputi penyakit kanker yang disebabkan oleh 9
(sembilan) jenis zat, antara lain asbestos.
4. Penyakit spesifik lainnya, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
proses kerja, dimana penyakit tersebut ada hubungan langsung antara paparan
dengan penyakit yang dialami oleh pekerja yang dibuktikan secara ilmiah dengan
menggunakan metode yang tepat. Contoh penyakit spesifik lainnya,
yaitu nystagmus pada penambang.
https://www.hukumtenagakerja.com/perlindungan-tenaga-kerja/penyakit-akibat-kerja/
E. KERUGIAN YANG DISEBABKAN
Kerugian yang disebabkan oleh penyakit akibat kerja terdiri dari kerugian ekonomi
dan kerugian non ekonomi, antara lain :
1. Kerugian ekonomi
● Biaya pengobatan dan perawatan
● Tunjangan penyakit
● Jumlah produksi dan mutu berkurang
● Kompensasi penyakit
● Penderitaan korban
● Hilangnya waktu selama sakit
● Hilangnya waktu kerja
Kerugian – kerugian tersebut dapat diukur dengan besarnya biaya yang dikeluarkan.
Biaya tersebut dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tersembunyi.
Maka dari itu setiap perusahaan diharuskan melakukan pemeriksaan kesehatan pada
setiap karyawan baru maupun karyawan yang sudah lama bekerja. Diatur dalam
Undang-undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini memberi
kewajiban bagi perusahaan untuk memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental, dan
kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja
baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala. Pemeriksaan kesehatannya pun disesuaikan
dengan tempat karyawan bekerja, dan pemeriksaan kesehatan ini harus dilakukan
sekurang-kurangnya 1 tahun sekali. Agar mencegah terjadinya kerugian-kerugian yang
telah disebutkan diatas.
file:///C:/Users/net/Downloads/SALSABILA%20NAFI'AH_191101077_Konsep
%20Kesehatan%20dan%20Keselamatan%20Kerja.pdf