Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)

PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.

Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit yang artifisial atau man made disease.

Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar

setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya,

agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23).
B. Kategori PAK

WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja:

1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis

2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya Karsinoma Bronkhogenik.

3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor penyebab lainnya, misalnya

Bronkhitis khronis.

4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya, misalnya asma.
C. Faktor-Faktor Yang Menjadi Sebab Penyakit Akibat Kerja

1. Golongan Fisik, seperti

a. Suara yang bisa menyebabkan pekak atau tuli

b. Radiasi

c. Suhu yang terlalu tinggi

d. Tekanan yang tinggi

e. Penerangan lampu yang kurang baik

2. Golongan Kimiawi : Debu, Uap, Gas

3. Golongan Infeksi, misalnya oleh bakteri, virus, parasit maupun jamur.

4. Golongan Fisiologis, yang di sebabkan oleh kesalah-kesalahan konstruksi mesin, sikap badan yang kurang baik

5. Golongan Mental Psikologis, yaitu stres psikologis dan depresi


D. Beberapa Penyakit Akibat Kerja

1) Penyakit Saluran Pernafasan

2) Penyakit Kulit

3) Kerusakan Pendengaran

4) Gejala pada Punggung dan Sendi

5) Kanker

6) Penyakit Liver

7) Masalah Neuropsikiatrik
E. Pencegahan PAK

1. Pencegahan Primer – Health Promotion

a) Perilaku Kesehatan

b) Faktor bahaya di tempat kerja

c) Perilaku kerja yang baik

d) Olahraga

e) Gizi seimbang

2. Pencegahan Sekunder – Specifict Protection

a) Pengendalian melalui perundang-undangan

b) Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam kerja


c) Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri (APD)

d) Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi

3. Pencegahan Tersier

a) Early Diagnosis and Prompt Treatment

b) Pemeriksaan kesehatan pra-kerja.

c) Pemeriksaan kesehatan berkala.

d) Surveilans.

e) Pemeriksaan lingkungan secara berkala.

f) Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja.

g) Pengendalian segera di tempat kerja.

F. Alat Pelindung Diri


Suma’mur (1994) menggolongkan alat pelindung diri menurut bagian tubuh yang dilindunginya ke dalam 8 golongan
yaitu :
1. Alat Pelindung Kepala
2. Alat Pelindung Mata
3. Alat Pelindung Muka
4. Alat Pelindung Telinga
5. Alat Pelindung Pernafasan
6. Alat Pelindung Tangan
7. Alat pelindung Kaki
8. Pakaian pelindung

Anda mungkin juga menyukai