Anda di halaman 1dari 4

Nama : Angelica Trifena Supriyanto

Kelas : X Akuntansi dan Keuangan Lembaga 1

Etika Profesi

1. Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap tenaga kerja. Apakah faktor penyebab bahaya yang mengakibatkan dampak langsung ?

Jawab :

a. Faktor manusia, yaitu potensi bahaya yang berasal dari tindakan manusia karena kurangnya prima
kondisi kesehatannya, baik fisik maupun psikis

b. Faktor material, yaitu risiko ledakan, kebakaran, dan trauma paparan tak terduga zat yang sangat
beracun

c. Faktor peralatan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari peralatan kerja yang digunakan. Jika tidak
terjadi dengan baik, rentan terhadap kegagalan yang dapat menyebabkan kecelakaan

d. Faktor lingkungan, yaitu potensi bahaya yang berasal dari dalam lingkungan, yang bisa bersumber
dari proses produksi termasuk bahan baku (baik produk antara maupun hasil akhir), suhu, udara,
kebisingan

e. Faktor proses, yaitu potensi bahaya yang berasal dari proses kerja

2. Pengenalan potensi bahaya di tempat kerja merupakan dasar untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap tenaga kerja. Apakah pengaruh bahaya golongan kimia terhadap tubuh tenaga kerja?

Jawab :

Potensi bahaya ini dapat mempengaruhi tubuh tenaga kerja melalui :

1) pernapasan (inhalation)

Saat istirahat, orang dewasa kurang lebih menghirup lima liter udara per menit yang mengandung
debu, asap, gas, atau uap. Ada beberapa zat lainnya yang diserap ke dalam aliran darah dan
mengalir ke bagian tubuh yang lain

2) mulut ke saluran pencernaan (ingestion)

Bahan kimia dapat memasuki tubuh bersama dengan makanan yang terkontaminasi. Zat beracun
di udara juga dapat tertelan saat dihirup dan akan mengikuti rute yang sama dengan pencernaan
makanan, yaitu melalui usus menuju perut

3) kulit (skin contact)

Zat yang melewati kulit dan masuk ke pembuluh darah, biasanya melalui tangan dan wajah

Pengaruh kimia terhadap tubuh tenaga kerja dari jenis bahan kimia, antara lain :

1) Korosi
2) Iritasi kulit

3) Kanker

3. Bahaya golongan fisik menyebabkan gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja. Mengapa kebisingan
tingkat tinggi dapat mengganggu kesehatan tenaga kerja?

Jawab :

Kebisingan intensitas tinggi yaitu semua suara yang tidak diketahui yang bersumber dari peralatan
proses produksi dan/atau alat kerja ang pada tingkat tertentu apat menimbulkan gangguan
pendengaran. Bising adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun yang
merusak kesehatan

4. Bahaya golongan biologis berasal dari sumber biologi. Bagaimanakah cara pencegahan bahaya kerja
karena faktor biologis?

Jawab :

1) Menggunakan masker yang bermutu untuk pekerja yang berisiko tertular lewat debu yang
mengandung organisme patogen

2) Mengkarantina hewan yang terinfeksi dan vaksinasi

3) Memberikan imunisasi bagi pekerja yang berisiko tertular penyakit di tempat kerja

4) Membersihkan semua debu yang ada di sistem pendingin

5) Membuat sistem kebersihan yang memungkinkan terbunuhnya mikroorganisme patogen pada


sistem pendingin

5. Bahaya golongan fisiologis adalah bahaya yang timbul karena penerapan ergonomi yang tidak sesuai
dengan pekerjaan. Apa ruang lingkup ergonomi?

Jawab :

1) Ergonomi fisik : berkaitan dengan anatomi tubuh manusia, antropomerti, karakteristik fisiologis
dan biomekanika yang berhubungan dengan aktivitas fisik

2) Ergonomi kognitif, yang berkaitan dengan proses mental manusia, termasuk di dalamnya persepsi,
ingatan, dan reaksi, sebagai akibat dari interaksi manusia terhadap pemakaian elemen sistem

3) Ergonomi organisasi, yang berkaitan dengan komunikasi di dalam lingkungan pekerjaan,


perancangan waktu kerja, organisasi di perusahaan, yang membuat pekerja merasa nyaman dalam
bekerja

4) Ergonomi lingkungan, yang berkaitan dengan pencahayaan, udara ruangan, desain ruang kerja,
kebisingan, getaran

6. Sebagai penunjang pencegahan penyakit akibat kerja, diperlukan pelayanan kesehatan kerja yang
memenuhi standar. Apakah syarat dokter sebagai penanggung jawab pelayanan kesehatan kerja?

Jawab :
1) Ditunjuk oleh pimpinan perusahaan atau kepala unit instansi yang bersangkutan dan dilaporkan ke
instansi ketenagakerjaan sesuai wilayah kewenangannya

2) Telah mendapat surat keputusan penunjukan sebagai dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja
dari Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan, Departemen Tenaga Kerja dan
Transmigrasi

7. Kerangka dan program kerja mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum
dan operasional. Apakah sasaran sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja?

Jawab :

Sasaran sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja adalah menciptakan suatu sistem
keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja,
kondisi dan lingkungan kerja. Prinsip penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja, meliputi :

a. Kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja

b. Perencanaan memuat tujuan, sasaran, dan indikator kinerja

c. Kesehatan dan keselamatan kerja

8. Kebakaran merupakan kejadian yang menimbulkan kerugian besar pada perusahaan dan lingkungan.
Apakah yang harus dilakukan untuk mengendalikan penyebaran asap, panas, dan gas?

Jawab :

1) Memisahkan bahan baku, peralatan, proses kerja yang dapat menimbulkan potensi percikan api,
pemanasan atau peledakan

2) Membuat pembatas atau penuntup pada ruangan yang menyimpan bahan yang berpotensi
bahaya kebakaran

3) Memasang sarana untuk mendeteksi adanya kebocoran gas yang mudah terbakar

4) Membuat pengatur ventilasi agar penyebaran asap dan gas dapat dikendalikan

9. Resusitasi merupakan usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah suatu episode henti jantung yang
berlanjut menjadi kematian biologis. Bagaimanakah teknik resusitasi ventilasi napas buatan?

Jawab :

1) Dekatkan pipi penolong pada hidung dan mulut penderita. Jika tidak ada napas, lakukan bantuan
napas buatan

2) Evaluasi pemberian napas buatan dengan cara mengamati geerakan naik-turun dada

3) Perhatikan bahwa dada harus mengembang naik dan turun sebagai tanda keluarnya udara
(ekspirasi) pasif

10. Fasilitas P3K di tempat kerja adalah semua peralatan, perlengkapan, dan bahan yang digunakan
dalam pelaksanaan P3K di tempat kerja. Bagaimanakah syarat kotak P3K dan penempatannya?
Jawab :

1) Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibawa serta berwarna dasar putih dengan lambang P3K
berwarna hijau

2) Kotak P3K diletakkan di tempat yang mudah dilihat dan dijangkau, diberi tanda arah yang jelas,
memiliki cukup cahaya, serta mudah diangkat apabila digunakan

3) Jika tempat kerja di gudang bertingkat, masing-masing unit kerja harus menyediakan kotak P3K
sesuai kebutuhan kerja

Anda mungkin juga menyukai