Anda di halaman 1dari 31

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Sub Pokok Bahasan : Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Sasaran : Pekerja PT.DTI Sub Contraktor di PT.HOLCIM
Tbk.Cilacap
Waktu : 25 menit
Tanggal : 3 Maret 2017
Tempat : Gedung / AULA Puskesmas Cilacap Utara II

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) : Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit,


diharapkan pekerja dapat mengetahui Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan,
sehingga pekerja dapat menghindari bahaya-bahaya yang berpotensi kepada
penyakit akibat kerja.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) :
setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, diharapakan pekerja dapat:
a. Memahami pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Memahami Kategori PAK
c. Mengetahi Faktor-Faktor Yang Menjadi Sebab Penyakit Akibat Kerja
d. Mengetahui beberapa penyakit akibat kerja
e. Mengetahui pencegahan PAK
f. Mengetahui Langkah-langkah diagnosa PAK

3. Materi Penyuluhan :
a. Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
b. Kategori PAK
c. Faktor-Faktor Yang Menjadi Sebab Penyakit Akibat Kerja
d. Beberapa Penyakit Akibat Kerja
e. Pencegahan PAK
f. Langkah-langkah Diagnosa PAK

4. Strategi Penyuluhan

Kegiatan Waktu Penyuluh Mahasiswa


1. Pembukaan 5 Menit a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri b. Memperhatikan
c. Apersepsi c. Apersepsi

2. Pelaksanaa 10 Penyuluh menjelaskan tentang : Mahasiswa


n Menit o Pengertian pengertian menyimak
Penyakit Akibat Kerja (PAK) penjelasan dari
o Kategori PAK penyuluh.
o Faktor-Faktor Yang Menjadi
Sebab Penyakit Akibat Kerja
o Beberapa Penyakit Akibat
Kerja
o Pencegahan PAK
o Langkah-langkah Diagnosa
PAK
3. Penutup: 10 1. Kesimpulan a. Menyimak kesimpul
Menit 2. Evalusi an
3. Tanya Jawab b. Menjawab
4. Salam pertanyaan
c. Menjawab salam

5. Metode
Ceramah
6. Alat
-
7. Media
Pengeras Suara ( Werelless )
8. Evaluasi
a. Penyuluh menyimpulkan materi yang telah disampaikan.
b. Pertanyaan :
1) Sebutkan Pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
2) Sebutkan Kategori PAK
3) Sebutkan Faktor-Faktor Yang Menjadi Sebab Penyakit Akibat Kerja
4) Sebutkan Beberapa Penyakit Akibat Kerja
5) Sebutkan Pencegahan PAK
6) Sebutkan Langkah-langkah Diagnosa PAK

Lampiran
A. Pengertian pengertian Penyakit Akibat Kerja (PAK)
PAK adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses
maupun lingkungan kerja. Dengan demikian Penyakit Akibat Kerja merupakan penyakit
yang artifisial atau man made disease.
Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban
kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh
produktivitas kerja yang optimal (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23).
B. Kategori PAK
WHO membedakan empat kategori Penyakit Akibat Kerja:
1. Penyakit yang hanya disebabkan oleh pekerjaan, misalnya Pneumoconiosis
2. Penyakit yang salah satu penyebabnya adalah pekerjaan, misalnya Karsinoma
Bronkhogenik.
3. Penyakit dengan pekerjaan merupakan salah satu penyebab di antara faktor-faktor
penyebab lainnya, misalnya Bronkhitis khronis.
4. Penyakit dimana pekerjaan memperberat suatu kondisi yang sudah ada sebelumnya,
misalnya asma.
C. Faktor-Faktor Yang Menjadi Sebab Penyakit Akibat Kerja
5. Golongan Fisik, seperti :
a. Suara yang bisa menyebabkan pekak atau tuli
b. Radiasi
c. Suhu yang terlalu tinggi
d. Tekanan yang tinggi
e. Penerangan lampu yang kurang baik
2. Golongan Kimiawi : Debu, Uap, Gas
3. Golongan Infeksi, misalnya oleh bakteri, virus, parasit maupun jamur.
4. Golongan Fisiologis, yang di sebabkan oleh kesalah-kesalahan konstruksi
mesin, sikap badan yang kurang baik
5. Golongan Mental Psikologis, yaitu stres psikologis dan depresi

D. Beberapa Penyakit Akibat Kerja


1. Penyakit Saluran Pernafasan
2. Penyakit Kulit
3. Kerusakan Pendengaran
4. Gejala pada Punggung dan Sendi
5. Kanker
6. Penyakit Liver
7. Masalah Neuropsikiatrik

E. Pencegahan PAK
1. Pencegahan Primer Health Promotion
a) Perilaku Kesehatan
b) Faktor bahaya di tempat kerja
c) Perilaku kerja yang baik
d) Olahraga
e) Gizi seimbang
2. Pencegahan Sekunder Specifict Protection
a. Pengendalian melalui perundang-undangan
b. Pengendalian administrative/organisasi: rotasi/pembatasan jam kerja
c. Pengendalian teknis: subtitusi, isolasi, ventilasi, alat pelindung diri
(APD)
d. Pengendalian jalur kesehatan: imunisasi
3. Pencegahan Tersier
a. Early Diagnosis and Prompt Treatment
b. Pemeriksaan kesehatan pra-kerja.
c. Pemeriksaan kesehatan berkala.
d. Surveilans.
e. Pemeriksaan lingkungan secara berkala.
f. Pengobatan segera bila ditemukan gangguan pada pekerja.
g. Pengendalian segera di tempat kerja.

F. Langkah-langkah Diagnosa PAK


1. Tentukan Diagnosis klinisnya
2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini

Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit tersebut


3. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat
mengakibatkan penyakit tersebut.
4. Tentukan apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi
5. Cari adanya kemungkinan lain yang dapat merupakan penyebab penyakit
6. Buat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya

SAP STROKE
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Sistem Persarafan


Sub Pokok Bahasan : Stroke
Sasaran : Kelompok Posyandu Lansia
Tempat : Posyandu Lansia ISMOYO RW. IX Kel.Tritih Kulon
Waktu : Pukul 10.00 s.d 10.45 W.I.B

A. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu-ibu Muslimat dapat memahami tentang
gambaran umum penyakit stroke

B. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Ibu-ibu dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian stroke
2. Menyebutkan penyebab stroke
3. Menyebutkan tanda dan gejala stroke
4. Menyebutkan akibat lanjut stroke
5. Menyebutkan cara pencegahan stroke
6. Menyebutkan cara latihan pergerakan anggota tubuh yang mengalami kelemahan atau
kekakuan
C. Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah dan Tanya jawab/DiskusI

D. Waktu
1 x 30 menit

E. Proses Belajar:

No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan
penyuluhan
3 Apersepsi dengan menanyakan gejala dan Mendengarkan dan Menjawab
pengetahuan lansia mengenai penyakit stroke
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta
cara penanganan stroke
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan pertanyaan
untuk bertanya tentang materi yang
disampaikan
6 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai evaluasi Menjawab
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan salam Menjawab salam

F. MEDIA PENGAJARAN
Pengeras Suara

G. Materi
A. PENGERTIAN
Stroke adalah adanya beberapa kelainan otak baik secara fungsional maupun structural yang
disebabkan oleh keadaan patologis dari seluruh system pembuluh darah otak. Petologis pembuluh
darah bias karene adanya robekan atau penyumbatan sebagian /seluruh lumen.

B. Penyebab Stroke
Hipertensi/darah tinggi
Diabetes Melitus
Obesitas/kegemukan
Pola aktivitas yag kurang baik
Perokok atau peminum alcohol
Hiperkolesterol
Trauma kepala

C. Tanda dan gejala


Gangguan tonus otot, terjadi kelemahan umum
Gangguan penglihatan
Gangguan tingkat kesadaran
Disritmia/gangguan irama jantung
Emosi yang labil
Kesulitan menelan
Gangguan rasa pengecapan dan penciuman
Afasia (gangguan fungsi bahasa),mungkin afasia motorik (kesulitan untuk
mengungkapkan kata), afasia sensorik dan afasia global

D. AKIBAT LANJUT DARI STROKE


Kelemahan fisik yang lebih berat (gangguan fisik)
Penyembuhan penyakit lama
Biaya untuk penyembuhan mahal
Tidak bias memenuhi aktivitas sehari-hari
Dapat menyebabkan kematian
E. CARA PENCEGAHAN SROKE
1. Periksa kesehatan setiap 6 bulan
2. Olah raga atau aktivitas fisik secara teratur
3. Gaya hidup sehat
4. Hindari terjadinya resiko cedera

F. Latihan Pergerakan anggota tubuh yang mengalami kelemahan/kekakuan


1. Ubah posisi minimal setiap 2 jam (terlentang dan miring)
2. Lakukan latihan rentang garak aktif dan pasif pada tangan dan kaki
3. Sokong tangan dan kaki dalam posisi fungsional.
4. Perhatikan kulit terutama pada daerah-daerah yang menonjol secara teratur. Lakukan
pemijatan secara hati-hati pada daerah yang kemerahan dan berikan alat Bantu seperti
bantalan lunak

H. Evaluasi
1. Sebutkan kembali pengertian stroke ?
2. Sebutkan penyebab stroke
3. Sebutkan tanda dan gejala stroke
4. Sebutkan akibat lanjut dari stroke
5. Sebutkan cara pencegahan stroke
6. Sebutkan cara latihan pergerakan anggota tubuh yang mengalami kelemahan
atau kekakuan

SATUAN ACARA PENYULUHAN


HIPERTENSI PADA LANSIA

Pokok Bahasan : Hipertensi pada Lansia


Sasaran : Para lansia
Target : Bapak bapak dan ibu ibu yang sudah memasuki masa lansia
Waktu : 30 menit
Hari/ Tanggal : Selasa, 8 Maret 2017
Tempat : Teras Rumah Kertua RW.I Kelurahan Karang Talun

Latar Belakang
Berdasarkan data demografis dari wilayah kerja UPTD. Puskesmas Cilacap Utara II, lebih dari 50%
diantaranya merupakan penduduk lansia. Menurut data dari Puskesmas hipertensi menduduki peringkat
keempat penyakit tertinggi dan hipertensi juga merupakan salah satu penyakit yang banyak diderita lansia.
Hipertensi jika ditangani dengan tepat dapat membahayakan hidup.
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan para lansia dapat memahami faktor resiko, gejala - gejala,
dan usaha-usaha pencegahan hipertensi serta bahaya yang mungkin akan mereka hadapi.
2. Tujuan Instruksional Khusus
a) Setelah diberi penyuluhan lansia di dusun Sumber mampu:
b) Menyebutkan definisi hipertensi
c) Menyebutkan penyebab hipertensi
d) Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi
e) Menyebutkan komplikasi hipertensi
f) Menyebutkan terapi gejala hipertensi
g) Mengetahui cara pencegahan dan perawatan gejala-gejala hipertensi serta bahaya yang
mungkin akan mereka hadapi.
3. Garis Besar Materi
Pengertian hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
Faktor-faktor penyebab hipertensi
Cara pencegahan dan perawatan hipertensi
4. Metode
Ceramah
Tanya jawab
5. Proses Kegiatan
No. Kegiatan Respon klien/Keluarga Waktu
1. Pendaluhuan
Menyampaikan salam Membalas salam
Menjelaskan tujuan Mendengarkan 5 Menit
Apersepsi Memberikan respon
2. Penjelasan materi :
Pengertian hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
Klasifikasi hipertensi Memperhatikan dan 20 Menit
Faktor-faktor penyebab hipertensi mendengarkan
Cara pencegahan hipertensi
3. Penutup :
Tanya jawab Menanyakan hal yang belum
jelas dan hal-hal seputar
hipertensi 5 menit
Menyimpulkan hasil penyuluhan Aktif bersama menyimpulkan
Memberikan salam
Membalas salam

7. Evaluasi
Evaluasi Proses
Peserta hadir tepat waktu sesuai dengan jadwal
Peserta aktif mengikuti, bertanya dan menjawab jalannya diskusi
Jumlah peserta ang hadir 20 orang
Lampiran Materi

HIPERTENSI

1. Definisi hipertensi.
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih besar 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik 90 mmHg, pada pasien yang sedang tidak makan obat anti hipertensi (Mansjoer
dkk, 2001).
2. Epidemiologi.
Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia
lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah,
dimana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik dan diastolic sering
timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia lebih dari 65 tahun. Selain itu, laju
pengendalian tekanan darah yang dahulu terus meningkat, dalam dekade terakhir tidak
menunjukkan kemajuan lagi (pola kurva mendatar), dan pengendalian tekanan darah ini
hanya mencapai hamper 34 persen dari pasien hipertensi (Sudoyo dkk, 2006).
3. Patofisiologi.
Keadaan tekanan darah pada dasarnya ditentukan oleh cardiac output dan resistensi
perifer. Terdapat 2 sistem pengaturan yang penting dalam mempertahankan tekanan darah
dalam tubuh yaitu :
System saraf simpatis
Sistem rennin-angiotensin-aldosteron
Salah satu fungsi yang paling penting dari pengaturan sirkulasi melalui saraf adalah
kemampuannya untuk menimbulkan peningkatan tekanan arteri secara cepat. Perubahan
keadaan tekanan darah dalam tubuh yang mendadak dapat dideteksi oleh baroreseptor
yang terdapat pada aorta dan arteri karostis, yang kemudian diintegrasikan ke pusat
vasomotor system saraf simpatis melalui impuls yang di hantarkan oleh saraf afferent. Pusat
vasomotor ini kemudian mengirimkan impuls simpatisnyanya menuju jantung pembuluh
darah perifer. Saraf simpatis efferent yang terdapat pada jantung terutama bekerja melalui
reseptor 1-adrenergik yang dapat meningkatkan kontraktilitas miokardial dan
meningkatkan frekuensi jantung. Sedangkan saraf simpatis efferent yang terdapat pada
pembuluh darah arteri bekerja dengan menstimulasi reseptor 1-adrenergik sehingga
menyebabkan vasokonstriksi arteriola, . rangsangan saraf simpatis juga mengakibatkan
meningkatnya tahanan perifer dalam darah sehingga menurunkan kecepatan aliran darah
yang melalui jaringan. Apabila terjadi penurunan tekanan darah maka stimulasi respon saraf
simpatis akan meningkat sebaliknya apabila terjadi kenaikan tekanan darah maka impuls
dari baroreseptor yang menuju pusat vasomotor akan meningkat, sehingga tubuh
mengkompensasi dengan penurunan respon efferent pada stimulasi system saraf simpatis.
Mekanisme tubuh untuk pengaturan tekanan darah adalah system rennin-angiotensin-
aldosteron. Bila terjadi penurunan tekanan darah, deplesi natrium pada tubulus distal ginjal,
dan stimulasi langsung 1 adrenoseptor pada juxtaglomerolus ginjal akan menyebabkan
sintesis rennin oleh sel sel juxtaglomerular pada ginjal. Sebagian besar rennin memasuki
aliran darah dan meninggalkan ginjal menuju ke sirkulasi seluruh tubuh. Rennin merupakan
suatu enzim yang bekerja secara enzimatik pada protein plasma lain yakni angiotensinogen
untuk melepaskan angiotensin I. Setelah pembentukan angiotensin I kemudian oleh enzim
ACE diueh emenjadi angiotensin II. Angiotensin II ini mempunyai efek vasokonstriksi,
peningkatan stimulasi simpatis, peningkatan sekresi ADH, bekerja langsung pada ginjal untuk
menimbulkan retensi garam dan air, serta menyebabkan kelenjar adrenal menyekresi
aldosteron yang dapat meningkatkan reabsorpsi garam dan air melalui tubulus ginjal. Semua
efek dari angiotensin II ini dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh.
Mekanisme kontrol lain yang masuk dalam system pengaturan tekanan darah tubuh adalah
pengaturan lokal aliran darah oleh jaringan dan pengaturan hormonal, seperti oleh
prostaglandin, kinins, nitrit oksid, endothelin dan adenosin.
(Sudoyo dkk, 2006)
4. Faktor resiko hipertensi.
a. Genetik
Pada umumnya hipertensi esensial didapatkan pada keluarga yang hipertensi.
Anggota keluarga yang sama pada umumnya hidup dalam lingkungan makan yang sama.
Pada kembar monozigot menunjukkan korelasi yang tinggi baik untuk tekanan sistolik
maupun distolik., bila dibandingkan dengan anggota yang lain (Sidabutar, 1989). Seorang
penderita yang mempunyai sifat genetik hipertensi primer (esensial) apabila dibiarkan
secara alamiah tanpa intervensi terapi, bersama lingkungannya akan menyebabkan
hipertensinya berkembang dan dalam waktu sekitar 30-50 tahun akan timbul tanda dan
gejala hipertensi dengan kemungkinan komplikasinya.
b. Asupan garam berlebihan
Di dalam populasi yang luas didapatkan kecenderungan prevalensi hipertensi
meningkat dengan bertambahnya asupan garam. Apabila asupan garam kurang dari 3
gram per hari, prevalensi hipertensi beberapa persen saja. Sedangkan bila asupan garam
antara 5-15 gram per hari prevalensi akan meningkat menjadi 5-15% (Sidabutar dan
Wiguno, 1990). Pada manusia yang diberi garam berlebihan dalam waktu yang pendek
akan didapatkan peningkatan tahanan perifer dan tekanan darah, sedangkan
pengurangan garam ketingkat 60-90 mmol/hari akan menurunkan tekanan darah pada
kebanyakan manusia (Kaplan, 1988). Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya
hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung dan tekanan darah
tanpa diikuti peningkatan ekskresi garam, disamping pengaruh faktor-faktor yang lain
(Sidabutar dan Wiguno, 1990).
c. Merokok
Merokok meningkatkan tekanan darah melalui mekanisme pelepasan Norepinefrin
dari ujung-ujung saraf adrenergik yang dipacu oleh nikotin (Kaplan, 1988). Nikotin yang
merupakan komponen utama rokok terbukti meningkatkan vasopressin dan hormone
adrenokortikotropik.Nikotin mempunyai efek langsung meningkatkan pelepasan
katekolamin dari tempat penyimpanannya di jantung, juga meningkatkan pelepasan
epinefrin dari medulla adrenal.Pada hewan percobaan nikotin terbukti bekerja secara
langsung pada otak dalam meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung.Risiko
merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang diisap per hari, tidak tergantung pada
lamanya merokok. Seseorang yang merokok lebih dari satu pak per hari memiliki
kerentanan dua kali lebih besar daripada yang tidak merokok (Price, 1988). Merokok dua
batang dapat meningkatkan tekanan darah 10/8 mmHg selama 15 menit. Kebiasaan
merokok 1 - 2 bungkus akan meningkatkan tekanan darah selam 7-10 jam sehari
(Bakri, Ariadnyana, 1991).
d. Jenis kelamin
Angka mortalitas dan morbiditas pada wanita akibat penyakit kardiovaskuler lebih
rendah daripada laki-laki. Lagipula prevalensi hipertensi pada wanita sebelum
menopause lebih rendah dibandingkan laki-laki (Kaplan, 1988). Pada segolongan umur,
baik kulit hitam maupun kulit putih yang menderita hipertensi pada wanita lebih baik
dibandingkan pada penderita pria (Williams, 1987). Penyulit-penyulit hipertensi
terutama sistem kardiovaskular tergantung dari frekuensi, proses, aterosklerosis, dan
proses ini sering dijumpai pada penderita hipertensi laki-laki (sukandar, 1989).
Penggunaan pil kontrasepsi
Pemberian kontrasepsi oral secara terus-menerus dapat menimbulkan hipertensi yang
bermakna pada beberapa wanita (Ganong, 1983). Kontrasepsi oral dapat menyebabkan
hipertensi dengan mekanisme peningkatan volume darah melalui mediator RAA.
Estrogen dan progesterone sintetik yang dipakai sebagai pil kontrasepsi oral
menyebabkan retensi natrium. Hal ini sebagai akibat dari estrogen meningkatkan sintetis
substrat renin oleh hepar. (Kaplan, 1988).

e. Umur
Tekanan darah meningkat dengan bertambahnya umur setelah dilaporkan oleh
banyak peneliti. Menurut Gyntelberg Meyer ert Parsoedi,et al.,1990, tekanan darah
sistolik dan diastolik meningkat 2 mmHg setiap pertambahan dekade umur. Tetapi ada
pendapat bahwa tekanan darah kira-kira akan tetap sama seumur hidup, kecuali ada
faktor-faktor genetik yang menyebabkan kenaikan (Sumitra,dkk.,1981).
Darmojo et al.,2002 mengatakan dengan bertambahnya umur, tekanan darah akan
meningkat terutama tekanan darah sistolik, sedangkan tekanan darah diastolik pada
mulanya akan meningkat tetapi pada usia pertengahan tekanan darah diastolik akan
menetap atau akan menurun sejalan dengan pengerasan pembuluh darah. Pada usia
lanjut dapat terjadi hipertensi sistolik, hipertensi diastolik, mupun hipertensi sistolik-
diastolik.
f. Kurang olah raga.
Terdapat bukti bahwa olah raga, yang teratur dapat menurunkan insidensi
penyakit jantung koroner pada populasi normotensi dan hipertensi. Latihan fisik
menimbulkan adaptasi fisiologik hampir seluruh sistem dalam tubuh, terutama jaringan
otot, rangka dan sistem kardiovaskular. Perubahan adaptif tubuh ini dipengaruhi oleh
frekuensi latihan dan terutama instensitas latihan.
g. Obesitas
Kegemukan merupakan kontributor penting terhadap terjadinya hipertensi pada
populasi umum, dan juga meningkatkan faktor risiko aterogenik, seperti
hiperinsulinemia, resistensi insulin, defisiensi enzim lipoprotein lipase, dan hipertensi
sekunder. Ada bukti yang nyata bahwa obesitas pada usia anak anak dan remaja
merupakan indikator untuk hipertensi pada usia mendatang (Wadswhorth, 1985).
Diperkirakan faktor utama hubungan antara obesitas dan hipertensi adalah diet,
aktivitas sistem saraf simpatetik, dan resistensi insulin atau hiperinsulinemia, diet tinggi
kalori secara langsung atau melalui hiperinsulinemia vasokonstriksi, peningkatan cardiac
output dan reabsorbsi natrium di ginjal. Selain itu dapat diterangkan pula bahwa pada
individu obese jumlah darah yang beredar akan meningkat, cardiac output akan naik,
sehingga tekanan darah akan naik. banyak penelitian menunjukkan penurunan berat
badan akan mengakibatkan menurunnya tekanan darah pada pasien-pasien hipertensi.
h. Diabetes Mellitus
Pada penderita insulin dependent diabetes mellitus (IDDM), nefropati diabetik
merupakan penyebab terjadinya hipertensi. Pada penderita IDDM didapatkan
peningkatan prevalensi hipertensi yang berhubungan dengan lamanya menderita IDDM
dan peningkatan ekskresi albumin pada nefropati diabetik (Zoebir, 1994). Kaplan (1985)
menyatakan bahwa insulin merupakan suatu simulator yang poten untuk penyembuhan
otot polos pembuluh darah sehingga menyebabkan hipertropi dinding pembuluh darah.
Selain itu insulin akan meningkatkan aktivitas saraf simpatis dan retensi natrium. Ketiga
hal tersebut secara bersamaan akan mengakibatkan hipertensi.
5. Gejala gejala Klinis
Kebanyakan pasien pasien dengan hipertensi tidak mempunyai tanda- tanda yang
menunjukkan tekanan darahnya meninggi dan hanya akan terditeksi pada saat
pemeriksaan fisik. Gejala- gejala yang terdeteksi dapat digolongkan menjadi 3
kategori :
yang berhubungan dengan peninggian tekanan darah itu sendiri,
yang berhubungan dengan penyulit hipertensi vaskuler,
yang berhubungan dengan penyakit yang mendasari hipertensi sekunder (
Kaplan, 1988).
Pada survey hipertensi di Indonesia tercatat berbagai keluhan yang dihubungkan
dengan hipertensi yaitu : pusing, mudah marah, telinga berdenging, mimisan, sakit
kepala, mata berkunang kunang dan sukar tidur (Sidabutar dan Wiguno, 1990).
Gejala gejala yang lain biasanya berhubungan dengan penyakit penyakit yang
menyebabkan hipertensi skunder dan komplikasi akibat hipertensi
6. Klasifikasi Diagnosis
Menurut The Seventh Report of The Joint National Committee on Prevention,
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC 7) klasifikasi tekanan
darah pada orang dewasa terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi
derajat I, hipertensi derajat II.

Tabel 1. Klasifikasi hipertensi


Tekanan darah (TD) Tekanan darah sistolik Tekanan darah diastolik
Klasifikasi (TDS) mmHg (TDD) mmHg
Normal <120 and <80
Pre-hypertension 120-139 or 80-89
Stage 1 Hypertension 140-159 or 90-99
Stage 2 Hypertension 160 Or 100

8. Terapi
Berdasarkan patofisiologi hipertensi diatas, terapi untuk kasus ini dapat dibagi menjadi
terapi non farmakologi dan farmakoterapi.
Gambar 1. ALgoritma penatalaksanaan hipertensi

Terapi non farmakologi


Perubahan gaya hidup
Mengurangi berat badan hingga mencapai BB normal (BMI 18,5-24,9 kg/mm2).
Menggunakan metode diet DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yakni: diet
dengan kaya buah dan sayuran, mengkonsumsi produk produk makanan yang rendah lemak,
rendah kalori, dan rendah kolesterol
Mengurangi diet garam (sodium).
Meningkatkan aktivitas fisik.
Menghindari konsumsi alkohol
Tidak merokok.
Terapi farmakologi
Tujuan utama pemberian farmakoterapi dengan antihipertensi adalah untuk meminimalisir kemungkinan
terjadinya komplikasi cardiovaskuler seperti stroke, CHD, gagal jantung, dan komplikasi ginjal, atau bahkan
kematian. Obat yang ideal adalah obat yang tidak mengganggu gaya hidup atau menyebabkan
simptomatologi yang bermakna tetapi dapat mempertahankan tekanan darah terkendali.

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA AIDS

Pokok bahasan : Bahaya AIDS dan PMS


Sasaran : Kelompok Remaja
Target : Siswa Sekolah SMP Muhammadiyah 02 Tritih Kulon
Waktu : 30 menit
Hari / tanggal : Jumat, 17 Maret 2017
Tempat : Aula Sekolah SMP Muhammadiyah 02 Tritih Kulon

1. Latar belakang
Pemuda atau remaja merupakan masa transisi dari anak anak kedewasa, dimana pada masa ini
pemuda atau remaja berusaha mendapatkan jati diri sehingga sangat rentan terhadap pengaruh dari luar
atau lingkungan. Pengaruh dari luar bisa pengaruh positif ataupun pengaruh negatif. Pengaruh positif
misalnya dengan adanya pergaulan maka wawasan pemuda akan bertambah luas, sedangkan pengaruh
negatif misalnya kenakalan remaja, masuknya remaja kedalam anggota kelompok atau geng yang
bersifat destruktif atau merusak, pergaulan bebas, penyalahgunaan nafza dan penyakit AIDS yang bisa
menghancurkan masa depan pemuda yang merupakan tulang punggung negara.

Fenomena AIDS menjadi serius, dan bukan hanya merupakan masalah pemerintah saja tetapi juga
merupakan masalah warga negara. Keperdulian pemuda terhadap bahaya AIDS menjadi hal utama
dalam penanggulangan penyakit AIDS.

Pemuda dan Pemudi siswa SMP Muhmmadiyah 02 Tritih Kulon sebagai warga negara indonesia
berusaha mensukseskan program pemerintah dalam menaggulangi penyakit AIDS dengan berusaha
untuk mengenal lebih jauh tentang AIDS sehingga dengan pengetahuan yang dimiliki cara pemuda akan
menjaga prilaku mereka untuk mencegah AIDS.

2. Tujuan Instruksional Umum


Sidwa dapat mengerti tentang AIDS dan bahaya AIDS

3. Tujuan Instruksional Khusus


a. Siswa dapat menyebutkan pengertian AIDS
b. Siswa dapat menyebutkan tanda dan gejala AIDS
c. Siswa dapat menyebutkan bahaya AIDS bagi kesehatan
d. Siswa dapat menyebutkan cara cara penularan HIV AIDS
e. Siswa dapat menyebutkan cara pencegahan penyakit AIDS
4. Garis garis Besar Materi
a. Pengertian AIDS
b. Penyebab AIDS
c. Tanda dan gejala AIDS
d. Cara cara penularan HIV AIDS
e. Kelompok risiko tinggi tertular AIDS
f. Cara pencegahan penyakit AIDS
5. Waktu
1x 30 Menit
6. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
7. Media
a. Power Point
b. Liquid Crystal Display (LCD)
c. Leptop
8. Proses Kegiatan
No Kegiatan Respon peserta Waktu
1 Pendahuluan :
a. Menyampaikan salam Menjawab salam
b. Menjelaskan tujuan Mendengarkan 5 menit
c. Mengkomunikasikan pokok bahasan Memberikan respon
d. Apersepsi
2 Kegiatan Inti
a. Memberikan penjelasan mengenai
AIDS
b. Memutar video mengenai AIDS Mendengarkan,melihat dan 20 menit
c. Memberikan kesempatan peserta memperhatikan
untuk bertanya
d. Menjawab pertanyaan peserta
3 Penutup
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan Aktif bersama dalam
b. Memberikan evaluasi sacara lisan menyimpulkan 5 menit
c. Memberikan salam penutup Membalas salam

9. Evaluasi

a. Sebutkan pengertian AIDS


b. Sebutkan tanda dan gejala AIDS
c. Sebutkan bahaya AIDS bagi kesehatan
d. Sebutkan cara cara penularan HIV AIDS
e. Sebutkan cara pencegahan penyakit AIDS
Lampiran Materi

AIDS

1. Pengertian AIDS
AIDS adalah singkatan dari Aquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu penyakit yang disebabkan
oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Virus tersebut dinamakan HIV (Human
Immuno Deficiency Virus).

Biasanya sistem kekebalan tubuh melindungi tubuh terhadap penyakit. Kalau sistem kekebalan
tubuhdirusak oleh virus AIDS, maka serangan penyakit yang biasany tidak berbahaya pun akan
menyebabkan sakit dan meninggal.

Penderita AIDS yang meninggal, bukan semata-mata disebabkan oleh virus, tetapi oleh penyakit lain
yang sebenarnya bisa ditolak, seandainya daya tahan tubuhnyatidak dirusak oleh virus AIDS.

2. Penyebab AIDS
AIDS disebakan oleh virus yang disebut Human Immuno Deficiency Virus. Virus ini merusak 2 jenis
sel darah putih yang dikenal dengan sel T Helper dan monosit serta sel tubuh lainnya misalnya sel otak.
Sel T Helper ini merupakan pusat sistem pertahanan tubuh (kekebalan tubuh), sehingga infeksi HIV akan
menyebabkan rusaknya daya tahan tubuh. Virus ini dapat merusak selsel tuan rumah yang diserangnya,
tetapi dapat pula seakan tidur, tidak menunjukkan keaktifan dalam periode waktu yang kadang-kadang
cukup lama. Virus AIDS mudah mati diluar tubuh manusia.

3. Tanda dan gejala AIDS


a. Rasa lelah yang berkepanjangan
b. Sesak napas dan batuk berkepanjangan
c. Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha) tanpa sebab yang jelas
d. Sering demam (lebih dari 380C) disertai keringat malam tanpa sebab yang jelas
e. Berat badan menurun secara mencolok
f. Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit)
4. Caracara penularan HIV AIDS
Sebenarnya virus AIDS tidak mudah menularseperti penularan virus influensa. Virus AIDS terutama
terdapat didalam darah, air mani, dan cairan vagina.

Penularan AIDS terutama berlangsung dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Melalui hubungan seksual (homo maupun heteroseksual) dengan seorang yang tubuhnya
mengidap HIV
b. Transfusi darah yang mengandung virus HIV
c. Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, tindik) bekas dipakai orang yang
mengidap virus AIDS
d. Pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya
Tidak benar bahwa AIDS ditularkan karena:

a. Hidup serumah dengan penderita AIDS (asal tidak mengadakan hubungan seksual)
b. Bersenggolan dengan penderita
c. Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS
d. Berjabatan tangan
e. Penderita AIDS bersin atau batuk didekat kita
f. Berciuman
g. Makanan dan minuman
h. Gigitan nyamuk dan serangga lain
i. Sama-sama berenang di kolam renang
5. Kelompok risiko tinggi tertular AIDS
a. Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual (homo dan heteroseksual) seperti
wanita/pria tuna susila dan pelanggannya, mucikari, kelompok homoseks, biseks, dan waria.
Semula diduga bahwa penyakit AIDS hanya merupakan penyakit yang menimpa kelompok laki-
laki homoseks yang biasa berhubungan seksual dengan sesama laki-laki biseks yang
berhubungan seksual dengan wanita maupun dengan sesama laki-laki. Sekarang diketahui
bahwa AIDS bisa menjangkiti siapa saja melalui berbagai cara penularan AIDS.
b. Penerima transfusi darah
c. Bayi yang dilahirkan dari ibu penderita AIDS
d. Pecandu narkotika suntikan
e. Pasangan dari pengidap AIDS
6. Cara pencegahan penyakit AIDS
a. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang
pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
b. Pergunakan kondom bagi kelompok risiko tinggi
c. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil, karena
akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
d. Kelompok risiko tinggi dianjurkan untuk tidak menjadi donor darah
e. Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (akupuntur, tato, tindik) harus dijamin sterilitasnya
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

I. IDENTIFIKASI MASALAH
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress).
Karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri, kalau terarah dengan
baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi
kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik. Seperti
halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri
tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya.

II. PENGANTAR
Bidang Studi : Ilmu Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berrencana
Topik : Pubertas pada remaja
Subtopik : Pubertas pada remaja putri
Sasaran :
Jam :
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
III. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Sdri. L dapat memahami memahami pentingnya masa
pubertas dan sikap dalam menghadapinya.

IV. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan Sdri. L dapat :
1. Mengetahui pengertian Pubertas.
2. Mengeahui ciri-ciri pubertas.
3. Menjelaskan sikap dalam menghadapi masa pubertas.

V. MATERI
Terlampir

VI. METODE
Ceramah dan diskusi tanya jawab

VII. MEDIA /
Pengeras Suara

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran

1. 3 menit Pembukaan :
- Memberi salam Menjawab salam
- Memperkenalkan diri Menerima kehadiran penyuluh kesehatan.
dan berbaur dengan sasaran Memperhatikan
agar dapat menarik perhatian. Menjawab pertanyaan
- Menjelaskan maksud
dan tujuan.
- Mengkaji pengetahuan
para murid tentang masa
pubertas.
2. 12 Isi :
menit Menjelaskan tentang Mendengarkan dan memperhatikan.
pengertian pubertas
Menjelaskan tentang ciri-ciri
pubertas pada perempuan Bertanya
Menjelaskan tentang cara
menghadapi masa pubertas Menjawab pertanyaan
Memberikan kesempatan
untuk bertanya.
- Melakukan evaluasi dengan
cara mengajukan pertanyaan
secara lisan.
3. 2 menit Penutup :
- Menyimpulkan materi Mendengarkan dan memperhatikan
- Mengucapkan salam Menjawab salam

IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah Pertanyaan : 2 soal
Soal : Terlampir
LAMPIRAN MATERI
PUBERTAS PADA REMAJA PUTRI

a. Pengertian
Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan
pematangan fungsi seksual. Masa pubertas dalam kehidupan kita biasanya dimulai saat berumur delapan
hingga sepuluh tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa ini memang
pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan cepat. Pada wanita pubertas ditandai
dengan menstruasipertama (menarche), sedangkan pada laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
Pada saat seorang remaja memasuki masa pubertas yang ditandai dengan
menstruasi pertama pada remaja putri atau pun perubahan suara pada remaja
putra, secara biologis mereka mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang
remaja tiba-tiba memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas, hormon seseorang
menjadi aktif dalam memproduksi
dua jenis hormon (gonadotrophins atau gonadotrophic hormones) yang
berhubungan dengan pertumbuhan, yaitu: 1) Follicle-Stimulating Hormone (FSH); dan 2). Luteinizing
Hormone (LH). Pada remaja perempuan, kedua hormon tersebut
merangsang pertumbuhan estrogen dan progesterone : dua jenis hormon kewanitaan.
Pertumbuhan secara cepat dari hormon-hormon tersebut merubah sistem biologis seorang remaja.
Karakteristik puber antara lain yaitu merasa diri sudah dewasa sehingga sering membantah atau menentang,
emosi tidak stabil sehingga remaja puber cenderung merasa sedih, marah, gelisah, khawatir, mengatur
dirinya sendiri sehingga terkesan egois, dan sangat mengutamakan kepentingan kelompok atau geng
sehingga mudah terpengaruh oleh teman sekelompoknya. Remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan dan
budaya baru yang sering bertentangan dengan norma masyarakat, serta memiliki rasa keingitahuan yang
besar pada hal-hal baru yang mengakibatkan perilaku coba-coba tanpa didasari dengan informasi yang benar
dan jelas.

b. Ciri-ciri Pubertas
Perubahan fisik perempuan pada saat pubertas akan terlihat lebih jelas dibandingkan
dengan laki- laki.
a. Perubahan primer :
Datangnya masa haid atau menstruasi, sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada
perempuan. Menstruasi adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah kotor dan jaringan
sel yang hancur dari uterus yang terjadi secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal
ini akan berlangsung terus menerus sampai menjelang masa menopause. Menopause ini terjadi
pada usia sekitar 50 tahun.
b. Perubahan sekunder :
1) Pinggul membesar
Pinggul menjadi berkembang, membesar, dan membulat. Hal ini berdampak pada membesarya
tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah kulit.
2) Payudara membesar
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting susu menonjol. Hal ini terjadai
secara harmonis sesuai dengan berkembang dan makin membesarnya kelenjar payudara, sehingga

payudara menjadi lebih besar dan membulat..

3) Tumbuh rambut pada sekitar kemaluan dan ketiak.


Rambut kemaluan ini tumbuh setelah pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu
pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut kecil pada wajah mula-mula lurus dan
berwarna terang, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap, dan agak keriting.
4) Kulit
Seperti halnya pada laki-laki, kulit menjadi lebih kasar dan pori-pori membesar. Akan tetapi berbeda
dengan laki-laki, kulit perempuan akan tetap lembut.
5) Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan pada kelenjar lemak dapat
menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat dan baunya akan menjadi lebih pekat pada masa
menstruasi.
6) Otot
Menjelang akhir masa pubertas, otot akan semakin membesar dan kuat. Akibatnya akan membentuk
bahu, lengan, dan tungkai kaki.

7) Suara
Suara akan berubah menjadi lebih merdu, suara serak jarang terjadi pada perempuan.
Seorang perempuan yang sudah menstruasi menandakan bahwa alat perkembangbiakannya telah
berfungsi, yaitu telah dapat menghasilkan sel telur.Menstruasi adalah keluarnya darah dari kelamin
wanita. Hal itu disebabkan oleh terjadinya peluruhan dinding rahim karena tidak terjadi pembuahan
pada sel telur wanita. Hal itu terjadi secara bersiklus. Siklusnya adalah sekitar28 hari. Jika kamu
mengalami perubahan-perubahan tersebut, kamu tidak perlu takut.
Komunikasikanlah dengan orangtuamu (anak laki-laki pada ayah atau kakak laki-lakinya dan anak
perempuan pada ibu atau kakak perempuannya). Hal tersebut merupakan hal yang wajar dan
normal (alami). Setiap orang pasti akan mengalaminya.

c. Sikap dalam Menghadapi Masa Pubertas


Pada masa pubertas, banyak perubahan yang terjadi pada diri kamu yang tidak kamu duga. Pada
masa pubertas itu akan terjadi ketidakstabilan emosi. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk
menghadapi masa pubertas ialah sebagai berikut.
1. Bersikap tenang dan percaya diri.
2. Bersikap jujur dan terbuka kepada orang yang kamu percayai ketika terjadi perasaan yang tidak
enak. Hal itu akan membantu memberi ketenangan dan jalan keluar.
3. Selalu menjaga kebersihan seluruh tubuh dan alat vital.
4. Jangan minder. Bila anda minder pada seseorang atau bahkan pada diri anda sendiri, maka
anggaplah diri anda itu sebagai seseorang yang paling sempurna sendiri di muka bumi ini dan
anggaplah tidak ada satu orangpun yang lebih dari diri anda.
5. Tidak perlu bingung dengan berbagai macam hal. Bila anda bingung dengan berbagai macam
hal, anggaplah semua yang anda hadapi tersebut adalah hal yang paling anda sukai, dalam
artian hal tersebut sudah biasa anda lakukan dan mudah untuk di lakukan.
6. Jangan mengeluh terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anda, karena semua
perubahan itu sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan manusia. anggaplah semua perubahan
yang terjadi pada diri anda tersebut juga di rasakan oleh teman sebaya anda. jadi anda tidak
merasakan hal tersebut sendirian, melainkan teman sebaya anda pun juga merasakan hal tersebut.
7. Menambah wawasan. Bila anda menambah wawasan pikiran, maka anda tidak akan kaget,
minder, bahkan bingung sekalipun bila terjadi perubahan-perubahan pada diri anda yang terjadi
tanpa anda sadari. Anda bisa tenang-tenang saja atau anda juga bisa mengikuti fashion untuk
masapubertas anda.
8. Kendalikan emosi. Jadi bila ada teman anda yang mengejek atau mencela anda, anggaplah
semua itu hanya angin yang berhembus, tidak usah anda perhatikan dan anda masukkan ke dalam
hati, dan anggaplah diri anda itu perfect.

LAMPIRAN PERTANYAAN
1. Pengertian pubertas itu apa?
2. Tanda-tanda pubertas itu apa saja?

LAMPIRAN JAWABAN
1. Pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi
seksual.
2. Perubahan primer : Datangnya masa haid atau menstruasi, yaitu keluarnya darah kotor dari kemaluan.
b. Perubahan sekunder :
1) Pinggul membesar
2) Payudara membesar
3) Tumbuh rambut pada sekitar kemaluan dan ketiak.
4) Kulit menjadi lebih kasar
5) Kelenjar lemak dan kelenjar minyak menjadi lebih aktif
6) Otot membesar
7) Suara menjadi semakin merdu
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KELUARGA BERENCANA

Pokok Bahasan : Kesehatan Reproduksi


Sub Pokok Bahasan : Keluarga Berencana
Sasaran : PKK
Target : Ibu-ibu PKK Kel.Karang Talun
Hari/tanggal : Selasa, 21 Maret 2017
Waktu : 09.00 s.d Selesai
Tempat : Aula Kelurahan Karang talun

Latar Belakang
Berdasarkan data IKS yang telah dilaksanakan pada tahun 2016 terhadap masyarakat di Kelurahan
Karang Talun masih rendah dan berdasarkan lapopran bidan Wilayah didapatkan hasil masih banyak yang
belum memahami secara benar mengenai konsep keluarga berencana dan juga gizi pada ibu hamil.
Sehubungan dengan hampir sebagian besar warga yang berjenis kelamin Perempuan di keluarahan Karang
Talun yang berusia Produktif merupakan Akseptor KB, maka perlu diadakan kegiatan penyuluhan mengenai
masalah keluarga berencana untuk memantapkan pemahaman warga masyarakat khususnya Ibu ibu
mengenai masalah tersebut. Adapun ibu hamil memerlukan perhatian yang lebih terutama dari segi gizi agar
bayi yang akan dilahirkan dapat tumbuh dengan optimal dan mendukung perkembangannya sehingga perlu
dijelaskan juga mengenai konsep gizi pada ibu hamil.

Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan Kesehatan, ibu-ibu PKK Kelurahan Karang talun, mampu memahami
tentang konsep keluarga berencana.
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan Ibu-ibu PKK Kelurahan Karang
talun dapat:
1. Memahami pengertian KB, macam macam alat kontrasepsi, keuntungan dan kekurangan masing
masing alat kontrasepsi
2. Memahami pengertian gizi, penyebab dan tanda kekurangan gizi pada ibu hamil, macam macam
makanan yang bergizi, manfaat makanan yang bergizi pada ibu hamil
3. Memahami pengertian anemi pada ibu hamil, penyebab dan tanda-tanda anemi pada ibu hamil serta
akibat anmei pada ibu hamil
Metode
Ceramah dan tanya jawab
Media
Pengeras Suara ( Wereless ) Tanpa Kabel
Kisi Kisi Materi
1. Pengertian KB, macam macam alat kontrasepsi, keuntungan dan kekurangan masing masing alat
kontrasepsi
(Materi terlampir)

Pembagian
No KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU
1 Pendahuluan
- Menyampaikan salam - Membalas salam 5 menit
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
- Apersepsi - Memberikan respon
2 Penyampaian materi
- Pengertian KB, macam - Mendengarkan dan 20 menit
macam alat kontrasepsi, memperhatikan
keuntungan dan
kekurangan masing
masing alat kontrasepsi
3 Penutup
- Tanya jawab - Menyampaikan jawaban 5 menit
- Menyimpulkan hasil materi - Mendengarkan
- Salam - Menjawab salam
Evaluasi
1. Kegiatan: jadwal, tempat, alat bantu/media, pengorganisasian, proses penyuluhan.
2. Hasil penyuluhan: memberi pertanyaan pada Ibu - Ibu tentang :
a. Sebutkan 3 macam alat kontrasepsi !
b. Sebutkan keuntungan serta kerugian masing masing alat kontrasepsi!
Susunan Acara Pelaksanaan
WAKTU ACARA PETUGAS
09.00 s.d -selesai Pembukaan
Penyampaian materi :
Konsep Keluarga Berencana
Diskusi
Penutup

Lampiran

MATERI PENYULUHAN
K E L U A R G A B E R E N C A N A

Pengertian
Keluarga berencanaadalah : Suatu usaha untuk merencanakan kehamilan dalam rangka menuju norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera
Kontrasepsi adalah : Kontra = tidak , sepsi = hamil
Tujuan gerakan KB nasional:
Untuk mewujudkan normakecil bahagia da sejahtera (NKKBS) melalui pengendalian kelahiran serta
untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk.
Macam-macam alat kontrasepsi, keuntungan dan kelemahannya
1. Pil KB
adalah tablet berisi zat untuk mencegah terlepasnya sel telur wanita dari indung telur.
macamnya ada 2 yaitu 21 tablet dan 28 tablet
Keuntungan
Bila diminum secara teratur akan mencegah kehamilan secara pasti
Kelemahan
Bila lupa minum dapat terjadi kehamilan
Terjadi bercak darah diluar haid
Bertambah gemuk
Pusing-pusing
Muntah-muntah

2. Susuk KB/Implant/Alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)


Adalah enam kapsul kecil yang berisi hormon, dipasang dibawah kulit, lengan atas bagian dalam,
dipakai selama 5 tahun.
Keuntungan
Mencegah kehamilan secara pasti
Praktis
Kelemahan
Bisa tidak haid
Mengeluarkan bercak darah
Perdarahan diluar haid
Mual dan muntah
Timbul jerawat
Kepala Pusing
Berat badan meningkat

3. Suntik KB
Adalah suntikan untuk mencegah lepasnya sel telur dari indung telur.
Ada 2 macam yaitu depo provera yang disuntikkan tiap 3 bulan dan noristerat disuntikan tiap 2 bulan
selama 4 kali selanjutnya setiap 3 bulan sekali.
Keuntungan :
Praktis, efektif, aman, cocok untuk ibu yang sedang menyusui (tidak mempengaruhi produksi
ASI)

Kelemahan :
Terlambat haid
Tidak mendapatkan haid
Bercak darah diluar haid
Keputihan
Timbul jerawat
Perubahan berat badan

Tidak boleh diberikan pada


Ibu yang tersangka hamil
Menderita penyakit jantung
Menderita penyakit tekanan darah tinggi
Menderita kencing manis

4. Spiral / IUD ( intra uterine devis ) / AKDR ( alat kontrasepsi dalam rahim)
Adalah alat yang ditempatkan dalam rahim atau uterus wanita, terbuat dari plastik dan ada yang
mengadung tembaga dan diberi benang pada ujungnya dipasang pada saat tidak hamil atau sedang haid
Pemeriksaan ulang dilakukan 1 minggu setelah pemasangan dan setiap 1 bulan selama 3 kali.
Keuntungan
Praktis, ekonomis, aman, mudah dikontrol
Kelemahan
Nyeri, mulas beberapa saat setelah pemasangan
Bercak perdarahan atau keputihan

5. Kondom
Adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari karet plastik atau latek
Keuntungan
Dapat dipakai sendiri, mudah didapat, praktis
Kelemahan
Kemungkinan bocor, sobek dan alergi

6. Steril / MOP (Medis operasi pria) dan MOW (Medis operasi wanita)
Adalah cara dengan cara melakukan operasi baik pada wanita maupun pria.
Keuntungan
Tidak terjadi kehamilan secara pasti
Kelemahan
Tidak bisa punya anak lagi
Tidak cocok untuk pasutri yang ingin punya anak lagi.

Anda mungkin juga menyukai