Anda di halaman 1dari 2

Ni Putu Vijastuti Adhi Pranitha

18710053
Kelompok 3
Review Hyperkes

Kesehatan dan keselamatan kerja dulu dikenal dengan nama hiperkes (higiene
perusahaan, keehatan dan keselamatan kerja). Dalam perkembanganya karena higiene
merupakan salah satu imu kesehatan maka kini dikenal dengan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja).
Kesehatan kerja dalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan / kedokteran beserta
prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat
kesehatan sebaik-baiknya (dalam hal dimungkinkan; bila tidak, cukup derajat kesehatan
yang optimal), fisik, mental, emosional, maupun sosial, dengan upaya promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif terhadap penyakit/gangguan kesehatan yang
diakibatkan oleh pekerjaan dan/atau lingkungan kerja, serta terhadap penyakit pada
umumnya.
Lingkungan Kerja dipengaruhi oleh beberapa factor :
a. Factor biologis (virus, jamur, bakteri,parasite, dll) -> kontak -> gangguan
kesehatan
b. Faktor fisiologi / ergonomi : desain alat mesin yang disesuaikan dengan
antopometri dan faal tubuh -> mengurangi kelelahan & mempermudah.
c. Factor psikososial : hubungan tenaga kerja dengan sesame rekan, atasan,
keluarga dan masyarakat yang dapat menimbulkan stress. Modifikasi :
Memutar music, rekreasi tahunan, melakukan kegiatan agama, membangun
hubungan yang harmonis.
d. Factor kimia
e. Factor fisika (cahaya, suhu, tekanan udara, radiasi, bising serta getaran)
Untuk mengendalikan penyakit akibat kerja, ada 5 hirarki pengendalian :
a. Eliminasi : meniadakan sumber bahaya
b. Substitusi : mengganti semua bahan yang membahayakan
c. Rekayasa Teknik : upaya mengurangu bahaya dengan perubahan mesin/ alat
d. Administrative : pengendalian melalui administrative
e. APD
Penyakit Akibat kerja adalah Penyakit akibata paparan factor kimia, fisika, biologi,
psikososial dan fisiologi yang didapat setelah bekerja (awalnya tenaga kerja belum
menderita penyakit tersebut)
Solusi yang dapat diberikan yaitu kenali proses kerja di industry, Kenali faktor
lingkungan yang membawa resiko per tempat kerja, Lakukan surveilan dengan
melakukan pencatatan dan pelaporan yang cermat, Selalu sajikan data penyakit per 3
atau 6 bulan dalam grafik/diagram, Koordinasikan atau laporkan data pada tim P2K3
atau pihak manajemen
Untuk melakukan diagnosis diperlukan survei – mengetahui jenis pekerjaan –
bukti paparan (kuantitas dan kualitas) – tidak terpapar ditempat lain.
Penyakit yang dapat timbul seperti pneumoconiosis, hepatitis ec bahan kimia,
keracunan, tuli, peny. Kulit, caisson disease, Raynaud syndrome
Maka dari itu perlu dilakukan deteksi dini PAK, Pengobatan cepat dan tepat
sehingga sembuh sempurna atau dapat meminimalisir cacat yang terjadi. Penyakit
akibat kerja mudah dicegah, penyebabnya mudah diidentifikasi, diukur dan dikontrol
populasi terpapar mudah didatangi, dipantau & dilakukan pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai