Anda di halaman 1dari 4

DIDI YUDHA TRISANDYA (2017204011161)

1. Diagnosis holistik meliputi 5 aspek :


a. Aspek 1 (Aspek Personal)
Aspek yang mendasari penderita untuk mencari atau memerlukan pertolongan dari tenaga
medis, yang dapat meliputi keluhan utama terhadap masalah kesehatannya, ketakutan dan
harapan dari penderita
b. Aspek 2 (Aspek Klinis)
Diagnosis klinis (Diagnosis kerja dan Diagnosis banding). Penentuan diagnosis ini
menggunakan International Code Diagnose 10 (ICD 10)
c. Aspek 3 (Aspek Faktor Internal)
Faktor internal yang meliputi pengaruh genetik, presepsi terhadap kesehatan dan perilaku
kesehatan dari individu serta keluarga yang memberikan pengaruh terhadap maslaah
kesehatan yang terjadi
d. Aspek 4 (Aspek Faktor Eksternal)
Faktor eksternal yang meliputi kondisi/hubungan psikososial penderita dalam keluarga
maupun dengan komunitasnya, masalah ekonomi, pekerjaan, dan factor lingkungan
penderita (fisik, biologi, kimia, sosial, dan budaya) yang memberikan pengaruh terhadap
masalah kesehatan yang terjadi
e. Aspek 5 (Aspek Fungsi Sosial)
Fungsi social penderita terhadap komunitas sekitarnya dalam hal ini ketergantungan
penderita terhadap keluarga maupun komunitas di luar keluarga dalam pemenuhan
aktivitas sehari-hari. Aspek ini dibagi dalam 5 (lima) tingkatan, yaitu:
- Tingkat 1 : Bila penderita tidak memiliki ketergantungan mutlak dengan orang lain
Contoh kasus : mengalami sakit flu dan bias beraktivitas seperti bisanya
- Tingkat 2 : Bila penderita hanya tergantung kepada orang lain untuk melakukan
kegiatan yang memang memerlukan bantuan orang lain
Contoh kasus : Membersihkan rumah, mencuci mobil, memasak.
- Tingkat 3 : Bila penderita dalam aktivitas dasar kehidupannya mampu melakukan
sendiri namun bila lebih dari aktivitas kehidupan dasar, dia akan memerlukan bantuan
orang lain
Contoh kasus : penderita yang menggunakan alat bantu gerak.
- Tingkat 4 : Bila penderita memerlukan bantuan orang lain pada sebagian besar
aktivitas sehari-harinya
Contoh kasus : Anak balita yang masih memerlukan bantuan orang tuanya untuk
mandi, makan, dan berpakaian
- Tingkat 5 : Bila penderita mutlak atau sangat tergantung dengan orang lain dalam
melakukan setiap aktivitasnya sehari-hari
Contoh kasus : Anak bayi atau penderita yang mengalami lumpuh total pada anggota
gerak
Penatalaksanaan kesehatan yang memperhatikan pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit dan proteksi khusus, pencegahan kecacatan, dan
rehabilitasi setelah sakit dengan memperhatikan kemampuan sosial serta sesuai dengan
medikolegal etika kedokteran. Dengan demikian terapi holistic yang benar harus mencakup
lebih dari sekedar kumpulan gejala yang ditangani, mempertimbangkan keberadaan manusia
yang utuh (emosi, mental, fisik, dan lingkungan).

2. Penatalaksanaan Penyakit Akibat Kerja (Holistik Komperhensif) :


a. Proses Industri
- Mendesign kembali proses produksi yang kondusif terhadap kesehatan karyawan
- Subtitusi bahan-bahan yang berbahaya menjadi tidak bahaya.
Contoh : Pestisida
- Isolasi tempat-tempat kemungkinan menimbulkan debu dan bising
- Mekanisasi proses produksi dengan mengganti alat-alat dan cara kerja yang lebih
ergonomis, sehat, dan aman serta menggunakan proses tertutup dan basah
Contoh : misal terdapat bangku yang tidak ada sandarannya diberikan tempat duduk
yang ada sandarannya untuk mencegah terjadinya LBP
b. Lingkungan Kerja
- Pengukuran dengan identifikasi helath hazard penilaian secara kualitatif dan
kuantitatif
- Pemberantasan/penghilangan/ penurunan kadar dengan ventilasi aktif dan pasif/ dust
trap (polusi udara) isolasi, segresi, caverage, dan tabir
- Pembersihan fasilitas sanitasi yang cukup meliputi air bersih, pencuci, pembuangan
sampah, MCK, dan lain-lain
Contoh : menyediakan tempat cuci tangan untuk karyawan sebelum dan sesudah
aktivitas
c. Pekerja (Managemen Kesehatan Karyawan)
- Pencegahan Primer
 Helath Promotion : Pendidikan/Penyuluhan kesehatan secara umum. Peningkatan
gizi, rekreasi, spiritual, dan olahraga. Program menurunkan bad health life style
Contoh : melakukan rekreasi
 Specific Protection: Alat proteksi pakaian, masker, kaca mata, alas kaki, ear
muff/plug, topi lebar, sabuk pengaman, helm, dan lain-lain. Biological monitoring
untuk bahan-bahan berbahaya yang dilindungi UU.
- Pencegahan Sekunder
 Early Diagnosis : Melakuan pemeriksaan umum dan khusus secara
berkala/screening untuk menemukan kasus penyakit akibat kerja, penyakit yang
berhubungan dengan pekerjaan dan penyakit umum
Contoh : melakukan tes kesehatan gratis secara berkala
 Prompt Treatment/ Intervention
Penatalaksanaan yang tepat dan cepat dengan holistik komperhensif
- Pencegahan Tersier
 Rehabilitatif : Mengembalikan fungsi fisik, psikologis, dan social dalam proses
penyembuhan suatu penyakit sehingga terbentuk derajat kesehatan optimal
d. Kebijakan Manajemen
- Terhadap Proses :
 Kebijakan desain pabrik, perbaikan alat-alat proses
 Kebijakan subtitusi
 Kebijakan jadwal produksi
- Terhadap Lingkungan :
Kebijakan terhadap jadwal, biaya, standard lingkungan yang diperkenankan
- Terhadap Karyawan :
 Menunjang program pelayanan yang holistic, professional, dan berkualitas
 Mengembangkan system reward
e. Perundang-undangan (Pelaksanaan Undang-Undang)
Terhadap baku kebijakan :
- Lingkungan : Sinar X, Tekanan tinggi, dan lain-lain
- Biological moulding : Bising, Silica
- Ketenagakerjaan
- Kebakaran

3. Kelemahan dan kelebihan manage care dan asuransi kesehatan

Kelebihan asuransi kesehatan

1. Dalam system asuransi kesehatan, risiko sakit secara bersama-sama ditanggung oleh
peserta dengan membayar premi yang dikelola penanggung (gotong royong).
2. Sistem pembiayaan kersehatan berjalan sesuai dengan konsep resiko

Kelemahan

1. Cara penentuan premi dengan experience rating yaitu risiko dihitung dengan memakai
data biologis individu. Orang risiko tinggi akan membayar lebih mahal
2. Tidak ada cost containment
3. Tidak ada management utilisasi
4. Risk transfer

Kelebihan managed care

1. Managed Care adalah salah satu jenis Produk Asuransi Kesehatan yang mengintegrasikan
pembiayaan dan penyediaan perawatan kesehatan dalam suatu sistem yang mengelola
biaya, memberikan kemudahan akses pada seluruh pesertanya sehingga pembiayaan
tersebut menjadi efisien dan efektif / tepat sasaran.
2. Menggunakan community rating yaitu resiko dihitung berdasarkan data community
3. Ada cost containment
4. Ada management utilisasi
5. Risk sharing
6. Komperhensif

Kelemahan managed care

1. Control utilisasi yang terlalu ketat sesuai dengan mekanisme kontrak


2. Pilihan PPK terbatas, perlu wantu untuk menukar PPK Pada HMO
3. Indlasi biaya relative masih tinggi pada PPO dan POS

Anda mungkin juga menyukai