Anda di halaman 1dari 2

Nama: innayah aulia

Prodi : kesehatan masyarakat

1. HUBUNGAN K3 DENGAN DERAJAT KESEHATAN MASYARAKAT?


Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan bagian dari Ilmu
Kesehatan Masyarakat dari pengelolaan bahaya di tempat kerja yang berpotensi
menurunkan derajat kesehatan dan kesejahteraan pekerja. bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani ,rohani
maupun social, dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau
gangguan Kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun
penyakit umum.
Dalam disiplin ilmu kesehatan masyarakat, sudah lama dikenal konsep lima tingkat
pencegahan penyakit
Penerapan dalam pencegahan penyakit akibat kerja, yaitu sebagai berikut:
1. Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan di tempat kerja mencakup pendidikan kesehatan, pemeriksaan,
dan atau intervensi yang bertujuan mengubah perilaku pegagawai menuju arah
kesehatan dan mengurangi risiko terkait. Beberapa contoh program dalam tahap
ini yaitu penyediaan makanan yang sehat dan bergizi, perbaikan higiene dan
sanitasi lingkungan seperti penyediaan air bersih, pembuangan sampah pada
tempatnya dan pengadaan program olahraga & rekreasi.
2. Proteksi spesifik
Program ini diberikan kepada orang-orang atau kelompok yang berisiko terkena
penyakit tertentu. Contoh program pada tahap ini yaitu pemberian vaksinasi untuk
mencegah penyakit tertentu kepada pegawai dan keluarga, penggunaan masker
dan sarung tangan untuk tenaga kesehatan, penyuluhan, dan isolasi penderita
penyakit menular.
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera
Diagnosis ini ditujukan kepada pekerja yang sakit agar dapat teridentifikasi
secepatnya sehingga bisa diberikan pengobatan yang tepat agar penyakitnya tidak
bertambah parah. Semakin dini deteksi dan pengobatan segera dilakukan, maka
peluang untuk sembuh menjadi semakin besar. Contohnya yaitu pemeriksaan pap
smear untuk mendeteksi dini penyakit kanker dan pemeriksaan audiometri pekerja
untuk mendeteksi adanya penurunan kualitas pendengaran pekerja yang bekerja di
tempat bising.
4. Pembatasan kecacatan
Bagi pekerja yang sakit, maka perlu melanjutkan pengobatannya hingga tuntas.
Pengobatan yang tidak layak dan sempurna akan mengakibatkan penderita
menjadi cacat atau mengalami ketidakmampuan. Salah satu cara mencegah
kecacatan yaitu dengan meminum obat yang diberikan dokter hingga tuntas.
Contoh lainnya yaitu saat terjadi kecelakaan, maka respon tanggap darurat
(kebakaran, serangan hewan liar, gempa bumi, jatuh dari ketinggian, dll) secara
sigap, cepat dan tepat adalah salah satu cara untuk pembatasan kecacatan.

5. Pemulihan
Upaya pemulihan (rehabilitatif) bertujuan agar pasien lebih cepat pulih dan dapat
melakukan kegiatan sehari-hari seperti sediakala. Proses rehabilitasi terdiri atas:
 Rehabilitasi fisik: bertujuan agar penderita mendapatkan perbaikan fisik,
misalnya setelah kecelakaan yang menyebabkan patah kaki maka perlu
dilakukan rehabilitasi fisik agar bisa pulih kembali.
 Rehabilitasi mental: bertujuan agar penderita dapat menyesuaikan diri
dalam hubungan sosialnya. Rehabilitasi ini penting untuk membimbing
kejiwaan pasien sebelum kembali ke masyarakat.
 Rehabilitasi estetik: bertujuan untuk mengembalikan rasa keindahan
walaupun fungsi alat tubuh tersebut tidak dapat dikembalikan, misalnya
penggunaan mata.

Anda mungkin juga menyukai