Anda di halaman 1dari 12

Kesehatan Kerja

&
Penyakit Akibat Kerja
DASAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3)

ELVA LAILY ROSIDA


(A2A020080)
KESEHATAN KERJA & PENYAKIT AKIBAT KERJA

 Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial,
dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.

 Penyakit Akibat kerja yaitu penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik dan berhubungan erat
dengan pekerjaan seseorang, terdiri dari satu penyebab, dan ada hubungan sebab akibat antara proses
penyakit dan hazard di tempat kerja. Faktor Lingkungan kerja sangat berpengaruh dan berperan
sebagai penyebab timbulnya Penyakit Akibat Kerja.

 Penyakit Akibat Kerja maupun Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja mempunyai
pengertian yang sama yaitu penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.

 Dengan kata lain, Penyakit Akibat Kerja sama dengan Penyakit Yang Timbul Karena
Hubungan Kerja
KEBIJAKAN & PERATURAN

 UU No. 1 Tahun (Keselamatan Kerja).


 UU No. 3 Th (Jamsostek).
 Permenakertrans No.
PER.01/MEN/1981 (Kewajiban
Melapor PAK).
 Kepmenaker No. KEPTS.
333/MEN/1989 (Pelaporan Penyakit
Akibat Kerja Merujuk Ketentuan
Permen. Nakertrans No.
PER.01/MEN/1981)
PAK meliputi jenis penyakit :

01. 02.

Berdasarkan sistem
Disebabkan pajanan
target organ
faktor yang timbul dari
aktivitas pekerjaan

03. 04.

Kanker akibat kerja Spesifik lainnya


Disebabkan pajanan faktor yang timbul
dari aktivitas pekerjaan

1. Penyakit akibat paparan faktor kimia

• PAK akibat paparan berilium (pekerjaan


yang berisiko seperti penamban berilium,
pekerja produksi otomotif, dan produksi
alat kesehatan)
• Efek pada kesehatan : reaksi inflamasi
paru “acute beryllium disease” atau
beriliosis akut dan “chronic beryllium
disease” atau beriliosis kronik

• Selain itu, PAK akibat timbal, kromium,


fosfor, arsen, dan faktor kimia lainnya
3. Penyakit Akibat kerja Oleh faktor Fisik
2. Penyakit akibat paparan faktor
Biologi
A. Tuli akibat kerja -- akibat tempat kerja yang terlalu
bising.

B. Radiasi ionisasi (menggunakan unsur radio aktif


• Tuberkulosis
(pekerja tambang uranium, paparan gas radon pada
• Anthrax
penggalian terowongan, operator pusat tenaga nuklir,
• Virus hepatitis
radiologis) -- gangguan sistem hemopoetik, saluran
• Brucellosis
pencernaan dan sistem syaraf Radiasi non ionisasi :
sinar ultra violet (matahari) dan infra merah
(pengelasan, pengecoran logam

C. Heat stress -- terpapar panas (pengecoran logam)

D. Hand arm vibration syndrome -- pekerja dengan


menggunakan peralatan genggam ( gergaji listrik,bor
angin, penumbuk beton listrik, cakram penggosok
Penyakit berdasarkan sistem target organ

1. Pneumokoniosis disebabkan oleh debu mineral pembentuk jaringan parut


seperti silicosis (akibat debu silika), asbestosis (akibat debu asbes), bisinosis (akibat
debu kapas), antrakosis (akibat debu batu bara), dan beriliosis (akibat debu
berilium)

2. Asma akibat zat iritan dalam proses pekerjaan

3. Dermatosis kontak iritan disebabkan oleh zat iritan dan dermatitis kontak alergi

4. Epicondylitis karena pekerjaan repetitive yang mengerahkan tenaga

5. Carpal tunnel syndrome akibat periode berkepanjangan dengan gerak repetitive

6. Stress pasca trauma


Penyakit Kanker Akibat Kerja. Seperti :
 leukemia utama mielositik akut dan limfositik kronik pada pekerja yang terpapar benzene dan
terpapar radiasi sinar radiasi akti
 Mesotelioma dan kanker paru akibat kerja terpapar oleh asbes
 Kanjer kulit pada pekerja lapangan akibat terpapar sinar matahari
 Kanker kandung kemih , terpapar proses dan pewarna derivat benzene (indiustri, tekstil, kabel,
pekerja salon, tukang listrik)
 Kanker kelenjar getah bening, kanker hati takibat terpapar oleh vinyl klorida (bahan mentah PVC)
Penyakit spesifik lainnya

Nystagmus pada penambang, merupakan gangguan


penglihatan yang ditandai dengan mata yang tidak
terkendali dan berulang
DIAGNOSIS PAK

Diagnosis menderita PAK berdasarkan surat keterangan dokter atau dokter spesialis, atau
orang yang berkompeten di bidang kesehatan kerja. Langkah diagnosis :

1. Penegakan diagnosis klinis


2. Penentuan pajanan yang dialami pekerja di tempat kerja
3. Penentuan hubungan antara pajanan dengan penyakit
4. Penentuan kecukuan pajanan
5. Penentuan faktor individu yang berperan
6. Penentuan faktor lain diluar tempat kerja
7. Penentuan diagnosis okupasi
PROGRAM KESEHATAN KERJA

1. Program promosi kesehatan kerja seperti pemasangan poster


tentang pencegahan PAK, poster tentang kesehatan, pemberian
pelatihan, dan sosialisasi kepada para pekerja
2. Program pengecekan kesehatan atau medical check up secara
rutin, berupa MCU sebelum bekerja, pemeriksaan kesehatan
secara berkala, dan pemeriksaan kesehatan secara khusus
3. Program jaminan kesehatan
4. Penyediaan klinik di tempat kerja dan tenaga medis nya
REFERENSI
● https://prodiaohi.co.id/diagnosis-penyakit-a
kibat-kerja
● https://pediailmu.com/keselamatan/kesehata
n-kerja-dan-penyakit-akibat-kerja/
Januari,24 2021
● http://www.jamsosindonesia.com/cetak/print
out/189

Anda mungkin juga menyukai