Anda di halaman 1dari 43

PENYAKIT AKIBAT KERJA

(PAK)

Dr. Erwin Widyanto, MKK


definisi

Adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan


atau lingkungan kerja, ada hubungannya dengan
pekerjaan.
Berat ringannya penyakit dan cacat tergantung dari jenis
dan tingkat sakit, sering kali cacat sehingga pencegahan
lebih baik dari pengobatan.
JENIS GANGGUAN KESEHATAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA

1. Kecelakaan kerja/trauma mekanik


Jenisnya : jatuh dari ketinggian,
terpeleset, terpotong/terbentur/terjepit
mesin yang sedang bergerak,kecelakaan
lalu lintas, dll.
Umumnya lebih banyak pada :
laki-laki, pekerja pertambangan, industri
pengecoran logam, perkayuan, kontruksi,
pergudangan, transportasi
.
2. Penyakit muskulo skeletal.
Oleh energi mekanik yang berulang-ulang
atau akibat kerja kurang
ergonomis untuk jangka waktu yang
lama - gangguan muskuloskeletal
seperti :
repetitive strain injury, nyeri pinggang
bagian bawah dan hand arm vibration
syndrom


3. Kanker Akibat Kerja.
Seperti :
a. leukemia utama mielositik akut dan
limfositik kronik pada pekerja yang
terpapar benzene dan terpapar
radiasi sinar radiasi aktif
b. Mesotelioma dan kanker paru
akibat kerja terpapar oleh asbes
c. Kanker kulit pada pekerja lapangan
akibat terpapar sinar matahari
d. Kanker kandung kemih , terpapar
proses dan pewarna derivat
benzene (industri, tekstil, kabel,
pekerja salon, tukang listrik)
e. Kanker kelenjar getah bening,
kanker hati akibat terpapar oleh
vinyl klorida (bahan mentah PVC)


4. PENYAKIT AKIBAT KERJA FAKTOR FISIK
1. Tuli akibat kerja -- akibat tempat kerja yang terlalu bising.
2. Radiasi ionisasi (menggunakan unsur radio aktif (pekerja
tambang uranium, paparan gas radon pada penggalian
terowongan, operator pusat tenaga nuklir, radiologis) --
gangguan sistem hemopoetik, saluran pencernaan dan sistem
syaraf
Radiasi non ionisasi : sinar ultra violet (matahari) dan infra
merah (pengelasan, pengecoran logam
3. Heat stress -- terpapar panas (pengecoran logam)
4. Hand arm vibration syndrome -- pekerja dengan
menggunakan peralatan genggam ( gergaji listrik,bor angin,
penumbuk beton listrik, cakram penggosok
5. Penyakit Saluran Pernafasan Akibat Kerja

1. Pneumonitis ----- Chlorin


2. Bronkitis menahun --- debu kapas, batu bara
3. Bertambah rentan terhadap infeksi saluran nafas
----------- NO2 (kompor gas), las, ozon
4. Asma ----- debu biji-bijian/tepung,
debu kayu, biji kapas
5, Alveolitis allergi ekstrinsik -------------- Spora jamur
6. Pneumokoniosis (fibrosis paru) --- Silika, asbes
7. Granuloma paru ------------------------- Berrilium
8. Emfisima ----------------------------------- Cadmium
9. Kanker --------------------------------------Asbestos, gas
radon
6. Penyakit Kulit Akibat Kerja
Oleh zat kimia : asam/basa kuat, pelarut lemak, logam
penyebab iritasi, allergi atau luka bakar, mekanik(gesekan
atau tekanan pada kulit), lingkungan kerja yang sangat panas
dan infeksir
7. Penyakit infeksi
a. Pekerja pengolahan daging, pemotongan hewan,
petani/peternak -- -- > terpapar Bruselosis, demam Q,
leptospirosis,
b. Pekerja kesehatan --- HIV, hepatitis B,
c. Pekerja Kantor -- penyakit Legionare
8. Penyakit Jiwa akibat Kerja.
Lingkungan kerja -- pekerja merasa tertekan jiwanya --- ---
turunnya produktivitas, cendrung terjadinya kecelakaan kerja,
penyakit jiwa (neurosis, psikosis)
9. Gangguan Reproduksi
Oleh paparan zat kimia : merkuri, pestisida pada
wanita hamil, abortus spontan akibat paparan zat
anastesi, timah hitam dan kadmium
10.Gangguan Kesehatan Akibat Faktor Lain.
a. Zat kimia : pestisida, logam berat,
b. Beberapa pelarut organik (gangguan kulit,
sistem syaraf, hemopoitik, hati).
c. Timah hitam -- ganguan reproduksi sistem
syaraf, sistem reproduksi, sistem hemopoitik
dan ginjal
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT
AKIBAT KERJA
I. Faktor Fisik seperti :
a. Suara/Bising .....> Pekak atau tuli
b. Radiasi infra merah....>katarak lensa
Radiasi ultra violet ...> Conjunctivitis photo electrica
c. Suhu tinggi ...> Heat stroke,heat cramp
atau hyperpirexia
d. Tekanan udara tinggi ...> Caisson disease
e. Penerangan lampu yang kurang baik ...>
kelainan indra penglihatan dan silau.
 2.Golongan Kimia seperti :
a. Debu ....> Pneumokoniosis : silikosis, asbestosis,
dll
b. Uap ...> Metal fume fever dermatitis atau
keracunan
c. Larutan ...>dermatitis
d. Awan atau kabut ...> Racun serangga
3. Golongan Infeksi...> Oleh bibit penyakit :
anthrax atau brucella pada penyamak kulit
4. Golongan Fisiologis/ergonomis ...> Kesalahan
kontruksi mesin, sikap badan yang kurang baik
, salah melakukan pekerjaan ...>. Kelelahan fisik dan
bisa perobahan fisik tubuh
5. Golongan mental – psikologis ...> Hubungan kerja
yang tidak baik, pekerjaan yang monoton.
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Menurut Kepres No. 22 tahun 1993
Permenakertrans No. 1 tahun 1981 (wajib
melaporkan PAK)
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. PNEUMOKONIOSIS yang disebabkan
debu atau mineral membentuk jaringan
parut (silikosis, antrakosis, asbestosis)
dan silikotuberkulosis yang silikosisnya
merupakan faktor utama penyebab cacat
atau kematian
2. Penyakit paru dan saluran pernafasan
(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh
debu logam keras
3. Penyakit paru dan saluran pernafasan
(bronkopulmoner) yang disebabkan oleh
debu kapas, vlas, henep, dan sisa
(bissinosis)
4. Asma akibat kerja yang disebabkan
sensitisasi dan zat perangsang yang
dikenal yang berada dalam proses
pekerjaan
5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh
faktor dari luar sebagai akibat
penghirupan debu organik
6. Penyakit yang disebabkan oleh berillium
atau persenyawaannya yang beracun
7. Penyakit yang disebabkan kadmium atau
persenyawaannya yang beracun
8. Penyakit yang disebabkan oleh fosfor
atau persenyawaannya yang beracun
9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau
persenyawaannya yang beracun
10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan
atau persenyawaannya yang beracun
11. Penyakit ayng disebabkan oleh arsen
atau persenyawaannya yang beracun
12. Penyakit yang disebabkan oleh air
raksa atau persenyawaannya yang
beracun
13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal
atau persenyawaannya yang beracun
14. Penyakit yang disebabkan oleh flour
atau persenyawaannya yang beracun
15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon
disulfida
16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat
halogen dari persenyawaan
hidrokarbon alifatik atau aromatik yang
beracun
17. Penyakit yang disebabkan oleh
benzena atau homolognya yang
beracun
18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat
nitro dan amina dari benzena atau
homolognya yang beracun
19. Penyakit yang disebabkan oleh
nitrogliserin atau ester asam nitrat
lainnya
20. Penyakit yang disebabkan oleh
alkohol, glikol atau keton
21. Penyakit yang disebabkan oleh gas
atau uap penyebab asfiksia atau
keracunan seperti karbon monoksida,
hidrogensianida, hidrogensulfida atau
derivatnya yang beracun, amoniak,
seng, braso dsn nikel
22. Kelainan pendengaran yang
disebabkan oleh kebisingan
23. Penyakit yang disebabkan getaran
mekanik (kelainan otot, syaraf, tulang
persendian, pembuluh darah tepi atau
syaraf tepi)
24. Penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan dalam udara yang
bertekanan tinggi
25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi
elektro magnetik dan radiasi yang
mengion
26. Penyakit kulit (dermatosis) yang
disebabkan oleh penyebab fisik,
kimiawi atau biologik
27. Kanker oleh epitelioma primer yang
disebabkan oleh ter, pic, bitumen,
minyak mineral, antrasena atau
persenyawaan, produk atau residu dari
zat tersebut
28. Kanker paru atau mesotelioma yang
disebabkan oleh asbes
29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh
virus, bakteri, atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan yang memiliki
resiko kontaminasi khusus
30.Penyakit yang disebabkan oleh suhu
tinggi atau rendah atau panas radiasi
atau kelembaban udara tinggi
31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia
lainnya termasuk bahan obat
GANGGUAN KESEHATAN DAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Gangguan kesehatan dan penyakit akibat kerja
sangat sering ditemukan,tetapi masih kurang
mendapat perhatian karena :
1. Hubungan antara penyakit dan pekerjaan
sering kali tidak terdeteksi baik oleh
penderita sendiri bahkan oleh dokter
yang memeriksa, disebabkan :
a.Gejala penyakit yang timbul sering mirip
dengan penyakit umum, misal : asma,
kanker kandung kemih, aborsi spontan dan
sinusitis.
b. Masa laten penyakit akibat kerja
biasanya sangat lama, misal :
pneumokoniosis dan kanker akibat
kerja memerlukan waktu lebih 10
tahun.
2. Keengganan para penderita penyakit
akibat kerja untuk melaporkan
penyakitnya karena takut
diberhentikan
PRIORITAS PENCEGAHAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA
2 PENYAKIT MUSKULO SKLETAL
3. KANKER AKIBAT KERJA
4. AKIBAT KECELAKAAN KERJA YANG BERAT : AMPUTASI,
PATAH TULANG, KEBUTAAN, KEMATIAN AKIBAT KERJA,
KEMATIAN AKIBAT PEMBULUH DARAH JANTUNG PADA
PEKERJA
5. .PENYAKIT HIPERTENSI KORONOR : INFARK JANTUNG
6. PENYAKIT REPRODKSI
7. PENYAKIT NEUROTOKSIS
8. TULI AKIBAT KERJA
9. PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA
10. PENYAKIT JIWA AKIBAT KERJA
7 Langkah diagnosis PAK
1.Menentukan diagnosis klinis
Untuk menyatakan bahwa suatu penyakit
adalah akibat hubungan pekerjaan harus
dibuat diagnosis klinis dahulu
2.Menentukan pajanan yang dialami individu
tersebut dalam pekerjaan
Identifikasi semua pajanan yang dialami oleh
pekerja tersebut.Untuk itu perlu dilakukan
anamnesis pekerjaan yang lengkap dan kalau
perlu dilakukan pengamatan ditempat kerja
dan mengkaji data sekunder yang ada
3.Menentukan apakah ada hubungan antara pajanan
dengan penyakit
Untuk menentukan adakah hubungan antara
pajanan dan penyakit harus berdasarkan evidence
yang ada dan dapat dilihat dari bukti yang ada
4.Menentukan apakah pajanan yang dialami cukup
besar
Penentuan besarnya pajanan dapat dilakukan
secara kuantitatif dengan melihat data pengukuran
lingkungan dan masa kerja atau secara kualitatif
dengan mengamati cara kerja pekerja
5.Menentukan apakah ada peranan faktor-
faktor individu itu sendiri
Hal-hal yang dapat mempercepat
terjadinya penyakit akibat kerja atau
sebaliknya menurunkan kemungkinan
penyakit akibat hubungan kerja seperti
faktor genetik atau kebiasaan memakai
alat pelindung yang baik
6.Menentukan apakah ada faktor lain diluar
pekerjaan
Misalnya Kanker paru dapat disebabkan oleh
asbes dan bisa juga disebabkan oleh
kebiasaan merokok
7.Menentukan diagnosis Penyakit Akibat Kerja
Apabila dapat dibuktikan bahwa paling
sedikit ada satu faktor pekerjaan yang
berperan sebagai penyebab penyakit dapat
dikategorikan penyakit akibat kerja.
PENATALAKSANAAN PENYAKIT
AKIBAT KERJA
1. ANAMNESE PEKERJAAN.
A. Memastikan kemunculan gejala dalam
hubungannya dengan pekerjaan.
a. Apakah gejala yang timbul membaik
pada saat istirahat atau liburan ?
b. Apakah terdapat pekerja lain yang
menderita gejala yang sama di
lingkungan kerja ?
c. Apakah terjadi paparan debu, uap
atau partikel zat kimia yang beracun
dilingkungan kerja ?
B. Pertanyaan kronologis tentang
pekerjaan terdahulu sampai
sekarang mengenai :
a. Deskripsi lingkungan tempat
kerja
b. Informasi tentang bahan mentah
yang dipakai, proses kerja,
produk yang dihasilkan serta tata
cara penanganan limbah industri
c. Lama bekerja dimasing-masing
tempat kerja
d. Deskripsi tugas dan jadwal waktu
kerja/shift
e. Jumlah hari absen dan alasannya
f. Penggunaan alat pelindung diri
g. Prosedur pemeriksaan fisik
sebelum masuk kerja
h. Adanya pekerjaan lain disamping
pekerjaan utama (misal kerja
malam hari)


C. Pertanyaan spsesifik yang ada hubungannya
dengan paparan penyakit akibat kerja
a. Pernah berkerja dengan ditempat kerja
yang bising/terlalu panas atau
menggunakan produk asbes/sinar radio
aktif/alat yang menimbulkan vibrasi
b. Faktor stres ditempat kerja (jemu, konflik
dengan atasan/bawahan/teman kerja, dll
c. Pernah bertugas di bidang militer
d. hobi (olah raga, berkebun, melukis,
pekerjaan rumah tangga/pertukangan/las)
e. Pekerjaan istri/suami
D. Riwayat reproduksi (riwayat abortus,
jumlah anak, lahir mati, riwayat
kehamilan terdahulu, kesukaran pada
saat melahirkan, perubahan libido atau
siklus menstruasi)
E. Riwayat kesehatan lingkungan
F. Informasi mengenai industri lain
disekeliling tempat kerja (tingkat polusi
lingkungan, paparan limbah industri
percikan zat beracun dari tempat lain).

2. PEMERIKSAAN FISIK
Dilaksanakan seperti penyakit umum lainnya
dengan menitik beratkan pada pemeriksaan
sistem organ yang diperkirakan terpengaruh
akibat paparan zat kimia yang diduga menjadi
etiologi penyakit akibat kerja, misal :
a. garis timah hitam pada intoksikasi timah
hitam
b. pembesaran hati akibat paparan toluena
c. pembesaran limpa karena intoksikasi
bensin
3. PEMERIKSAAN LABORATORIUM.
Pemeriksaan lab Umum, misal :
1. Pemeriksaan lab rutin : darah rutin,
foto thoraks, EKG
2. Pemeriksaan lab nonspesifik
akibat paparan :
a. Pem darah lengkap (MCH,MCHC,
hitung retikulosit, dll) ---
indikasi paparan terhadap zat
hemotoksik
b. Pem fungsi hati (Bilirubin, SGOT,
SGPT, dll) -- indikasi paparan
terhadap zat hepatotoksik
c. Pem fungsi paru (Volume tidal,dll) -
indikasi saluran pernafasan
d. Delta aminolevunilic acid ---- >
indikasi intoksikasi timah hitam
e.Tes sputum -- indikasi
terhadapdebu gergaji kayu
f. Tes kekuatan -- untuk indikasi
paparan aktivitas angkat beban
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai