Anda di halaman 1dari 47

PENYAKIT AKIBAT KERJA

(PAK)

PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


BAGI PETUGAS KESEHATAN DI RSUD EMBUNG FATIMAH
TANGGAL 18 S.D 20 AGUSTUS

2015

- UU No 36 th 2009 TENTANG KESEHATAN, PASAL 165 :


PENGELOLA TEMPAT KERJA WAJIB MELAKUKAN SEGALA
UPAYA KESEHATAN MELALUI UPAYA PENCEGAHAN,
PENINGKATAN, PENGOBATAN DAN PEMULIHAN BAGI
TENAGA KERJA PAK & KAK HRS DIHINDARI
-

WHO : DARI 35 JUTA PEKERJA KESEHATAN

MAKA:
* 3 JUTA TERPAJAN PATOGEN DARAH, (2 JUTA TERPAJAN
VIRUS HBV, 0,9 TERPAJAN HBC, DAN 170.000 TERPAJAN
VIRUS HIV/AIDS.

41 % PERAWAT RUMAH SAKIT MENGALAMI


CIDERA TULANG BELAKANG AKIBAT PEKERJAAN
(Harber P et al, 1985)
ANGKA KAK NSI MENCAPAI 38 % 73 % DARI
TOTAL PETUGAS KESEHATAN ( dr. Joseph, th
2005 2007)
PREVALENSI GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
17,7% PADA PERAWAT RS di JAKARTA
BERHUBUNGAN BERMAKNA DENGAN STRESSOR
KERJA.

PENGERTIAN PAK
(Occupational Diseases)
ILO, 1996 :
PAK : Penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan
faktor-faktor yang timbul dari kegiatan pekerjaan.
Permennaker No. Per. 01/Men/1981 :
PAK : Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
UU Jamsostek (UU No. 3 Th 1992, PP 14 Th 1993),
Keputusan Presiden No. 22 Th 1993 :
Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja (PAHK)
adalah Penyakit yang disebabkan karena pekerjaan atau
lingkungan kerja = PAK

PENYAKIT TERKAIT KERJA


(Work Related Diseases) :
Adalah penyakit yang dicetuskan,
dipermudah atau diperberat oleh
pekerjaan BUKAN PAK

PERLU DIBEDAKAN
PAK
(Occupational Disease)

Ada causa di tempat kerja


Disebabkan oleh pekerjaan
dan/lingk. kerja
Mendapat kompensasi
Jamsostek (Compensable)
Contoh :
Tuli akibat bising
Pneumokoniosis
Leukemia akibat benzen

Peny. Terkait Kerja


(Work Related Disease)

Ada triger di tempat kerja


Dicetuskan, dipermudah atau
diperberat oleh pekerjaan
dan/lingk. kerja
Tidak mendapat kompensasi
Jamsostek (Non Compensable)
Contoh :
Ambien
Hernia dengan predisposisi
Asma dg riwayat
keluarga/keturunan

Ruang Lingkup

KECELAKAAN KERJA & PAK :


(UU 3 th 1992 tentang Jamsostek)

Kecelakaan Kerja adalah kecelakaan yg


terjadi dalam hubungan kerja, termasuk
penyakit yg timbul karena hubungan kerja
(PAK), demikian pula kecelakaan yg terjadi
dlm perjalanan berangkat dari rumah
menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah
melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui

Penyakit akibat kerja adalah penyakit


yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja
Laporan PAK paling lama 2 x 24 Jam
setelah dibuat diagnosa

Setelah ditegakkan diagnosis PAK, wajib


membuat laporan medik
PAK dilaporkan selambat-lambatnya 2 kali 24 jam

Laporan PAK menggunakan bentuk Form


yang telah ditentukan

Digunakan untuk menetapkan diagnosis dan


penilaian cacat karena kecelakaan dan PAK guna
memperhitungkan kompensasi yang menjadi hak
tenaga kerja.

TENTUKAN :
1.
2.

3.
4.
5.

DIAGNOSIS KLINIS
MENENTUKAN HUBUNGAN SEBAB
AKIBAT (cara kerja, sifat pekerjaan,
jenis pajanan, dengan interview : riwayat
pekerjaan, riwayat penyakit )
JUMLAH PAJANAN YANG DIALAMI
KEMUNGKINAN PENYEBAB LAIN
MENETAPKAN DIAGNOSIS PAK

PERTIMBANGAN MENENTUKAN PENYEBAB PAK :

KETERKAITAN
DENGAN WAKTU

PENYAKIT BARU TERJADI SETELAH PEMAJANAN


ATAU ADA INTERVAL WAKTU YANG SESUAI

KEKUATAN
HUBUNGAN

P.A.K. JELAS DAN BANYAK JIKA DIKAITKAN


DENGAN PEMAJANAN FAKTOR RISIKO

HUBUNGAN DOSIS- MAKIN TINGGI PAJANAN MAKIN TINGGI


RESPON
KEJADIAN DAN TINGKAT KEPARAHAN
PENYAKITNYA

KONSISTENSI
HUBUNGAN

BEBERAPA PENELITIAN MENYEBUTKAN HASIL


DAN KESIMPULAN YANG SAMA

KEKHUSUSAN
HUBUNGAN

BERDASARKAN SIFAT TOKSIKOLOGI , KIMIA,


FISIKA ATAU SIFAT LAINNYA DARI FAKTOR
RISIKO , DIKETAHUI BAHWA PEMAJANAN AKAN
MENYEBABKAN GANGGUAN TERTENTU

KECOCOKAN
BIOLOGIK

BAHAN KIMIA TERTENTU MENYEBABKAN


KERUSAKAN PADA ORGAN BIOLOGIS TERTENTU
(ADA TARGET ORGAN)

BUKTI YANG
KOHEREN

SINTESIS UMUM DARI SEMUA PENEMUAN


MENYIMPULKAN BAHWA ADA EFEK SEBAB
AKIBAT SECARA ILMIAH

FAKTOR BAHAYA :

Fisik, Kimia, Biologi, Ergonomi,


Psikologi
Kesalahan Managemen K3

Aktifitas yang
tidak Aman

Kondisi Ligkungan/
Bekerja tidak Aman
Bahaya tidak
terkontrol.

Kerentanan
Individu

PAK

Contoh PAK akibat pekerjaan dengan faktor bahaya fisik :


Penyebab

Industri/pekerjaan

Penyakit yang ditimbulkan

Kebisingan (noise)

Penggunaan mesin,
generator dan peralatan
kerja lainnya

penurunan pendengaran
sampai ketulian

Suhu tinggi

Peleburan logam

hyperpireksi, heat cramp,


heat exhaustion, heat stroke

Suhu rendah

Ruang pembekuan (cool


storage)

Fros bite

Tekanan udara
yang tinggi

penyelam

Caisson's Disease

Sinar infra merah

Peleburan logam,
peralatan fisioterapi dll.

katarak

Ultra violet

welder

conjungtivitis

Getaran/Fibrasi

Chain Saw, Drilling

Reynaud's disease

HNP, LBP

CARA MENGANGKAT

Trauma otot & sendi

POSISI KERJA tidak


ergonomis

Peny. muskuluskeletal

GERAK REPETITIF

Carpal tunel syndrome

KONTRAKSI STATIS

Kelelahan, nyeri otot

BEBAN ANGKAT

VIRAL DISEASES :
Rabies, Hepatitis
BACTERIAL DISEASES : Anthrax, Leptospirosis,
Brucellosis, TBC, Tetanus
FUNGAL DISEASES : Dermatophytoses,
Histoplasmosis
PARASITIC DISEASES : Ancylostomiasis,
Schistosomiasis.
VENOM
Binatang berbisa dan binatang
buas

bahan baku, bahan

tambahan, hasil antara, hasil


samping, hasil (produk), sisa
produksi atau bahan
buangan.
zat padat, cair, gas, uap
maupun partikel.

dapat melalui saluran pernafasan


, saluran pencernaan, kulit dan
mukosa
dapat secara akut (mendadak)
dan secara kronis (perlahan,
jangka lama)
iritasi, alergi, korosif, Asphyxia,
keracunan sistemik, kanker,
kerusakan/kelainan janin,
pneumoconiosis, efek bius
(narkose), pengaruh genetic.

Zat iritan

Zat korosif
Zat karsinogenik
Zat alergen
Zat Mutagenik
Zat Teratogenik
Debu reaktif
(asbes, silika, debu
kapas, berillium)

Iritasi kulit dan


selaput lendir
Luka bakar
Cancer
Dermatitis, asma
Mutasi genetik
Penyakit kongenital
Pneumukoniosis

Contoh Pekerjaan berisiko PAK akibat B3 Kimia:


Penyebab

Industri/pekerjaan

Penyakit yang ditimbulkan

Gas CO, HCN,


SO2

Pembakaran tidak
sempurna, emisi dll

Intoksikasi, Asfiksia

Asbes

Industri dan pengunaan asbes

Asbestosis, mesothelioma, cancer


saluran nafas

Benzene

Chemical

Leukemia, hepatitis

Pb

Soldering, Industri Baterey

Anemia, infertil, gangguan ginjal

Silica

Pabrik kaca, keramik dan


batubara

silikosis

Vinyl chloride
monomer, arsenic

Polimerisasi vinyl chloriede,


pestisida

Hemangiosarkoma liver

Chlorphenols

Furniture, sawmill,
lumberjack, electrical, fitter

Cancer nasopharing

Radium, chromate, Furniture, saw mill,


nickel,
penambangan & peleburan
Chlorphenols
nickel, pabrik sepatu

cancer rongga hidung,

Berilium : bronkitis, paringitis


Kadmium : gangguan ginjal
Krom : perforasi sekat hidung
Arsen : peny. Syaraf, hepatitis
Merkuri : gangguan ginjal, ggn daya ingat, insomnia
Timbal : gangguan ginjal, anemi, infertil. peny, syaraf
Mangan : peny. Syaraf, gangguan emosi

1. Pneumokoniosis : (dusty Lungs)

Jaringan parut
Silikosis (SiO2 bebas)
Asbes (t u. Maqnesium silikat)

2. Peny. Paru dan Sal. Nafas (Broncho


pulmoner)

debu logam keras (Hg, Cd, Mn)


dan uap.
bronchitis, pneamonia

3. Peny. Paru - debu kapas

bissinosis

4. Asma : - zat pencetus serangan


Debu (padi2an, serbuk kayu, teh, tembakau, bahan
allergen)
5. Alveolitis Allergika
Debu organik (infeksi jamur, spora tepung sari. jerami/ampas
tebu yg berjamur)

6. Penyakit akibat. Berrilium (Be)

Debu mengandung berilium (oksida, suffat, chlorida,


fluorida)
Bronchitis, pneumonitis, nasopharingitis
Fibrosis corpulmonale
Perusahaan : - keramik, Peleburan/pencampuran logam,
sumber tenaga atom, Tabung flourescen

7. Peny. akibat Cadmium (Cd)


Kelainan (ginjal tulang), anemia
Penciuman hilang
Pembuatan zat warna, battery
8. Peny. akibat. Fosfor (F)
Fosfor merah : icterus, nekrose tulang (rahang bawah),
hiperemia, odema paru
Fosfin : racun dalam petasan, kembang api
9. Peny. akibat Chrom (Cr)

- Pelepas logam
- (khas) : - perforasi septum nasi
- borok krom

10. Peny. Akibat Mangan (Ma)


- Debu (tambang, persh baterai,
keramik, korek api)
Insomnia, tremor , ggn bicara
menangis di luar kesadaran
11.Peny. akibat Arsen (As)
- Bahan racun : pengawet, pembersih
biji
- As - organik : perangsang lokal
- anorganik : perangsang kulit
- As dan air hemolitik

12. Peny. Akibat Air Raksa (Hg)


- Hg (metalik, uap) :
proses pemisah emas/perak
- termometer, barometer
- Hepatitis fulminan, kulit
- Senyawa air raksa logam/uap menahun
13. Peny.akibat Timah hitam (Pb)
- Sumber : Baterey, percetakan, mainan
anak anemia, Infertil, nefrosis, wrist drop
14. Peny. Akibat Fluor (Fl)
- Gas/asam korosif paru
- Absorpsi fluorosis (gigi/tulang)

15. Peny akibat derivat Hologen ( Alifatik/Aromatik)

Contoh : - metil Cl, Cl Metan (pelarut lemak,Oli),


Metil Br , CCl4 , Cl naftalen
Racun : - DDT, Aldrin, Dieldrin, Lindane

16. Peny akibat Carbon disulfida (CS2)


- Pelarut (lemak, industri rayon)
- Sistem syaraf, cns
17. Peny. akibat benzena (homolognya)
- CNS, anorexia, anemia (kronis)

18. Peny. akibat derivat (nitro/amino) dari Benzena


Contoh : - nitro benzene (parfum ) dinitrofenol
- trinitro dinitro ortokresol
- trinitro toluene anilin (tinta)

19. Peny. Akibat nitrogliserin, asam nitrat mati


mendadak
20. Peny. akibat alkohol, glikol, keton
- metil alkohol
- pelarut
- etanol
- pelarut
- keton

21. Peny. akibat asfiksia ( Co, HCN, H2S)


- H2CN fumigasi
- H2 S pada minyak bumi, kulit)
- marcaptan
22. Peny akibat bising - Kelainan pendengaran

23. Peny. akibat getaran mekanik


- hand arm vibration
- getaran menyeluruh (wole
body)
24. Peny akibat tekanan udara tinggi
- (peny. Caisson)
25. Peny akibat radiasi pengion
26. Dermatosis fisik, kimia, biologi

27. Ca. kulit (efitelima primer) ter, minyak


mineral
28. Ca. paru - asbes
29. Peny. Infeksi virus, bakteri, parasit
- Pek. Kesehatan,laboratorium
- Pek. Kesehatan hewan
30. Peny. suhu tinggi/rendah, panas radiasi
31. Peny. bahan kimia lainnya

Akibat langsung :

Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB)


Kehilangan salah satu organ atau fungsi
(cacat anatomis atau cacat fungsi) sebagian
atau total
Meninggal dunia

Akibat tidak langsung :

Penderitaan fisik dan mental karena PAK


Kehilangan pekerjaan/pendapatan
Resiko hak-haknya tidak diberikan

Apabila tidak dilakukan pengendalian


yang memadai, PAK yang ada akan
berimbas pada tenaga kerja lain

Akibat langsung :

Kehilangan tenaga terampil


Biaya pelayanan kesehatan lebih besar
(pengobatan & kompensasi)
Kehilangan waktu kerja

Akibat tidak langsung :

Produktifitas terganggu/menurun
Ketenangan kerja
Image/prestige perusahaan
Apabila tidak ada upaya pencegahan
Makin banyak tenaga kerja yang menderita
penyakit serupa

Pada kasus tertentu, penyebabnya dapat


dibawa oleh tenaga kerja ke rumahnya
dan menimbulkan penyakit pada angota
keluarganya, misalnya asbestosis
Upaya pengendalian PAK yang buruk
menggambarkan pelaksanaan K3 yang
buruk pula, dimana pencemaran udara /
air tempat kerja dapat menjalar menjadi
pencemaran udara/air di luar tempat
kerja sehingga mengganggu kesehatan
masyarakat pada umumnya

UPAYA DETEKSI PAK :


Dokter Klinik Pegawai
(DU / Sp Okupasi )

TIM/PANITIA
/ KOMITE K3
Ahli K3

Monitoring Kesehatan
TK (Rikes TK awal,
berkala, khusus)
Riwayat penyakit
Riwayat pekerjaan
Pemeriksaan klinik
Pemeriksaan lab
Pemeriksaan Khusus
Hubungan penyakit
dengan pekerjaan

Monitoring Lingkungan
Kerja
Environmental Monitoring
(Biological Monitoring)

1.
2.

3.

Pencegahan Primer/Awal, dilakukan sedini


mungkin sebelum kasus terjadi
Pencegahan Sekunder, dilakukan apabila
sudah terdapat tanda-tanda atau gejala
adanya PAK
Pencegahan Tersier, melalui tindakan
penanganan terhadap kasus PAK yang
sudah terjadi agar masih dapat
dioptimalkan fungsi

PENTING :

PAK sering tidak dapat disembuhkan,


sehingga upaya pencegahan (preventif dan
promotif) harus diutamakan

UPAYA PENGENDALIAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK)
PROMOTIF

PREVENTIF

Pemeliharaan
kesehatan kerja
Pembinaan
Gerakan OR
Tdk merokok
Gizi seimbang
Ergonomi
Pengendalian
Lingk. Kerja
Hygiene sanitasi

Pemeriksaan
Kesehatan Kerja
Imunisasi
Penggunaan APD
Rotasi Kerja
Pengurangan
waktu kerja

KURATIF
Pengobatan
P3K
Rawat jalan
Rawat Inap

REHABILITATIF
Alat bantu
dengar
Protese
Mutasi
Kompensasi

MENEKAN

KEJADIAN PENYAKIT
TERCIPTA TK. SEHAT DAN PROD.
MENGURANGI RISIKO CACAT/KEMATIAN
MENGURANGI BIAYA
MENINGKATKAN IMAGE
KINERJA,MOTIVASI PROD. PERSH
KEMAJUAN PERSH
LAPANGAN KERJA
ANTISIPASI GLOBAL
NILAI TAMBAH,
DAYA SAING

PENGOBATAN : SESUAI KASUS/ JENIS PENYEBAB

PENGURANGAN PAJANAN : ISTIRAHAT, ROTASI/PINDAH


LOKASI KERJA, APD

KOMPENSASI : PROSENTASI CACAT

PENDATAAN/SURVEILANCE / RCA + SOSIALISASI:


MENCEGAH KASUS BERULANG/PADA TENAGA KERJA LAIN

Minimnya pemahaman tenaga kerja


tentang PAK dan hak-haknya atas
Jaminan Kecelakaan Kerja sehingga :
Ada kecenderungan hak-hak tenaga kerja
tidak dibayar/ dicurangi apabila terkena PAK
Hak jaminan kecelakaan kerja dan PAK yang
diberikan lebih kecil dari ketentuan
perundangan yang berlaku (sub standar)
Tenaga kerja dan serikat pekerja masih sangat
jarang mengajukan tuntutan atas kasus tidak
dipenuhinya hak atas perlindungan K3
termasuk dalam hal PAK dan kompensasi
Jamsostek.

Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja


belum banyak dilakukan, sebagian
besar belum dilakukan secara benar
sehingga penyakit yang dilaporkan
sebagai PAK masih sangat jarang.

Kecenderungan PAK yang terdiagnosa


tidak dilaporkan
dokter di Rumah sakit sering kurang
memahami/ kurang leluasa dalam melaksanakan
program kesehatan kerja secara komprehensif

PAK dalam peraturan perundangan termasuk


kategori Kecelakaan Kerja sehingga perusahaan
cenderung tidak melaporkan kasus PAK, terkait
penghargaan Nihil Kecelakaan (Zero Accident).

Anda mungkin juga menyukai