PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuh kembang dianggap sebagai satu kesatuan yang memiliki arti
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pertumbuhan
1. Konsep pertumbuhan
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu yang selalu tumbuh dan
berkembang sejak saat kontrasepsi sampai berakhirnya masa remaja.Hal ini
adalah yang membedakan anak dari orang dewasa.Jadi anak tidak bisa
diidentikkan dengan dewasa dalam bentuk kecil. Ilmu pertumbuhan (growth)
dan perkembangan (development) merupakan dasar ilmu kesehatan anak dan
kedua istilah itu disatukan menjadi ilmu tumbuh-kembang, meskipun
merupakan proses yang berbeda keduanya tidak berdiri sendiri tetapi saling
berkaitan satu sama lain (IDAI, 2002 ).
Pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi dan
pertambahan ukuran sel berarti ada pertambahan secara kuantatif dan hal
tersebut terjadi sejak terjadinya konsepsi (IDAI, 2002).Jadi pertumbuhan lebih
ditekankan pada pertambahan ukuran fisik seseorang, yaitu menjadi lebih besar
atau lebih matang bentuknya, seperti pertambahan ukuran berat badan, tinggi
badan, dan lingkar kepala (Nursalam, 2005).
Batasan-batasan penilaian status gizi dapat dilihat pada tabel 2.1 dan tabel 2.2
dibawah ini.
Selain dengan perkiraan tersebut, BB juga dapat diperkirakan dengan menggunakan
rumus atau pedoman dari Behrman (1992), yaitu :
Secara umum, KMS berisi gambar kurva berat badan terhadap umur untuk
anak berusia 0-5 tahun, atribut penyuluhan, dan catatan yang penting untuk
diperlihatkan oleh petugas dan orang tua, seperti riwayat kelahiran anak,
pemberian ASI dan makanan tambahan, pemberian imunisasi dan vitamin A,
penatalaksanaan diare di rumah, serta patokan sederhana tentang perkembangan
psikomotorik anak (Nursalam, 2005).
Menurut Moersintowarti (2002), pertumbuhan anak dikatakan normal apabila
grafik berat badan anak berada pada jalur berwarna hijau pada kelender balita
(KMS) atau sedikit diatasnya. Arah grafik harus sejajar mengikuti lengkungan
jalur (kurva) berwarna hijau.Sementara pertumbuhan anak dikatakan ideal jika
pertumbuhan yang ditetapkan dengan pengukuran antropometri adalah BB/U;
BB/M, dan lingkar kepala/U.
Lingkar lengan atas atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan
lemak, dan otak yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh,
dibandingkan dengan berat badan. Lla dapat dipakai untun menilai keadaan
gizi/tumbuh kembang pada kelompok umur prasekolah. Berikut batasan-batasan
LLA menurut kelompok umur anak pada tabel 2.3 dibawah ini.
Kelompok
5 10 25 50 75 90 95
umur
Laki-laki
1-1,9 142 146 150 159 170 176 183
2-2,9 141 145 153 162 170 178 185
3-3,9 150 153 160 167 175 184 190
4-4,9 149 154 162 171 180 186 192
5-5,9 153 160 167 175 185 195 204
6-6,9 155 159 167 179 188 209 228
7-7,9 162 167 177 187 201 223 230
8-8,9 162 170 177 190 202 220 245
9-9,9 175 178 187 200 217 249 257
10-10,9 181 184 196 210 231 262 274
11-11,9 186 190 202 223 244 261 280
12-12,9 193 200 214 232 254 282 303
13-13,9 194 211 228 247 263 286 301
14-14,9 220 226 237 253 283 303 322
15-15,9 222 229 244 264 284 311 320
16-16,9 244 248 262 278 303 324 343
17-17,9 246 253 267 285 308 336 347
18-18,9 245 260 276 297 321 353 379
19-24,9 262 272 288 308 331 355 372
25-34,9 271 282 300 319 342 362 375
35-44,9 278 287 305 326 345 363 374
45-54,9 267 281 301 322 342 362 376
55-64,9 258 273 296 317 336 355 369
65-74,9 248 263 285 307 325 344 355
Perempuan
1-1,9 138 142 148 156 164 172 177
2-2,9 142 145 152 160 167 176 184
3-3,9 143 150 158 167 175 183 189
4-4,9 149 154 160 169 177 184 191
5-5,9 153 157 165 175 185 203 211
6-6,9 156 162 170 176 187 204 211
7-7,9 164 167 174 183 199 216 231
8-8,9 168 172 183 195 214 247 261
9-9,9 178 182 194 211 224 251 260
10-10,9 174 182 193 210 228 251 265
11-11,9 185 194 208 224 248 276 303
12-12,9 194 203 216 237 256 282 294
13-13,9 202 211 223 243 271 301 338
14-14,9 214 223 237 252 272 304 322
15-15,9 208 221 239 254 279 300 322
16-16,9 218 224 241 258 283 318 334
17-17,9 220 227 241 264 295 324 350
18-18,9 222 227 241 258 281 312 325
19-24,9 221 230 247 265 290 319 345
25-34,9 233 240 256 277 304 342 368
35-44,9 241 251 267 290 317 356 378
Sumber : Frisancho A.R, dikutip dari Corry S. Matondang dkk, 2000 dalam
Hidayat, A. Aziz, 2008
B. Perkembangan
1. Konsep perkembangan
Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan
bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh
kematangan dan belajar (Whalley dan Wong, 2000 dalam Hidayat, 2005).
Menurut soetjiningasih (1995), perkembangan (development) adalah
bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari
proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel
tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang
sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil
interaksi dengan lingkungannya.Perkembangan merupakan hasil interaksi
penting antara kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang
dipengaruhinya, sehingga perkembangan ini berperan penting dalam kehidupan
manusia.
2. Pemantauan Perkembangan
Anak usia balita merupakan usia dimana si anak memiliki perkembangan
intelektual dan ketrampilan motorik yang cukup pesat. Perkembangan
kemampuan motorik dan intelektual anak balita paling pesat adalah pada umur
35 tahun (Triton, 2006).Ada beberapa tahapan perkembangan menurut para ahli
yang dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini.
Stunting disebabkan oleh banyak faktor baik secara faktor langsung atau
tidak langsung.Faktor langsung ditentukan oleh asupan makanan, berat badan
lahir, dan penyakit.Sedangkan faktor tak langsung seperti faktor ekonomi,
budaya, pendidikan, dan pekerjaan, fasilitas pelayanan kesehatan.Faktor sosial
ekonomi saling berinteraksi satu dengan yang lainnya seperti masukan zat gizi,
berat badan lahir, dan penyakit infeksi pada anak (Frongillo et al, 1997).
Data dari WHO 2014, indonesia menempati urutan ke 17 dari 117 negara
dengan prevalensi wasting (perawakan kurus) dan stunting (perawakan pendek)
yang tinggi pada balita (Tribun Medan, 2016). Ada sekitar 14 % balita wasting
dan balita stunting mencapai proporsi tertinggi yaitu 35%.
Menurut NANDA (2012) resiko pertumbuhan tidak proporsional adalah
pasien/klien beresiko mengalami pertumbuhan di atas persentil ke-97 atau di
bawah persentil ke-3 untuk usia, yang melewati dua jalur persentil. Ada
beberapa Faktor resiko penyebab resiko pertumbuhan tidak prooporsional,
yaitu :
Pengasuh :
a. Penganiyaan
b. Kesulitan belajar (cacat mental)
c. Penyakit mental
d. Ketunadayaan belajar berat
Lingkungan :
a. Deprivasi
b. Kemiskinan
c. Keracunan timbal
b. Bencana alam
e. Teratogen
f. Perilaku kekerasan
Individu :
a. Anoreksia
b. Perilaku pemberian makan yang maladaptif oleh pengasuh
c. Penyakit kronis
b. Perilaku makan individu yang maladaptaif
c. Infeksi
d. Selera makan yang selalu meningkat
e. Malnutrisi
f. Prematuritas
g. Penyalahgunaan zat
Pre natal :
a. Gangguan kongenital
b. Gangguan genetik
c. Infeksi maternal
d. Nutrisi maternal
e. Kehamilan kembar
f. Penyalahgunaan zat
g. Pemajanan teratogen
Tabel 2.5 Perbedaan Kebutuhan Gizi antara Ibu Hamil dan Tidak Hamil
Zat Gizi
Wanita Dewasa Wanita Hamil Makanan
Bayi ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan
pertama, sebab memenuhi syarat-syarat kesehatan. ASI mengandung semua
nutrien untuk membangun dan menyediakan energi dalam susunan yang
diperlukan. Sejak masa lampau sampai sekarang ada dua cara pemberian ASI,
yaitu :
2 x sehari
4-6 bulan Makanan lumat 2 sendok makan setiap
kali
3 x sehari
6-12 bulan Makanan lembek Plus 2 x makanan
selingan
Makanan keluarga
1
1-1 /2 piring nasi/pengganti
2-3 potong lauk hewani
1-3 tahun 1-2 potong lauk nabati 3 x sehari
1
/2 mangkuk sayur
2-3 potong buah-buahan
1 gelas susu
selain makanan yang dibutuhkan oleh tubuh, ada juga beberapa makanan
yang justru harus dihindari agar tidak dikomsumsi si kecil. Kelompok
makanan itu adalah (Thompson,2003) :
A. Pengkajian
I. Data Umum
Tanggal Pengkajian : Minggu, 28 Desember 2014 jam 09.00 WIB
Nama Perawat : STIKES BHM MADIUN
F J
Keterangan :
= Laki-laki = Perempuan
d. Tipe Keluarga
Jenis type keluarganya adalah the nuclear family: keluarga yang terdiri dari
suami, istri dan anak (kandung ataupun anak angkat)
e. Suku dan Bangsa
Asal suku bangsa : Jawa, An.M minum ASI ekslusif selama 4 bulan dan pada
umur 4 bulan itu neneknya memberi An.M makan bubur dari umur 4 tahun
emberian ASI nya tidak ASI ekslusif lagi tapi terkadang dicampur dengan
susu formula, An.M setiap hari senin sampai jumat di asuh oleh neneknya,
karena kedua orang tuanya bekerja berangkat jam 6 pagi pulang sampai jam 5
sore. Pada umur 10 bulan An.M pernah dibawa ke dokter dan puskesmas.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa.
f. Agama dan Kepercayaan
Anggota keluarga Tn.F menganut agama islam, namun keluarga Tn.F jarang
solat dimasjid hanya solat dirumah, keluarga Tn.F jarang ikut pengajian rutin
warga-warga, dikarenakan tuntuan pekerjaan.
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Yang memenuhi kebutuhan keluarga adalah suaminya tetapi istrinya juga ikut
bekerja, pendapatan keluarga hanya 1.350.000,- /bulannya. Pendapatan
dengan pengeluarkan hampir imbang namun masih bisa menabung untuk
kebutuhan mendadak walaupun tidak banyak. Jika ada anggota keluarga yang
sakit mereka membawanya ke puskesmas karena biayanya yang masih
terjangkau. Pernah juga anaknya dibawa ke dokter anak biayanya pun dari
milik sendiri.
h. Aktifitas Rekreasi Keluarga
Jika ada waktu liburan hanya digunakan untuk berkumpul bersama keluarga
dan nonton tv, terkadang si anak juga ingin jalan-jalan naik odong-odong.
Keluarga tidak mengetahui bahwa rekreasi sangat penting untuk tumbuh
kembang anaknya.
JALAN
SELOKAN
RUANG
TAMU
TETANGGA
KAMAR
TIDUR
KAMAR DAPUR
TIDUR 0m
O:
- Keluarga Tn.F terlihat mau mempelajari lembar Denver
- Keluarga Tn.F tampak memperahatikan
- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan penjelasan yang
diberikan pereawat
- Keluarga Tn.F kooperatif
- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan dan mau melakukan
terapi pijat pada anaknya
- Keluarga Tn.F mendemonstrasikan ulang teknik tersebut
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi
2 Senin, 29 Kurang Pengetahuan Informasi S :
Desember 2014 Kesehatan Pada Keluarga Tn.F - Keluarga Tn.F mengatakan merasa senang bisa diberi
jam 09.00 WIB
informasi kesehatan
Di rumah Tn.F
- Keluarga Tn.F mengatakan senang sekali bisa berdiskusi
masalah kesehatan dengan perawat
- Keluarga Tn.F mengatakan belum ada petugas kesehatan
yang berdiskusi langsung seperti ini
O:
- Keluarga Tn.F tampak memperhatikan penjelasan dri
perawat
- Keluarga Tn.F aktif bertanya seputar masalah kesehatan
yang berkaitan dengan anaknya
A : Masalah Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi