D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : AGNES SITANGGANG
NIM : 4163311001
KELAS : EKSTENSI A
PRODI : PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga tugas Mini Riset ini dapat diselesaikan tepat waktu. Tidak lupa juga
kami ucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran Matematika, Ibu Tiur Malasari.
Harapan kami semoga Mini Riset ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isinya agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam Mini Riset ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.4 Manfaat Penelitian
1. Dapat mengetahui sedalam apa pemahaman siswa kelas VII HKBP Pardmean
tentang materi himpunan.
2. Dapat melatih pemakalah dalam menghitung dan menentukan validitas soal.
3. Dapat melatih pemakalah dalam menghitung dan menentukan reliabilitas soal.
4. Dapat melatih pemakalah dalam menghitung dan menentukan tingkat kesukaran soal.
5. Dapat melatih pemakalah dalam menghitung dan menentukan daya pembeda soal.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 VALIDITAS
2.1.1 Pengertian Validitas
Berikut ini beberapa pengertian validitas menurut beberapa ahli:
Menurut Arikunto (1999:65), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kesahihan suatu tes. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut
mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki validitas yang tinggi jika
hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki kesejajaran antara tes dan
kriteria.
Menurut Sudjana (2004: 12), validitas adalah ketepatan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.
Menurut Suryabrata (2000:41), validitas adalah derajat fungsi pengukuran suatu
tes, atau derajat kecermatan ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes
mempermasalahkan apakah tes tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak
diukur.
Menurut Azwar (1987:173), validitas atau validity berarti sejauh mana ketepatan
dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Validitas adalah ketepatan (appropriateness),
kebermaknaan (meaningfull) dan kemanfaatan (usefulness) dari sebuah kesimpulan
yang didapatkan dari interpretasi skor tes. Validitas mengarah kepada ketepatan
interpretasi hasil penggunan suatu prosedur evaluasi sesuai dengan tujuan
pengukurannya.
3
Kegunaan (use) yang bisa kita buat dari hasil asesment hanya valid terhadap
derajat yang kita arahkan ke suatu bukti yang mendukung kecocokan dan
kebenarannya.
Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid ketika nilai (values)
yang dihasilkan sesuai.
Interpretasi dan kegunaan dari hasil asesment hanya valid ketika konsekuensi
(consequences) dari interpretasi dan kegunaan ini konsisten dengan nilai
kecocokan.
4
lain-lain, maupun yang sifatnya performa maksimum seperti instrumen untuk
mengukur bakat (tes bakat), inteligensi (kecerdasan intelektual), kecerdasan,
emosional dan lain-lain.
b. Validitas Empiris
Istilah “validitas empiris“ memuat kata “empiris“ yang artinya
“pengalaman“. Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris
apabila sudah diuji dari pengalaman. Validitas empiris tidak dapat diperoleh
hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya
validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman.
Ada dua jenis validitas empiris , yaitu :
Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity)
Validitas kriteria atau validitas empriris ditentukan berdasarkan kriteria,
baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Validitas kriteria diperoleh
melalui hasil uji coba tes kepada responden yang setara dengan responden
yang akan dievaluasi atau diteliti.
Validitas kriteria merupakan sebuah ukuran validitas yang ditentukan
dengan cara membandingkan skor-skor tes dengan kinerja tertentu pada
sebuah ukuran luar atau yang lain (Sudjana, 1999:15).
Contoh penggunaan validitas kriteria adalah tes intelijensi yang
berkorelasi dengan rata-rata nilai akademis. Asumsinya, jika intelijensi
seseorang tinggi maka yang terjadi adalah dia akan mendapatkan nilai
akademis yang bagus.
5
2.1.4 Cara Menghitung Validitas
Untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor-skor yang ada pada
butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor totalnya. Skor tiap butir soal
dinyatakan skor X dan skor total dinyatakan sebagai skor Y, dengan diperolehnya
indeks validitas setiap butir soal, dapat diketahui butir-butir soal manakah yang
memenuhi syarat dilihat dari indeks validitasnya (Arikunto, 1999:78).
Tentukan koefisien korelasi antara skor hasil tes yang akan diuji
validitasnya dengan hasil tes yang terstandar yang dimiliki oleh orang yang sama
dengan menggunakan rumus korelasi produk momen di bawah ini:
Kriterianya adalah :
Instrumen valid, jika r-hitung = r-tabel
Instrumen tidak valid, jika r-hitung < r-tabel
Tentukan kategori dari validitas instrument yang mengacu pada
pengklasifikasian validitas yang dikemukakan oleh Guilford (1956:145) sebagai
berikut: 0,80 < rxy 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,60 < rxy 0,80 validitas tinggi (baik)
0,40 < rxy 0,60 validitas sedang (cukup)
0,20 < rxy 0,40 validitas rendah (kurang)
6
0,00 < rxy 0,20 validitas sangat rendah (jelek)
rxy 0,00 tidak valid
2.2 RELIABILITAS
2.2.1 Pengertian Reliabilitas
Banyak sekali para ilmuan memberikan pengertian tentang reliabilitas. Dari
beberapa defenisi yang ada terdapat satu kesamaan dalam melihat makna
reliabilitas tersebut. Reliabilitas sering diartikan dengan keterandalan
(dependability), artinya suatu tes memiliki suatu keterandalan bilamana tes tersebut
dipakai berulang-ulang hasinya sama. Reliabilitas juga diartikan dengan keajegan
(consistency) bilamana tes tersebut diujkan berkali kali hasilnya relatif sama,
artinya setelah hasil tes pertama dengan es berikutnya dikolerasikan terdapat
hasilnya yang signifikan.
Yang sering ditangkap kurag tepat bagi pembaca adalah adanya pendapat
bahwa “ajeg” atau “tetap” diartikan sebagai “sama”. Dalam pembicaraan evaluasi
ini tidak demikian. Ajeg atau tetap tidak selalu harus sama, tetapi mengikuti
perubahan secara ajeg. Jika keadaan si mula-mula berada lebih rendah
dibandingkan dengan B, maka jika diadakan pengukuran ulang, si A juga berada
lebih rendah dari B. Itulah yang dikatakan ajeg atau tetap, yaitu sama dalam
kedudukan siswa diantara anggota kelompok yang lain.
Sehubungan dengan reliabilitas ini, Scarvia B. Anderson menyatakan bahwa
persyaratan bagi tes, yaitu validitas dan reliabilitas ini penting. Dalam hal ini
validitas lebih penting dan reliabilitas perlu, karena menyokong terbenuknya
validitas.
7
Kesulitan tes, tes normative yang terlalu mudah atau terlalu sulit untuk siswa,
cenderung menghasilkan skor reliabilitas rendah.
Objektifitas, yang dimaksud dengan objektif yaitu derajat dimana siswa dengan
kompetensi sama, mencapai hasil yang sama.
8
Contoh :
Siswa Tes pertama Tes kedua
Skor Rangking Skor rangking
A 13 3 12 3
B 15 1 15 1
C 9 5 10 5
D 14 2 13 2
E 10 4 11 4
9
Contoh :
Korelasi antara belahan tes = 0,60
2 𝑥 0,60 1,20
Maka reliabilitas tes = = 1,60 = 0,75
1+0,60
10
Penyajian contoh membelah di atas berarti bahwa perhitungan reliabilitas
dilakukan dengan membelah dengan dua cara. Pembelahannya hanya memilih
satu saja, untuk selanjutnya dihitung dengan korelasi product moment.
d. Pembelahan ganjil-genap
Tabel persiapan perhitungan reliabilitas dengan belah dua genap ganjil
adalah sebagai berikut:
Item ganjil Item genap
No. Nama (1,3,5,7,9) (2,4,6,8,10)
(X) (Y)
1. Agnes 5 3
2. Arieanto 3 2
3. Bangga 0 4
4. Debora 3 2
5. Dessy 3 3
6. Enjelika 4 0
7. Junito 4 3
8. Maria 3 5
2 𝑥−0,3786
= 1+(−0,3786)
−0,7572
= 1,3786
= -0,5493
11
e. Pembelahan awal-akhir
Dengan data yang tertera pada Tabel analisis item tes Matematika
diketahui jumlah skor belahan awal-akhir sebagai berikut.
∑X = 25 ∑𝑋 2 = 91
∑Y = 22 ∑𝑌 2 = 76 ∑XY = 63
Setelah dimasukkan ke dalam rumus kolerasi product moment dengan
angka kasar diperoleh 𝑟𝑋𝑌= −0.3831 Dengan rumus Spearman-Brown diperoleh
𝑟11 = -0,5538.
Berikut beberapa rumus selain rumus ganjil-genap dan awal-akhir yang
dapat digunakan untuk mencari reliabilitas dalam suatu tes:
Rumus Flanagan
12
Rumus Rulon
Rumus K-R. 20
Rumus K-R. 21
Rumus Hoyt:
13
item menurut apa adanya. Rumus yang diggunakan adalah rumus Alpha sebagai
berikut:
14
Indeks yang di gunakan dalam membedakan peserta tes yang berkemampuan
tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah adalah indeks daya
pembeda. Indeks ini menunjukkan kesesuaian antara fungsi soal dengan fungsi
tes secara keseluruhan. Dengan demikian validitas soal ini sama dengan daya
pembeda soal yaitu daya yang membedakan antara peserta tes yang berkemampuan
tinggi dengan peserta tes yang berkemampuan rendah.
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
16
3.3 Instrumen Penelitian
Menurut Sukmadinata (2010: 230) “instrumen penelitian adalah berupa tes
yang bersifat mengukur, karena berisi tentang pertanyaan dan pernyataan yang
alternative jawabannya memiliki standard jawaban tertentu, benar atau salah maupun
skala jawaban. Instrumen yang berisi jawaban skala, berupa pertanyaan atau
pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif ataupun skala garis”.
Sedangkan menurut Sigiono (2009: 76) “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, secara
spesifik fenomena ini disebut variabel penelitian”.
Pada mini riset ini, instrumen penelitian yang digunakan berupa angket.
Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung.
Tujuan penyebaran angket ialah untuk mencari sebuah informasi yang lengkap
mengenai suatu masalah dari responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Angket terbagi
menjadi dua jenis, yaitu angket terbuka dan angket tertutup. Angket terbuka berisi
pertanyaan yang dapat diisi oleh responden dengan jawaban yang bebas tanpa ada
unsur paksaan. Sedangkan angket tertutup berisi pertanyaan yang sudah disusun
secara berstruktur dimana setelah diberikan pertanyaan maka terdapat sub
pertanyaan.
Angket yang kami berikan kepada responden berisi 15 soal tentang materi
himpunan.
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
18
4.2 Pembahasan
4.2.1 Validitas
Nama Siswa X Y X2 Y2 XY
Agnes monica 1 13 1 169 13
Arieanto 1 15 1 225 15
Bangga Juan 1 15 1 225 15
Debora 0 12 0 144 0
Dessy 1 7 1 49 7
Enjelika Naibaho 1 13 1 169 13
Jinto Hermanto 1 13 1 169 13
Maria Goreti 1 9 1 81 9
Merry Situmeang 1 14 1 196 14
Natasha Holo 1 14 1 196 14
Nuranael 1 15 1 225 15
Salomo Saragih 1 15 1 225 15
primadona Hutagalung 1 13 1 169 13
Rian E Lubis 1 14 1 196 14
Resti br Surbakti 1 13 1 169 13
Steven Jordan 1 12 1 144 12
Total 14 207 14 2751 195
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁 ∑ 𝑋 2 − (∑ 𝑋)2 } {𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌)2 }
15 𝑥 195 − (14)(207)
=
√{15 𝑥 14 − 14}{15 𝑥 2751 − 4289}
2925 − 2898
=
√(196)(36976)
27
=
√7247296
27
=
43,98
= 0,61
Dari perhitungan menggunakan rumus validitas, diperoleh untuk soal nomor satu
sebesar 0,61. Hasil ini menunjukkan bahwa soal nomor satu memiliki tingkat validitas yang
tinggi.
19
4.2.2 Taraf Kesukaran
Nama Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
1 2 3 4 5 6 7 8
Agnes Monica panjaitan 1 0 1 0 1 1 1 1
Arieanto Manalu 1 1 1 1 1 1 1 1
Bangga Juan 1 1 1 1 1 1 1 1
Debora 0 1 1 1 1 1 1 0
Dessy 1 0 0 1 1 1 1 0
Enjelika Naibaho 1 0 1 0 1 1 1 1
Jinto Hermanto 1 1 1 1 0 1 1 1
Maria Goreti 1 0 0 0 1 0 0 1
Merry Situmeang 1 0 1 1 1 1 1 1
Natasha Holo 1 1 1 1 1 1 1 1
Nurranael purba 1 1 1 1 1 1 1 1
Salomo Saragih 1 1 1 1 1 1 1 1
Primadona Hutagalung 1 0 1 1 1 1 1 1
Rian E Lubis 1 0 1 1 1 1 1 1
Resti BR Surbakti 1 0 1 0 1 1 1 1
Steven Jardon 1 1 1 1 0 1 1 1
Total 14 7 13 11 13 14 14 13
20
Nama Siswa Skor Skor Skor Skor Skor Skor Skor
Total
9 10 11 12 13 14 15
Agnes Monica panjaitan 1 1 1 1 1 1 1 13
Arieanto Manalu 1 1 1 1 1 1 1 15
Bangga Juan 1 1 1 1 1 1 1 15
Debora 1 1 0 1 1 1 1 12
Dessy 1 1 0 0 0 0 0 7
Enjelika Naibaho 1 1 1 1 1 1 1 13
Jinto Hermanto 1 1 1 0 1 1 1 13
Maria Goreti 0 1 1 1 1 1 1 9
Merry Situmeang 1 1 1 1 1 1 1 14
Natasha Holo 1 1 0 1 1 1 1 14
Nuranael 1 1 1 1 1 1 1 15
Salomo Saragih 1 1 1 1 1 1 1 15
primadona Hutagalung 1 1 1 0 1 1 1 13
Rian E Lubis 1 1 1 1 1 1 1 14
Resti br Surbakti 1 1 1 1 1 1 1 13
Steven Jordan 1 1 0 0 1 1 1 12
Total 14 15 11 11 14 14 14 207
𝐵
Dari perhitungan taraf kesukaran soal menggunakan rumus P= 𝐽𝑠
, diperoleh hasil seperti
Dari ketentuan tersebut diperoleh hasil perhitungan dari 15 butir soal yang diberikan sebagai berikut :
Soal dengan tingkat kesulitan sukar pada nomor 2
Soal dengan tingkat kesulitan sedang pada nomor 4
Soal dengan tingkat kesulitan mudah pada nomor 1,3,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15
2
4.2.4 Daya Pembeda
14 9 D = 0,14
D = 15 - 15
Taraf = jelek
D = 0,93 - 0,6
Soal 15
D = 0,33
𝐵𝐴 𝐵𝐵
Taraf = cukup D= −
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Soal 14 12 7
D = 15 - 15
𝐵𝐴 𝐵𝐵
D= − D = 0,8 - 0,46
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Soal 13
15 13 D = 0,34
D=
𝐵𝐴
−
𝐵𝐵 D = 15 - 15
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Taraf = cukup
D = 1 - 0,86
2
𝐵𝐴 𝐵𝐵
Dari perhitungan daya pembeda soal menggunakan rumus D = − , diperoleh hasil
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Dari ketentuan tersebut diperoleh hasil perhitungan dari 15 butir soal yang diberikan sebagai berikut :
Soal dengan daya pembeda yang jelek terletak pada nomor 1,2,5,6,9,10,11,12, dan 14
Soal dengan daya pembeda yang cukup terletak pada nomor 3,8,13, dan 15
Soal dengan daya pembeda yang baik terletak pada nomor 4
1
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa soal no 1 memiliki tingkat validitas yang
tinggi, soal no 2 memiliki tingkat kesukaran yang tinggi, soal no 4 memiliki tinggat
kesukaran yang sedang , dan untuk soal selain 2 dan 4 memiliki tingkat kesukaran
yang mudah
5.2 Saran
Sebaiknya jika membuat soal jangan terlalu mudah karena dari lima belas soal
himunan terdaat 13 soal mudah sehingga membuat siswa mudah dalam menjawab soal
tersebut
DAFTAR PUSTAKA
2
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Sekolah :
1. Dari 42 kambing yang ada di kandang milik pak Arman, 30 kambing menyukai
rumput gajah, dan 28 ekor kambing menyukai rumput teki. apabila ada 4 ekor
kambing yang tidak menyukai kedua rumput tersebut, berapa ekor kambing yang
menyukai rumput gajah dan rumput teki?
a) 40 ekor
b) 58 ekor
c) 20 ekor
d) 38 ekor
2. Siswa kelas 7 SMP Tunas Mekar adalah 45. tiap-tiap siswa memilih dua jenis
pelajaran yang mereka sukai. diketahui ada 27 siswa yang menyukai pelajaran
Matematika dan 26 siswa menyukai pelajaran Bahasa Inggris. Sementara siswa yang
tidak menyukai kedua pelajaran tersebut ada 5 orang. Tentukanlah banyaknya siswa
yang menyukai pelajaran bahasa inggris saja ?
a) 13 siswa
b) 14 siswa
c) 15 siswa
d) 16 siswa
3
3.
4. Di dalam sebuah ruangan terdapat 150 siswa yang baru lulus SMP. Diketahui ada 75
siswa memilih untuk masuk SMA dan 63 siswa memilih untuk masuk SMK sementara
ada 32 siswa yang belum menentukan pilihannya. Lalu, berapakah banyaknya siswa
yang hanya memilih untuk masuk SMA saja ?
a) 55 orang
b) 63 orang
c) 75 orang
d) 150 orang
5. Dari 40 orang bayi, diketahui bahwa ada 18 bayi yang gemar memakan pisang, 25
bayi gemar makan bubur, dan 9 bayi menyukai keduanya. Lalu ada berapa bayi yang
tidak menyukai pisang dan bubur?
a) 5 bayi
b) 6 bayi
c) 7 bayi
d) 8 bayi
4
SOAL ISIAN
6. Pada diagram ven diatas berapa jumlah atlit yang menyukai olahraga sepak bola.....
7. Jumlah orang yang menyukai olahraga sepak bola dan renang atau menyukai kedua
olahraga tersebut adalah . . . .
8. Berapa jumlah atlit yang menyukai olahraga renang saja . . . . .
9. Jumlah atlit yang menyukai sepakbola dikurang dengan jumlah atlit yang menyukai
renang saja adalah . . . . .
10. Jumlah seluruh atlit yang ada pada diagram venn diatas adalah. . . .
SOAL URAIAN
11. Dik : A ( 1,2,3,4,5)
B (2,4,,8,10)
Ditanya : A U B
𝐴∩𝐵
Jawab :
5
12. Dik : 5 orang menyukai apel
7 orang menyukai anggur
3 orang meyukai kedua nya
Dit : Gambarkan diagram venn dari soal diatas
Jawab :
SOAL MENJODOHKAN
6
DOKUMENTASI
7
8
9